I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dalam bentuk suspensi dengan dicampur air, kemudian biji atau bahan tanam tadi
dicelup atau direndam dalam larutan fungisida. dalam memberi perlakuan tersebut
harus diperhatikan supaya daya tumbuh dan kemampuan untuk hidup serta daya
kecambahnya tidak berkurang atau rusak. Dengan perendapam atau pencelupan
fungisida diharapkan mampu mengendalikan pertumbuhan patogen sejak proses
penanaman hingga tanaman dapat tumbuh baik dan sehat.
c. MemperlakukanTanah
Tananah sebelum ditanami sering diberi perlakuan (Fumigated), dengan
zat kimia yang cepat dan mudah menguap dinamakan fumigant/ fumigasi untuk
memberantas patogen yang berada didalam tanah khususnya cendawan. Biasanya
perlakuan dilakukan beberapa hari atau minggu sebelum penanman. Biasanya
diberikan di seluruh permukan tanah atau sepanjang barisan yang akan ditanami.
Beberapa jenis fumigan cepat menguap maka dari itu setelah pemberian sebaiknya
segera ditutup plastik atau mulsa.
d. Memperlakukan Luka pada Pohon
Luka pada pohon sering terjadi karena pemangkasan pada batang atau
ranting sehingga perlu ditutupi supaya mencegah kekeringan dan terhindar dari
srangan patogen yang masuk melalui luka. Perlakuannya biasanya diberikan
dengan cara Melumuri atau mengolesi dengan larutan fungisida.
6
Salah satu jenis fungisida adalah sorento 250 EC. Sorento 250 EC adalah
fungisida sistemik berbahan dasar Difenokonasol 250 gr dan juga Zat Pengatur
Tumbuh. Bahan aktif Sorento 250 EC adalah difenokonazol. Bahan aktif pestisida
tidak dijual begitu saja dalam bentuk yang murni. Bahan aktif teknis, apalagi
bahan aktif murni kecuali harganya sangat mahal, sangat berbahaya, dan sangat
beracun serta sulit digunakan dilapangan. Bahan aktif diformulasikan terlebih
dahulu dengan cara dicampur bahan-bahan pembantu. Formulasi EC biasanya
dicampur dengan solvent, cosolvent, emulsifier, dan bahan lain.
Sorento 250 EC bekerja secara sistemik dengan cara masuk kedalam
jaringan tanaman melalui pembuluh kayu (xylem) dan langsung mengendalikan
penyakit yang ada dalam tanaman. Fungisida sistemik diabsorbsi oleh organ-organ
tanaman dan ditranslokasikan ke bagian tanaman lainnya melalui pembuluh
angkut maupun melalui jalur simplas (melalui dalam sel). Pada umumnya
fungisida sistemik ditranslokasikan ke bagian atas (akropetal), yakni dari organ
akar ke daun. Beberapa fungisida sistemik juga dapat bergerak ke bawah, yakni
dari daun ke akar (basipetal).
Kelebihan fungisida sistemik antara lain :
(a) Bahan aktif langsung menuju ke pusat infeksi didalam jaringan tanaman,
sehingga mampu menghambat infeksi cendawan yang sudah menyerang di
dalam jaringan tanaman.
(b) Fungisida ini dengan cepat diserap oleh jaringan tanaman kemudian
didistribusikan ke seluruh bagian tanaman sehingga bahan aktif dan residunya
tidak terlalu tergantung pada coverage semprotan, selain itu bahan aktif juga
tidak tercuci oleh hujan. Oleh karena itu, aplikasinya tidak perlu terlalu
sering.
Difenokonazol merupakan salah satu bahan aktif fungisida sistemik, dan
diserap oleh daun serta ditranslokasikan secara akropetal dan transminar. Senyawa
ini mempengaruhi biosintesis ergosterol melalui penghambatan demetilasi steroid.
Translaminar adalah kemampuan bahan aktif insektisida untuk melakukan
7
DAFTAR PUSTAKA