Anda di halaman 1dari 33

PROPOSAL PROYEK SKRIPSI

EVALUASI KINERJA PADA PEMBANGKIT LISTRIK


TENAGA MINI HIDRO (PLTM) KAPASITAS 2X2,3 MW DI
SUNGAI CIKASO SUKABUMI DISUSUN OLEH :

IDHAM NUR CHALID


201711073

PROGRAM STUDI STRATA 1


FAKULTAS KETENAGA LISTRIKKAN DAN ENERGI
TERBARUKAN
INSTITUT TEKNOLOGI PLN
JAKARTA 2021
DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN PROPOSAL SKRIPSI ................................................. i


DAFTAR ISI .............................................................................................................. ii
DAFTAR TABEL ......................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................. iv
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................................. v
BAB 1 PENDAHULUAN............................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................... 2
1.3 Tujuan ......................................................................................................... 2
1.4 Manfaat ....................................................................................................... 2
1.5 Ruang Lingkup Masalah .............................................................................. 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................. 4
2.1 Penelitia yang Relevan ............................................................................... 4
2.2 Landasan Teori ........................................................................................... 5
2.2.1 Proses terbentuknya energi listrik pada PLTM cikaso ................... 5
2.2.2 Klasifiksi Pembangkit Listirk Tenaga Air .................................. 13
2.2.3 Potensi Energi yang Terdapat Pada Air ...................................... 13
2.2.4 Turbin Air .................................................................................. 15
2.2.4.1 Turbin Implus ...............................................................16
2.2.4.2 Turbin Reaksi .............................................................. 19
2.2.5 Generator .................................................................................. 22
2.2.6 Prediksi Debit Aliran air............................................................ 23
2.2.6.1 Salt Gulp ...................................................................... 24
2.2.6.2 Metode Fload................................................................ 24
2.2.7 Faktor Faktor Daya Keluaran ................................................... 26
2.2.7.1 Daya PLTM .................................................................. 26

BAB III METODE PENELITIAN ........................................................................... 27


3.1 Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................... 27
3.2 Desain Penenlitian .................................................................................... 28
3.3 Metode Pengumpulan Data ....................................................................... 29

ii
3.4 Metode Analisa Data ................................................................................ 28
3.5 Jadwal Penelitian ...................................................................................... 30

iii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Klasifikasi Pembangkit Listrik Tenaga Air ............................................. 13
Tabel 2.2 Klasifikasi head ...................................................................................... 16
Tabel.2.3 Pengelompokan turbin berdasarkan head ................................................ 16
Tabel 2.4 : Faktor Koreksi Fload method ............................................................... 25
Tabel 3.1 Pembuatan Laporan ................................................................................ 31

iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.2.1 Skema pada PLTM Cikaso, sukabumi.......................................... 6
Gambar2.2.2 Bendungan ................................................................................... 7
Gambar 2.2.3 SandTrap..................................................................................... 7
Gambar 2.2.4 Trashrack ................................................................................... 8
Gambar 2.2.5 waterway ..................................................................................... 9
Gambar 2.2.6 Headpond.................................................................................... 9
Gambar 2.2.7 Penstock .................................................................................... 10
Gambar 2.2.8 Turbin ...................................................................................... 11
Gambar2.2.9 generator .................................................................................... 12
Gambar 2.2.10 Skema Konversi Energi Pada Pembangkit Listik Tenaga Hidro.13
Gambar 2.2.11 Turbin Turgo ........................................................................... 17
Gambar 2.2.12 Turbin Pelton........................................................................... 18
Gamabar 2.2.13 Tubin Cross floww ................................................................. 19
Gambar 2.2.14 Turbin Francis ......................................................................... 20
Gambar 2.2.15 Turbin Kaplan ......................................................................... 21
Gambar 2.2.16 Grafik dari Konduktifitas Adalah ( sumbu Y) dan Waktu Adalah
( Sumbu X ) ............................................................................ 24

