ENERGI
MS-6112 – 2 SKS
Oleh:
Dr. Nita C.V. Monintja, ST., MT.
NIP.: 19651119199412201
ISBN : 978-602-52426-2-5
KATA PENGANTAR
iii
Manajemen Energi(MS-6112)
iv
Manajemen Energi(MS-6112)
DAFTAR ISI
v
Manajemen Energi(MS-6112)
vi
Manajemen Energi(MS-6112)
DAFTAR NOTASI
m Mass-flow [kg/dtk]
N Jumlah total aliran
NHOT Jumlah cabang aliran panas
NCOLD Jumlah cabang aliran dingin
QH Daya Heater [kW]
Ta temperatur udara luar [OC]
T0 Temperatur keluar Heat Exchanger [OC]
Ts Temperatur Suplai [OC]
Tt Temperatur Target [OC]
Umin Jumlah minimum unit
H Perubahan Entalpi [kW]
T Perubahan temperatur [OC]
vii
Manajemen Energi(MS-6112)
DAFTAR TABEL
viii
Manajemen Energi(MS-6112)
DAFTAR GAMBAR
x
Manajemen Energi(MS-6112)
BAB 1
PENDAHULUAN
2
Manajemen Energi(MS-6112)
3
Manajemen Energi(MS-6112)
4
Manajemen Energi(MS-6112)
5
Manajemen Energi(MS-6112)
6
Manajemen Energi(MS-6112)
7
Manajemen Energi(MS-6112)
8
Manajemen Energi(MS-6112)
9
Manajemen Energi(MS-6112)
10
Manajemen Energi(MS-6112)
BAB 2
METODE PINCH
11
Manajemen Energi(MS-6112)
12
Manajemen Energi(MS-6112)
Temp. External
[OC] 13 Heating
PINCH
Manajemen Energi(MS-6112)
14
Manajemen Energi(MS-6112)
15
Manajemen Energi(MS-6112)
16
Manajemen Energi(MS-6112)
Target;
Setelah kurva komposit tersusun, maka akan
diketahui secara tepat berapa jumlah external
heating yang akan dibutuhkan sehingga proses-
proses yang paling mendekati optimum dapat
17
Manajemen Energi(MS-6112)
Pinch;
Pinch membagi sistem (proses) menjadi dua
bagian, antara lain: diatas Pinch, dimana proses
memerlukan external heating dan dibawah Pinch,
dimana proses memerlukan external cooling.
Hal ini dapat memberitahukan dimana harus
meletakkan furnace, steam heater, cooler dan
unit-unit lainnya. Hal ini juga memberitahukan
bagaimana cara melakukan heat recovery dari
exhaust.
18
Manajemen Energi(MS-6112)
Freedom of choise;
Dengan adanya konsep pinch, maka heat sink
dan heat source dapat dipisahkan, untuk itu
seorang perencana dapat bebas dalam memilih
layout plant atau susunan kontrol. Jika terpaksa
dilanggar karena suatu hal, maka perencana
dapat memperkirakan kerugian-kerugian apa
yang akan terjadi dan menjadi tanggungannya.
Trade off;
Trade off dapat dilakukan antara energy recovery
dengan jumlah unit-unit (heat exchanger, heater
dan cooler). Ada sebuah hubungan sederhana
antara jumlah aliran (yaitu aliran proses ditambah
utility-utility) dalam proses dan jumlah minimum
unit-unit heat exchanger (yaitu heater, cooler,
dan intercooler). Jadi jika ingin mendapatkan
energy recovery yang terbaik, maka haruslah
merencanakan bagian-bagian “heat source dan
heat sink” secara terpisah. Keuntungan lainnya
19
Manajemen Energi(MS-6112)
CP = m x CP
Dimana:
m = mass-flow [ kg/dtk ]
CP = Specific heat [ kJ/kg. OC ]
Q = CP . dT = CP (Tt – TS) = H
dT 1
dQ CP
21
Manajemen Energi(MS-6112)
22
Manajemen Energi(MS-6112)
23
Manajemen Energi(MS-6112)
24
Manajemen Energi(MS-6112)
25
Manajemen Energi(MS-6112)
26
Manajemen Energi(MS-6112)
27
Manajemen Energi(MS-6112)
28
Manajemen Energi(MS-6112)
CP
Stream
No. [ kW/OC TS [ OC ] Tt [ OC ]
type
]
1 Cold 2 20 135
2 Hot 3 170 60
3 Cold 4 80 140
30
Manajemen Energi(MS-6112)
(b)
Gambar 2-6: Analisa Interval Temperatur
Sumber: B. Linnhoff, 1985
31
Manajemen Energi(MS-6112)
32
Manajemen Energi(MS-6112)
33
Manajemen Energi(MS-6112)
34
Manajemen Energi(MS-6112)
35
Manajemen Energi(MS-6112)
36
Manajemen Energi(MS-6112)
37
Manajemen Energi(MS-6112)
38
Manajemen Energi(MS-6112)
39
Manajemen Energi(MS-6112)
40
Manajemen Energi(MS-6112)
41
Manajemen Energi(MS-6112)
42
Manajemen Energi(MS-6112)
43
Manajemen Energi(MS-6112)
Q2 240 kW
T 60 O
CP3 4
Q4 90 kW
T O
45 O C
CP1 2.0 kW C
QH CP1 T
QH 2.0 kW o
C
135 O C 125 O C 20 kW
45
Manajemen Energi(MS-6112)
46
Manajemen Energi(MS-6112)
Q2 90 kW
T 45 O C
CP1 2.0 kW O C
47
Manajemen Energi(MS-6112)
30 kW 30 kW
T O
20O C
CP4 1.5 kW C
48
Manajemen Energi(MS-6112)
49
Manajemen Energi(MS-6112)
50
Manajemen Energi(MS-6112)
BAB 3
51
Manajemen Energi(MS-6112)
52
Manajemen Energi(MS-6112)
53
Manajemen Energi(MS-6112)
Umin = N – 1
54
Manajemen Energi(MS-6112)
55
Manajemen Energi(MS-6112)
(3 – 1) + (3 – 1) = 4 unit
57
Manajemen Energi(MS-6112)
58
Manajemen Energi(MS-6112)
59
Manajemen Energi(MS-6112)
60
Manajemen Energi(MS-6112)
61
Manajemen Energi(MS-6112)
62
Manajemen Energi(MS-6112)
150 O C
120 X T
2
1.5
30 O C
60 X T
2
1.5
Pulihkan Tmin
Jika terjadi lebih dari satu loop dalam sistem,
maka ulangi prosedur yang sama untuk loop-loop
yang lain.
