ii
3.4 Metode Analisa Data ................................................................................ 28
3.5 Jadwal Penelitian ...................................................................................... 30
iii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Klasifikasi Pembangkit Listrik Tenaga Air ............................................. 13
Tabel 2.2 Klasifikasi head ...................................................................................... 16
Tabel.2.3 Pengelompokan turbin berdasarkan head ................................................ 16
Tabel 2.4 : Faktor Koreksi Fload method ............................................................... 25
Tabel 3.1 Pembuatan Laporan ................................................................................ 31
iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.2.1 Skema pada PLTM Cikaso, sukabumi.......................................... 6
Gambar2.2.2 Bendungan ................................................................................... 7
Gambar 2.2.3 SandTrap..................................................................................... 7
Gambar 2.2.4 Trashrack ................................................................................... 8
Gambar 2.2.5 waterway ..................................................................................... 9
Gambar 2.2.6 Headpond.................................................................................... 9
Gambar 2.2.7 Penstock .................................................................................... 10
Gambar 2.2.8 Turbin ...................................................................................... 11
Gambar2.2.9 generator .................................................................................... 12
Gambar 2.2.10 Skema Konversi Energi Pada Pembangkit Listik Tenaga Hidro.13
Gambar 2.2.11 Turbin Turgo ........................................................................... 17
Gambar 2.2.12 Turbin Pelton........................................................................... 18
Gamabar 2.2.13 Tubin Cross floww ................................................................. 19
Gambar 2.2.14 Turbin Francis ......................................................................... 20
Gambar 2.2.15 Turbin Kaplan ......................................................................... 21
Gambar 2.2.16 Grafik dari Konduktifitas Adalah ( sumbu Y) dan Waktu Adalah
( Sumbu X ) ............................................................................ 24
v
DAFTAR LAMPIRAN
vi
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Dalam hal ini memiliki tujuan dari penelitian yang dilakukan ini yaitu :
1. Untuk dapat mengetahui seberapa besar pengaruh debit air yang ada terhadap jumlah
energi yang dapat dihasilkan oleh PLTM, pengaruh debit air dari iklim.
2. Untuk mengetahui perbandingan antara daya keluaran yang dihitung dengan perhitungan
matematis dibandingkan dengan daya yang dihasilkan dari generator secara langsung
1.4 Manfaat
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Bagi Praktisi
Dari hasil penelitian ini yang diharapkan akan dapat memperoleh informasi yang lebih
banyak dan untuk mengetahui penilaian kinerja PLTM dan menjadi wawasan dalam
bidang pembelajaran
8
2. Bagi Akademis
Dari hasil Penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk bahan referensi atau kajian
bagi penelitian – penelitian berikutnya mampu memperbaiki dan menyempurnakan
kelemahan dari Penelitian ini.
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
10
Analisis dilakukan terhadap kapasitas debit, tinggi jatuh efektif aliran, dan potensi
daya listrik yang dapat dihasilkan. Metode yang diterapkan dalam analisis debit sungai
dilakukan melalui metode profil sungai (cross section), Analisis dilakukan melalui
pengukuran penampang vertikal sungai (profil sungai) dan kecepatan aliran air.
Sedangkan analisis daya dan energi dihitung berdasarkan analisis debit tersedia (Q) dan
tinggi jatuh efektif (Heff) pada potongan memanjang sungai denganmempertimbangkan
efisiensi turbin dan generator (Marhendi & Toeifin, 2019).
11
Komponen dan bagian dalam PLTM :
1. Sumber daya air
Sukabumi merupakan daerah yang dimana potensi sumber daya airnya cukup
berpotensi untuk membangun suatu PLTM. Sumber daya air merupakan hal yang
utama untuk PLTM dikarenakan pada proses pembentukan energi listrik yang
dimana dibutuhkannya tenaga berupa tekanan air yang dialirkan melalui hulu
sungai kemudian dibendung sehingga aliran air sehingga aliran air tersebut
menghasilkan tekanan untuk memutar turbin yang terdapat pada PLTM yang
terletak pada power house. Aliran air disini bisa kita sebut dengan debit air yang
masuk yang dimana Debit Air merupakan suatu zat cair yang dimana itu memiliki
peran sangat penting bagi umat manusia, dimanapun dan kapanpun keberadaan
air pasti sangat penting dan selalu dibutuhkan untuk kelangsungan kehidupan,
namun disini saya tidak membahas manfaat dari air secara keseluruhan melainkan
hanya akan memberikan informasi tentang bagaimana cara menghitung debit,
waktu aliran dan juga volume aliran air tersebut.