v
DAFTAR LAMPIRAN

vi
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Mengingat perkembangan dalam bidang energi di Indonesia saat ini yang sudah
masuk ke dalam era modern dan kemajuan teknologi semakin canggih, kebutuhan energi
listrik pun semakin meningkat dengan adanya pertumbuhan penduduk yang semakin lama
semakin meningkat. Hal tersebut yang mendorong untuk melihat peluang dari lingkungan
sekitar yang dapat dijadikan sebagai sumber energi yang baru. Dalam hal energi
terbarukan banyak yang sudah dikembangkan contohnya seperti PLTM ( Pembangkit
Listrik Tenaga Mini Hidro), PLTMH ( Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro) dan lain
lain yang sedang dikembangkan saat ini. Perkembangan suatu daerah menjadi daerah
maju ditandai dengan bertambahnya jumlah penduduk yang tentunya membutuhkan
energi listrik yang harus memadai juga.
Pada suatu PLTM ( Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro) hal yang
utama yang dipergunakan adalah sumber daya air yang dimana itu merupakan faktor
utama kinerja dari PLTM Cikaso, karena pada dasar aliran dari sumber daya air tersebut
digunakan untuk membuat suatu tekanan aliran yang berakibat munculnya tekanan air
sehingga dapat memutar turbin pada PLTM ini. Pemilihan tempat untuk pembuatan dan
pembangunan harus dibangun pada lokasi yang strategis yang dimaksud adalah untuk
melihat aliran air sungai sangat berpengaruh untuk berjalanya turbin melalui pipa pesat
terdapat tekanan tersebut dibantu atau tidaknya dengan penggunaan pompa untuk
kinerja dari turbin, jika besar debit dan ketinggian titik jatuh air semakin besar maka
akan semakin besar pula energi listrik yang dapat dihasilkan. Semakin besar skala debit
air yang dapat memutar turbin maka semakin besar juga energi listrik yang
dibangkitkan.
Dalam hal debit air disini sangat penting dikarenakan sumber utama yang
digunakan untuk memutar turbin dan juga untuk membangkitkan energi listrik.
Kemudian juga di indonesia memiliki dua iklim yaitu kemarau dan penghujan yang
dimana debit air naik turunnya debit air dikarenakan pengaruh cuaca dan metode yang
digunakan pada PLTM disini adalah mengalihkan aliran air dari sungai menggunakan
7
bendung agar aliran tersebut dapat dialirkan ke waterway kemudian menuju aliran debit
air tersebut menuju turbin untuk memutarkan turbin tersebut, ada beberapa yang harus
ditanggulangi adalah debit air dapat terjadi penurunan dan penaikan debit air setiap
waktunya.

1.2 Rumusan Masalah


Permasalahan diatas menciptakan atau membuat suatu rumusan masalah yang
dimana akan dibahas, yaitu seperti semakin banyaknya kebutuhan energi listrik yang
dipergunakan masih banyak disuplai yang berasal dari energi konvensional seperti
minyak dan fosil, untuk mengurangi penggunaan dari energi konvesional tersebut,
semakin berjalannya waktu energi tersebut akan habis, maka harus melihat potensi energi
terbarukan yang sangat berpontensi untuk kedepannya seperti, air, angin, biomassa,
surya. Didapati adapun masalah yang akan dibahas berikut ini :
Berdasarkan latar belakang yang terdapat diatas, maka didapati rumusan dari
beberapa pokok permasalahan :
1. Bagaimana pengaruh debit air terhadap daya yang dihasilkan oleh Pembangkit Listrik
Tenaga Mini Hidro ?
2. Bagaimana hasil perhitungan daya yang dibangkitkan oleh generator secara teori yang
dihitung dengan data yang dihasilkan dari generator?

1.3 Tujuan
Dalam hal ini memiliki tujuan dari penelitian yang dilakukan ini yaitu :
1. Untuk dapat mengetahui seberapa besar pengaruh debit air yang ada terhadap jumlah
energi yang dapat dihasilkan oleh PLTM, pengaruh debit air dari iklim.
2. Untuk mengetahui perbandingan antara daya keluaran yang dihitung dengan perhitungan
matematis dibandingkan dengan daya yang dihasilkan dari generator secara langsung

1.4 Manfaat
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Bagi Praktisi
Dari hasil penelitian ini yang diharapkan akan dapat memperoleh informasi yang lebih
banyak dan untuk mengetahui penilaian kinerja PLTM dan menjadi wawasan dalam
bidang pembelajaran

8
2. Bagi Akademis
Dari hasil Penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk bahan referensi atau kajian
bagi penelitian – penelitian berikutnya mampu memperbaiki dan menyempurnakan
kelemahan dari Penelitian ini.

1.5 Ruang Lingkup Masalah.


Agar penelitian ini dapat dilakukan lebih fokus dan mendalam maka penulis
memandang permasalahan penelitian diangkat perlu dibatasi variabelnya. Oleh sebab itu
pembahasan ini yang dimaksud untuk terfokus pada “Penyediaan debit air terhadap
turbin” terhadap PLTM yang terletak di dearah Cikaso, Sukabumi, Jawa Barat.

