BAB 3
PETA DAN SKALA
Sasaran pembelajaran :
Mahasiswa mampu memahami peta dan informasi peta.
20
Perpetaan & Ukur Tambang - Program Studi Teknik Pertambangan
Adapun syarat geometri yang harus dipenuhi oleh suatu peta agar menjadi peta yang
ideal adalah :
1) Jarak antara titik-titik yang terletak pada peta harus sesuai dengan jarak aslinya
pada permukaan bumi (dengan memperhatikan faktor skala tertentu).
2) Luas suatu unsur yang digambarkan pada peta harus sesuai dengan luas
sebenarnya (juga dengan mempertimbangkan skalanya).
3) Sudut atau arah suatu garis yang digambarkan pada peta harus sesuai dengan
arah yang sebenarnya (seperti pada permukaan bumi).
4) Bentuk suatu unsur yang digambarkan pada peta harus sesuai dengan bentuk
yang sebenarnya.
21
Perpetaan & Ukur Tambang - Program Studi Teknik Pertambangan
Peta topografi ini penting, karena sebagai peta dasar, nantinya dapat
digunakan sebagai dasar bagi pengembangan sebagai peta-peta tematik
lainnya. Untuk kebutuhan perencanaan tambang terbuka, peta topografi
memegang peranan sentral, karena dari sini nantinya akan diturunkan
beberapa satuan peta, seperti:
1. Peta eksplorasi, yang memuat informasi tentang posisi singkapan
batubara, posisi titik bor, dan lain-lain.
2. Peta ketebalan batubara
3. Peta ketebalan overburden
4. Peta distribusi fungsi kualitas, misalnya kadar sulfur,
distribusi kalori, dan lain-lain.
5. Peta jalan tambang dan kemiringan lereng
6. Peta layout dan kemajuan tambang
7. Peta perencanaan drainase tambang (peta penyaliran) dan lain-lain.
Dengan demikian pemahaman tentang peta topografi bagi seorang
perencanaan tambang adalah mutlak.
Peta topografi pada wilayah suatu negara selanjutnya menjadi peta dasar
nasional. Peta Dasar Nasional Indonesia dibuat oleh Badan Informasi
Geospasial (BIG) antara lain dengan skala 1 : 50.000 untuk wilayah luar
Pulau Jawa dan skala 1 : 25.000 untuk wilayah Pulau Jawa. Peta Dasar
Nasional Indonesia disebut juga sebagai Peta Rupa Bumi Indonesia (Peta
RBI). Peta RBI umumnya dibuat berwarna. Peta topografi Indonesia
dibagi menjadi wilayah berukuran 20' x 20' yang dinamakan bagian derajat
(36 x 36 km). Peta RBI sering digunakan sebagai sarana untuk suatu
pekerjaan perencanaan pengembangan suatu wilayah yang cakupannya
22
Perpetaan & Ukur Tambang - Program Studi Teknik Pertambangan
sangat luas. Peta yang memanfaatkan posisi obyek dari peta induk dan
menambah informasi sesuai dengan yang diperlukan disebut dengan peta
turunan.
b) Peta tematik
Peta tematik merupakan peta yang bersifat khusus, yang memuat atau
menonjolkan tema (unsur) tertentu atau menyajikan informasi yang
terbatas, sesuai dengan tema ataupun kebutuhan tertentu. Akan tetapi
walaupun tema nya tertentu, peta tematik membutuhkan “tempat” untuk
wadah nya. Oleh karena itu terkadang dalam peta tematik masih ada
beberapa unsur pada peta topografi yang ikut pada lembar peta tersebut.
Peta tematik dapat berupa suatu peta turunan dari peta topografi. Peta
tematik lebih menekankan pada informasi yang akan disampaikan,
sedangkan ketelitian posisi bukan menjadi prioritas.
