Anda di halaman 1dari 6

Peran Bakteri Endofit Penghasil IAA (Indol Acetic Acid) Terhadap Pertumbuhan Tanaman Padi (Oryza

sativa L.)

The Role of IAA (Indol Acetic Acid) Producing Endofit Bacteria on the Growth of Rice Plants (Oryza
sativa L.)

Alya Aghni Rahmawati


Jurusan Agroteknologi Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung
Jl.A.H.Nasution No. 105, Cibiru, Bandung, Jawa Barat, Indonesia.
Email: aghnialya@gmail.com

ABSTRAK

Bakteri endofit merupakan bakteri saprofit yang hidup dan berasosiasi dengan jaringan tanaman
sehat tanpa menimbulkan gejala penyakit. Beberapa bakteri endofit dapat menghasilkan hormon
perangsang pertumbuhan tanaman, salah satunya adalah IAA (Indole Acetic Acid) atau dikenal dengan
auksin. Auksin berperan memacu pertumbuhan tanaman dan biasanya ditemukan pada jaringan
meristem Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana peran bakteri endofit yang diisolasi
dari akar tanaman padi dalam menghasilkan IAA dalam membantu pertumbuhan tanaman padi. Bakteri
endofit diisolasi dari akar tanaman padi yang telah disterilisasi permukaan, dikarakterisasi secara
morfologi, biokimia dan kemampuan menghasilkan hormon IAA. Dari dua lokasi pengambilan sampel
padi yaitu Medan dan Binjai diperoleh sebanyak 12 isolat bakteri endofit. Secara invitro terseleksi isolat
Md 1, Bj 2 dan Bj 3 yang menunjukkan produksi IAA paling tinggi masing-masing pada hari ke 2, 4 dan 6.
Introduksi bakteri endofit pada kecambah padi steril setelah 2 minggu menunjukkan pertumbuhan
tanaman yang lebih baik dibanding kontrol. Isolat Md 1 menunjukkan kemampuan yang paling baik
dengan tinggi tanaman 25,58 cm; panjang akar 10,48 cm dan berat basah tanaman 0,2 g.

Kata Kunci : Bakteri Endofit, IAA, Akar Padi

ABSTRACT

Endophytic bacteria are saprophytic bacteria that live and associate with healthy plant tissue
without causing disease symptoms. Some endophytic bacteria can produce plant growth stimulating
hormones, one of which is IAA (Indole Acetic Acid) or known as auxins. Auxins play a role in stimulating
plant growth and are usually found in meristem tissue. The aim of this study was to determine the role
of endophytic bacteria isolated from rice roots in producing IAA in helping the growth of rice plants.
Endophytic bacteria were isolated from surface sterilized rice plant roots, characterized by morphology,
biochemistry and the ability to produce IAA hormone. From the two rice sampling locations, namely
Medan and Binjai, 12 endophytic bacterial isolates were obtained. In vitro selected isolates Md 1, Bj 2
and Bj 3 which showed the highest IAA production on days 2, 4 and 6. The introduction of endophytic
bacteria in sterile rice sprouts after 2 weeks showed better plant growth than control. Isolate Md 1
showed the best ability with a plant height of 25.58 cm; root length 10.48 cm and plant wet weight 0.2
g.

