EKA SYAFITRI
P07539015007
EKA SYAFITRI
P07539015007
Menyetujui
Pembimbing
Dra.TriBintarti,M,Si.,Apt
NIP. 195707311991012001
KetuaJurusanFarmasi
PoliteknikKesehatanKemenkes Medan
Karya Tulis Ini Telah Diuji Pada Sidang Ujian Akhir Program
JurusanFarmasi Poltekkes Kemenekes
Penguji I Penguji II
KetuaPenguji
Dra.TriBintarti,M,Si.,Apt
NIP. 195707311991012001
KetuaJurusanFarmasi
PoliteknikKesehatanKemenkes Medan
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa Karya Tulis Ilmiah ini tidak
terdapat karya yang pernah diajukan untuk disuatu perguruan tinggi,
dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau
pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali
yang ditulis diacu dalam naskah ini.
Eka Syafitri
P07539015007
ii
EKA SYAFITRI
Analisa Kuantitatif kandungan Klorin Pada Pembalut Wantia Yang
Dijual di Pasar Sukaramai Medan Secara Argentometri
ABSTRAK
ABSTRACT
This study aimed to determine the chlorine content in 3 (three) brands of sanitary
napkins sold in the Pasar Sukaramai Medan. The chlorine levels were
determined by the Argentometry Titration method.
Based on the results of the study, it was found that 3 samples of sanitary napkins
contained chlorine. Then these 3 samples were analyzed quantitatively to
measure the level of chlorine they contained.
This study concluded that the chlorine content found in the 3 brands of sanitary
napkins can cause interference with the female reproductive organs. Referring to
Permenkes No. 472 / Menkes / Per / 1996 concerning materials harmful to
health, the use of Chlorine is prohibited to use in medical devices such as
sanitary napkins.
KATA PENGHANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
segala berkat dan rahmatNya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis
Ilmiah ini. Adapun judul Karya Tulis Ilmiah ini adalah “ ANALISA KUANTITATIF
KANDUNGAN KLORIN PADA PEMBALUT WANITA YANG DIJUAL DIPASAR
SUKARAMAI MEDAN SECARA ARGENTOMETRI”
Dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini, tentu penulis tidak hanya
mengandalakan kekuatan sendiri dalam pelaksanaannya, melainkan ada pihak-
pihak yang turut berkontribusi baik dalam materi, non materi dan pemikiran.
Untuk itu penulis mengucapkan terimakasih kepada:
Penulis menyadari bahwa dalam Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari sempurna.
Maka dari itu penulis bersedia menerima kritik dan saran yang membangun demi
meyempurnakan Karya Tulis Ilmiah ini. Akhir kata semoga penelitian ini
bermanfaat bagi pembaca.
Penulis
Eka Syafitri
P07539015007
vi
DAFTAR ISI
Halaman
SURAT PENYATAAN……………………………………………………………….i
ABSTRAK…………………………………………………………………………….ii
KATA PENGHANTAR………………………………………………………………iv
A. Hasil ............................................................................................. 19
B. Pembahasan ................................................................................ 20
viii
A. Simpulan ......................................................................................... 21
B. Saran .............................................................................................. 21
LAMPIRAN.................................................................................................... 23
ix
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.2 .........................................................................................................8
Tabel 2.5.2..................................................................................................... 11
Tabel 4.1 ....................................................................................................... 19
x
DAFTAR GAMBAR
Halaman
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
BAB I
PENDAHULUAN
1.2Perumusan Masalah
1.3Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui adanya Klorin pada pembalut wanita yang dijual dipasar
Sukaramai Medan
2. Untuk mengetahui jumlah kadar Klorin yang terdapat pada 3 merek
pembalut wanita yang beredar di pasaran
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Bahan kimia adalah bahan yang terbuat dari bahan buatan atau sintesis
(non hebal). Yang digunakan untuk menambahi atau menyempurnakan suatu
produk mentah menjadi produk jadi. Penggunaan juga harus sesuai dosis atau
takaran, bila tidak sesuai dosisi akan menyebabkan bahan kimia yang tadinya
tidak berbahaya akan menjadi berbahaya bahkan akan menyebabkan kerusakan,
membekas pada bagian tubuh, cacat, dan juga bisa menyebabkan kematian.
