Oleh :
Nama
NIM
: 14020064
Oleh :
Nama
NIM
: 14020064
Tegal,
Agustus 2016
Menyetujui,
Pembimbing
Mahasiswa
H. Khafidin S.T
Mengetahui,
Ketua Program Studi DIII Teknik Mesin,
Politeknik Harapan Bersama Kota Tegal
Judul
Nama
NIM
: 14020064
Program Studi
: Teknik Mesin
Jenjang
: Diploma III
1.
2.
3.
4.
Ketua
Sekretaris
Penguji I
Penguji II
Nama
: Drs. Agus Suprihadi
: Syarifudin, ST
:
:
KATA PENGANTAR
Tanda Tangan
1. .....................................
2. .....................................
3. .....................................
4. .....................................
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha
Pengasih dan Maha Penyayang yang telah melimpahkan segala rahmat, hidayah dan
inayah-Nya hingga terselesaikannya laporan Praktek Kerja Lapang dengan judul
Persiapan Sistem Rem Tromol Mobil All New Avanza Pada Toyota Nasmoco
Tegal.
Praktek Kerja Lapangan merupakan kewajiban yang harus dilaksanakan sebagai
salah satu syarat untuk memenuhi mata kuliah Praktek Kerja Lapangan pada Program
Studi DIII Teknik Mesin Politeknik Harapan Bersama Tegal. Selama melaksanakan
penelitian dan kemudian tersusun dalam laporan ini, banyak pihak yang memberikan
bantuan, dukungan dan bimbingan.
Pada kesempatan ini, tidak lupa diucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada :
1. Bapak Moch. Chambali, B.Eng, M.Kom selaku Direktur Politeknik Harapan
Bersama Tegal.
2. Bapak Drs. Agus Suprihadi selaku Ketua Program Studi DIII Teknik Mesin
Politeknik Harapan Bersama Tegal.
3. Bapak H.Khafidin S.T selaku dosen pembimbing
4. Bapak Asep selaku pembimbing Toyota Nasmoco Tegal
5. Bapak dan Ibu yang telah memberikan doa restu serta kedua kakak yang
tercinta
6. Semua pihak yang telah mendukung, membantu serta mendoakan penyelesaian
laporan Praktek Kerja Lapangan ini.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL......................................................................................................i
HALAMAN PERSETUJUAN......................................................................................ii
HALAMAN PENGESAHAN......................................................................................iii
KATA PENGANTAR...................................................................................................iv
DAFTAR ISI..................................................................................................................v
DAFTAR GAMBAR...................................................................................................vii
DAFTAR TABEL........................................................................................................vii
DAFTAR LAMPIRAN..............................................................................................viii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................1
1.1.
Latar Belakang................................................................................................1
1.2.
Rumusan Masalah...........................................................................................2
1.3.
Batasan Masalah.............................................................................................2
1.4.
Tujuan.............................................................................................................3
1.5.
Manfaat...........................................................................................................3
1.6.
1.7.
Sistematika Penulisan.....................................................................................3
Sejarah Perusahaan.........................................................................................5
2.2.
Struktur Organisasi.........................................................................................7
2.3.
2.4.
3.2.
Pengertian Bodi.............................................................................................13
3.3.
Kontruksi Bodi.............................................................................................13
3.4.
Jenis-jenis Kerusakan....................................................................................14
3.5.
3.6.
3.7.
Metode Penarikan.........................................................................................19
4.2.
4.3.
BAB V PENUTUP......................................................................................................35
5.1.
Kesimpulan...................................................................................................35
5.2.
Saran.............................................................................................................35
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................37
DAFTAR GAMBAR
sendiri. Dengan adanya makalah ini diharapkan kita bisa lebih mengenal fungsi,
cara kerja dan jenis-jenis rem serta bisa menambah dan memperluas wawasan
kita terutama mengenai sistem rem.