Keyword : Endophytic Bacteria, IAA, Rice Root

PENDAHULUAN

Keragaman mikroorganisme di alam kondisi tanaman menyebabkan jenis dan


sangat melimpah dan berperan penting bagi keanekaragaman endofit yang terdapat dalam
kehidupan manusia, termasuk dalam bidang jaringan tanaman juga bervariasi (Prasetyoputri
pertanian. Mikroorganisme terbagi atas & Ines, 2006). Bakteri endofit penghasil hormon
mikroorganisme non-simbiotik yang ditemukan auksin dapat membantu tanaman untuk
bebas di alam dan mikroorganisme simbiotik tumbuh dan berkembang disamping auksin
yang berinteraksi dengan tanaman, contohnya endogen yang dimiliki tanaman.
adalah mikroorganisme endofit.
Hormon IAA merupakan hormon yang
Endofit adalah mikroorganisme yang berperan dalam pertumbuhan dan
hidup di dalam jaringan tanaman selama perkembangan tanaman sehingga sintesis oleh
periode tertentu dari siklus hidupnya, bakteri tertentu merupakan alasan yang
membentuk koloni dalam jaringan tanaman menyebabkan peningkatan pertumbuhan
tanpa membahayakan inangnya. Dalam satu tanaman . Bakteri endofit penghasil IAA pada
jaringan tanaman kemungkinan ditemukan tanaman dengan kondisi dan bagian yang
beberapa jenis mikroba endofit yang berbeda maka akan bervariasi baik jenis
kemungkinan berhubungan simbiosis ataupun kemampuannya. Bakteri endofit
mutualisme antara mikroba endofit dan penghasil IAA pada tanaman padi pada kondisi
inangnya (Strobel and Daisy 2003). lingkungan yang berbeda juga bervariasi baik
dari jenis ataupun kemampuannya.
Mikroba endofit yang umum ditemukan
adalah berupa bakteri dan jamur. Jenis dan