Tidak hanya itu saja, penyalah gunaan juga dapat menyebabkan gangguan pada
tubuh, Bahan kimia berbahaya adalah bahan-bahan yang pembuatan,
pengolahan, pengangkutan, penyimpanan, dan penggunaannya menimbulkan
atau membebaskan debu, kabut, serat, uap, gas, serat atrau radiasi sehingga
dapat menyebabkan iritasi, kebakaran, ledakan, korosi, keracunan dan bahaya
lain dalam jumlah yang memungkinkan gangguan kesehatan bagi orang yang
berhubungan langsung dengan bahan tersebut atau menyebabkan kerusakan
pada barang-barang (Syukri,2009)
senyawa sintesis, oksigen dalam bentuk cair digunakan dengan baik dalam
hulu ledakdiberbagai peluru kendali.
4. Etilen (C2H4) merupakan senyawa yang paling popular dalam bentuk
industry pembuatan polimer. Etilen juga digunakan untuk mematangkan dan
zat pewarna dalam buah.
5. Ammonia (NH3) merupakan pelarut yang sering digunakan sebagai
scrubber berbagai zat pengotor dalam aliran pembuangan bahan bakar
minyak bumisebelum dilepaskan ke atmosfer. Ammonia juga digunakan
sebagai bahan pendingin
6. Klorin (Cl) digunakan dalam pembuatan bleaching agent dan titanium
dioksida. Akan tetapi akhir-akhir ini penggunaan klorin mulai dibatasidalam
industry bleaching agent.
7. Formaldehid (HCHO) formalin yang kita kenal merupakan larutan 40
persen formaldehid 60 persen air atau metil alcohol. Formalin digunakan
untuk berbagai aplikasi desinfektan, insektisida, belakangan ini ditemukan
formalin bersifat karsinogen.
8. Asam Klorida (HCl) senyawa ini diproduksi dalam berbagai industry
sebagai produk samping reaksi klorin dengan hidrokarbon. Digunakan dalam
jumlah besar untuk menyiapkan klorida, membersihkan logam dan beberapa
proses industri lainnya.
6
2.1.2 Klorin
Klorin adalah unsur halogen yang berat atomnya 35,46. Warnanya hijau
kekuning- kuningan.Titik didihnya -34,70C, titik bekunya 0,1020C, kepadatan
2,488 atau 2,5kali berat udara.Klor pada tekanan dan suhu biasa bersifat gas
dan dalam tekanan rendah mencair.Klor tidak dapat bebas di alam tetapi
terdapat di senyawa terutama terdapat dalam logam Natrium, Magnesium dan
yang paling banyak terdapat pada Natrium Chloride (NaCl). Klorin merupakan
hasil tambahan yang terbuat dari sodium Hydroxide dengan cara
mengelektrosasikan Sodium Hydroxide (Adiwisastra,2000).
Klorin (bearasal dari bahasa Yunani yaitu Chloros yang berarti “hijau
pucat”).adalah sutu unsur kimia dengan nomor atom 17 dan symbol Cl. Klor
termasuk golongan halogen (Norlatifah, 2012). Sebagai ion klorida, yang
merupakan garam dan senyawa lain, secara normal ia banyak dan sangat
diperlukan dalam banyak bentuk kehidupan, termasuk manusia. Dalam wujud
gas, klorin berwarna kuning kehijauan, baunya sangat meyesakkan dan sangat
beracun.Dalam bentuk cair dan padat, merupakan agen pengoksidasi,
pelunturan yang sangat efektif.Ciri-ciri utama unsur klorin merupakan unsur
murni, mempunyai keadaan fisik berbentuk gas berwarna kuning kehijauan.
Klorin adalah gas kuning kehijuan yang dapat bergabung dengan hamper
seluruh unsur lain karena merupakan unsur bukan logam, yang sangat
elektronegatif
Seperti halnya pemutih H2O2 (Hidrogen Peroksida), pemutih jenis dasar
klorin (Sodium Hipoklorit dan Kalsium Hipoklorit) juga mempunyai sifatmultifungsi
yaitu selain sebagai pemutih, kedua senyawa tersebut juga bisa sebagai
penghilang noda maupun desinfektan.Pemutih jenis dasar klorin terdiri dari dua
jenis yaitu padat dan cair.Pemutih padat adalah Kalsium Hipoklorit (CaOCl2)
berupa bubuk putih.Pada umumnya masyarakat mengenal senyawa ini sebagai
kaporit.Kaporit lazim digunakan untuk menyuci hamakan air ledeng dan kolam
renang.Kelemahan kaporit adalah kelarutannya tidak sempurna, dimana selalu
ada tersisa padatan dan tidak bisa dibuang sembarangan.Sodium Hipoklorit
(NaOCl) sudah lama dikenal sebagai produk pemutih yang handal. Hal mendasar
yang perlu diketahui mengenai pembuatan pemutih dari NaOCl adalah
pengenalan terhadap senyawa atau bahan NaOCl itu sendiri. Sodium Hipoklorit
(NaOCl) merupakan cairan berwarna sedikit kekuningan, beraromakhas dan
7
menyengat. Bahan NaOCl mudah laut dalam air dengan derajat kelarutan
mencapai 100% dan sedikit lebih berat dibandingkan dengan air(berat jenis air
lebih dari satu) serta bersifat sedikit basa (Parnomo, 2003).
