Abstrak
Penambangan batugamping merupakan salah satu usaha kegiatan pemanfaatan sumber daya alam non logam yang ekonomis
untuk bahan bangunan. Kegiatan penambangan batu gamping dilakukan dengan metode penambangan kuari berjenjang.
Tujuan dari penilitian ini untuk mengetahui kondisi geologi serta kestabilan lereng dengan mencari nilai faktor keamanan
lereng berdasarkan korelasi data Rock Mass Rating (RMR) dengan metode Janbu berdasarkan sifat fisik batuan. Metodelogi
penelitian ini menggunakan tahapan pengambilan data lapangan berupa kondisi geologi serta geologi teknik dan pengujian
sampel laboratorium berupa uji direct shear dan uji kuat tekan, selanjutnya pengolahan data dilakukan dengan menggunakan
software Rockscience slide 6.0 serta perhitungan secara manual berdasarkan metode Janbu.Hasil uji laboratorium berupa
nilai rata-rata kohesi (±6,19 Mpa), sudut gesek dalam (±30,14°), dan uji kuat tekan (±10,902 Mpa). Berdasarkan metode
Janbu dan perhitungan secara manual, daerah penelitian ini memiliki nilai faktor keamanan lereng aktual sebesr 0,575 yang
dikategorikan labil serta berpotensi terjadi longsoran rotasi.
Abstract
Limestone mining is one of the economic activities of utilizing non-metallic natural resources for building materials.
Limestone mining activities are carried out using the tiered quarry mining method. The purpose of this research is to
determine the geological conditions and the stability of the slope by finding the value of the slope safety factor based on the
correlation of Rock Mass Rating (RMR) data with the Janbu method based on the physical properties of the rock. The
methodology of this study uses the stages of field data collection in the form of geological conditions and engineering
geology and laboratory sample testing in the form of direct shear tests and compressive strength tests, then data
processing is performed using Rockscience slide 6.0 software and manual calculations based on the Janbu method.
Laboratory test results in the form of values average cohesion (± 6.19 Mpa), deep friction angle (± 30.14 °), and
compressive strength test (± 10.902 Mpa). Based on Janbu's method with calculation manually, this research area has an
actual slope safety factor value of 0.575 which is categorized as unstable and has the potential for landslide rotations.
Page 18
ANALISIS KESTABILAN LERENG DI DAERAH LULUT, KECAMATAN KLAPANUNGGAL, KABUPATEN
BOGOR, PROVINSI JAWA BARAT
p-ISSN 2715-5358, e-ISSN 2722-6530, Volume I, Nomor 1, halaman 18-24, Febuari, 2020
https://www.trijurnal.lemlit.trisakti.ac.id/jogee
Page 19
ANALISIS KESTABILAN LERENG DI DAERAH LULUT, KECAMATAN KLAPANUNGGAL, KABUPATEN
BOGOR, PROVINSI JAWA BARAT
p-ISSN 2715-5358, e-ISSN 2722-6530, Volume I, Nomor 1, halaman 18-24, Febuari, 2020
https://www.trijurnal.lemlit.trisakti.ac.id/jogee
Metode Janbu
Janbu biasa digunakan untuk kondisi lereng aktif
dengan merumuskan persamaan umum
kesetimbangan dengan menyelesaikan secara
vertikal dan horizontal pada dasar tiap-tiap irisan
dengan memperhitungkan seluruh kesetimbangan
gaya. Metode ini memiliki asumsi bahwa gaya
normal antar irisan diperhitungakan tetapi gaya geser
antar irisan diabaikan atau bernilai nol (XL-XR= 0)
sebagaimana dinyatakan dalam persamaan 1 (Arif,
I., 2016).
Page 20
ANALISIS KESTABILAN LERENG DI DAERAH LULUT, KECAMATAN KLAPANUNGGAL, KABUPATEN
BOGOR, PROVINSI JAWA BARAT
p-ISSN 2715-5358, e-ISSN 2722-6530, Volume I, Nomor 1, halaman 18-24, Febuari, 2020
https://www.trijurnal.lemlit.trisakti.ac.id/jogee
sec α RF DF
1,00318 0,81596 2,54731
1,0156 1,63767 10,7647
1,03847 -33,525 -62,216
1,07399 -50,823 -102,19
1,12614 -9,5603 -17,037
1,20218 36,29 101,009
1,31642 64,8976 142,966
1,5014 121,644 197,196
1,85485 132,776 261,132
3,02163 56,9311 23,6358
Total 321,084 557,808
Analisis lereng aktual secara manual Gambar 6. Hasil pengujian lereng aktual dengan
pembagian 10 irisan (Rupawan, D.P., 2019).
menggunakan metode Janbu dilakukan pada
software rockscience slide 6.0 dengan cara
menghitung nilai dari pembagian 10 irisan bidang Rekomendasi Lereng Artifisial 1
failure seperti yang dapat dilihat pada gambar 6 serta Dikarenakan hasil dari analisis lereng aktual
ditambah koreksi untuk kekar pada lereng yang mendapatkan nilai FK 0,575 yang dinyatakan tidak
aman berdasarkan Kepmen ESDM 1827
terdapat pada irisan nomer 3,4 dan 5 sehingga
K/30/MEM/2018 (Tabel I) maka harus ada
mengurangi nilai lebar irisan (Tabel 6). Semua nilai
yang dihitung pada akhirnya untuk mencari nilai perubahan agar nilai FK menjadi melebihi batas
aman seperti pada persamaan hasil perhitungan 3
resisting force dan driving force untuk kemudian di
dengan cara menaikkan besaran single slope menjadi
bagi sehingga menghasilkan faktor keamanan lereng
sebagai berikut : 70° seperti yang dapat dilihat pada tabel 7 dan
gambar 7.
RF 321,0836 𝑘𝑁 FK = = = 1,27 (3)
FK : : : 0,575 (2)
DF 557,8077 𝑘𝑁
Page 22
ANALISIS KESTABILAN LERENG DI DAERAH LULUT, KECAMATAN KLAPANUNGGAL, KABUPATEN
BOGOR, PROVINSI JAWA BARAT
p-ISSN 2715-5358, e-ISSN 2722-6530, Volume I, Nomor 1, halaman 18-24, Febuari, 2020
https://www.trijurnal.lemlit.trisakti.ac.id/jogee
FK = = = 1,35 (4)
A
Tabel 9. Hasil analisis lereng artifisial Bench Height 2
Page 23
ANALISIS KESTABILAN LERENG DI DAERAH LULUT, KECAMATAN KLAPANUNGGAL, KABUPATEN
BOGOR, PROVINSI JAWA BARAT
p-ISSN 2715-5358, e-ISSN 2722-6530, Volume I, Nomor 1, halaman 18-24, Febuari, 2020
https://www.trijurnal.lemlit.trisakti.ac.id/jogee
DAFTAR PUSTAKA
1. Arif. I. (2016): Geoteknik Tambang, Penerbit
Institut Teknologi Bandung.
2. Bandy., O.L., 1967, Distribution of Foraminifera,
Radiolaria, and Diatoms in the Sediments of the
Gulf of California : Micropaleontology, vol. 7,
No. 1, p 126, 14 text-figs., 5pls.
3. Bemmelen, R.W.Van. (1949): The Geology
of Indonesia, Martinus Nyhoff, The
Haque, Nederland.
4. Bieniawski, Z.T. (1979): The Geomechanics
Classification In Rock Engineering
Page 24