9
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penelitian yang Relevan


Indonesia merupakan daerah yang tergolong pada iklim tropis basah dengan
musim yang hanya terdiri atas 2 (dua) macam yakni musim kemarau dan musim
penghujan. Iklim tropis basah memiliki karakteristik kelembapan udara yang relatif tinggi
serta curah hujan yang tinggi setiap tahunnya. Curah hujan yang tinggi berkaitan erat
dengan siklus air pada suatu daerah dan kemudian tidak termanfaatkan air hujan dengan
baik akan mempengaruhi nilai simpanan air tanah dan debit aliran sungai pada suatu
daerah. Semakin tinggi curah hujan maka akan semakin banyak simpanan air tanahyang
didapatkan dan semakin besar debit aliran sungai yang dihasilkan dari akumulasi oleh
aliran permukaan (Yanto & Hadi, 2017).
Energi Listrik adalah energi yang dihasilkan oleh muatan listrik yang bergerak
melalui konduktor yang dimana berupa sebuah kabel penghantar . Energi listrik adalah
energi yang sangat dibutuhkan pada masa saat ini, perkembangan dalam desain ke
pembangkitan energi listrik semakin ditingkatkan dari skala pembangkitan kecil hingga
skala pembangkitan besar. Pembangkit listrik tenaga air (PLTA) adalah salah satu sumber
energi listrik bekerja dengan cara mengubah energi potensial (dari dam atau air terjun)
menjadi energi mekanik (dengan bantuan turbin air) dan dari energi mekanik menjadi
energi listrik (dengan bantuan generator). (AlamSyah, Notosudjono, & Soebagia, 2017)
Indonesia kebutuhan akan tenaga listrik semakin tinggi setiap tahunnya.
Tingginya kebutuhan listrik ini yang harus diatasi oleh Perusahaan Listrik negara (PLN)
selaku penyedia tenaga listrik di Indonesia. Tidak bisa dipungkiri bahwa tenaga listrik
merupakan sumber daya energi yang sangat penting dan banyak dibutuhkan oleh industri
maupun rumah tangga. Hal ini terjadi karena perkembangan teknologi yang semakin
canggih dan sebagian besar menggunakan energi listrik sebagai tenaga penggeraknya.
Listrik sendiri dapat dihasilkan dari pemanfaatan sumber daya alam, baik berupa energi
potensial air, angin, panas bumi, dan lainnya . Selain dari sumber daya alam energi listrik
juga dapat dihasilkan oleh tenaga nuklir dan diesel (Arianto & Wahyono, 2017)

10
Analisis dilakukan terhadap kapasitas debit, tinggi jatuh efektif aliran, dan potensi
daya listrik yang dapat dihasilkan. Metode yang diterapkan dalam analisis debit sungai
dilakukan melalui metode profil sungai (cross section), Analisis dilakukan melalui
pengukuran penampang vertikal sungai (profil sungai) dan kecepatan aliran air.
Sedangkan analisis daya dan energi dihitung berdasarkan analisis debit tersedia (Q) dan
tinggi jatuh efektif (Heff) pada potongan memanjang sungai denganmempertimbangkan
efisiensi turbin dan generator (Marhendi & Toeifin, 2019).

2.2 Landasan Teori


2.2.1 Proses terbentuknya energi listrik pada PLTM cikaso
Pengertian PLTM adalah pembangkit listrik yang dimana memanfaatkan tenaga
air sebagai media atau sumber daya utama untuk menggerakan turbin yang di
couple dengan generator. Tenaga mini hidro, dengan skala daya yang dapat
dibangkitkan sebesar 1 Mega watt hingga 10 Mega watt. Pada PLTM proses
perubahan energi kinetik berupa (kecepatan dan tekanan air), yang digunakan
untuk menggerakan turbin air dan generator listrik hingga menghasilkan energi
listrik . Secara teknis, Mini hidro mempunyai tiga komponen utama yaitu air
sumber energi, turbin dan generator. Air yang mengalir dengan kapasitas tertentu
disalurkan dengan ketinggian tertentu melalui pipa pesat menuju rumah instalasi
(powerhouse). Di rumah instalasi, air tersebut akan menumbuk turbin sehingga
akan menghasilkan energi mekanik berupa berputarnya poros turbin. Putaran
poros turbin ini akan memutar generator sehingga dihasilkan energi listrik.

