Anda di halaman 1dari 8

7 Kabinet Indonesia Pada Masa Demokrasi

1.Kabinet Natsir (6 September 1950 ‒ 21 Maret 1951)

Kabinet Natsir ini merupakan kabinet yang dipimpin oleh Perdana Menteri

Muhammad Natsir yang berisikan dari Partai Masyumi. Tokoh yang terlibat

dan mendukung dalam kabinet ini yaitu Ir. Djuanda, Mr. Asaat, Sultan

Hamengkubuwono IX, dan Prof. Sumitro Joyohadikusumo.

Program Kerja

Dalam kabinet ini memiliki beberapa sistem kerja, yaitu :

1.Upaya meningkatkan keamanan dan ketertiban

2.Memperkuat konsolidasi dan penyempurnaan pemerintah

Penyempurnaan angkatan perang

3.Mengembangkan dan memperkuat perekonomian rakyat

4.Upaya memperjuangkan penyelesaian Irian Barat

Keberhasilan:

Keberhasilan yang dicapai oleh kabinet Natsir adalah peningkatan atau

kesejahteraan perekonomian rakyat. Pada tanggal 21 Maret 1951 kabinet

Natsir mengalami kegagalan.


Penyebab kegagalan Kabinet Natsir ini disebabkan oleh masalah

pembentukan DPRD yang dianggap menguntungkan pembentukan Masyumi

dan merugikan golongan lainnya.

2.Kabinet sukiman (Masyumi) 27 Maret 1951-3 Maret 1952

Kabinet Sukiman ini merupakan kabinet koalisi antara PNI dan Masyumi

dengan Perdana Menterinya dari Partai Masyumi, yaitu Sukiman

Wiryosanjoyo.

Program Kerja

1.Dalam kabinet ini memiliki beberapa program kerja, yaitu :

2.Mempertegas hukum negara agar tercipta keamanan

3.Upaya meningkatkan kemakmuran rakyat

4.Upaya persiapan pemilihan umum

5.Melaksanakan politik luar negeri bebas aktif

6.Upaya memperjuangkan Irian Barat

Penyebab Jatuh:

Adapun beberapa penyebab jatuhnya kabinet Sukiman, yaitu :

Adanya tuduhan memasukan Indonesia kedalam blok barat setelah

penandatanganan bantuan ekonomi dan militer dari Amerika

Adanya sikap kurang tegas dalam menghadapi pemberontakan di Jawah


Tengah dan Kahar Muzakar di Sulawesi Selatan

3.Kabinet Wilopo ( 3 April 1952 ‒ 3 Juni 1953 )

Kabinet Wilopo atau biasa disebut juga dengan Zaken Kabinet yang

dipimpin langsung oleh Mr. Wilopo. Kabinet ini merupakan koalisi antara PSI,

Masyumi dan PNI.

Program Kerja

Berikut ini beberapa program kerja yang dimiliki kabinet Wilopo, yaitu :

1.Melaksanakan pemilihan umum

2.Meningkatkan kemakmuran rakyat

3.Upaya menciptakan keamanan dalam negeri

4.Upaya memperjuangkan Irian Barat

5.Melaksanakan politik luar negeri bebas aktif

Kegagalan

Adapun beberapa kegagalan yang dialami kabinet Wilopo, yaitu :

Peristiwa pada tanggal 17 Oktober 1952 yang disebabkan oleh masalah

ekonomi, reorganisasi atau profesionalisasi tentara, dan adanya campur

tangan parlemen atas permasalahan militer

Adanya kondisi krisis ekonomi sehingga menyebabkan jatuhnya harga

barang ekspor Indonesia


Peristiwa Tanjung Morawa, yaitu peristiwa dimana rakyat protes kepada

pemerintah yang telah mengerjakan lahan perkebunan kepada para

investor asing dengan alasan untuk meningkatkanhasil devisa negara

4.Kabinet Ali Sastroamidjojo I ( 31 Juli 1953 ‒ 12 Agustus 1955 )

Kabinet Ali Satroamidjojo I ini dipimpin oleh Mr. Ali Sastroamidjojo.

Kabinet ini juga merupakan koalisi antara NU dan PNI. Sedangkan Masyumi

menjadi oposisi (partai penentang).

