Anda di halaman 1dari 4

NAMA : KARONI LESTARI

KELAS :X MIPA B

MAPEL: SEJARAH INDONESIA

7 KABINET PADA MASA DEMOKRASI LIBERAL

NO Kabinet Tahun terbentuk Tahun berakhir

1. Natsir 6 September,1950 21 Maret,1951

2. Sukiman 27 April,1951 23 Februari,1952

3. Wilopo 3 April,1952 3 Juni,1953

4. Ali Sastroamidjojo I 31 Juli,1953 12 Agustus,1955

5. Burhanuddin Harahap 12 Agustus,1955 3 Maret,1956

6. Ali Sastroamidjojo II 12 Maret,1956 14 Maret,1957

7. Djuanda 9 April,1957 5 Juli,1959

1.Kabinet Natsir (6 September 1950 – 21 Maret 1951)

Kabinet Natsir ini merupakan kabinet yang dipimpin oleh Perdana Menteri Muhammad Natsir yang berisikan dari Partai
Masyumi. Tokoh yang terlibat dan mendukung dalam kabinet ini yaitu Ir. Djuanda, Mr. Asaat, Sultan Hamengkubuwono IX,
dan Prof. Sumitro Joyohadikusumo.

Sistem Kerja

•Upaya meningkatkan keamanan dan ketertiban

•Memperkuat konsolidasi dan penyempurnaan pemerintah

•Penyempurnaan angkatan perang

•Mengembangkan dan memperkuat perekonomian rakyat

•Upaya memperjuangkan penyelesaian Irian Barat

Keberhasilan

Keberhasilan yang dicapai oleh kabinet Natsir adalah peningkatan atau kesejahteraan perekonomian rakyat.

Kegagalan

•Masalah pembentukan DPRD yang dianggap menguntungkan pembentukan Masyumi dan merugikan golongan lainnya.

2.Kabinet Sukiman (27 April 1951 – 3 April 1952)

Kabinet Sukiman ini merupakan kabinet koalisi antara PNI dan Masyumi dengan Perdana Menterinya dari Partai Masyumi,
yaitu Sukiman Wiryosanjoyo.

Program Kerja:
•Mempertegas hukum negara agar tercipta keamanan

•Upaya meningkatkan kemakmuran rakyat

•Upaya persiapan pemilihan umum

•Melaksanakan politik luar negeri bebas aktif

•Upaya memperjuangkan Irian Barat

Penyebab Jatuh

•Adanya tuduhan memasukan Indonesia kedalam blok barat setelah penandatanganan bantuan ekonomi dan militer dari
Amerika.

•Adanya sikap kurang tegas dalam menghadapi pemberontakan di Jawa Tengah dan Kahar Muzakar di Sulawesi Selatan.

3.Kabinet Wilopo ( 3 April 1952 – 3 Juni 1953 )

Kabinet Wilopo atau biasa disebut juga dengan Zaken Kabinet yang dipimpin langsung oleh Mr. Wilopo. Kabinet ini
merupakan koalisi antara PSI, Masyumi dan PNI.

Program Kerja

•Melaksanakan pemilihan umum

•Meningkatkan kemakmuran rakyat

•Upaya menciptakan keamanan dalam negeri

•Upaya memperjuangkan Irian Barat

•Melaksanakan politik luar negeri bebas aktif

Kegagalan

•Peristiwa pada tanggal 17 Oktober 1952 yang disebabkan oleh masalah ekonomi, reorganisasi atau profesionalisasi tentara,
dan adanya campur tangan parlemen atas permasalahan militer.

•Adanya kondisi krisis ekonomi sehingga menyebabkan jatuhnya harga barang ekspor Indonesia.

•Peristiwa Tanjung Morawa, yaitu peristiwa dimana rakyat protes kepada pemerintah yang telah mengerjakan lahan
perkebunan kepada para investor asing dengan alasan untuk meningkatkanhasil devisa negara.

