Reproduksi Gulma (Lanjutan):

1. Produksi Biji Gulma (Generatif)

2. Reproduksi vegetative
3. Penyebaran/Dispersal biji gulma
Penyebaran Gulma

Dipengaruhi oleh:

• Kapasitas reproduksi atau besarnya populasi

• Struktur alat penyebaran
• Habitat Gulma
• Apresiasi/penilaian terhadap gulma yang
bersangkutan

Penyebaran Gulma terjadi baik secara sengaja maupun

tidak sengaja
 Cara Penyebaran Gulma
1. Autochory:
Letusan/ledakan buah: Euphorbia
geniculata dan Impatien balsamina .
Polong tua pecah: Calopogonium
mucunoides , Crotalaria incana , C.
retusa (Leguminoceae)
2. Anemochory:
Biji dilengkapi kabu-kabu atau
parasut: Imperata cyllindrica ,
Chromolaena odorata , Erectites
valerianifolia , Erigeron sumatrensis
3. Hydrochory:
Biji tipis dan ringan: Limnocharis
flava
Fragmentasi batang: Salvinia
molesta dan Pistia stratiotes
4. Ornithochory:
Daging buah manis dan lekat:
Loranthus pentapetales dan
Ficus benghalensis
5. Zoochory:
Endozoochory: biji tidak bisa dicerna
 Paspalum conjugatum, Hypericum
perforatum, dan Cynodon dactylon
Extozoochory: biji ada alat p e n g a it 
Andropogon aciculatus, Tryumfetta laputa, dan
Desmodium heterophyllum

6. Anthropochory:
Kesengajaan manusia: Lantana
camara, Eichhornia crassipes, Salvinia
molesta, dan Mimosa invisa
Biji ada alat pengait: Stachytarfetta indica
Cara Perbanyakan Gulma

a. Generatif
Biji: Echinochloa colonum
Cyperus compressus
Amaranthus spinosus
Spora: Marsilea quadrifolia
Dryopteris aridus
b. Cara Vegetatif
Modifikasi
batang
Modifikasi
Akar
* Stolon: batang menjalar di permukaan tanah,
pada setiap buku/ruas dapat tumbuh tunas
dan akar menjadi individu baru.
Contoh:
Cynodon dactylon & Centrosema
pubescens

* Rimpang: batang menjalar dalam tanah,

pada setiap buku/ruas dapat tumbuh tunas
dan akar menjadi individu baru.
Contoh:
Imperata cyllindrica, Scirpus grossus
 Lanjutan Cara Perbanyakan

* Stem Tuber/umbi batang:

Pangkal batang membesar
terdapat cadangan makanan dan
tunas.
Contoh: Typhonium trillobatum.
* Root Tuber/umbi akar:
pembesaran akar terdapat
makanan cadangan dan calon
tunas.
Contoh: Cyperus rotundus.
 Lanjutan Cara Perbanyakan

* Bulbus/Umbi lapis:
Pelepah daun yang menebal dan
berlapis-lapis, di antara lapisan
terdapat tunas.
Contoh: Allium veneale
* Corm:
Batang yang gemuk pendek
berdaging dilapisi daun-daun yang
meredusir seperti sisik.
Contoh: Ranunculus bulbosus
 Lanjutan Cara Perbanyakan

* Runner:
Stolon yang internodianya
sangat panjang pada ujungnya
tumbuh tunas.
Contoh: Pistia stratiotes,
Elephantopus scaber, dan
Eichhornia crassipes.
 Cara Penyebaran Gulma
1. Autochory:
Letusan/ledakan buah: Euphorbia
geniculata dan Impatien balsamina.
Polong tua pecah: Calopogonium
mucunoides, Crotalaria incana, C.
retusa (Leguminoceae)
2. Anemochory:
Biji dilengkapi kabu-kabu atau
parasut: Imperata cyllindrica,
Chromolaena odorata, Erectites
valerianifolia, Erigeron sumatrensis
 Lanjutan Cara Penyebaran