2. Bendungan
Dalam hal ini terdapat metode yang digunakan untuk mengalirkan air yang
dimana itu run of river dan juga menggunakan dam atau bisa kita sebut
bendung. Pada suatu PLTM terdapat bendung yang dimana bedungan atau
bisa kita bilang dam merupakan sebuah kotruksi bangunan untuk menahan
laju air , contohnya hulu sungai Cikaso ini dan juga berguna sebagai sarana
untuk mengalihkan air yang terdapat pada hulu sungai menuju ke arah jalur
turbin. Penerapan tersebut diterapkan sendiri pada PLTM sungai Cikaso
sendiri.
Gambar2.2.2 Bendungan
12
3. Sandtrap
Setelah air dibendung dan dialihkan dari hulu sungai, kemudian aliran tersebut
akan menuju ke tahap atau komponen selanjutnya yang dimana bisa kita sebut
sebagai Sandtrap, Sandtrap itu sendiri merupakan kontruksi bangunan untuk
jalannya air setelah aliran hulu sungai menuju sandtrap dan juga sebagai pintu
masuk atau awal jalur dari PLTM Cikaso itu sendiri, sandtrap dibuat bukan hanya
sekedar untuk jalur masuknya air begitu saja namun dipergunakan untuk
mengedapkan pasir, atau menjerat pasir agar mengurangi kadar pasir yang
terdapat didalam air, karena jika tidak ada pengedapan atau penjeratan pasir dapat
menyebabkan penumpukan pasir pada komponen lainnya yang ada di PLTM, dan
biasanya kontruksi bangunannya di hanya datar melaikan berundak kebawah
berbentuk trapesium di mana memilik fungsi yang telah disebutkan sebelumnya.
13
Gambar 2.2.4 Trashrack
5. Waterway
Setelah proses yang telah dilakukan tadi dan jika dilihat sudah terbebas dari
berbagai macam komponen yang dapat merusak seperti pasir dan sampah tadi
kemudian alirian air tesebut dialirkan ke arah waterway, yang dimana waterway
itu sendiri merupakan suatu komponen dalam bentuk bagunan untuk jalannya air
atau bisa disebut jalur air untuk diteruskan menuju bak penampungan atau bisa
kita bisa sebut dengan nama lain yaitu ( headpond ).
7. Penstock
Setelah melalui headpond dan trashtrack yang ada kemaudian aliran tersebut akan
masuk ke dalam pipa pesat bisa kita sebut dengan penstock, pipa penstock itu
sendiri merupakan suatu pipa yang terdapat pada PLTM yang berguna untuk
mengalirkan langsung menuju turbin. Biasanya penstock sendiri memiliki sudut
kemiringan pipa sebar 45 – 90 derajat tergantung dari kebutuhkantekanan air yang
dibutuhkan untuk memutarkan turbin, dilakukanya pemilihat sudut kemiringan
pipa berguna untuk memkasimalkan tekanan air yang masuk kedalam turbin agar
kinerja dari si turbin tersebut maksimal, jiak tidak maksimal akan menimbulkan
masalah baru didalamnya. Dalam PLTM ini pipa pesat memiliki ketinggian
berkisar 70 meter dari titik jatuh air yang berasa dari headpond
15
8. Turbin
Turbin air merupakan komponen yang penting juga dalam beroprasinya
PLTM kareana turbin adalah komponen yang dimna dipergunakan untuk memutar
turbin dengan menggunakan suatu energi berupa tekanan air yang masuk
kedalamnya sehingga dapat memutar turbin dan mengerakan komponen generator
yang telah di couple oleh turbin tersebut untuk menciptakan energi listrik. Fungsi
dari turbin itu sendiri adalah mengubah energi potensial yang dimana mengubah
energi potensial menjadi energi mekanik, yang disebabkan adanya gravitasi dari
bumi sehingga gerakan jatuhnya air bisa dibilang sebagai energi potensial
kemudian melalui pipa yang tehubung ke turbin menyebabkan gaya jatuh air
tersebut dapat memutar turbin tersebut. Pada turbin terdapat agian – bagian di
dalamnya yaitu rortor dan stator.
16
lebih kurangnya aliran yang keluar dari head tersebut, pada turbin francis biasanya
memlikat sudu / poros yang bisa dibilang vertikal dikarenakan penggunaan yang
paling baik untuk head yang paling baik, dan membuat instalasi pada generator
semakin ekonomis. Setelah tekanan air yang memutarkan turbin aliran air tersebut
akan dialirkan kembali kesungai dan tadik merusak ekosistem yang ada.
