“Pengolahan Gulma Berkelanjutan dari Resistensi Gulma terhadap Herbisida”
merupakan tema dari webinar HIGI SERI-2 yang memberi sangat banyak manfaat, saya tertarik saat pemateri menjelaskan tentang Tantangan Penerapan pengelolaan Gulma berkelanjutan dimana tantangan secara global terus meningkat yang membuat gulma menjadi resisten terhadap herbisida dan hal ini akan terus menjadi tantangan untuk penerus kita. Banyak hal yang sengaja maupun tidak sengaja kita lakukan yang membuat pengelolaan gulma berkelanjutan menjadi sulit untuk diterapkan. Pemateri tersebut menjadi pemateri favorit saya saat mengikuti seminar ini, beliau adalah Sudakir, S.P., M.M. yang berasal dari perguruan tinggi Al-Madani, Bandar Lampung sebagai Senior Manager Regional R&D Herbicide, Asia Pacific, BASF. Berikut adalah jawaban tugas yang sempat diberi oleh dosen saya : Invasive Alien Species merupakan spesies pendatang disuatu wlayah yang hidup dan berkembang biak di wilayah tersebut dan menjadi ancaman bagi biodiversitas, sosial ekonomi, maupun kesehatan pada tingkat ekosistem Gulma Herbiside resistant adalah gulma yang tahan terhadap herbisida yag dapat diakibatkan oleh penanaman satu tanaman terus-menerus Diantara pengendalian gulma secara herbisida atau mekanik ditentukan dengan melihat kondisi, Prinsipnya yaitu gunakanlah herbisida sebagai alternativ terakhir jika memang tanaman kita telah diambang batas kerugian ekonomi. Herbisida yang paling efektif menurut saya adalah Ally Plus, Ally plus adalah herbisida pra tumbuh dan purna tumbuh dengan di bekali tiga bahan aktif metil metsulfuron, etil klorimuron, dan 2,4 D natrium dari golongan sulfonil urea. Herbisida Ally Plus efektif dalam mengendalikan lebih banyak gulma pada tanaman padi yang mampu menanggulangi khususnya gulma berdaun lebar dan teki-tekian yang merupakan salah satu faktor pyebab penurunan produktifitas tanaman padi karena adanya persaingan nutrisi. Maka diperlukan usaha pengendalian gulma secara tepat dan hemat untuk pembentukan anakan yang optimal dan menguntungkan. Ally Plus juga termasuk herbisida terbaik karena setelah aplikasi obat rumput ini tidak menyebabkan daun padi menjadi kuning dan juga mampu membantu meningkatkan produktifitas tanaman padi. Dengan penggunaan dosis yang tepat sekitar 480-640 g/ha, dan waktu aplikasi pada umur 7-10 HST. Cukup efektif untuk mengendalikan dan mematikan gulma padi sehingga padi bebas gulma. Cara penggunaan DuPont Ally Plus juga terbilang praktis dan hemat, Praktis karena herbisida Ally Plus termasuk herbisida pra tumbuh dan purna tumbuh, bisa digunakan saat gulma belum tumbuh ataupun sudah tumbuh. Hemat karena dapat disemprot maupun tabur bersama dengan pupuk, sehingga dapat menekan biaya aplikasi. Aplikasi herbisida ini dapat disemprot maupun di tabur bersama dengan pupuk, Ally Plus menjaga pertumbuhan anakan dengan cara yang praktis, hemat dan hebat. Keunggulan Herbisida Ally Plus 77WP Praktis Herbisida pratumbuh dan purnatumbuh, bisa digunakan saat gulma belum tumbuh ataupun sudah tumbuh. Dapat diaplikasikan dengan cara ditabur maupun disemprot. Hemat Dapat disemprot maupun tabur bersama dengan pupuk urea ataupun organik, sehingga dapat menekan biaya aplikasi.