Gambar 3-6 mengilustrasikan beberapa aspek lain dari
loop. Loop dalam gambar 3-6b adalah contoh sederhana
yang hanya meliputi dua unit. Pada gambar 3-6c
ditunjukkan salah satu loop yang lebih komplek, meliputi
empat unit. Akan tetapi bagaimanapun juga loop tersebut
dapat dipecah dengan cara yang sama seperti
sebelumnya, yaitu dengan menambahkan dan mengurangi
beban sejumlah “X” pada match yang menjadi alternatif
disepanjang loop.
64
Manajemen Energi(MS-6112)
65
Manajemen Energi(MS-6112)
66
Manajemen Energi(MS-6112)
67
Manajemen Energi(MS-6112)
68
Manajemen Energi(MS-6112)
69
Manajemen Energi(MS-6112)
70
Manajemen Energi(MS-6112)
BAB 4
STRATEGI PERENCANAAN
71
Manajemen Energi(MS-6112)
NHOT NCOLD
dimana:
72
Manajemen Energi(MS-6112)
CPHOT CPCOLD
74
Manajemen Energi(MS-6112)
75
Manajemen Energi(MS-6112)
76
Manajemen Energi(MS-6112)
77
Manajemen Energi(MS-6112)
78
Manajemen Energi(MS-6112)
79
Manajemen Energi(MS-6112)
80
Manajemen Energi(MS-6112)
81
Manajemen Energi(MS-6112)
82
Manajemen Energi(MS-6112)
83
Manajemen Energi(MS-6112)
84
Manajemen Energi(MS-6112)
85
Manajemen Energi(MS-6112)
86
Manajemen Energi(MS-6112)
87
Manajemen Energi(MS-6112)
88
Manajemen Energi(MS-6112)
89
Manajemen Energi(MS-6112)
90
Manajemen Energi(MS-6112)
SOAL LATIHAN
Soal 1:
Suatu PLTU mempunyai konfigurasi Penukar Kalor dengan
jaringan aliran-aliran sebagai berikut :
O O
Diketahui, Tmin = 20 C ½ Tmin = 10 C
91
Manajemen Energi(MS-6112)
Soal 2:
Suatu PLTU mempunyai konfigurasi Penukar Kalor dengan
jaringan aliran-aliran sebagai berikut :
O O
Diketahui, Tmin = 20 C ½ Tmin = 10 C
93
Manajemen Energi(MS-6112)
Soal 3:
Suatu instalasi uap PLTU dengan siklus tertutup
mempunyai data-data sbb:
Nilai pembakaran bahan bakar
= 10.500 BTU/lb
Temperatur pembakaran adiabatis
= 3600 OF
Kerugian panas pada furnace
= 15 %
Perbandingan massa Flue Gas : Bahan Bakar
= 18 : 1
Perbandingan massa Uap : massa Bahan Bakar
= 9:1
Steam Pressure (tekanan uap)
= 1.500 Psia
Pressure Drop Boiler ke Turbin
= 150 Psia
Effisiensi Turbin
= 85 %
Kondisi pembanding adalah cairan dengan
O
temperatur 70 F dan tekanan 0,36 Psia dengan
94
Manajemen Energi(MS-6112)
95
Manajemen Energi(MS-6112)
1 3.600
15,2 10.500 10.500
2
9.100
3 1.500 1,7112
950 1.562 5.230
4 1.350 1,6212
935 1.553 5.150
5 1,850
92 0,7 985 200
6 0,15
92 0,7 60 10
Buatlah :
1) Analisis Neraca Panas Konvensional Instalasi Tab.
2) Analisa Exergy selengkap-lengkapnya Instalasi Tab.
96
Manajemen Energi(MS-6112)
DAFTAR PUSTAKA
97