9. Generator
Generator merupakan suatu perangkat atau komponen yang akan digunakan untuk
mengubah mengubah energi mekanik menjadi energi energi litrik, energi mekanik
yang disini dapat berasal dari angin, uap, air , panas bumi dan lainnya. Dimana
energi mekanik tersebut didapatkan dari berputarnya atau putaran turbin yang
pada akhirnya juga memutarkan generator. Energi litrik yang dihasilkan dari
generator tersebut dapat menghasilkan bisa berupa aliran listrik AC ( bolak – balik
) dan juga alira listrik DC ( searah ), yang dimana hal tersebut tergantung dari
pada kontrusi dari si generator tersebut. Generator berhubungan erat dengan
hukum faraday. Berikut hasil dari hukum faraday “ bahwa apabila sepotong kawat
penghantar listrik berada dalam medan magnet berubah-ubah, maka dalam kawat
tersebut akan terbentuk Gaya Gerak Listrik ”. Proses dari kerja generator listrik
dikenal sebagai pembangkit dari energi listrik. Pada PLTM disini daya yang dapat
dihasilkan per unitnya adalah 2,3MW yang dimana terdapat dua unit dalam power
house. Walaupun pada generator dan motor ini memiliki banyak dalam hal
kesamaan, akan tetapi motor listrik merupakan alat yang mengubah energi listrik
menjadi energi gerak atau energi mekanik. Sedangakan pada generator
mendorong muatan listrik untuk bergerak melalui sebuah sirkuit listrik eksternal,
tetapi generator tidak menciptakan listrik yang sudah ada di dalam kabel lilitannya.
Setelah terbutknya aliran listrik tersebut kemudian dialarikan menuju trafo yang
ada pada PLTM, yang biasanya pada PLTMterdapat Trafo step up yang dimana
digunakan untuk menaikan tegangan sesauai dengan yang telah dikehendaki.
17
Gambar2.2.9 generator
18
Tabel 2.1 Klasifikasi Pembangkit Listrik Tenaga Air
Gambar 2.2.10 Skema Konversi Energi Pada Pembangkit Listik Tenaga Mini Hidro
Gambar yang ada diatas merupakan gambaran dari skema konversi energi
yang memanfaatkan energi air. Dapat dilahat bahwa debit air (Q) yang masuk
menciptakan energi potensial yang berasal dari dorongan dari ketinggian (H)
19
dataran tersbut dan juga Effisiensi turbin (Eff) dan dari situ kita dapat
memperhitungkan daya listrik dengan rumus sebagai berikut :
𝑃 = 𝑔 × 𝑄 × × 𝐻.................................................................................................................2.1
Selain itu kita harus mencari berapa debit air (Q) yang ada, dan biasanya
kita dapat memakai metode yang mana menggunakan suatu alat yaitu alat ukur
arus atau bisa disebut dengan (current meter).dipergunakannya metode agar lebih
mudah dalam pembacaan debit air yang ada, bila kita menggunakan curret meter
memliki faktor koreksi (K) jika diabaikan juga kita dapat Kita juga dapat
menghitung dengan manual menggunkan rumus :
𝑄 = 𝑣 × 𝐴..............................................................................................................................2.2
𝐴 = 𝐿(𝑚) × 𝑑(𝑚)..............................................................................................2.3
20
2.2.4 Turbin Air
Turbin air merupakan suatu alat atau komponen yang dimana
mengandalkan air sebagi sumber pengeraknya dan di ubah menjadi energi kinetik
dikemudianya. Kemudian arus yang masuk melalu pipa pesan dan masuk kedalm
turbin akan memutar sudu -sudu pada tubin dasitulah terjadi konversi energi air
menjadi energi kinetik. Pada saat pemilihan turbin untuk pembangkit listrik yang
akan dipergunakan ada beberapa faktor penting yang dipertimbangkan antara lain
sebagai berikut :
1. Faktor tinggi jatuhnya air ( Head) dan juga debit, faktor ini merupakan
faktor utama yang mana sanagt mepengaruhi untuk pemelihan dari turbin
yang sesuai dengan kondisi dan lokasi dalam hal perencanaan dan
pembangunan pembangkit.