gambar 2.2.1 Skema pada PLTM Cikaso, sukabumi

11
Komponen dan bagian dalam PLTM :
1. Sumber daya air

Sukabumi merupakan daerah yang dimana potensi sumber daya airnya cukup
berpotensi untuk membangun suatu PLTM. Sumber daya air merupakan hal yang
utama untuk PLTM dikarenakan pada proses pembentukan energi listrik yang
dimana dibutuhkannya tenaga berupa tekanan air yang dialirkan melalui hulu
sungai kemudian dibendung sehingga aliran air sehingga aliran air tersebut
menghasilkan tekanan untuk memutar turbin yang terdapat pada PLTM yang
terletak pada power house. Aliran air disini bisa kita sebut dengan debit air yang
masuk yang dimana Debit Air merupakan suatu zat cair yang dimana itu memiliki
peran sangat penting bagi umat manusia, dimanapun dan kapanpun keberadaan
air pasti sangat penting dan selalu dibutuhkan untuk kelangsungan kehidupan,
namun disini saya tidak membahas manfaat dari air secara keseluruhan melainkan
hanya akan memberikan informasi tentang bagaimana cara menghitung debit,
waktu aliran dan juga volume aliran air tersebut.

2. Bendungan

Dalam hal ini terdapat metode yang digunakan untuk mengalirkan air yang
dimana itu run of river dan juga menggunakan dam atau bisa kita sebut
bendung. Pada suatu PLTM terdapat bendung yang dimana bedungan atau
bisa kita bilang dam merupakan sebuah kotruksi bangunan untuk menahan
laju air , contohnya hulu sungai Cikaso ini dan juga berguna sebagai sarana
untuk mengalihkan air yang terdapat pada hulu sungai menuju ke arah jalur
turbin. Penerapan tersebut diterapkan sendiri pada PLTM sungai Cikaso
sendiri.

Gambar2.2.2 Bendungan
12
3. Sandtrap
Setelah air dibendung dan dialihkan dari hulu sungai, kemudian aliran tersebut
akan menuju ke tahap atau komponen selanjutnya yang dimana bisa kita sebut
sebagai Sandtrap, Sandtrap itu sendiri merupakan kontruksi bangunan untuk
jalannya air setelah aliran hulu sungai menuju sandtrap dan juga sebagai pintu
masuk atau awal jalur dari PLTM Cikaso itu sendiri, sandtrap dibuat bukan hanya
sekedar untuk jalur masuknya air begitu saja namun dipergunakan untuk
mengedapkan pasir, atau menjerat pasir agar mengurangi kadar pasir yang
terdapat didalam air, karena jika tidak ada pengedapan atau penjeratan pasir dapat
menyebabkan penumpukan pasir pada komponen lainnya yang ada di PLTM, dan
biasanya kontruksi bangunannya di hanya datar melaikan berundak kebawah
berbentuk trapesium di mana memilik fungsi yang telah disebutkan sebelumnya.

Gambar 2.2.3 SandTrap


4. Trashrack
Proses selanjutnya yang terjadi ialh ketika air sudah melalui sandtrap aliran
tersebut akan menuju trashtrack, trashtrack itu sendiri merupakan komponen
terdiri dari beberapa palang besi atau teralis besi yang dipasang secara horizontal
yang berguna sebagai pemisah antara air yang sudah terpisah pasir dari sandtrap
namun tidak dapat dipungkiri masih ada kotoran atau sampah yang terdapat pada
aliran tersebut, guna dari trashtrack itu sendiri sebagai latar yang dipergunakan
untuk memisahakan sampah yang ikut terbawa aliran air cotohnya seperti plastik,
sisa sisa makanan, kertas, dan juga sampah organik contohnya sepeti daun, ranting
pohon, maupun hewan yang ikut kedalam aliran sandtrap agara tidak masuk
proses selanjutnya dan dapat merusak komponen sepeti turbin dan lainya.

13
Gambar 2.2.4 Trashrack
5. Waterway
Setelah proses yang telah dilakukan tadi dan jika dilihat sudah terbebas dari
berbagai macam komponen yang dapat merusak seperti pasir dan sampah tadi

kemudian alirian air tesebut dialirkan ke arah waterway, yang dimana waterway
itu sendiri merupakan suatu komponen dalam bentuk bagunan untuk jalannya air
atau bisa disebut jalur air untuk diteruskan menuju bak penampungan atau bisa
kita bisa sebut dengan nama lain yaitu ( headpond ).

Gambar 2.2.5 waterway


6. Headpond
Headpond merupakan bagian alur atau komponen selanjutanya yang ada didalam
PLTM, headpond sendiri merupakan suatu kontruksi yang dipergunakan sebagai
bak penampungan atau sebagai tempat penyimpanan air sementara yang dimana
dasar dari headpond tersebut lebih rendah kebawah sedikit dibandingkan dengan
waterway, kontruksi ini biasanya cukup besar dan lebar dikarenakan untuk
menyimpan aliran air yang cukup banyak untuk memutarkan turbin dari tekanan
14
penstock dan biasanya pada setiap pintu masuk menuju penstock akan dipasangi
trashtrack untuk memisahkan sisa sampah yang masih ikut didalam aliran air.