3. Hydrochory:
Biji tipis dan ringan: Limnocharis
flava
Fragmentasi batang: Salvinia
molesta dan Pistia stratiotes
4. Ornithochory:
Daging buah manis dan lekat:
Loranthus pentapetales dan
Ficus benghalensis
 Lanjutan Cara Penyebaran
5. Zoochory:
Endozoochory: biji tidak bisa dicerna
 Paspalum conjugatum, Hypericum
perforatum, dan Cynodon dactylon
Extozoochory: biji ada alat pengait 
Andropogon aciculatus, Tryumfetta
laputa, dan Desmodium
heterophyllum
6. Anthropochory:
Kesengajaan manusia: Lantana
camara, Eichhornia crassipes,
Salvinia molesta, dan Mimosa invisa
Biji ada alat pengait: Stachytarfetta
indica
Juniper seed deposited by birds on fence
Seed dispersal
 Weeds are for the birds:
Weed Seeds per pound feed
Foxtail 1,400
Kochia 1,100
Pigweed 1,000
Russian thistle 100
Large crabgrass 50
Witchgrass 33
Wild buckwheat 18
Wild sunflower 15
Buffalobur 12
Sage 12
Nightshade 3
Canada thistle 3
Ragweed 3
 Weeds are for the birds:
Weed seed in 6 random sources bought in retail shops:
Green foxtail Wheat Kochia
Witchgrass Pigweed Common Lambsquarters
Russian thistle Buffalobur Johnsongrass
Nightshade Wild buckwheat Lanceleaf sage
Safflower Barnyardgrass Common ragweed
Downy brome Poygonum spp. Stinkgrass
Poaceae Velvetleaf Bromus spp.
Yellow bristlegrass Italian millet Little burnet
Flax Sorghum Wild poinsettia
Brassica spp. Corn Panicgrass
Jointed goatgrass Puncturevine Asteraceae
Niger Sandbur Sage spp.
Oat Sweet clover Broadleaf dock
Common mallow Sumpweed Bur ragweed
Pineappleweed
Demography modules 1

sigmoid local ± age-dependent

increase seed production

± persistent seed bank

Demography modules 2

Seeds

Seedlings Juveniles Adults

Dispersal modules 1

nearest neighbour classical

dispersal
kernel
Dispersal modules 2

wind ± topography
Dispersal modules 3

water runoff: direction + flow rate

Dispersal modules 4

Bird dispersal = habitat preference + seed deposition

Lanjutan Cara Penyebaran

• WAKTU
 Timeline for a typical weed infestation
Activation – several days to Infestation develops over a period
50-80 years 5-10 days 30-60 days of several years

120 days

Weed management CANNOT be done in ONE YEAR

• Selain menyebar (dispersi biji) persistensi gulma untuk
mempertahankan keberadaanya dibuktikan dengan
adanya penyimpanan biji dalam tanah (Soil Seed Bank).
• Biji terkumpul dan tersimpan untuk tumbuh di lain
waktu (Time Dispersal)
• Tapi, tidak semua biji bisa tumbuh karena faktor
lingkungan
• Dibutuhkan metode untuk biji dapat bertahan viabel
dan hidup: DORMANSI
 DARI GULMA
TERTANAM MASUKAN DARI
YANG TUMBUH
BERSAMA BIJI DAERAH LAIN
SEBELUMNYA

ANGIN/AIR
HEWAN/MANUSIA

TOTAL POPULASI BIJI DI

DALAM TANAH

HILANG KE HILANG AKIBAT

DAERAH LAIN MORTALITAS

ANGIN/AIR UMUR BIJI DI DALAM

HEWAN/MANUSIA TANAH

GAMBAR: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI POPULASI TOTAL BIJI DI DALAM TANAH

(Riadi, 2020. Personal communication)
Beberapa table selanjutnya dapat menjelaskan
uraian-uraian di atas.

1. KARAKTERISTIK BAGIAN VEGETATIF DAN

GENERATIF BEBERAPA JENIS GULMA SEMUSIM
2. PRODUKSI BIJI PER TUMBUHAN DAN
BOBOTNYA PADA BEBERAPA JENIS GULMA
3. UMUR BIJI DI DALAM TANAH DAN KECEPATAN
PEMBUSUKAN DARI POPULASI BEBERAPA JENIS
GULMA
TABEL: KARAKTERISTIK BAGIAN VEGETATIF DAN GENERATIF BEBERAPA
JENIS GULMA SEMUSIM (Riadi, 2020. Personal communication)