Pada suhu ruangan, klorin adalah gas berwarna kuning kehijau-hijauan
hidroklorik (HCl).Ketidakstabilan asam hipoklorus (HClO) membuatnya dengan
baun yang sangat menyengat.Pada tekanan yang meningkat atu pada saat
temperature dibawah -300F, cairannya berwarna kuning sawo dan encer. Klorin
hanya dapat larut dengan mudah dalam air, tetapi apabila kontak dengan uap
ada;ah dalam bentuk asam hipoklorus (HClO) dan asam dapat dengan mudah
menghilang, membentukoksigen bebas. Karena reaksi ini, pada dasarnya air
mempertinggi oksidasi klorin dan efek korosif Klorin memiliki titik didih dan titiki
leleh/beku yang lebih rendah dari suhu kamar, maka klorin tersebut berwujud
gas.
tingkat natirum. Ini karena natrium klorida atau garam merupakan unsur utama
dalam darah (Chandra, 2006)..
Batas paparan gas klor 1 ppm dan kadar 0,1% sudah dapat mengakibatkan
kematian dalam beberapa menit. Mengidentifikasi dari muntahan dan napas
penderita keracunan, tercium bau gas klor.
Bahaya keracunan oleh gas klor dapat terjadi, yaitu (Adiwisastra,1989):
1.Keracunan Akut
Disebabkan karena menghisap gas klor dalam konsentrasi tinggidan
penghisapan terjadi untuk pertama kalinya. Menghisap gas klor dalam15 ppm
menimbulkan pengaruh rangsangan/iritasi pada selaput lender tenggorokan dan
dan dalam 30 ppm akan menyebabkan batuk-batuk, dalam konsentrasi tinggi
(1000 ppm) akan mengakibatkan kematian mendadak.
2.Keracunan Kronis
2.4.1 Menstruasi
Haid yang pertama kali disebut menarche (Mochtar,1998)Menarche
sebenarnya merupakan puncak dari serangkaian perubahan yang terjadi pada
seorang gadis sedang menginjak dewasa. Perubahan timbul karena serangkaian
interaksi antara beberapa kelenjar didalam tubuh.Pada jarak waktu tertentu sejak
menarche pada mulanya tidak teratur, tetapi semakin lama semakin
teratur.Dalam waktu 4-6 tahun sejak menarche pola haidnya sudah terbentuk
tetapi berbeda-beda untuk setiap wanita, pada umumnya haid datang sebulan
sekali dan berlangsung terus hingga berumur 45 tahun. Pada kebanyakan wanita
siklus haid ini berkisar antara 22 sampai 35 tahun, sedangkan rata-rata 29 hari
(Llewellyn,2005)
Menstrusi adalah peristiwa keluarnya darah dari vagina, darah air berasal
dari uterus dan timbul akibat terlepasnya selaput lendir uterus yang mengalami
proses kemunduran dan kerusakan, karenanya selain darah terdapat pula sisa-
sisa dari selaput lender dan sel telur yang tidak dibuahi.
11
2.6Argentometri ( Pengendapan)
Metode Mohr biasanya digunakan pada penentuan halogen, tetapi lebih umum di
gunakan untuk menentukan . Pada metode ini digunakan sebagai
indikator Titik akhir titrasi di tunjukkan dengan timbulnya endapan merah coklat
dari . Reaksi antara dan terjadi sebagai berikut.
(putih) +
→ ↓ (merah coklat) +
BAB III
METODE PENELITIAN
3.4.2 Bahan
1. Sampel pembalut wanita yang akan diuji 3 sampel
(Laurier, Charm,Softex daun sirih)
2. AgNO3
3. NaCI
4. K2CrO4 5 %
5. Aquadest
Prosedur :
Prosedur :
Prosedur :
Timbang sebanyak 5 gr Indikator K2CrO4 5 %, kemudian larutkan dengan
100 ml aquadest, kocok homogen dan masukkan dalam botol.