Program Kerja

Dalam kabinet ini juga mempunyai beberapa program kabinet, yaitu :

1.Pelaksana pemilu

2.Upaya pelaksanaan politik luar negeri bebas aktif dan melakukan

peninjauan kembali persetujuan KMB

3.Usaha pembebasan Irian Barat secepatnya

4.Penyelesaian pertikaian politik

Prestasi

Prestasi yang dapat diraih oleh kabinet ini adalah dapat menyelenggarakan

KAA (Konferensi Asia Afrika)


Penyebab Jatuh

Penyebab jatuhnya kabinet Ali I adalah adanya perselisihan pendapat tata

cara pengangkatan KSAD (Kepala Staf Angkatan Darat) antara

pemerintah dengan TNI AD dalam pergantian Jenderal Nasution yang

mengundurkan diri dari KSAD.

5.Kabinet Burhanuddin Harahap ( 12 Agustus 1955 ‒ 3 Maret 1956 )

Program Kerja

Beberapa program kerja Kabinet Burhanuddin Harahap yaitu

1.Mengembalikan wibawa pemerintah

2.Pengembalian Irian Barat

3.Melaksanakan pemilihan umum (pemilu)

4.Upaya menghilangkan faktor yang menimbulkan inflasi

5.Melaksanakan kerja sama antara Asia-Afrika

Prestasi

Prestasi yang diraih Kabinet Burhanuddin Harahap yaitu dapat

menyelenggarakan Pemilu I bagi bangsa Indonesia. Pengisian jabatan KSAD

dan pembubaran Uni Indonesia-Belanda.


Keberhasilan

Berhasil menyelenggarakan Pemilu I

Berhasil mengembalikan posisi Nasution sebagai KSAD

Pembubaran Uni Indonesia-Belanda

Penyebab Jatuh:

Sedangkan penyebab jatuhnya Kabinet Burhanuddin yaitu keberhasilan

program kerjanya dan jumlah suara partai-partai pada pemilu yang

diwakilinya tidak cukup besar untuk mencapai jumlah kursi mayoritas di

DPR.

6.Kabinet Ali Sastroamidjojo II ( 12 Maret 1956 ‒ 14 Maret 1957 )

Kabinet Ali II merupakan koalisi antara PNI, NU dan Masyumi.

Program Kerja

Kabinet ini memiliki program kerja sebagai berikut :

1.Pembatalan KMB (Konferensi Meja Bundar)

2.Melaksanakan keputusan KAA ( Konferensi Asia Afrika )

3.Upaya perjuangan mengembalikan Irian Barat ke Pangkuan Republik

Indonesia

4.Usaha dalam memperbaiki nasib kaum buruh dan pegawai

5.Upaya pemulihan keamanan


Penyebab Jatuhnya

Beberapa penyebab jatuhnya Kabinet Ali II yaitu :

Adanya pemberontakan antara PRRI-Permesta

Adanya konflik dalam badan konstituante

Terjadi perpecahan dalam kabinet antara PNI dan Masyumi

7.Kabinet Juanda ( 9 April 1957 ‒ 5 Juli 1959 )

Kabinet Juanda atau biasa disebut dengan Kabinet Karya dan juga disebut

Zaken Kabinet karena jika dilihat dari anggota kabinet, setiap anggota

berasal dari para ahli dalam bidangnya masing-masing.

Program Kerja

Berikut ini beberapa program kerja kabinet Juanda, yaitu :

1.Membentuk Dewan Nasional

2.Pembatalan KMB

3.Upaya normalisasi keadaan negara

4.Upaya mempercepat pembangunan

5.Perjuangan Irian Barat


Prestasi

Hasil atau prestasi yang telah didapat oleh Kabinet Juanda, yaitu :

Dapat mengatur kembali batas perairan nasional Indonesia melalui deklarasi

Juanda.

Diadakannya Musyawarah Nasional Pembangunan yang bertujuan untuk

mengatasi masalah krisis dalam negeri.

Terbentuknya Dewan Nasional sebagai badan yang bertujuan untuk

menampung dan menyalurkan pertumbuhan kekuatan masyarakat dan

diketuai oleh presiden.

Kegagalan

Sedangkan kegagalan Kabinet Juanda ini disebabkan oleh adanya peristiwa

percobaan pembunuhan atas diri Presiden Soekarno yang disebut sebagai

Peristiwa Cikini.

Sekian materi tentang 7 Kabinet Indonesia yang dapat kami rangkum.

Anda mungkin juga menyukai