Gambar 2.2.6 Headpond

7. Penstock
Setelah melalui headpond dan trashtrack yang ada kemaudian aliran tersebut akan
masuk ke dalam pipa pesat bisa kita sebut dengan penstock, pipa penstock itu
sendiri merupakan suatu pipa yang terdapat pada PLTM yang berguna untuk
mengalirkan langsung menuju turbin. Biasanya penstock sendiri memiliki sudut
kemiringan pipa sebar 45 – 90 derajat tergantung dari kebutuhkantekanan air yang
dibutuhkan untuk memutarkan turbin, dilakukanya pemilihat sudut kemiringan
pipa berguna untuk memkasimalkan tekanan air yang masuk kedalam turbin agar
kinerja dari si turbin tersebut maksimal, jiak tidak maksimal akan menimbulkan
masalah baru didalamnya. Dalam PLTM ini pipa pesat memiliki ketinggian
berkisar 70 meter dari titik jatuh air yang berasa dari headpond

Gambar 2.2.7 Penstock

15
8. Turbin
Turbin air merupakan komponen yang penting juga dalam beroprasinya
PLTM kareana turbin adalah komponen yang dimna dipergunakan untuk memutar
turbin dengan menggunakan suatu energi berupa tekanan air yang masuk
kedalamnya sehingga dapat memutar turbin dan mengerakan komponen generator
yang telah di couple oleh turbin tersebut untuk menciptakan energi listrik. Fungsi
dari turbin itu sendiri adalah mengubah energi potensial yang dimana mengubah
energi potensial menjadi energi mekanik, yang disebabkan adanya gravitasi dari
bumi sehingga gerakan jatuhnya air bisa dibilang sebagai energi potensial
kemudian melalui pipa yang tehubung ke turbin menyebabkan gaya jatuh air
tersebut dapat memutar turbin tersebut. Pada turbin terdapat agian – bagian di
dalamnya yaitu rortor dan stator.

Gambar 2.2.8 Turbin Francis


Pada pembangkit ini turbin yang dipergunakan berupa turbin francis yang
dimana turbin francis ini merupakan salah satu dari turbin reaksi, turbin reaksi itu
sendiri adalah pada prinsip kerjanya merubah energi air menjadi energi putaran
atau putir, turbin reaksi ini berputar akibat ada aliran air, dan akan merubah aliran
atau tekanan tersebut sehingga melewati turbin dan memutanya dan menaikan
energi diubang menjadi energi listrik melalui generator. Kemudian Turbin francis
ini digunakan pada head 40-100 m, dimana baling-balingnya tersebut terbuat dari
baja. Turbin yang akan dipasang diantara aliran dari sumber air bertekanan tinggi
dibagian masuk dan aliran air bertekanan rendah akan keluar di bagian output dari
turbin dikembalikan ke sungai lagi. Pemilihan dari turbin ini sangat penting
karena didasarkan dari head air yang keluar menuju turbin yang didapatkan dan

16
lebih kurangnya aliran yang keluar dari head tersebut, pada turbin francis biasanya
memlikat sudu / poros yang bisa dibilang vertikal dikarenakan penggunaan yang
paling baik untuk head yang paling baik, dan membuat instalasi pada generator
semakin ekonomis. Setelah tekanan air yang memutarkan turbin aliran air tersebut
akan dialirkan kembali kesungai dan tadik merusak ekosistem yang ada.