Contoh peta tematik antara lain :
peta zona covid-19
peta geologi
peta pariwisata
peta jaringan jalan / transportasi
peta hidrologi
peta pelayaran (nautical chart)
peta penggunaan lahan
peta iklim
peta curah hujan
peta kependudukan
peta tata guna hutan
peta administrasi pemerintahan
peta kadaster
dan lain-lain.
23
Perpetaan & Ukur Tambang - Program Studi Teknik Pertambangan
24
Perpetaan & Ukur Tambang - Program Studi Teknik Pertambangan
25
Perpetaan & Ukur Tambang - Program Studi Teknik Pertambangan
26
Perpetaan & Ukur Tambang - Program Studi Teknik Pertambangan
3. Berdasarkan skala
Berdasarkan skalanya peta dikelompokkan ke dalam peta skala besar, skala
sedang dan skala kecil. Akan tetapi batasan-batasan skala untuk masing-
masing kelompok peta tersebut tidak jelas.
a) Peta skala kecil (< 1:250.000)
Peta skala kecil menyajikan data dalam ukuran kecil dan sudah
disederhanakan. Atlas merupakan contoh skala kecil
b) Peta skala menengah (1:25.000 – 1:250.000)
Peta skala menengah atau sedang bisa menyajikan gambar dalam ukuran
semi rinci (ada pengelompokan data yang sejenis). Contoh peta skala
sedang adalah peta RBI dan peta geologi regional.
c) Peta skala besar (1:10.000)
Peta skala besar menyajikan data topografi secara rinci, umumnya diguna-
kan untuk pemetaan teknis atau perencanaan. Peta yang skala lebih besar
dari 1:10.000 disebut juga peta teknis.
27
Perpetaan & Ukur Tambang - Program Studi Teknik Pertambangan
28
Perpetaan & Ukur Tambang - Program Studi Teknik Pertambangan
b) Peta foto adalah peta yang menyajikan obyek yang ada pada permukaan
bumi ditampilkan dalam bentuk foto/citra yang memiliki nilai kecerahan
tertentu yang telah diseragamkan (rektifikasi), sehingga skalanya seragam
(orthogonal) dan dilengkapi dengan garis kontur. Peta foto dapat berupa
hanya foto atau dapat pula ditumpangtindih dengan detail seperti pada peta
garis.
c) Peta digital, adalah peta dalam bentuk data digital, baik dalam bentuk data
vektor, raster, atau kombinasi keduanya. Hasil cetakan dari peta digital
pada dasarnya adalah peta garis apabila datanya dalam bentuk vektor,
ataupun peta foto jika datang dalam bentuk foto atau citra.
5. Berdasarkan hirarki
a) Peta manuskrip adalah produk pertama dari pekerjaan pemetaan.
b) Peta dasar
c) Peta induk dihasilkan dari survei langsung lapangan dan dilakukan secara
sistematis dengan aturan yang sudah baku. Peta induk dapat digunakan
sebagai peta dasar (acuan) untuk kerangka geometris peta lainnya.
d) Peta turunan adalah peta yang dibuat berdasarkan acuan peta yang sudah
ada, sehingga tidak diperlukan survei langsung ke lapangan.
29
Perpetaan & Ukur Tambang - Program Studi Teknik Pertambangan
30
Perpetaan & Ukur Tambang - Program Studi Teknik Pertambangan
Beberapa skala peta yang umum dipakai dan ekuivalensi nya antara lain seperti
pada tabel 3.1 berikut ini.
31
Perpetaan & Ukur Tambang - Program Studi Teknik Pertambangan
Pada prinsipnya besar kecilnya skala peta akan mencerminkan ketelitian serta
banyaknya informasi yang disajikan. Misalnya ketika mengukur jarak antara dua
titik pada peta skala 1:5.000 dan 1:20.000, kesalahannya 0,1 mm. Ini berarti pada
peta skala 1:5.000 memberikan kesalahan jarak pada lapangan sebesar
0,1 x 5.000 mm = 500 mm = 0,5 m sedangkan pada skala 1:20.000 memberikan
kesalahan jarak 0,1 x 20.000 mm = 2.000 mm = 2 m. Informasi yang disajikan
pada peta skala besar dapat lebih lengkap dan mendetail dibandingkan dengan peta
skala kecil.