BOBOT
WAKTU
KERING
UNTUK JADI TINGGI JUMLAH BIJI PER
JENIS GULMA PER
DEWASA (CM) TUMBUHAN
TUMBUH
(HARI)
AN (g)
Ageratum conyzoides 60 5-120 - 40.000
Amaranthus hybridus - s/d 150 - -
Amaranthus spinosus - s/d 120 - 235.000
Biden pilosa - s/d 150 - 3000-6000
Capsella bursapastoris - 5-80 7-15 38.500
Chenopodium album 75-106 55-77 2,2-4,7 72.500
Cyperus difformis - 10-75 - 50.000
Cyperus iria - 20-60 - 5.000
Dactyloctenium aegyptium - s/d 100 - 66.000
Digitaria adscendens - 50-100 - -
Digitaria sanguinalis - s/d 300 - 2000-150.000
Echinochloa colona 95-105 s/d 70 - 42.500
Echinochloa crusgalli 60-130 s/d 150 - 2000-40.000
TABEL: KARAKTERISTIK BAGIAN VEGETATIF DAN GENERATIF BEBERAPA
JENIS GULMA SEMUSIM (Riadi, 2020. Personal communication)
(SAMBUNGAN)
BOBOT
WAKTU
KERING
UNTUK JADI TINGGI JUMLAH BIJI PER
JENIS GULMA PER
DEWASA (CM) TUMBUHAN
TUMBUH
(HARI)
AN (g)
Eleusine indica 70-120 5-60 - 50.000-135.000
Euphorbia hirta - 15-30 - 3.000
Fimbristylis miliacea - 40-60 - 10.000
Galinsoga parviflora 50+ 10-90 - -
Portulaca oleracea 60-100 10-120 2,2-3,8 s/d 10.000
Striga lutea 90-120 7-30 - 50.000-500.000
TABEL: PRODUKSI BIJI PER TUMBUHAN DAN BOBOTNYA PADA
BEBERAPA JENIS GULMA (Riadi, 2020. Personal communication)

BOBOT BIJI
JUMLAH BIJI
JUMLAH BIJI PER
No. TAXON PER
PER GRAM TUMBUHAN
TUMBUHAN
(g)

AMARANTHACEAE
1. Achyranthes aspera 384 2,604 9.450
2. Amaranthus gracilis 2.919 0,342 6.755
3. Celosia argenthea 3.932 0,254 57.050
CAPPARIDACEAE
4. Cleome rutidosperma 1.166 0,771 3.161
5. Gynandropsis gynandra 753 1,328 513
CARYOPHYLLACEAE
6. Drymaria cordata 13.547 0,658 575
CHENOPODACEAE
7. Chenopodium ambrosioides 5.200 0,115 68.485
TABEL: PRODUKSI BIJI PER TUMBUHAN DAN BOBOTNYA PADA
BEBERAPA JENIS GULMA (Riadi, 2020. Personal communication)
(SAMBUNGAN)

BOBOT BIJI
JUMLAH BIJI
JUMLAH BIJI PER
No. TAXON PER
PER GRAM TUMBUHAN
TUMBUHAN
(g)

COMMELINACEAE
8. Commelina benghalensis 311 3,205 1.610
9. Commelina nudiflora 1.313 0,762 563
COMPOSITAE
10. Ageratum conyzoides 8.576 0,116 36.865
11. Bidens pilosa 648 1,545 6.324
12. Eclipta alba 2.600 0,384 17.323
13 Gynura crepidioides 4.944 0,220 28.569
14. Mikania scandens 2.540 0,334 8.650
15. Sphaerantus africanus 26.875 0,037 4.963
16. Synedrella nodiflora 1.413 0,707 6.330
17. Tridax procumbens 1.300 0,769 2.564
TABEL: PRODUKSI BIJI PER TUMBUHAN DAN BOBOTNYA PADA
BEBERAPA JENIS GULMA (Riadi, 2020. Personal communication)
(SAMBUNGAN)

BOBOT BIJI
JUMLAH BIJI
JUMLAH BIJI PER
No. TAXON PER
PER GRAM TUMBUHAN
TUMBUHAN
(g)