9. Generator
Generator merupakan suatu perangkat atau komponen yang akan digunakan untuk
mengubah mengubah energi mekanik menjadi energi energi litrik, energi mekanik
yang disini dapat berasal dari angin, uap, air , panas bumi dan lainnya. Dimana
energi mekanik tersebut didapatkan dari berputarnya atau putaran turbin yang
pada akhirnya juga memutarkan generator. Energi litrik yang dihasilkan dari
generator tersebut dapat menghasilkan bisa berupa aliran listrik AC ( bolak – balik
) dan juga alira listrik DC ( searah ), yang dimana hal tersebut tergantung dari
pada kontrusi dari si generator tersebut. Generator berhubungan erat dengan
hukum faraday. Berikut hasil dari hukum faraday “ bahwa apabila sepotong kawat
penghantar listrik berada dalam medan magnet berubah-ubah, maka dalam kawat
tersebut akan terbentuk Gaya Gerak Listrik ”. Proses dari kerja generator listrik
dikenal sebagai pembangkit dari energi listrik. Pada PLTM disini daya yang dapat
dihasilkan per unitnya adalah 2,3MW yang dimana terdapat dua unit dalam power
house. Walaupun pada generator dan motor ini memiliki banyak dalam hal
kesamaan, akan tetapi motor listrik merupakan alat yang mengubah energi listrik
menjadi energi gerak atau energi mekanik. Sedangakan pada generator
mendorong muatan listrik untuk bergerak melalui sebuah sirkuit listrik eksternal,
tetapi generator tidak menciptakan listrik yang sudah ada di dalam kabel lilitannya.
Setelah terbutknya aliran listrik tersebut kemudian dialarikan menuju trafo yang
ada pada PLTM, yang biasanya pada PLTMterdapat Trafo step up yang dimana
digunakan untuk menaikan tegangan sesauai dengan yang telah dikehendaki.

17
Gambar2.2.9 generator

10. Power House


Power house merupaka tempat beradanya kinerja dari turbin, generator, motor
listrik, perangkat lainnya yang terdapat pada pada PLTM ini, power house juga
sebagai tempat untuk mengatur beberapa komponen didalanya seperti turbin,
generator, motor dan juga melihat sistem yang melalaui suatu monitor

2.2.2 Klasifiksi Pembangkit Listirk Tenaga Air


Dalam hal ini pembangkit dibagi atau diklasfikasikan dalam beberapa bagian,
klasifikasi tersebut berdasarkan kapasitas hasil daya yang dapat dihasilkan mulai
dari PLTA besar sampai ke pembangkit listrik teanaga pico hidro. berdasarkan
ketentuan Standar Nasional Indonesia (SNI), PLTA terbagi dalam empat kategori
utama yang dibagi berdasarkankapasitasnya.

18
Tabel 2.1 Klasifikasi Pembangkit Listrik Tenaga Air

2.2.3 Potensi Energi yang Terdapat Pada Air


Dalam hal ini potensi yang terdapat pada air cukup besar yang dimana
pada pengunaanya energi yang terdapat didalam air dapat dikonversikan kedalam
bentuk energi lain disini diubah dalam bentuk energi mekanik yang dimana dapat
memutarkan turbin dengan debit air yang masuk dan titik jatuh air dan pada
akhirnnya memutar generator sehingga dapat terciptanya energi listrik.

Gambar 2.2.10 Skema Konversi Energi Pada Pembangkit Listik Tenaga Mini Hidro

Gambar yang ada diatas merupakan gambaran dari skema konversi energi
yang memanfaatkan energi air. Dapat dilahat bahwa debit air (Q) yang masuk
menciptakan energi potensial yang berasal dari dorongan dari ketinggian (H)

19
dataran tersbut dan juga Effisiensi turbin (Eff) dan dari situ kita dapat
memperhitungkan daya listrik dengan rumus sebagai berikut :
𝑃 = 𝑔 × 𝑄 ×  × 𝐻.................................................................................................................2.1

Di mana: 𝑃 = daya listrik (kW)

Eff = efisiensi turbin

𝐻 = ketinggian jatuh air (m)

𝑄 = debit air (𝑚2/𝑠)

𝑔 = grafitasi bumi ( 9,81 𝑚2/𝑠)

Selain itu kita harus mencari berapa debit air (Q) yang ada, dan biasanya
kita dapat memakai metode yang mana menggunakan suatu alat yaitu alat ukur
arus atau bisa disebut dengan (current meter).dipergunakannya metode agar lebih
mudah dalam pembacaan debit air yang ada, bila kita menggunakan curret meter
memliki faktor koreksi (K) jika diabaikan juga kita dapat Kita juga dapat
menghitung dengan manual menggunkan rumus :
𝑄 = 𝑣 × 𝐴..............................................................................................................................2.2

Di mana : 𝑄 = debit air (𝑚2/𝑠)


𝑣 = kecepatan aliran (𝑚/𝑠)
𝐴 = luas penampang aliran (𝑚2)

Dalam mencari debit air maka dibutuhkan luas penampang. Maka


dari untuk mencari luas penampang dapat menggunakan persamaan :

𝐴 = 𝐿(𝑚) × 𝑑(𝑚)..............................................................................................2.3

Di mana : 𝐴 = luas penampang aliran (𝑚2)


𝐿 = lebar saluran (meter)
𝑑 = kedalaman air rata-rata (meter)

