Anda di halaman 1dari 8

TUGAS I

STABILITAS LERENG

Review Jurnal

Diedit Oleh:
ANDI AZIS RUSDI
F 112 22 028

PROGRAM STUDI MAGISTER TEKNIK SIPIL

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS TADULAKO

2023
Penelitian terdahulu ini menjadi salah satu acuan penulis dalam melakukan

penelitian sehingga penulis dapat memperkaya teori yang digunakan dalam

mengkaji penelitian yang dilakukan. Berikut merupakan penelitian terdahulu

berupa beberapa jurnal terkait dengan penelitian yang dilakukan penulis.

1. Penelitian Yasmina Amalia (2014) :

Penelitian terdahulu pertama yang dilakukan oleh Yasmina Amalia

pada 2014 dengan mengambil judul : “Penerapan Metode Kriteria Runtuh

Hoek & Brown Dalam Menentukan Faktor Keamanan Pada Analisis

Kestabilan Lereng Di LOOP 2 PT.KALTIM BATU MANUNGGAL”.

Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah bagaimana

cara menentukan faktor keamanan dalam tindakan penunjang kestabilan

lereng.

Metode penelitian data menggunakan data RMR dan GSI dalam

menentukan nilai kohesi dan sudut gesek dalam. Kesimpulan dari

penelitian Yasmina Amalia adalah :

a. Berdasarkan hasil analisis kestabilan lereng penambangan pada daerah

penelitian, maka geometri lereng untuk lereng tunggal Loop 2 tinggi

jenjang keseluruhan 42 m dengan sudut kemiringan 35 ⁰ dan lebar jenjang

5 m.

b. Kegiatan-kegiatan untuk menjaga kestabilan lereng pada daerah

penelitian adalah dengan system pemantauan (monitoring) dan

pengendalian kondisi air.


2. Penelitian Raynanda Zulfikar, Nurhakim, dan Romla Noor Hakim (2019) :

Penelitian terdahulu kedua yang dilakukan Raynanda Zulfikar,

Nurhakim, dan Romla Noor Hakim pada 2019 dengan mengambil judul :

“Penerapan Metode Klasifikasi Massa Batuan (RMR) dan Kriteria Runtuh

Hoek & Brown dalam Menentukan Faktor Keamanan pada Analisa

Kestabilan Lereng”.

Permasalahan yang dibahas dalam penelitian adalah kestabilan

lereng di Pit Blok 3, khususnya di daerah low wall dalam pembuatan

desain jenjang yang diaplikasikan tambang berdasarkan penentuan faktor

keamanan dari klasifikasi massa batuan.

Metode yang digunakan untuk menentukan klasifikasi massa

batuan dan bahan pertimbangan dalam penentuan geometri lereng adalah

rock mass rating system (Bieniawski, 1989). Kesimpulan dari penelitian

Raynanda Zulfikar adalah :

a. Nilai pembobotan massa batuan pada Lowwall Blok 3 PT BMB dari

RMR LW-011 ; 42 (batulempung), RMR LW-012 ; 32 (batulempung),

RMR LW-013 ; 38 (batupasir) dan RMR LW-02 ; 58 (batubara)

b. Nilai Faktor Keamanan PT BMB

- Lereng Tunggal

1.) LW-011 kondisi asli 1,013 (actual) & 1,506 (desain) Kondisi jenuh

0,97 (actual) & 1,433 (desain).


2.) LW-012 kondisi asli 0,767 (aktual) & 1,141 (desain) Kondisi jenuh

0,725 (actual) & 1,07 (desain).

3.) LW-013 kondisi asli 2,565 (actual) & 3,78 (desain) Kondisi jenuh

2,521 (actual) & 3,709 (desain).

4.) LW-02 kondisi asli 2,116 (aktual) & 2,702 (desain) Kondisi jenuh

2,096 (actual) & 2,674 (desain).

- Lereng Keseluruhan kondisi asli 1,001 (actual) &

1,604 (desain) dan pada kondisi jenuh 0,985 (actual)

& 1,044 (desain).

c. Geometri yang sesuai FK menurut SRK (2010) yaitu 1,2

untuk lereng keseluruhan yaitu

H = 10 & 8 meter α = 40⁰ - 45⁰

H = 5,6 & 7 meter α = 40⁰ - 55⁰

H = 16,8 & 6 meter α = 40⁰ - 50⁰

H = 16,8 & 5 meter α = 40⁰ - 50⁰

3. Penelitian Retno Puspa Rini, Arief Rachmansyah, Eko Andi Suryo (2023) :

Penelitian terdahulu kedua yang dilakukan Retno Puspa Rini, Arief

Rachmansyah, Eko Andi Suryo pada 2023 dengan mengambil judul :

“Analisis Stabilitas Lereng pada Batuan Dasit yang telah teralterasi di

Jalan Ponorogo Pacitan Menggunakan Kriteria Kegagalan Hoek-Brown”.

Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ialah Untuk

memitigasi tanah longsor pada lereng batuan, diperlukan informasi

mengenai faktor keamanan yang memadai. Kekuatan kekuatan batuan dan


tanah merupakan salah satu parameter penting dalam analisis kestabilan

lereng. Dalam Jurnal ini membahas stabilitas batuan dasit yang telah

terubah (teralterasi) dan dibedah. Untuk mempermudah dalam menentukan

kriteria keruntuhan Hoek-Brown, maka digunakan klasifikasi massa

batuan GSI

Dengan menggunakan kriteria kegagalan Hoek-Brown dan

didukung oleh perangkat lunak Rocsience, analisis faktor keamanan faktor

keamanan kelongsoran telah dilakukan. Dari hasil pengamatan di lapangan

dan laboratorium terhadap massa batuan massa batuan penyusun lereng di

lokasi penelitian, diperoleh nilai Indeks Kekuatan Geologi sebesar 25.

diperoleh. Kesimpulan dari penelitian adalah :

Berdasarkan GSI dan beberapa kondisi lapangan dapat diperoleh

parameter Hoek-Brown yaitu γ = 2.6 t/m3, mi = 25, Faktor Gangguan (D)

= 1.0, mb = 0.118, s = 3.73e-6, 𝑎 = 0.531. Batuan Kekuatan massa sampel

adalah rapuh sehingga mudah runtuh. Tujuan dari analisis ini adalah untuk

melakukan studi lebih lanjut untuk mengatasi masalah yang terjadi pada

kebanyakan batuan, terutama yang berkaitan dengan jalur transportasi di

lereng selanjutnya.

Dari ketiga penelitian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa

perbedaannya dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah

letak obyek kajiannya. 2 penelitian ini mengkaji tentang lokasi lereng di

site pertambangan dan 1 di ruas jalan adapun peneliti memfokuskan

kepada keadaan geologi dan menentukan kisaran nilai faktor keamanan


pada lereng yang berada disekitar ruas jalan dekat dengan area

pertambangan. Sedangkan kesamaan dari penelitian yang telah dilakukan

oleh 1.) Yasmina Amalia; 2.) Raynanda Zulfikar, Nurhakim, dan Romla

Noor Hakim; dan 3.) Retno Puspa Rini, Arief Rachmansyah, Eko Andi

Suryo dengan penelitian ini adalah lebih mengacu kepada penelitian

desain lereng tambang dengan mencari nilai faktor keamanan di lereng

kemudian merevisi desain lereng tambang yang dikategorikan sebagai

lereng aman.

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

Nama peneliti Judul penelitian Hasil


penelitian
1. Amalia, Yasmina 2014. - Penerapan Metode Kriteria - Penelitian dilakukan
Runtuh Hoek & Brown Dalam untuk
Menentukan Faktor mengklasifikasi
Keamanan Pada Analisis massa batuan dengan
Kestabilan Lereng Di LOOP 2 sistem rock mass
PT.KALTIM BATU rating (RMR) dan
MANUNGGAL geological strength
index (GSI). Nilai
GSI merupakan nilai
pengurangan 8 dari
nilai RMR
(Saptono,2012),
mendapatkan nilai
kohesi dan sudut
gesek dalam
digunakan
pendekatan criteria
runtuh Hoek &
Brown (2002).
sekaligus merevisi
desain lereng yang
dikategorikan lereng
aman.
Perbedaan: penelitian yang dilakukan Yasmina Amalia menggunakan nilai GSI yang
berasal dari pengurangan nilai RMR berdasarkan Saptono, 2012 dan pada penelitian
ini merevisi desain lereng yang dikategorikan aman.
2. Zulfikar, Raynanda - Penerapan Metode - Analisis
dkk, 2019.
kestabilan
Klasifikasi Massa Batuan
lereng untuk
(RMR) dan Kriteria mendapatkan
Runtuh Hoek & Brown faktor keamanan
(FK)
dalam Menentukan Faktor pada massa batuan
dengan
Keamanan pada Analisa
RMR tertentu,
Kestabilan Lereng. dilakukan pada
berbagai ketinggian
dan sudut
kemiringan lereng.
Hubungan antara
RMR, sudut
kemiringan dan
tinggi lereng
diinterpretasikan
ke dalam grafik
stabilitas lereng
berdasarkan
klasifikasi massa
batuan. Grafik
tersebut dibuat
untuk
mempermudah
dalam menentukan
geometri lereng
yang aman pada
lokasi penelitian.
Perbedaan: penelitian yang dilakukan Raynanda Zulfikar, Nurhakim, dan Romla Noor
Hakim yaitu mengacu pada Nilai faktor keamanan (FK) yang dijadikan dasar lereng
dalam kondisi aman adalah FK 1,2. Simulasi kestabilan lereng dilakukan
dengan memvariasikan tinggi dan sudut lereng pada tiap Jenjangnya pada lokasi
Pertambangan.
Nama peneliti Judul penelitian Hasil
penelitian
3. Retno Puspa Rini - Analisis Stabilitas Lereng - Hasil dari analisis
dkk, 2023. pada Batuan Dasit yang penelitian yang telah
dikerjakan pada
telah teralterasi di Jalan batuan dasit dapat
Ponorogo Pacitan disimpulkan bahwa
Menggunakan Kriteria batuan yang
Kegagalan Hoek-Brown didapatkan
merupakan batuan
yang telah
lapuk/teraltrasi.
Dengan
menggunakan
metode Hoek-Brown
yaitu wajib
mendapatkan nilai
parameter pada
batuan. Nilai
parameter yang
diperoleh yaitu γ =
2.6 t/m3; UCS = 255
t/m2; mi = 25; D =
1.0; mb = 0.118; s =
3.73e^(-6); a =
0.531. Perlu
dilakukan penelitian
selanjutnya untuk
mendapatkan nilai
dari faktor keamanan
dan dapat digunakan
untuk mengatasi
permasalahan yang
terjadi.
Perbedaan: Penelitian yang dilakukan Retno Puspa Rini dkk, 2023 yaitu mengacu pada
studi lebih lanjut untuk mengatasi masalah yang terjadi pada kebanyakan batuan,
terutama yang berkaitan dengan jalur transportasi.

Anda mungkin juga menyukai