2. Faktor daya (P) juga mempengaruhi karena berkaitan dengan head dan
juag debit air yang tersedia
3. Faktor kecepatan turbin saat berputar, faktor ini merupakan yang
dimana nantinya dapat mempengaruhi putaran generator yang sudah di
couple dengan turbin
Dari head tersebut kita dapat melakakukan pemilihan untuk penggunaan
turbin, kemudian ada beberapa klasifikasi dari head tersbut yang dimana pada
tabel berikut :
Klasifikasi Head
Head Rendah 2-40 meter
21
Turbin Impuls Cross - Flow Multi – Jet Pelton Turgo
Propeller
Turbin Reaksi
Francis
kaplan
Tabel.2.3 Pengelompokan turbin berdasarkan head
Berdasarkan prinsip kerjanya mengubah energi air menjadi energi potensial maka
turbin dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu :
22
semacam hidrolik yang dapat turun dan naik, dengan begitu kita dapat mengatur
kapasitas air yang masuk mau itu diperbesar ataupun diperkecil. Pada PLTM
cikaso ini menggunakan turbin francis yanh dimana dapat ditentukan dari head
atau ketiggian titik jatuh air yaitu dengan tinggi 70 meter dari headpond menuju
power house Pada turbin ini biasanya dipasang atau dioperasikan pada ketinggian
( head ) berkisar antara 40 meter samapai dengan 100 meter dari powerhouse atau
turbin, dan nilai efisiensidari turbin ini bekisar anata 80 % sampai 90 % (Seven
Wye Energy, t.thn.)
Pada turbin ini juga memeliki kelebihan serta kekurangan didalamya yang
dimana itu adalah :
Kelebihan :
Banyaknya variasi dalama kepala atau untuk mrngatur kapasitas
yang dibutuhkan cukup mudah dikendalikan
Kekuranagan :
Siltnya dalm hal perawata dan pemeliharaan, dan untuk
permbersihan tergolong sulit
Berikut gambar turbin francis :
23
energi listrik.
Pada dasarnya generator memiliki berbagai macam jenis, berikut ini
merupakan jeneis generator :
24
penerapan di lapangan atau melakukan survie lokasi dikarenakan agar kita
mendapat sesuai dengan yang ada dilapangan. Selain metode pengukuran
langsung kita juga mengunan metode salt gulp dan float method yang
kemunngkinan pada nantinya akan dipilih salah satu untuk dipergunakan sebagai
pengukuran di lokasi yang telah ditentukan.
Gambar 2.2.16 Grafik dari Konduktifitas Adalah ( sumbu Y) dan Waktu Adalah (
Sumbu X )
2.2.6.2 Metode Fload
Metode kedua yang dapat dipergunakan adalah Metode fload , yang
dimana merupakan metode yang di pergunakan apabila air cenderung lurus dan
beraturan, tidak berliku atau bergelombang dan juga tibanyak memiliki halangan
pada aliran sungai. Kemudian alat dimana itu dengan sebuah benda yang dapat
melayang atau berada ditengah aliran dari sungai. Berikut tabel yang dimana
25
merupakan tabel dari faktor- faktor koreksi sesuai kondisi dari sungai :
Pada luas area yang dialiri atau dilalui arus air tersebut dapat kita
perhintungkan dengan menggunakan cara mengukur sisi dari aliran air tersebut
dan juga dari kedalam rata – rata saluran air. Kemudian setelah mendapatkan
luas dari area sungai yang dilalui oleh air tersebut. Kemudian gambaran umum
untuk head dapat diperoleh dengan cara mengamati peta topografi dengan area
yang bersangkutan tersebut. Selanjutnya hal ini akan mempresentasikan
gambaran dalam bentuk ringkas mengenai sberapa ketinggian dan eleansi dari
area yang telah di survey, namun walaupun dilakukandari penglihatan melawati
peta topografi area tersebut kita juga harys melakukanpantuan secara langsung
datang ke lokasi tersebut.