20
2.2.4 Turbin Air
Turbin air merupakan suatu alat atau komponen yang dimana
mengandalkan air sebagi sumber pengeraknya dan di ubah menjadi energi kinetik
dikemudianya. Kemudian arus yang masuk melalu pipa pesan dan masuk kedalm
turbin akan memutar sudu -sudu pada tubin dasitulah terjadi konversi energi air
menjadi energi kinetik. Pada saat pemilihan turbin untuk pembangkit listrik yang
akan dipergunakan ada beberapa faktor penting yang dipertimbangkan antara lain
sebagai berikut :
1. Faktor tinggi jatuhnya air ( Head) dan juga debit, faktor ini merupakan
faktor utama yang mana sanagt mepengaruhi untuk pemelihan dari turbin
yang sesuai dengan kondisi dan lokasi dalam hal perencanaan dan
pembangunan pembangkit.
2. Faktor daya (P) juga mempengaruhi karena berkaitan dengan head dan
juag debit air yang tersedia
3. Faktor kecepatan turbin saat berputar, faktor ini merupakan yang
dimana nantinya dapat mempengaruhi putaran generator yang sudah di
couple dengan turbin
Dari head tersebut kita dapat melakakukan pemilihan untuk penggunaan
turbin, kemudian ada beberapa klasifikasi dari head tersbut yang dimana pada
tabel berikut :

Klasifikasi Head
Head Rendah 2-40 meter

Head Sedang 40-100 meter

Head Tinggi > 100 meter

Tabel 2.2 Klasifikasi head


Kemudian setelah kita melihat data dari tabel 2.2 dapat kita tentukan untuk
pemilihan turbin yang dimana cocok untuk lokasi yang telah ditentukan dan sesuai
dengan kondisi yang ada dan dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Jenis Head Rendah Head Sedang Head Tinggi


Cross-flow Pelton

21
Turbin Impuls Cross - Flow Multi – Jet Pelton Turgo

Propeller
Turbin Reaksi
Francis
kaplan
Tabel.2.3 Pengelompokan turbin berdasarkan head
Berdasarkan prinsip kerjanya mengubah energi air menjadi energi potensial maka
turbin dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu :

2.2.4.1 Turbin Reaksi


Turbin reaksi adalah turbin yang memanfaat keselurahan energi air atau
energi pontesial yang dimana selanjutnya konversikan menjadi energi kinetik.
Pada turbin ini memiliki keuntungan atau profit yang dimana itu terdapat pada
sudu sudu nya. Sudu atau diistilahkan dengan guide vane yang dimana pelatakan
sudu sudu tersebut pada runner tetap diatara runner yang berputar. Runner yang
didalamnya terdapat susdu sudu tersebut dipasang spiral case. Faktor faktor yang
harus dilihat untuk mernacang sudu pengarah harus dilihat yang dimana itu
menjaga kecepatan relatif pada inlet runner dengan arah tangensial pada sudut
sudu dan juga untuk pembukaan pada sudu tersebut untuk menyesuaikan debit air
yang dibuthkan
Semua sudu pengarah ( guiude vane)dapat berputar pada engselnya. Sudu
pengerha ini dapat ditutup atau diatur dengan menggunakan regulating shaft atau
bisa kita sebut juga dengan governoor untuk mengatur seberapa besar debit air
yang akan masuk ke turbin sesuai dengan apa yang dibutuhkan.

2.2.4.1.1 Turbin Francis


Turbin Francis merupakan jenis turbin yang dikebangkan oleh James B
.francis pada kinerjanya yang dimana pada turbin memerlukan tekanan air yang
tinggi kemudian masuk kedalam turbin yang dikeluarkan dengan tekanan rendah
dialirkan lagi ke sungai. Air yang masuk ke dalam turbin dialirkan melalui
pengisiian dari atas turbin dan kemudian akan masuk kedalam rumah spiral (
rumah keong ). Daya yang akan dihasilkan dari turbin dapat diatur dengan
mengubah posisi dari sudut pengarah yang dimana pada pengaplikasianya
menggunakan governoor yang mengandalkan tekanan oli dalam pengopersianya

