SPESIFIKASI HERBISIDA
NIM : 1605101050053
Kelompok : 01 (Satu)
Asisten : 1. Muyassir
2. Aris Setiawan
2019
BAB I. PENDAHULUAN
Gulma ialah tanaman yang tumbuhnya tidak diinginkan. Gulma di suatu tempat
mungkin berguna sebagai bahan pangan, makanan ternak atau sebagai bahan obat-obatan.
Dengan demikian, suatu spesies tumbuhan tidak dapat diklasifikasikan sebagai gulma pada
semua kondisi. Namun demikian, banyak juga tumbuhan diklasifikasikan sebagai gulma
dimanapun gulma itu berada karena gulma tersebut umum tumbuh secara teratur pada lahan
tanaman budidaya (Sebayang, 2005).
Herbisida (dari bahasa Inggris herbicide) merupakan senyawa kimia yang digunakan
untuk mengendalikan, mematikan, atau menghambat pertumbuhan gulma tanpa
mengganggu tanaman pokok (Sukman, 2002). Sedangkan menurut Riadi (2011) herbisida
merupakan suatu bahan atau senyawa kimia yang digunakan untuk menghambat
pertumbuhan atau mematikan tumbuhan. Pengendalian dengan menggunakan herbisida
memiliki beberapa keuntungan yaitu penggunaan tenaga kerja yang lebih sedikit dan lebih
mudah dan cepat dalam pelaksanaan pengendaliannya.Herbisida yang banyak digunakan
saat ini sekitar 70% adalah herbisida berbahan aktif glifosat. Herbisida ini merupakan
herbisida pasca tumbuh, sistemik, non selektif yang diaplikasikan melalui daun, mempunyai
spektrum luas, bersifat translokatif kuat, tidak aktif dalam tanah, cepat terdegradasi dan
mempunyai kemampuan mengendalikan gulma tahunan. Gejala kematian gulma terlihat
pada 2–4 minggu setelah aplikasi (Lamid et al., 1998).
Herbisida dapat mempengaruhi satu atau lebih proses-proses (seperti pada proses
pembelahan sel, perkembangan jaringan, pembentukan klorofil, fotosintesis, respirasi,
metabolisme nitrogen, aktivitas enzim dan sebagainya) yang sangat diperlukan tumbuhan
untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. Di samping itu herbisida bersifat racun
terhadap gulma atau tumbuhan penganggu juga terhadap tanaman. Herbisida yang
diaplikasikan dengan dosis tinggi akan mematikan seluruh bagian dari jenis tumbuhan. Pada
dosis yang lebih rendah, herbisida akan membunuh tumbuhan dan tidak merusak tumbuhan
yang lainnya (Riadi, 2011).
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui spesifikasi dari jenis
herbisida yang digunakan.
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
1. Herbisida
2. Alat Tulis
1. SINARTOP
Bahan aktif : paraquat diklorida 280 SL
Formulasi : larutan dalam air berwarna hijau tua
Waktu Aplikasi : purna
Gulma Sasaran : gulma berdaun lebar dan sempit
Tanaman : coklat dan jagung
Cara Kerja : kontak
Cara Aplikasi : disemprot pagi hari
2. RALANG
Bahan aktif : isopropilamina glyposat 480 g/l
Formulasi : larutan dalam air berwarna kuning
Waktu Aplikasi : purna tumbuh
Gulma Sasaran : tidak selektif
Tanaman : kelapa sawit
Cara Kerja : sistemik
Cara Aplikasi : disemprot secara merata
3. Gramoxone
Bahan aktif : paraquat diklorida 276 SL
Formulasi : larutan dalam air berwarna hijau
Waktu Aplikasi : purna tumbuh
Gulma Sasaran : anakan sawit liar, gulma daun lebar, teki
Tanaman : perkebunan
Cara Kerja : kontak
Cara Aplikasi : disemprot
4. Du Pont Ally
Bahan aktif : metil metsulforon 20%
Formulasi : granule
Waktu Aplikasi : pra-tumbuh, purna tumbuh
Gulma Sasaran : gulma berdaun lebar, teki
Tanaman : padi
Cara Kerja : kontak
Cara Aplikasi : disemprot pagi hari
4.2 Pembahasan
Herbisida adalah bahan senyawa beracun yang dapat dimanfaatkan untuk membunuh
tumbuhan pengganggu yang disebut gulma. Kehadiran gulma dalam lahan pertanian sangat
tidak diharapkan karena akan menyaingi tanaman yang ditanam dalam memperolah unsure
hara, air dan matahari. Akibat dari serangan gulma dapat menurunkan hasil panen yang
cukup besar. Berdasarkan bahan asalnya, terdapat jenis herbisida anorganik dan herbisida
organik. Herbisida organik, misalnya amonium sulfat dan natrium arsenit, dapat
menyebabkan daun berguguran dan tanah menjadi steril untuk sementara. Herbisida
organika lebih tahan lama dalam tanah sehingga dapat menimbulkan masalah pencemaran
tanah. Akan tetapi, herbisida organik lebih aman daripada herbisida anorganik karena tingkat
toksitasnya rendah, misalnya senyawa karbamat.
