Kabinet Natsir ini merupakan kabinet yang dipimpin oleh Perdana Menteri Muhammad Natsir yang
berisikan dari Partai Masyumi. Tokoh yang terlibat dan mendukung dalam kabinet ini yaitu Ir. Djuanda,
Mr. Asaat, Sultan Hamengkubuwono IX, dan Prof. Sumitro Joyohadikusumo.
Sistem Kerja
Keberhasilan
Keberhasilan yang dicapai oleh kabinet Natsir adalah peningkatan atau kesejahteraan perekonomian
rakyat. Pada tanggal 21 Maret 1951 kabinet Natsir mengalami kegagalan.
Penyebab kegagalan Kabinet Natsir ini disebabkan oleh masalah pembentukan DPRD yang dianggap
menguntungkan pembentukan Masyumi dan merugikan golongan lainnya.
Kabinet Sukiman ini merupakan kabinet koalisi antara PNI dan Masyumi dengan Perdana Menterinya
dari Partai Masyumi, yaitu Sukiman Wiryosanjoyo.
Program Kerja
Penyebab Jatuh
1. Adanya tuduhan memasukan Indonesia kedalam blok barat setelah penandatanganan bantuan
ekonomi dan militer dari Amerika
2. Adanya sikap kurang tegas dalam menghadapi pemberontakan di Jawa Tengah dan Kahar Muzakar di
Sulawesi Selatan
Kabinet Wilopo atau biasa disebut juga dengan Zaken Kabinet yang dipimpin langsung oleh Mr. Wilopo.
Kabinet ini merupakan koalisi antara PSI, Masyumi dan PNI.
Program Kerja
Berikut ini beberapa program kerja yang dimiliki kabinet Wilopo, yaitu :
1. Peristiwa pada tanggal 17 Oktober 1952 yang disebabkan oleh masalah ekonomi, reorganisasi atau
profesionalisasi tentara, dan adanya campur tangan parlemen atas permasalahan militer
2. Adanya kondisi krisis ekonomi sehingga menyebabkan jatuhnya harga barang ekspor Indonesia
3. Peristiwa Tanjung Morawa, yaitu peristiwa dimana rakyat protes kepada pemerintah yang telah
mengerjakan lahan perkebunan kepada para investor asing dengan alasan untuk meningkatkanhasil
devisa negara
Kabinet Ali Satroamidjojo I ini dipimpin oleh Mr. Ali Sastroamidjojo. Kabinet ini juga merupakan koalisi
antara NU dan PNI. Sedangkan Masyumi menjadi oposisi (partai penentang).
Program Kerja
1. Pelaksana pemilu
2. Upaya pelaksanaan politik luar negeri bebas aktif dan melakukan peninjauan kembali persetujuan
KMB
Prestasi
Prestasi yang dapat diraih oleh kabinet ini adalah dapat menyelenggarakan KAA (Konferensi Asia Afrika).
Penyebab Jatuh
Penyebab jatuhnya kabinet Ali I adalah adanya perselisihan pendapat tata cara pengangkatan KSAD
(Kepala Staf Angkatan Darat) antara pemerintah dengan TNI AD dalam pergantian Jenderal Nasution
yang mengundurkan diri dari KSAD.
*Kabinet Burhanuddin Harahap ( 12 Agustus 1955 – 3 Maret 1956 )
Program Kerja
Prestasi
Prestasi yang diraih Kabinet Burhanuddin Harahap yaitu dapat menyelenggarakan Pemilu I bagi bangsa
Indonesia. Pengisian jabatan KSAD dan pembubaran Uni Indonesia-Belanda.
Keberhasilan
Penyebab Jatuh
Sedangkan penyebab jatuhnya Kabinet Burhanuddin yaitu keberhasilan program kerjanya dan jumlah
suara partai-partai pada pemilu yang diwakilinya tidak cukup besar untuk mencapai jumlah kursi
mayoritas di DPR.
Program Kerja
Kabinet ini memiliki program kerja sebagai berikut :
Penyebab Jatuhnya
Kabinet Juanda atau biasa disebut dengan Kabinet Karya dan juga disebut Zaken Kabinet karena jika
dilihat dari anggota kabinet, setiap anggota berasal dari para ahli dalam bidangnya masing-masing.
Program Kerja
2. Pembatalan KMB
Prestasi
Hasil atau prestasi yang telah didapat oleh Kabinet Juanda, yaitu :
1. Dapat mengatur kembali batas perairan nasional Indonesia melalui deklarasi Juanda.
2. Diadakannya Musyawarah Nasional Pembangunan yang bertujuan untuk mengatasi masalah krisis
dalam negeri.
3. Terbentuknya Dewan Nasional sebagai badan yang bertujuan untuk menampung dan menyalurkan
pertumbuhan kekuatan masyarakat dan diketuai oleh presiden.
Kegagalan
Sedangkan kegagalan Kabinet Juanda ini disebabkan oleh adanya peristiwa percobaan pembunuhan atas
diri Presiden Soekarno yang disebut sebagai Peristiwa Cikini.