CONVOLVULACEAE
18. Ipomoea trilobata 85 11,904 6.479
19. Merremia gemella 166 6,024 2.345
CYPERACEAE
20. Cyperus compactus 6.988 0,143 39.148
21. Cyperus compressus 1.888 0,529 1.152
22. Cyperus difformis 94.000 0,010 21.096
23. Cyperus distans 5.787 0,172 24.000
24. Cyperus rotundus 5.400 0,185 2.975
25. Fimbristylis miliaceae 13.580 0,074 9.560
26. Scirpus grossus 2.457 0,407 56.000
27. Scleria lithosperma 530 1,886 207
28. X. scrobiculata 215 4,651 1.800
TABEL: PRODUKSI BIJI PER TUMBUHAN DAN BOBOTNYA PADA
BEBERAPA JENIS GULMA (Riadi, 2020. Personal communication)
(SAMBUNGAN)

BOBOT BIJI
JUMLAH BIJI
JUMLAH BIJI PER
No. TAXON PER
PER GRAM TUMBUHAN
TUMBUHAN
(g)

EUPHORBIACEAE
29. Euphorbia hirta 17.430 0,057 2,935
30. Phyllanthus niruri 5.886 0,169 3,176
31. P. urinaria 2.753 0,363 1,672
GRAMINEAE
32. Cenchrus echinatus 411 2,438 1.546
33. Echinochloa colonum 600 1,666 8.148
34. Digitaria sanguinalis 2.506 0,395 1.705
35. Eleusine indica 3.559 2,009 50.352
36. Imperata cylindrica 8.720 0,114 2.195
37. Ischaemum rugosum 1.350 0,666 4.095
38. Leersia hexandra 3.600 0,250 725
39. Panicum maximum 1.350 0,785 8.504
TABEL: PRODUKSI BIJI PER TUMBUHAN DAN BOBOTNYA PADA
BEBERAPA JENIS GULMA (Riadi, 2020. Personal communication)
(SAMBUNGAN)

BOBOT BIJI
JUMLAH BIJI
JUMLAH BIJI PER
No. TAXON PER
PER GRAM TUMBUHAN
TUMBUHAN
(g)

GRAMINEAE
40. Paspalum conjugatum 955 1,075 1.504
41. Pennisetum polystachyon 468 2,132 6.785
42. Rottboellia axaltata 94 10,629 2.208
43. Setaria geniculata 3.260 3,067 850
44. Sorghum halepense 700 11,950 370
LABIATAE
45. Hyptis brevipes 22.800 0,043 2.646
46. Hyptis suaviolens 196 5,100 5.196
47. Leucas lavandulifolia 916 1,089 3.275
TABEL: PRODUKSI BIJI PER TUMBUHAN DAN BOBOTNYA PADA
BEBERAPA JENIS GULMA (Riadi, 2020. Personal communication)
(SAMBUNGAN)

BOBOT BIJI
JUMLAH BIJI
JUMLAH BIJI PER
No. TAXON PER
PER GRAM TUMBUHAN
TUMBUHAN
(g)

LEGUMINOSAE
48. Aechymomene indica 350 2,852 1.325
49. Calopogonium mucunoides 60 16,666 625
50. Cassia tora 75 13,333 10.135
51. Centrosema pubescens 34 29,411 345
52. Crotalaria mucronata 180 5,555 39.690
53. Desmodium procumbens 750 1,333 29.160
54. Indigofera hirsuta 95 10,526 3.529
55. Mimosa invisa 152 6,578 785
56. Tephrosia dichotoma 205 4,888 3.573
57. Uraria lagopodioides 1.667 0,600 125
LYTHRACEAE
58. Rotala indica 23.533 0,042 4.725
TABEL: PRODUKSI BIJI PER TUMBUHAN DAN BOBOTNYA PADA
BEBERAPA JENIS GULMA (SAMBUNGAN)

BOBOT BIJI
JUMLAH BIJI
JUMLAH BIJI PER
No. TAXON PER
PER GRAM TUMBUHAN
TUMBUHAN
(g)

MALVACEAE
59. Abutilon indicum 117 8,547 4.730
60. Sida rhombifolia 671 1,493 11.635
MOLLUGINACEAE
61. Mollugo pentaphylla 14.880 0,067 5.355
ONAGRACEAE
62. Ludwigia adscendens 88.400 0,011 125.675
63. Ludwigia erecta 3.985 0,276 382.725
POLYGONACEAE
64. Polygonum barbatum 790 1,269 250
PONTEDERIACEAE
65. Monochoria vaginalis 28.200 0,035 5.825
TABEL: PRODUKSI BIJI PER TUMBUHAN DAN BOBOTNYA PADA
BEBERAPA JENIS GULMA (Riadi, 2020. Personal communication)
(SAMBUNGAN)