1.4. Tujuan
Tujuan dari kegiatan praktek kerja lapangan yang saya laksanakan adalah
untuk mengetahui proses perbaikan rem tromol mobil all new avanza agar siap
untuk dilaksanakannya proses pengerjaannya.
1.5. Manfaat
Adapun manfaat yang di peroleh yaitu untuk mendapatkan hasil
pengecatan yang maksimal.
PENDAHULUAN
Pada bab ini tentang latar belakang, rumusan masalah, batasan
masalah, tujuan, manfaat, waktu pelaksanaan, dan sistematika
penulisan.
BAB II
BAB III
LANDASAN TEORI
Pada bab ini berisi tentang sejarah bodi, pengertian bodi, jenis
kerusakan, dan proses perbaikan bodi.
BAB IV
10
PENUTUP
Pada bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran.
BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
2.1.
Sejarah Perusahaan
Kesamaan visi, cara pandang serta kebulatan tekad dari Bapak AH. Budi (alm),
Bapak Hadi Soejanto (alm), Bapak Bambang Budi Hariono (alm) dan Bapak H.
Zoebaidi Maksoem (alm) menghasilkan kesepakatan untuk mendirikan PT. Ratna
Dewi Motor pada tanggal 15 April 1961 yang merupakan cikal bakal PT. New Motor.
Bisnis PT. Ratna Dewi Motor dimulai saat membeli Toyota Tiara sedan impor di
Jakarta dan adanya pesanan 7 unit oleh Pemerintah Tingkat I Jateng.
Respon masyarakat Semarang yang baik memacu PT. Ratna Dewi Motor
Company untuk mendatangkan produk Toyota lainnya seperti truck FA-100 dan Jeep
Land Cruiser FJ-40. Sebagai upaya untuk meningkatkan pelayanan bagi pelanggan,
PT. Ratna Dewi Motor Company menawarkan jasa purna jual (pelayanan bengkel dan
11
suku cadang) disamping penjualan unit. Tekad ini diwujudkan dengan membuka
show room, bengkel dan penjualan suku cadang di Jl. HM Thamrin 14-16 Semarang
pada tahun 1984.
Seiring dengan berkembangnya usaha, pada tanggal 1 April 1972 PT Ratna
Dewi Motor Company menempati gedung baru di Jl. Pemuda 72 Semarang dan pada
tanggal 30 Agustus 1972 PT Ratna Dewi Motor ditunjuk sebagai dealer utama PT
Toyota Astra Motor untuk wilayah Jawa Tengah-Daerah Istimewa Yogyakarta. Untuk
membuat perusahaan lebih responsif serta menciptakan dinamisasi berorganisasi PT
Ratna Dewi Motor Company pada tanggal 22 Desember 1973 mengubah nama
menjadi PT New Ratna Motor.
Founders
1. AH. Budi
2. Bambang Budi Hariono
3. Hadi Soejanto
4. H. Zoebaidi Maksoem
12
- Di Yogyakarta diawali dengan diresmikannya CV. Mataran Motor di Jl. Sala 163
Yogyakarta pada tanggal 22 Mei 1974. Beberapa tahun kemudian berganti nama
menjadi PT. Sumber Bahtera Motor yang terletak di Jl. Raya Magelang
Yogyakarta
- Selanjutnya CV. Bengawan Motor Solo ( PT. Bengawan Abadi Motor ) Dealer
Toyota, didirikan di atas tanah seluas 3.800 m2 di Jl. Slamet Riyadi 558
Surakarta, pada tanggal 7 September 1974.
1976 :
CV. Jati Motor dealer Toyota untuk Ex. Karesidenan Pati, didirikan di Jl. AKBP
Kusumadya Kudus. Diresmikannya penggunannya tanggal 12 Oktober 1976 kini
berubah menjadi PT. Surya Indah Motor.
1977 :
- Sebagai cikal bakal berdirinya PT. Nasmoco Purwokerto, Seraya Motor didirikan 7
November 1977 di Jl. Jendral Sudirman no. 444 Purwokerto.