26
Dalam hal ini jika masa jenis air (𝜌), dan nilai gravitasi bumi (𝑔) telah
dimasukan ke persamaan diawal tadi, maka persamaan tersebut akan menjadi :
𝑃ℎ = 9.8 . 𝑄 . ℎ ..................................................................................................................2.5
Jika telah mengetahui efisiensi dari pipa pesat dan efisiensi turbin telah
diketahui maka besar daya yang mekanik yang dapat dibentuk adalah :
Apabila terdapat sistem transmisi mekanik yang ada didalam antara turbin dan
generator lalu efisisensi generator juga telah dikatahui, maka besar daya yaang
dihasilkan sebagai berikut :
27
BAB III
METODE PENELITIAN
MULAI
Mencari faktor faktor yang
mempengaruhi dan juga penyebab
rugi rugi pada PLTM CIKASO
Pengambilan Data
Membuat Kesimpulan
Tidak
Sesuai ? Selesai
Ya
Membuat perbandingan
perhitungan daya dibangkitkan
dengan daya keluaran yang
dihitung secara teoritis
28
3.3 Metode Pengumpulan Data
Metode merupakan suatu proses pengumpulan data secara langsung terjun ke
lapangan dengan menggunkan dua metode pengumpulan data yaitu :
1. Studi Literatur
Kemudian pada tahap kedua ini penulis mencari teori teori melalui refernsi
melalui buku, website, ataupun jurnal dan lain – lain yang dimana itu dengan
masalah yang sudah di indetifikasikan.
2. Observasi
merupakan salah satu cara pengumpulan data yang dilakuan oleh penulis
dengan cara mengamati objek penelitian dan mengambil data yang dipelukan
dari tempat penelitain, dangn mengetahui dari proses kerjanya.
3. Dokemen – dokumen
29
yang terkait.Kemudian teori kualitatif yang dimana data diolah dengan cara
penjelasan deskriftif.
3. Penyajian data disin yang dimana itu dapat kita sajikan dalam bentuk tabel
maupun bagan bagan yang sudah ada kemudian dilampirkan dalam bentuk
dokumentasi sebagai bentuk bukti dari penelitian yang dilakukan.
4. Data yang diperoleh merupakan data yang berbentuk angka sehingga unutkmengelolah
metode kuantitatif yang menggunakan rumus-rumus, antara lain :
1. Menghitung daya yang dihasilkan generator PLTM
Jika ingin mengatui daya yang dihasilkan oleh generator, maka dapat digunakan
persamaan :
Pout tm g Ptb ...................................................................................................2.7
𝜂𝑔 = Efisiensi Generator
𝑃𝑡𝑏 = Daya mekanik turbin (Kw)
30
4. Menghitung Tinggi Jatuh Air
Untuk mengetahui tinggi jatuh air pada PLTM digunakan rumus :
Ph 9,8 Q h.......................................................................................................2.4
ℎ = ketinggian (m)
Perbandingan daya merupaka suatu kegiatan yang dimana membadingkan suatu nilai
daya yang dihasilkan dengan perhitungan secara teori yang telah dihitung secara
matematis mengunaan rumus sebelumnya, tujuan untuk melakukan perbandingan
daya ini adalah untuk mengetahui kualitas kinerja dari PLTM. Pada perbandingan ini
uamh dimana nilainya tidak mencapai 100 % pada saat realisainy. Nilai perbandingan
yang dapat dikatakan optiman nilai perbandinganya yaitu berkisar anatar 60 %
sampai dengan 90 %, dan untuk menghitung perbadingan tersebut daat digunakan
perhitungan sebagai berikut.
Analisa Kebutuhan
3
Penemuan
4
masalah
31
5 Pengolahan data
6 Analisis Hasil
dan Evaluasi
7 PembuatanLaporan
32
DAFTAR PUSTAKA
AlamSyah, F., Notosudjono, D., & Soebagia, H. (2017). STUDI KINERJA GENERATOR
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR. Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Bidang
Teknik Elektro.
Arianto, Y. I., & Wahyono. (2017). SISTEM PENGOPERASIAN DAN SISTEM PERAWATAN
PT. PJB UP BRANTAS PLTA SUTAMI MALANG. Jurnal Teknik Energi Vol 13 No. 3.
Energy, C. H. (t.thn.). Produk dan Layanan. Diambil kembali dari Turbine Cross-Flow:
https://www.cink-hydro-energy.com/id/turbin-crossflow/
Marhendi, T., & Toeifin. (2019). STUDI POTENSI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKRO
HIDRO. TECHNO, 10-16.
Wijaya, W., Windarto, J., & Kartono. (2012). ANALISA PERENCANAAN PEMBANGKIT
LISTRIK TENAGA MINI HIDRODI SUNGAI LOGAWA KECATAMAN
KEDUNGBANTENG KABUPATEN BANYUMAS. TRANSIENT.
Yanto, N. P., & Hadi, M. P. (2017). KAJIAN POTENSI SUMBERDAYA AIR UNTUK
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKRO HIDRO DI KALI SUCU, DUSUN JETIS,
SEMANU, GUNUNG KIDUL. JURNAL BUMI INDONESIA.
33