REKAYASA SIPIL
Keywords: To mitigate landslide on rock slopes the information on adequate safety factors is needed. The
Hoek and Brown criteria strength of rock and soil is one of the important parameters on a slope stability analysis. This
Rock mass clasification paper discussed the stability of the altered and dissected dacite rock. To make it easier to
Roclab software determine the Hoek-Brown failure criteria, the GSI rock mass classification is used. By using the
Hoek-Brown failure criterion and supporting by the Rocsience software the analysis of safety
factor of rockslide has been conducted. From field and laboratory observations of the rock
masses that make up the slopes at the study site, a Geological Strength Index value of 25 was
obtained. Base on GSI and some field condition can be obtained the Hoek-Brown parameter are
γ = 2.6 t/m3, mi = 25, Disturbance Factor (D) = 1.0, mb = 0.118, s = 3.73e-6, 𝑎 = 0.531. The rock
mass strength of the sample was brittle so that it can easily collapse. The purpose of this
analysis is to do further study to overcome the problems that occur in most rocks, especially
those related to transportation routes next to the slope.
yang perlu ditentukan, sehingga dapat digunakan untuk Ada ketentuan dalam menentukan faktor kamanan yang
menghitung nilai faktor keamanan. Dalam menentukan dianalisis, biasanya semakin kecil faktor keamanan yang
analisis keruntuhan Hoek-Brown diperlukan beberapa didapat maka kondisi lereng dikatakan tidak stabil tetapi
parameter yaitu nilai GSI, kuat tekan batuan (σci) dari hasil sebaliknya jika nilai angka faktor keamanan semakin besar
uji laboratorium, konstanta massa batuan (mi) berdasarkan maka stabilitas lereng tersebut semakan aman. Banyak yang
jenis batuan, dan nilai faktor gangguan (D) berdasarkan menggunakan metode ini untuk menganalisis runtuhan
relaksasi tegangan. pada bidang baji ataupun bidang planar yang dikontrol
Beberapa nilai tersebut didapatkan dengan persamaan bidang yang takmenerus. Longsorang dapat terjadi
sebagai berikut [10]: diberbagai bidang atau lazimnya tidak adanya gaya rotasi.
𝐺𝑆𝐼−100
mb = mi exp ( ) (1) Kekuatan geser material dan gaya yang bekerja yang
28−14𝐷
terdapat runtuhan dapat menjadi perhitngan untuk
Untuk mendapatkan nilai konstanta massa batuan yang mendapatkan nilai faktor keamanan pada lereng tersebut
meliputi nilai s dan a adalah dengan persamaan berikut: [11].
𝐺𝑆𝐼−100
𝑠 = exp ( ) (2) 𝑐 ′ (𝐻−𝑧)𝑐𝑠𝜓𝑝 +(𝑊 𝑐𝑜𝑠𝜓𝑝 −𝑈−𝑉 sin 𝜓𝑝 ) tan 𝜙′
9−3𝐷
𝑆𝐹 = (4)
𝑉 𝑐𝑜𝑠𝜓𝑝 + 𝑊 sin 𝜓𝑝
𝐺𝑆𝐼 20
1 1 − −
𝑎 = + (𝑒 15 −𝑒 3 ) (3)
2 6
3. Methodology
3.1. Objek Penelitian
2.3. Analisis Stabilitas Lereng Massa Batuan (Metode
Keseimbangan Batas) Object penelitian adalah tubuh batuan beku dasitik yang
terkekarkan dan teralterasi (Fig. 2). Tubuh batuan ini terletak
Untuk menghitung stabilitas lereng menggunakan
di tebing sisi barat dari jalan Ponorogo – Pacitan km 226.
softwere (Perangkat Lunak) untuk memudahkan dalam
Pada tersebut dapat terlihat struktur kekar yang relatif rapat.
perencanaan dan juga dasar dari perangkat lunak
Sampel batuan untuk uji laboratorium diambil dari bagian
menggunakan metode keseimbangan batas. Metode
yang masih utuh, meskipun sudah teralterasi sebagaimana
kesimbangan batas sangat banyak dipakai oleh engineer
ditunjukkan oleh kandungan mineral lempung.
untuk menganalisis stabilitas pada lereng tertama model
gelinciran tansional dan juga rotasi (Fig. 1) dikarenakan
metodenya yang mudah dipahami. Metode keseimbangan
batas hanya menggunakan keseimbangan statik tetapi
regangan dan juga tekanan dapat diabaikan, untuk dapat
menemukan geometri pada bidang yang runtuh dapat
ditentukan dari awal. Keseimbangan batas dapat
menentukan faktor keamanan pada lereng harus
menentukan keseimbangan gaya, momen atau
penggabungan dari keduanya.
290
Rekayasa Sipil
Rini et al.
Vol. 17 No.03 pp. 289-293, 2023
291
Rekayasa Sipil
Rini et al.
Vol. 17 No.03 pp. 289-293, 2023
Table 4. Penentuan nilai disturbance factor (D) Hoek and Hasil dari perhitungan modulus deformasi pada massa
Brown 2002 batuan sesuai kriteria Hoek and Brown dengan memasukkan
nilai faktor pengganggu (D) yaitu sebagai berikut :
𝐷 𝜎𝑐𝑖 (𝐺𝑆𝐼−10)
( )
𝐸𝑚 = (1 − ) √ 10 40
2 100
1.0 2.5 (25−10)
( )
𝐸𝑚 = (1 − )√ 10 40
2 100
𝐸𝑚 = 187.474 MPa
292
Rekayasa Sipil
Rini et al.
Vol. 17 No.03 pp. 289-293, 2023
293