32
Perpetaan & Ukur Tambang - Program Studi Teknik Pertambangan
Berdasarkan uraian tersebut, disimpulkan bahwa skala peta secara langsung akan
menentukan rinci (detail) atau tidaknya informasi yang disajikan. Semakin besar
skala peta, maka semakin rinci (mendetail) informasi yang disajikan. Peta-peta
teknis dibuat untuk merencanakan lebih lanjut dan melaksanakan pekerjaan teknis
seperti pembuatan gedung-gedung, jalan raya, jalan kereta api, saluran air,
jembatan, dam dan lain-lain. Skala dipilih dan disesuaikan dengan besar kecil
pekerjaan yang akan dilakukan. Pada tabel 3.2 diperlihatkan beberapa contoh skala
peta dan penggunaannya.
Gambar yang tidak memenuhi kedua kriteria sistem proyeksi dan skala dalam
definisi ilmu geodesi tidak dapat dikategorikan sebagai peta.
Foto udara dan citra satelit sebagai hasil pemotretan muka bumi belum dapat
dikatakan sebagai peta, karena skala pada foto udara dan satelit tidak seragam,
detail pada tengah foto skalanya lebih kecil daripada detail yang pada pinggir. Agar
33
Perpetaan & Ukur Tambang - Program Studi Teknik Pertambangan
dapat disebut sebagai peta, foto dan citra tersebut harus diseragamkan (rektifikasi)
sedemikian rupa, sehingga skala detail pada seluruh permukaan nya seragam.
Sebuah denah atau sketsa lokasi juga tidak dapat disebutkan sebagai peta apabila
skala detail yang satu dan lainnya tidak seragam, misalnya untuk menggambarkan
jarak 10 km digambarkan dengan panjang 10 cm, sedangkan jarak 100 m
digambarkan 3 cm, sekadar untuk menggambarkan pencapaian lokasi.
34
Perpetaan & Ukur Tambang - Program Studi Teknik Pertambangan
35
Perpetaan & Ukur Tambang - Program Studi Teknik Pertambangan
36
Perpetaan & Ukur Tambang - Program Studi Teknik Pertambangan
Sedangkan tujuan pembuatan peta adalah untuk mengetahui bagaimana dan apa
saja unsur permukaan bumi suatu daerah dalam pandangan yang kecil, tanpa
mendatangi daerah tersebut. Dengan demikian, sebenarnya sebenarnya pemetaan
dapat diterapkan pada berbagai profesi atau keahlian baik eksakta maupun non
eksakta.
Agar peta mudah ’dibaca’ maka pada peta digunakan simbol-simbol diberi
berwarna. Daftar simbol dengan keterangannya dinamakan Legenda. Simbol-
simbol digunakan untuk membedakan misalnya antara: Jalan raya, jalan kereta api,
jalan setapak, sungai, saluran irigasi, selokan, laut, danau, sawah, ladang, padang
rumput, padang alang-alang. Macam-macam tanaman, misalnya perkebunan teh,
kopi, karet, kelapa, dan lain-lain. Warna-warna digunakan untuk membedakan
misalnya:
kampung, kota: kampung diberi warna hijau, kota diberi warna merah
37
Perpetaan & Ukur Tambang - Program Studi Teknik Pertambangan
Di samping adanya simbol dan skala peta, pada peta harus pula digambarkan garis
yang menunjukkan arah utara. Arah utara didasarkan kepada arah utara geografi di
titik awal/titik nol sistem proyeksi peta (sistem umum). Garis yang menunjukkan
arah utara merupakan orientasi dari peta.
38