4.Kabinet Ali Sastroamidjojo I ( 31 Juli 1953 – 12 Agustus 1955 )

Kabinet Ali Satroamidjojo I ini dipimpin oleh Mr. Ali Sastroamidjojo. Kabinet ini juga merupakan koalisi antara NU dan PNI.
Sedangkan Masyumi menjadi oposisi (partai penentang).

Program Kerja

•Pelaksana pemilu

•Upaya pelaksanaan politik luar negeri bebas aktif dan melakukan peninjauan kembali persetujuan KMB

•Usaha pembebasan Irian Barat secepatnya

•Penyelesaian pertikaian politik


Prestasi

•Dapat menyelenggarakan KAA (Konferensi Asia Afrika).

Penyebab Jatuh

•Adanya perselisihan pendapat tata cara pengangkatan KSAD (Kepala Staf Angkatan Darat) antara pemerintah dengan TNI
AD dalam pergantian Jenderal Nasution yang mengundurkan diri dari KSAD.

5.Kabinet Burhanuddin Harahap ( 12 Agustus 1955 – 3 Maret 1956 )

Program Kerja

•Mengembalikan wibawa pemerintah

•Pengembalian Irian Barat

•Melaksanakan pemilihan umum (pemilu)

•Upaya menghilangkan faktor yang menimbulkan inflasi

•Melaksanakan kerja sama antara Asia-Afrika

Prestasi

•Dapat menyelenggarakan Pemilu I bagi bangsa Indonesia. Pengisian jabatan KSAD dan pembubaran Uni Indonesia-Belanda.

Keberhasilan

•Berhasil menyelenggarakan Pemilu I

•Berhasil mengembalikan posisi Nasution sebagai KSAD

•Pembubaran Uni Indonesia-Belanda

Penyebab Jatuh

•keberhasilan program kerjanya dan jumlah suara partai-partai pada pemilu yang diwakilinya tidak cukup besar untuk
mencapai jumlah kursi mayoritas di DPR.

6.Kabinet Ali Sastroamidjojo II ( 12 Maret 1956 – 14 Maret 1957 )

Kabinet Ali II merupakan koalisi antara PNI, NU dan Masyumi.

Program Kerja

•Pembatalan KMB (Konferensi Meja Bundar)

•Melaksanakan keputusan KAA ( Konferensi Asia Afrika )

•Upaya perjuangan mengembalikan Irian Barat ke Pangkuan Republik Indonesia

•Usaha dalam memperbaiki nasib kaum buruh dan pegawai

•Upaya pemulihan keamanan

Penyebab Jatuh

•Adanya pemberontakan antara PRRI-Permesta


•Adanya konflik dalam badan konstituante

•Terjadi perpecahan dalam kabinet antara PNI dan Masyumi

7.Kabinet Djuanda ( 9 April 1957 – 5 Juli 1959 )

Kabinet Juanda atau biasa disebut dengan Kabinet Karya dan juga disebut Zaken Kabinet karena jika dilihat dari anggota
kabinet, setiap anggota berasal dari para ahli dalam bidangnya masing-masing.

Program Kerja

•Membentuk Dewan Nasional

•Pembatalan KMB

•Upaya normalisasi keadaan negara

•Upaya mempercepat pembangunan

•Perjuangan Irian Barat

Prestasi

•Dapat mengatur kembali batas perairan nasional Indonesia melalui deklarasi Juanda.

•Diadakannya Musyawarah Nasional Pembangunan yang bertujuan untuk mengatasi masalah krisis dalam negeri.

•Terbentuknya Dewan Nasional sebagai badan yang bertujuan untuk menampung dan menyalurkan pertumbuhan kekuatan
masyarakat dan diketuai oleh presiden.

Kegagalan

•Adanya peristiwa percobaan pembunuhan atas diri Presiden Soekarno yang disebut sebagai Peristiwa Cikini.

Anda mungkin juga menyukai