- PT. Nasmoco Kaligawe diresmikan penggunanya 20 Agustus 1977. Mendiami
tanah seluas 12.000 m2 di Jl. Raya Kaligawe km. 5, dealer ini melayani pembelian
Toyota di Karesidenan Semarang.
- CV. Chandra Motor dealer Toyota untuk daerah ex. Karesidenan Pekalongan,
terletak di Jl. Mertoloyo no.9 Tegal, dibangun diatas tanah seluas 3600 m2
diresmikan pada 20 Agustus 1977.
1980 :
PT. Nasmoco Salatiga didirikan di Jl. Diponegoro 171 Salatiga.
2003 :
- PT. Nasmoco Janti berdiri di Jl. Ringroad Timuyr 58.A, Banguntapan, Bantul,
Yogyakarta pada tahun 2003
- PT. Nasmoco Majapahit berdiri di Jl. Brigjen Sudiarto 426, Majapahit, Pedurungan
Semarang pada tahun 2003.
2005 :
13
- PT Nasmoco Janti berdiri di Jl. Raya Solo Permai JA No. 1, Solo Baru, Sukoharjo
pada tahun 2005.
- PT. Nasmoco Gombel berdiri di Jl. Setiabudi no. 22 Semarang pada tahun2005.
2010 :
- Nasmoco Kaligawe menempati gedung baru di Jl. Kaligawe Km. 05 Semarang
pada tanggal 22 Oktober 2010.
- Nasmoco Karanganyar ( Pusat Body dan Cat ) berdiri di Jl. Ringroad Mojosongo,
Sroyo, Karanganyar pada tahun 2010.
2012 :
- Nasmoco Bantul berdiri di Jl. Ringroad Selatan. Tamantirtan, Bantul pada tanggal
11 April 2012.
- Nasmoco Wonosobo berdiri di Jl. Raya Banyumas Km. 03 Wonosobo pada tanggal
12 April 2012.
2014:
- Nasmoco Siliwangi berdiri di Jl. Jend Sudirman no. 291 Puspogawang, Semarang
pada tanggal 29 Oktober 2014.
- Nasmoco Ringroad berdiri di Jl. Raya Ringroad Utara Mojosongo km. 9 Jaten,
Karanganyar pada tanggal 29 Oktober 2014.
- Nasmoco Pusat Pelayanan Dyna berdiri di Jl. Kaligawe km. 5 Semarang pada
tanggal 29 Oktober 2014.
- Nasmoco Majapahit berdiri di Jl. Brigjen Sudiarto km. 4,3 Pedurungan Semarang
pada Tanggal 29 Oktober 2014.
2016:
-Nasmoco Pati berdiri di Jl. Raya Pati Juwang km. 2,7 Sarirejo- Pati, Jawa Tengah
pada tanggal 25 April 2016
14
15
2.2.
Struktur Organisasi
16
(Toyota, 2015)
2.3.
2.4.
sebagai berikut:
1. Kepala bengkel
17
mengatur
keuangan bengkel.
4. Servis advisor (SA)
seluruh
:
pemberkasan
orang
yang
dan
yang
bekerja
untuk
18
BAB III
LANDASAN TEORI
3.1.
bagian chasis maupun bodinya. Hal ini masih terpengaruh dengan bodi kereta
kuda saat itu. Kayu yang di gunakan memiliki ketebalan sekitar 10 mm.
Sambungan antar komponen menggunakan paku yang terbuat dari besi tempa.
19
Untuk bagian atap kendaraan, ada yang menggunakan kain biasa, kain kanvas,
namun ada juga yang menggunakan kayu dengan tujuan agar bodi bisa kuat.
Pada tahun 1921, Weyman memperkenalkan kontruksi lantai yang
menjadi penompang komponen bodi yang lain, seperti lantai dan trisplang
(rocker). Lantai dan trisplang sengaja di buat dari bahan yang kuat, sedangkan
komponen yang lain bisa bisa di buat dari kompoen yang ringan sambungan
dari. Sambungan lantai dan trisplang menggunakan plat baja yang di baut, dan
untuk menghilangkan celah antara sambungan biasanya di gunakan kayu.