1. Pipet 25,0 ml larutan baku NaCI kedalam Erlenmeyer 250 ml, bilas dengan
sedikit aquadest.
2. Tambahkan 3 tetes indikator K2CrO4 5 %
17
Dimana :
A = Volume larutan bakuAgNO3 untuk titrasi sampel(ml)
B = Volume larutan bakuAgNO3 untuk titrasi blanko (ml)
N = Normalitas larutan bakuAgNO3 (mgrek/ml)
Ar Cl = 35,5 (mg/mgrek)
19
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Tabel 4.1 Hasil Penetapan Kadar Klorin dalam pembalut wanita yang
dijual di Pasar Sukaramai Medan secara Argentometri.
4.2 Pembahasan
Dari hasil pengujian diperoleh kadar klorin sebesar 4,4% untuk sampel
Charm (C), diikuti oleh sampel Laurier (L) 6,9%, Kemudian sampel Softex
daun sirih (S) 3,8%. Menurut Permenkes No. 472/Menkes/Per/1996 tentang
pengamanan Bahan Berbahaya Bagi Kesehatan, Sehingga penggunaan
Klorin dilarang dipakai yang mempunyai sifat racun, karsinogenik,
teratogenik, mutagenik.korosif dan iritasi. Data tersebut menunjukan bahwa
pembalut wanita mengandung klorin.Efek dari pembalut wanita yang
mengandung klorin dapat menyebabkan iritasi, rasa terbakar, dan melepuh.
21
BAB V
5.1 Kesimpulan
Kadar Klorin pada pembalut wanita yang dijual dipasar
Sukaramai Medan yaitu :
1. Sampel Kode C adalah 4,4%
2. Sampel Kode L adalah 6,9%
3. Sampel Kode S adalah 3,8%
5.2 SARAN
1. Kepada Balai POM agar mengadakan pemantauan, pengawasan
terhadap penggunaan klorin pada pembalut wanita
2. Kepada produsen hendaknya tidak menggunakan klorin pada
pembalut wanita
3. Kepada konsumen supaya lebih selektif dalam memilih pembalut
yang akan dipakai dan konsumen harus memperhatikan komposisi
dan izin pada kemasan pembalut sebelum membeli.
22
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN 1
Pembuatan Reagensia
1. Pembuatan Larutan Titer AgNO3
Normalitas AgNO3 = 0,01 N
Volume Titer = 300 ml
BM = 170
e =1
W=
W= 0,51 g
W=
W= 0,5844 g
Normalitas NaCl
N=
N= 0,0100
Normalitas Nacl = 0,0100 N
3. Pembakuan Larutan Titer AgNO3
V1 = 29,5 ml
Vt . Nt = Vb . Nb
Nt =
Nt = 0,0090 N
25
LAMPIRAN 2
1) Sampel C
No Kode Sampel Berat sampel (g) Volume titrasi (ml)
1 C C1 10,02 3,0
2 C2 10,04 3,0
3 C3 10,03 2,9
( )
Kadar klorin = x 100%
( )
Kadar C1 = x 100%
( )
= x 100%
= 4,5 %
( )
Kadar C2 = x 100%
( )
= x 100%
= 4,6%
( )
Kadar C3 = x 100%
( )
= x 100%
=4,2%
2) Sampel L
No Kode Sampel Berat sampel (g) Volume titrasi (ml)
1 L L1 10,00 3,5
2 L2 10,04 3,7
3 L3 10,05 3,9
( )
Kadar klorin = x 100%
( )
Kadar L1 = x 100%
( )
= x 100%
= 6,3%
( )
Kadar L2 = x 100%
( )
= x 100%
= 6,8%
( )
Kadar L3 = x 100%
( )
= x 100%
=7,7%
3) Sampel S
No Kode Sampel Berat sampel (g) Volume titrasi (ml)
1 S S1 10,01 2,7
2 S2 10,02 2,8
3 S3 10,04 2,9
( )
Kadar klorin = x 100%
( )
Kadar S1 = x 100%
( )
= x 100%
= 3,5%
( )
Kadar S2 = x 100%
( )
= x 100%
= 3,8%
( )
Kadar S3 = x 100%
( )
= x 100%
=4,2%
GAMBAR