BAHAN DAN METODE Media Pertumbuhan

Bahan Tanaman Bakteri endofit diisolasi dari akar


tanaman padi menggunakan media Nutrient
Bahan tanaman yang digunakan untuk Agar (NA)(Oxoid)) komposisi (g/l) : Beef Extract:
isolasi bakteri endofit penghasil IAA adalah akar 30, Peptone 50, Agar 15, dan ditambah
tanaman padi yang diperoleh dari persawahan antibiotik ketokonazol (0,3 gram %). Media
di daerah Medan dan Binjai. Reagen Salkowski Luria Bertani Tryptofan (LBT) digunakan
dipakai untuk analisis IAA secara colorimetri produksi IAA. Komposisi LBT (g/l) : ekstrak
menggunakan spektrofotometer. khamir 5 g /l, Nacl 5 g/l, Tripton 10 g/l NaCl 0,5
g/l dan 5 mM L-Triptofan, pH medium kemudian dicampur dengan dengan reagen
disesuaikan pada 7.5 dengan penambahan 1 N Salkowski (150 ml H2SO4 pekat , 250 ml
NaOH sebelum di otoklaf. akuades , 7.5 ml of 0.5 M FeCl3 ·6H2O (Gordon
& Weber, 1951) dengan perbandingan 2: 1.
Isolasi Bakteri Endofit Endofit Campuran diinkubasi pada suhu ruang selama 1
Akar tanaman padi dibersihkan dengan jam sebelum diukur absorbansinya. Kadar IAA
air mengalir selama 20 menit. Sterilisasi yang dihasilkan bakteri endofit ditentukan dari
permukaan akar dilakukan dengan cara hasil plot linear nilai absorbansi IAA standar.
merendam potongan akar dalam larutan Introduksi Bakteri Endofit Penghasil IAA pada
alkohol 70% selama 2 menit, larutan hipoklorit 5 Kecambah Padi
% selama 5 menit dan alkohol 70% selama 30
detik kemudian dibilas dengan akuades steril Introduksi bakteri endofit Bj 2, Bj 3 dan
sebanyak dua kali (Radu & Kqueen, 2002). Akar Md 1 dilakukan pada kecambah tanaman padi
yang telah steril dihaluskan dengan lumpang yang steril. Untuk mendapatkan kecambah steril
secara aseptis, kemudian dimasukkan ke dalam maka biji padi ditumbuhkan dalam media agar
tabung reaksi yang berisi akuades steril dengan steril. Sterilisasi permukaan dilakukan dengan
perbandingan 1:10 dan dibuat pengenceran cara merendam biji padi dalam campuran
sampai 103 . Sebanyak 1 ml disebarkan pada larutan Agrep (fungisida) dengan dua tetes
media nutrien agar steril dan diinkubasi selama larutan tween 80%, dan dishaker selama 30
24 jam pada suhu ruang. Koloni bakteri yang menit dengan kecepatan 120 rpm. Biji dicuci
tumbuh disubkultur ke media yang sama kembali dengan akuades steril, kemudian
sampai diperoleh biakan murni. direndam dengan larutan kloroks 10 % dengan
dishaker selama 15 menit dan dicuci kembali
Kemampuan Bakteri Endofit Memproduksi IAA dengan akuades steril sebanyak tiga kali. Biji
secara Invitro tersebut direndam kembali dengan larutan
Kemampuan bakteri endofit kloroks 5 % dengan dishaker selama 15 menit,
memproduksi IAA secara in vitro, dilakukan kemudian dicuci dengan akuades steril
dengan cara menumbuhkan bakteri pada media sebanyak tiga kali. Tahapan terakhir, biji
yang mengandung triptofan. Suspensi bakteri direndam di dalam alkohol 70 % selama satu
sebanyak 3 ml, dengan jumlah sel 108 CFU/ml / menit dan dibilas dengan akuades steril
setara Mc Farland (Bresson dan Borges, 2004). (Suryowinoto, 1996). Biji padi yang telah steril
diinokulasikan pada 30 ml media Luria Bertani ditanam ke dalam media agar. Biji tersebut
Triptofan Cair (LBT) cair. Kultur bakteri ditumbuhkan selama satu minggu dan
diinkubasi pada suhu ruang dan digoncang pada diletakkan pada ruangan yang kurang cahaya,
kecepatan 150 rpm selama 7 hari. Kadar IAA kemudian kecambah muda dipindahkan ke
yang dihasilkan selama kultivasi diukur setiap dalam wadah steril. Kecambah tersebut
dua hari sekali. Pengukuran kadar IAA secara direndam ke dalam suspensi biakan yang telah
kolorimetri dengan spectrofotometer pada disetarakan kekeruhannya dengan larutan Mc
panjang gelombang 530 nm. Cairan kultur Farland (108 sel/ml) selama dua jam. Kecambah
disentrifugasi dengan kecepatan 5000 rpm yang direndam dengan akuades digunakan
selama 25 menit. Filtrat yang diperoleh sebagai kontrol, masing-masing perlakuan
diulang sebanyak enam kali. Setiap kecambah
yang telah direndam dalam suspensi biakan
ditanam pada media tanah steril di dalam
polibag. Kecambah yang tumbuh diamati
setelah dua minggu. Parameter yang diamati
adalah tinggi tanaman, panjang akar dan berat
basah kecambah.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Isolasi dan Karakterisasi Bakteri Endofit dari