Panel-panel terbuat dari kain, kanvas dan bagian luar menggunakan kulit. Akan
tetapi bahan ini mempunyai umur yang pendek.
Setelah permintaan kendaraan semakin meningkat, maka di perlukan
suatu proses pembuatan bodi yang cepat dan dapat di produksi misal.
Perkembakan teknologi logam saat itu ikut mempercepat perkembangan
teknologi bodi kendaraan, dimana besi bisa di olah dan di bentuk dengan
menggunakan mesin pres.
Baru pada tahun 1927, secara keseluruhan bodi kendaraan tersebut dari
logam, dimana bodi kendaraan yang terdiri dari beberapa komponen telah di
buatdari lembaraan plat yang di bentuk pres. Dengan perkembangan cara
pengolahan logam yang semakin meningkat, maka produksi kendaraan juga
meningkat.
Permintaan kendaraan yang terus meningkat, menyebabkan terjadi
persaingan antar perusahaan dalam memproduksi kendaraan. Ahli-ahli teknik
20
3.2.
Pengertian Bodi
Bodi merupakan salah satu bagian kendaraan yang di bentuk sedemikan
rupa pada umumnya terbuat dari bahan plat logam steel plate yang tebalnya
antara 0,6 mm hingga 0,9 mm di dalamnya terdapat rangka sebagai penguat
atau penahan plat tersebut dan sebagai pelindung penumpang, barang, ataupun
komponen-komponen yang ada di dalam mobil sehingga komponen tersebut
tidak cepat rusak dari terpaan angin dan hujan yang mengakibatkan komponen
dan bodi tersebut rusak.
21
Kontruksi Bodi
Kontruksi bodi kendaraan berdasarkan pada kontruksi menempelnya bodi
1.
rangka yaitu :
Kontruksi composite (terpisah)
Merupakan jenis kontruksi bodi kendaraan dimana bodi dan rangkanya
terpisah.pertautan
atau
penyambungan
anatara
bodi
dan
rangka
dan mobil angkutan barang. ( misal truk, bus, pick up, dan lain sebagainya )
Kontruksi monocoqo ( menyatu)
Merupakan jenis kontruksi bodi kendaraan dimana bodi dan rangka
tersusun menjadi satu kesatuan. Kontruksi ini menggunakan kontruksi kulit
22
telur yaitu merupakan salah satu kesatuan yang utuh sehingga semua beban
terbagi merata pada semua bagian kulit. Pertautan antara bodi dan rangka
menggunakan las. Karena bodi dan rangka menyatu, maka bentuknya dapat
menjadi lebih rendah dibandingkan dengan tipe composite sehingga titik
berat gravitasi lebih rendah menyebabkan kendaraan akan lebih stabil.
Kontruksi ini digunakan pada sedan, bahkan beberapa kendaraan MPV
(Multi purpose vehicle) mulai menerapkan kontruksi monocoqo bodi.
3.4.
Jenis-jenis Kerusakan
Ketika sebuah kendaraan berpadu dengan suatu rintangan, maka akan
23
3) Kerusakan Induksi
Kerusakan yang disebabkan bagian-bagian yang menerima gaya tarik
atau gaya tekan atau kerusakan imbas
3.5.
1.
24
2.
Teknik Off-dolly
Teknik Off-dolly yaitu menempatkan dolly menjauhi tempat yang
dipukul dengan palu. Dolly ditempatkan pada sisi yang rendah di bagian
dalam panel sementara palu digunakan untuk memukul permukaan yang
menonjol tanpa menempatkan dolly di bawah area yang dipukul seperti
yang terlihat pada gambar 8. Teknik off-dolly dilakukan selama reparasi
penyok yang mencakup permukaan luas.
