Anda di halaman 1dari 2

Nama: M Alwi Firdaus Irwan

NIM : G011181455

“Pengolahan Gulma Berkelanjutan dari Resistensi Gulma terhadap Herbisida”


merupakan tema dari webinar HIGI SERI-2 yang memberi sangat banyak manfaat,
saya tertarik saat pemateri menjelaskan tentang Tantangan Penerapan pengelolaan
Gulma berkelanjutan dimana tantangan secara global terus meningkat yang membuat
gulma menjadi resisten terhadap herbisida dan hal ini akan terus menjadi tantangan
untuk penerus kita. Banyak hal yang sengaja maupun tidak sengaja kita lakukan yang
membuat pengelolaan gulma berkelanjutan menjadi sulit untuk diterapkan. Pemateri
tersebut menjadi pemateri favorit saya saat mengikuti seminar ini, beliau adalah
Sudakir, S.P., M.M. yang berasal dari perguruan tinggi Al-Madani, Bandar Lampung
sebagai Senior Manager Regional R&D Herbicide, Asia Pacific, BASF.
Berikut adalah jawaban tugas yang sempat diberi oleh dosen saya :
 Invasive Alien Species merupakan spesies pendatang disuatu wlayah yang
hidup dan berkembang biak di wilayah tersebut dan menjadi ancaman bagi
biodiversitas, sosial ekonomi, maupun kesehatan pada tingkat ekosistem
 Gulma Herbiside resistant adalah gulma yang tahan terhadap herbisida yag
dapat diakibatkan oleh penanaman satu tanaman terus-menerus
 Diantara pengendalian gulma secara herbisida atau mekanik ditentukan
dengan melihat kondisi, Prinsipnya yaitu gunakanlah herbisida sebagai
alternativ terakhir jika memang tanaman kita telah diambang batas kerugian
ekonomi.
Herbisida yang paling efektif menurut saya adalah Ally Plus, Ally plus adalah
herbisida pra tumbuh dan purna tumbuh dengan di bekali tiga bahan aktif metil
metsulfuron, etil klorimuron, dan 2,4 D natrium dari golongan sulfonil urea. Herbisida
Ally Plus efektif dalam mengendalikan lebih banyak gulma pada tanaman padi yang
mampu menanggulangi khususnya gulma berdaun lebar dan teki-tekian yang
merupakan salah satu faktor pyebab penurunan produktifitas tanaman padi karena
adanya persaingan nutrisi. Maka diperlukan usaha pengendalian gulma secara tepat dan
hemat untuk pembentukan anakan yang optimal dan menguntungkan. Ally Plus juga
termasuk herbisida terbaik karena setelah aplikasi obat rumput ini tidak menyebabkan
daun padi menjadi kuning dan juga mampu membantu meningkatkan produktifitas
tanaman padi.
Dengan penggunaan dosis yang tepat sekitar 480-640 g/ha, dan waktu aplikasi
pada umur 7-10 HST. Cukup efektif untuk mengendalikan dan mematikan gulma padi
sehingga padi bebas gulma. Cara penggunaan DuPont Ally Plus juga terbilang praktis
dan hemat, Praktis karena herbisida Ally Plus termasuk herbisida pra tumbuh dan purna
tumbuh, bisa digunakan saat gulma belum tumbuh ataupun sudah tumbuh. Hemat
karena dapat disemprot maupun tabur bersama dengan pupuk, sehingga dapat menekan
biaya aplikasi. Aplikasi herbisida ini dapat disemprot maupun di tabur bersama dengan
pupuk, Ally Plus menjaga pertumbuhan anakan dengan cara yang praktis, hemat dan
hebat.
Keunggulan Herbisida Ally Plus 77WP
Praktis Herbisida pratumbuh dan purnatumbuh, bisa digunakan saat gulma
belum tumbuh ataupun sudah tumbuh. Dapat diaplikasikan dengan cara ditabur
maupun disemprot.
Hemat Dapat disemprot maupun tabur bersama dengan pupuk urea ataupun
organik, sehingga dapat menekan biaya aplikasi.

Anda mungkin juga menyukai