Produksi IAA dari Bakteri Endofit Secara In
Akar Tanaman Padi (Oryza sativa L)
Vitro
Dari dua lokasi pengambilan sampel
Kemampuan bakteri endofit dalam
padi, diisolasi sebanyak 12 isolat bakteri endofit
memproduksi IAA bervariasi berdasarkan jenis
yaitu 7 isolat dari Medan dan 5 dari
isolat dan umur kultur. Konsentrasi IAA yang
Binjai. Setiap isolat memiliki morfologi
dihasilkan oleh bakteri isolat Md, memiliki
koloni, bentuk sel, sifat gram, motilitas dan sifat
produksi tertinggi pada umur kultur 2 hari dan
biokimia yang berbeda. Koloni bakteri berwarna
menurun setelah 4 dan 6 hari. Tetapi
putih, krem, kuning dan orange. Bakteri endofit
sebaliknya pada isolat Bj, produksi IAA
yang diperoleh lebih didominanasi oleh
meningkat seiring dengan meningkatnya umur
kelompok gram positif dan hanya dua isolat
kultur dan kadar IAA tertinggi dihasilkan pada
yang gram negatif. Bentuk bakteri umumnya
inkubasi hari ke 6 (Gambar 1). Perbedaan ini
basil dengan tiga isolat berbentuk kokus. Semua
diduga karena adanya variasi jenis berdasarkan
bakteri bersifat motil, katalase bersifat negatif
lokasi pengambilan sampel tanaman dan jenis
dan sebagian dapat menggunakan sitrat sebagai
bakteri. Variasi jenis, strain dalam genus yang
sumber karbon, menghidrolisis gelatin,
sama dapat menghasilkan IAA yang bervariasi
menghidrolisis pati serta memfermentasi gula
karena faktor lingkungan, tingkat pertumbuhan,
(Tabel 1). Hal ini berarti isolat yang diperoleh
dan ketersediaan substrat seperti asam amino
adalah jenis yang berbeda, walaupun untuk
dan sumber N lainnya.
mengetahui jenisnya perlu karakterisasi lebih
lanjut. Sifat motilitas bakteri dapat memberi
keuntungan pada tanaman ketika bakteri
diintroduksi. Penyebaran bakteri di tanaman
akan lebih mudah sehingga seluruh bagian
tanaman mengandung endofit dengan sifat
yang diinginkan. Katalase negatif menunjukkan
bahwa bakteri yang diisolasi semuanya bersifat
aerob.

Fase pertumbuhan bakteri mempengaruhi


produksi IAA. Pada bakteri Azospirillum
brasilense, IAA diproduksi setelah pertumbuhan
mencapai fase stasioner . Diperkirakan isolat diintroduksi isolat Md 1 memiliki pertumbuhan
bakteri Md memproduksi IAA dalam waktu yang yang lebih baik jika dibading dengan pengujian
relatif singkat dibanding dengan isolat bakteri pada 2 isolat lainnya. Auksin merupakan
Bj. 57,93 µg/ml. 1 ppm. Tidak diketahui apa hormon pertumbuhan yang diperlukan tanaman
yang menyebabkan kemampuan bakteri endofit dalam konsentrasi tertentu yang berperan
menghasilkan IAA lebih kecil dibanding dengan dalam mendorong terjadinya pembelahan sel.
bakteri tanah. Hal ini karena jenis-jenis bakteri Setiap fase pertumbuhan dibutuhkan kadar
diazotrof seperti Rhizobium, Azotobacter, hormon dengan konsentrasi yang berbeda.
Azospirillum mampu menghasilkan IAA dengan Kadar IAA dengan konsentrasi yang tepat dapat
atau tanpa kehadiran precursor TRP. Pemberian merangsang pembelahan sel (Krishnamoorthy,
triptofan dalam konsentrasi yang berbeda 1981). Semakin tinggi kadar IAA yang
memberi pengaruh terhadap produksi IAA dan digunakan, semakin baik pengaruhnya terhadap
berbanding lurus dengan kadar triptofan yang pertumbuhan tanaman (Sumiasri & Ninik,
ditambahkan. 2001).

Introduksi Bakteri endofit pada Kecambah Padi


(Oryza sativa L.)