25
dipegang dengan elektrode akan menempel pada lembaran metal. Arus yang
besar di alirkan pada daerah tersebut sehingga timbulah panas di sebabkan
adanya tahanan listrik dan akan melelehkan bagian yang bersinggungan. Bila
arus listrik mengalir pada daerah yang mempunyai tahanan yang besar, tenaga
listrik akan di serap pada lokasi ini sehingga menghasilkan panas.
Reparasi panel dengan washer welder adalah metode reparasi dimana
washer dilas kebagian atau daerah yang rendah pada panel. Washer ini
kemudian di tarik keluar sehingga bagian yang penyok dapat di perbaiki.
Karena metode ini di lakukan dari permukaan luar, sehingga sangat cocok
untuk mereparasi kerusakan bagian luar yang tidak dapat dijangkau dari sisi
bagian dalam.
26
3.7.
Metode Penarikan
Dari gambar di bawah terlihat teknik perbaikan perubahan panel dengan
27
1.
28
29
30
31
BAB IV
PERSIAPAN PERMUKAAN PADA PANEL PINTU
4.1.
4.2.
Spatula
Jidar
Sander
Infrared
Mengeringkan surfacer
Air gun
Membersihkan debu
Alat
Fungsi
32
Saringan
Spray gun
Masking
pencampuran
Menyemprotkan surfacer ke panel
Menutup bagian yang tidak diperbaiki agar tidak
terkena surfacer
4.3.
Bahan
Dempul
Amplas
Surfacer
Kertas lem
Fungsi
Meratakan dan permukaan panel
Menghaluskan permukaan dempul
Memberikan warna dasar dan menambah daya rekat
Merekatkan masking pada panel
permukaan
panel
untuk
segera
dilakukannya
proses
pengecatan. Berikut adalah proses persiapan permukaan pada panel pintu mobil
Toyota Fortuner tahun 2014 :
1. Pencampuran dempul
Bahan dasar dempul harus dicampur dengan bahan pengeras untuk
menjamin ikatan senyawa saat dioleskan pada panel.
33
34
35
Gambar
berikut
menunjukan
perbandingan
36
Kode Bahan
1040R
Fungsi
Bahan dasar
Gambar
37
256S
AM1
Hardener
Memberi warna
putih
Memberi warna
4
AM5
hitam
AB385
Pengencer
38
6. Pengeringan
Memerlukan waktu beberapa lama untuk mengeringkan panel yang telah
disemprotkan surfacer. Namun jika sedang banyak daftar tunggunya maka
digunakan sebuah alat untuk mengeringkan secara paksa yaitu inframerah
yang ditunjukan pada gambar
39
BAB V
PENUTUP
5.1.
Kesimpulan
Dari kegiatan Praktek Kerja Lapangan yang telah saya lakukan kemudian
ditulis dalam sebuah laporan, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa :
1. Kerusakan bodi pada mobil dapat dikategorikan menjadi dua yaitu
kerusakan primer daan sekunder.
2. Proses perbaikan bodi meliputi beberapa tahap diantaranya adalah repair
panel, pemberian cat anti karat, pendempulan, surfacer, pengecatan,
polishing dan final inspection.
40
Saran
Proses pengamplasan yang tidak benar akan mengakibatkan permukaan
panel menjadi botak atau terlihat sampai plat panel. Sehingga mekanik harus
dengan teliti melakukannya terutama pada panel yang kompleks seperti pintu.
Begitu juga saat sending tahap terahir yaitu setelah surfacer dan sebelum
dilakukan pengecatan. Jika lapisan dempul sampai terlihat maka akan
mempengaruhi hasil daripada pengecatan. Pengecatan yang gagal akan
mengulang lagi dari proses sending sehingga akan memerlukan biaya
tambahan. Untuk itu sangat diperlukaannya ketelitian dan kerjasama antar
mekanik dan stall.
41
DAFTAR PUSTAKA
Toyota, 1995. New Step Training Manual Perbaikan Bodi. Jakarta. PT. Toyota Astra
Motor.
Toyota, 2002. New Step 2 Training Manual Perbaikan Bodi. Jakarta. PT. Toyota Astra
Motor.