BOBOT BIJI
JUMLAH BIJI
JUMLAH BIJI PER
No. TAXON PER
PER GRAM TUMBUHAN
TUMBUHAN
(g)

PORTULACACEAE
66. Portulaca oleraceae 15.500 0,066 9.765
67. Portulaca quadrifida 15.426 0,070 566
RUBIACEAE
68. Borreria laevis 7.100 0,140 9.953
69. Hedyotis verticillata 13.435 0,071 38.965
70. Oldenlandia corymbosa 51.500 0,091 1.965
VERBENACEAE
71. Stachytarpheta jamaicensis 428 2,335 2,160
TABEL: UMUR BIJI DI DALAM TANAH DAN KECEPATAN PEMBUSUKAN
DARI POPULASI BEBERAPA JENIS GULMA (Riadi, 2020. Personal
communication)

KECEPATAN
JENIS GULMA UMUR BIJI (TAHUN)
PEMBUSUKAN (g/HARI)

Chenopodium album 1700 0,105

Thlapsi arvensis 30 0,122
Polygonum aviculare 400 0,156
Viola arvense 400 0,161
Fumaria officinalis 600 0,195
Euphorbia helioskopia 68 0,206
Poa annua 68 0,237
Capsella bursa-pastoris 35 0,244
Stellaria media 600 0,252
Papaver rhosea 26 0,260
Vicia hirsuta 25 0,305
Medicago lupulina 26 0,340
Senecio vulgaris 58 0,340
TABEL: UMUR BIJI DI DALAM TANAH DAN KECEPATAN PEMBUSUKAN
DARI POPULASI BEBERAPA JENIS GULMA (Riadi, 2020. Personal
communication)
(SAMBUNGAN)

KECEPATAN
JENIS GULMA UMUR BIJI (TAHUN)
PEMBUSUKAN (g/HARI)

Spergula arvensis 1700 0,340

Ranunculus bulbosus 51 -
Ranunculus repens 600 -
• Sebagai pertanyaan rangkuman:
Why do weeds always win?

 Ability to reproduce early in life cycle

 Prolific seed production
 Absorb resources in excess
 Tolerate low levels of resources
 Genetic and environmental adaptability
 Ability to develop resistance to control
measures
 Why do weeds always win?

 Dormancy: broken when conditions favor

survival
 Rapid early growth and expansion
 Early and fast root growth and penetration of
a large area
 Efficient uptake and processing of nutrients
and water
Reproduction by seed
 First infestation is
dependant on seed
 Seed production varies
greatly
 Canada thistle: ~700
seeds per plant
 Small broomrape:
~1,000,000 seeds
plant
 Seed longevity can be
up to 1,000 years!
Vegetative reproduction
 Less longevity in soil than seeds

 Very small structures can reproduce

 Canada thistle: ¼” root results in new plant

 Can be as prolific as seed production

 Yellow nutsedge: 1,900 new plants and
18,000 tubers in one year from one plant
DAFTAR PUSTAKA

Akobundu, 1987. Weed Science in the Tropics. Principles and Practices. John Wiley
and Sons. New York.

Aldrich, R. J. 1984. Weed-Crop Ecology. Principles in Weed Management. Breton

Publisher, a Division of Wadsworth, Inc. Belmont, CA.

Ardjasa, W. S., dan P. Bangun. 1985. Pengendalian Gulma pada Kedelai. Dalam Sadikin
Somaatmadja dkk. (Ed.) Kedelai. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian,
Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan. Bogor. pp. 357 - 367.

Anderson, W .P. 1983. Weed Science: Principles. West Publishing Co, New York.

Duke, S.O. 1987. Weed Physiology. Vol I. Reproduction and Ecophysioloy. CRC Prees,
Inc. Boca Raton, Florida.

Kasasian, L and Seeyave. 1974. Weed Control in the Tropics. Leonard Hill, London.

Mercado, B. L . 1979. Introduction to weed Science. Southeast Asian Regional Center

for Graduate Study and Research in Agriculrue, Laguna, Philippines.

Moenandir, J. 1988. Persaingan Tanaman Budidaya dengan Gulma Penerbit. Rajawali,

Jakarta.