Hasil introduksi bakteri endofit Bj 2, Bj 3


dan Md 1 menunjukkan adanya perbedaan
pada pertumbuhan tanaman setelah waktu 2
minggu penanaman (Gambar 2). Introduksi
bakteri Md 1 memberikan pertumbuhan yang
lebih baik dibandingkan hasil introduksi dua
isolat lainnya dan kontrol. Pengamatan
terhadap tinggi tanaman; panjang akar dan
berat basah tanaman padi setelah diintroduksi
Perbedaan kadar IAA yang dihasilkan secara
isolat Md1 berturut-turut : 25, 58 cm; 10, 48 cm
invitro juga mempengaruhi pertumbuhan
dan 0,2 g (Tabel 2).
tanaman. Bakteri Azospirillum yang
menghasilkan IAA dengan kadar tertinggi juga
menunjukkan pengaruh terhadap pertumbuhan
kecambah gandum yang lebih baik
dibandingkan bakteri yang menghasilkan kadar
IAA rendah (Akbari et al., 2007). Penambahan
bakteri dan triptofan secara bersamaan ke
dalam jaringan tanaman menghasilkan tinggi
dan berat tanaman semakin meningkat (Khalid,
Pada produksi IAA secara invitro, isolat Md1 et al., 1999). IAA yang dihasilkan oleh bakteri
memproduksi IAA pada waktu yang ebih cepat tersebut dimanfaatkan oleh tanaman dan akan
dibandingkan dengan IAA dari isolat Bj2 atau mengalami proses metabolisme di dalam tubuh
Bj3. Hal ini kemungkinan menjadi salah satu tanaman sehingga membantu dalam proses
faktor penyebab mengapa tanaman yang pertambahan tinggi, panjang akar dan berat
basah tanaman (Spaepen et al., 2007). Lestari et
al (2007), menyatakan bahwa dengan inokulasi
Sumiasri, N. and Ninik. S. 2001. Tanggap
bakteri penghasil IAA dapat berfungis
Stek Cabang Bambu Betung
meningkatkan tinggi dan mendorong (Dendrocalamus asper) Pada
pertumbuhan awal tanaman padi. Panjang akar Penggunaan Berbagai Dosis
padi juga menunjukkan pengaruh lebih baik dari Hormon IAA dan IBA. Jurnal
yang tanpa inokulasi bakteri. Natur Indonesia. 3 (2): 121-128.

SIMPULAN Radu, S. and Kqueen. C.Y. 2002.


Preliminary Screening of
1. Kemampuan bakteri endofit dalam Endophytic Fungi from
memproduksi IAA bervariasi Medicinal Plants in Malaysia or
Antimicrobial and Antitumor
berdasarkan jenis isolat dan umur
Activity. Malaysian Journal of
kultur. Medical Science. 9 (2): 23-33.
2. Fase pertumbuhan bakteri
mempengaruhi produksi IAA Strobel, G. A. and Daisy B., 2003.
3. Auksin merupakan hormon Bioprospecting for Microbial
Endophytes and Their Natural
pertumbuhan yang diperlukan tanaman
Products. Microbiology and
dalam konsentrasi tertentu yang Molecular Biology Review. 491-
berperan dalam mendorong terjadinya 502.
pembelahan sel.
4. Aplikasi bakteri endofit dan IAA untuk Prasetyoputri, A. and Ines. A. 2003.
Mikroba Endofit: Sumber
pertumbuhan tanaman padi perlu
Molekul Acuan Baru Yang
dilakukan pada medium lainnya seperti Berpotensi . BioTrends. 1 (2):
medium tanah, dengan waktu aplikasi 13-15.
yang tepat.
Akbari, G. A., Arab S.M., Alikhani H.A.,
Allahdadi. and Arzanesh. M.H.
2007. Isolation and Selection of
DAFTAR PUSTAKA Indigenous Azospirillum spp.
and The IAA of Superior Strains
Krishnamoorthy, N.H, 1981. Plant Effects on Wheat Roots. World
Growth Substances. Tata Mc Journal of Agricultural Sciences.
Graw- hill Publishing Company 3 (4): 523-529.
Limited. New Delhi. Pp. 1-187.
Spaepen, S., V. Jos. and Roseline. R.
Suryowinoto, M. 1996. Pemuliaan 2007. Indole-3-Acetic Acid in
Tanaman Secara In Vitro. Microbial and Microorganism
Yogyakarta. Kanisius. Plant Signaling. Departement of
Microbial and Molecular
Khalid, M., Zahir Z.A., Waseem. A. and
Systems. Centre of Microbial
Arshad. M.1999. Azotobacter
and Plant Genetics: Belgium
and L-Tryptophan Application
for Improving Wheat Yield.
Pakistan Journal of Biological
Sciences. 2 (3): 739-742.

Anda mungkin juga menyukai