Pada praktikum kali ini, dilakukan kegiatan mendeskripsikan spesifikasi dari 4 jenis
herbisida yang sudah disurvey dan dibeli salah satunya. Keempat dari herbisida tersebut
ialah dengan merk dagang SINARTOP, RALANG, Gramoxone dan Du Pont Ally. Herbisida
yang dibeli ialah Du Pont Ally. 4 jenis herbisida dengan merk dagang yang berbeda ini
memiliki spesifikasi yang berbeda pula.
Herbisida yang dibawa pada praktikum ini adalah herbisida dengan merk dagang Du
Pont Ally. Du Pont Ally memiliki bahan aktif yaitu metil metsulforon 20% dan berbentuk
granule (butiran) yang dilarutkan dalam air jika akan diaplikasikan. Waktu aplikasinya yaitu
pra tumbuh dan purna tumbuh. Herbisida Du Pont Ally merupakan jenis dari herbisida
kontak, yaitu bekerja langsung dan dengan cepat pada bagian atau jaringan dari gulma yang
kontak langsung dengan herbisida ini. Gulma sasarannya yaitu gulma berdaun lebar dan
gulma teki, degan tanaman yang ditanaman adalah padi. Cara aplikasinya adalah disemprot
pagi hari, karena pada pagi hari adalah waktu yang efektif untuk perangsangan pada gulma.
SINARTOP merupakan herbisida jenis kontak yang berarti langsung cepat
mematikan atau membunuh jaringan-jaringan atau bagian gulma yang terkena larutan
herbisida ini, terutama bagian gulma yang berwarna hijau. Herbisida SINARTOP memiliki
bahan aktif yaitu paraquat diklorida 280 SL. Formulasi atau bentuknya merupakan larutan
dalam air dan memiliki warna hijau tua. Waktu pengaplikasian yaitu purna atau . Herbisida
ini membasmi gulma berdaun lebar dan sempit dan digunakan pada tanaman kakao dan
jagung. SINARTOP diaplikasikan dengan cara disemprot di pagi hari.
Yang terakhir adalah herbisida Gramoxone. Gramoxone tersusun dari bahan aktif
paraquat diklorida 276 SL yang berarti herbisida ini merupakan herbisida kontak. Herbisida
kontak yaitu herbisida yang mematikan jaringan atau bagian dari gulma yang kontak
langsung dengan herbisida tersebut. Formulasi Gramoxone yaitu larutan dalam air dan
berwarna hijau. Herbisida ini memiliki waktu aplikasi purna tumbuh. Gramoxone
membasmi gulma anakan sawit liar, gulma daun lebar dan gulma tekidan diaplikasikan pada
tanaman perkebunan. Cara aplikasinya yaitu disemprot langsung ke gulma sasaran karena
Gramoxone memiliki bentuk larutan dalam air.
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang diperoleh dari praktikum yang telah dilakukan adalah sebagai
berikut:
5.2 Saran
Adapun saran yang diberikan yaitu laboratorium mengambil dan menyimpan herbisida
yang dibawa saat praktikum.
DAFTAR PUSTAKA
Lamid, Z., Harnel, Adlis, dan W. Hermawan. 1998. Pengkajian Tot Dengan Herbisida
Glifosat Pada Budidaya Jagung Di Lahan Kering. Pros. Sem.
Listyobudi, Vila Ratnasari. 2011. Perlakuan Herbisida Pada Sistem Tanpa Olah Tanah
Terhadap Pertumbuhan, Hasil Dan Kualitas Hasil Tanaman Jagung Manis (Zea Mays
Saccharata Sturt.). Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”, Yogyakarta.
Sebayang, H. 2005. Gulma dan Pengendaliannya Pada Tanaman Padi. Unit Penerbitan
Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya, Malang
Sukman, Y dan Yakup. 1995. Gulma dan Teknik Pengendaliannya. Raja Grafindo Persada,
Jakarta.