22
semacam hidrolik yang dapat turun dan naik, dengan begitu kita dapat mengatur
kapasitas air yang masuk mau itu diperbesar ataupun diperkecil. Pada PLTM
cikaso ini menggunakan turbin francis yanh dimana dapat ditentukan dari head
atau ketiggian titik jatuh air yaitu dengan tinggi 70 meter dari headpond menuju
power house Pada turbin ini biasanya dipasang atau dioperasikan pada ketinggian
( head ) berkisar antara 40 meter samapai dengan 100 meter dari powerhouse atau
turbin, dan nilai efisiensidari turbin ini bekisar anata 80 % sampai 90 % (Seven
Wye Energy, t.thn.)
Pada turbin ini juga memeliki kelebihan serta kekurangan didalamya yang
dimana itu adalah :
Kelebihan :
 Banyaknya variasi dalama kepala atau untuk mrngatur kapasitas
yang dibutuhkan cukup mudah dikendalikan
Kekuranagan :
 Siltnya dalm hal perawata dan pemeliharaan, dan untuk
permbersihan tergolong sulit
Berikut gambar turbin francis :

Gambar 2.2.14 Turbin Francis


2.2.5 Generator
Generator merupaka suatu alat yang dimana digunakan unntuk
menghasilkan energi listrik, yang dimana merupaka suatu mesin yang bergerak
dan dapat mengonversikan energi kinetik dan mekanik dari turbin dibuah menjadi
nergi listrik. Dalam hal pemasanagannya turbin yang di couple atau digabungkan
melalui satu poros yang dimana jika rotor turbin berputar makan rotor generator
juga ikut berputar dan akan menginduksi fluks pada stator dan menghasilkan

23
energi listrik.
Pada dasarnya generator memiliki berbagai macam jenis, berikut ini
merupakan jeneis generator :

(i) Jenis generator berdasarkan letak dari kutubnya


 Generator kutub dalam yang dimana pada generator ini medan
magnet terletak pada bagian berputar ( rotor )
 Generator kutub luar yang dimana pada genertaor ini medan
magnet yang terletak pada bagian diam ( stator )
(ii) Jenis generator berdasarkan arah putaran medan
 Generator Asinkron
 Generator sinkron
(iii) Jenis generator berdasarkan fasanya
 Generator satu fasa
 Generator tiga fasa
(iv) Jenis Generator berdasarkan arah arusnya
 Generator Alternating Current (AC)\
 Generator Direct Current (DC)
(v) Jenis Generator Berdasarkan bentuk rotor
 Generator rotor kutub menonjol, generator ini biasanya digunakan
atau di operasikan pada Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)
dan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel ( PLTD)
 Generator rotor kutub datar ( Silindris ), generator ini memiliki
putaran rpm yang cukup tinggii dan biasanya dipergunakan pada
Pembangkit Listrik Tenaga Gas ( PLTG ) dan Pembangkit Listrik
Tenaga Uap ( PLTU ).

2.2.6 Prediksi Debit Aliran air


Dalam hal ini yang dimana prediksi debit aliran air memliki berbagai car
yang terbilang rumit dalam memilih dan memprediksi debit aliran yang mengalir
di sungai tersebut. Lalu dalam penelitian ini ada beberapa metoda yang dapat
digunakan untuk bertujuan memprediksi dari debit air yaitu dengan menggunakan
metode area curah hujan dan juga metode pengukuran langsung. Kemudian jika
menggunakan metode penguukuran langsung kegiatan maka akan lebih banyak

24
penerapan di lapangan atau melakukan survie lokasi dikarenakan agar kita
mendapat sesuai dengan yang ada dilapangan. Selain metode pengukuran
langsung kita juga mengunan metode salt gulp dan float method yang
kemunngkinan pada nantinya akan dipilih salah satu untuk dipergunakan sebagai
pengukuran di lokasi yang telah ditentukan.

2.2.6.1 Salt Gulp


Metode pertama yang dapat digunakan adalah metode salt gulp, Metode
ini merupakan metode yang bisa dibilang cukup sederhana dan juga mememilik
nilai akurasi yang juga cukuo baik khusunya pada area sungai yang diameter lebar
cukup besar dan juga bentuk yang tidak beraturan, dimana pada umunya metode in dapat
kita lakukan dengan cara kita melarutkan garam ke dalam sebuah ember air dan larutan
garam dari ember tersebut kemudiam garam tersebut di alirkan kesungai lalu pada jarak
tertntu tersbut dibagian bawah sungai, dimana akan dikurnilai dari kondukvitas air sungai
dangan konduktivitas meter. Pada prinsip ini, larutan gram tadi yang dialirakan ke sungai
ia akan ikut larut dan menyebar ke sunga. Pada saat terjadi aliran air deras maka
kondukvitas meter tersebut akan menujukan nilai kenalikan yag dimana relatif rendah,
dan pada aliran itu lambat atau tidak besar maka konduktifitas meter akan menunjukan
angka yang tinggi, dan berikut merupakan gamabr dari grafik ini.

Gambar 2.2.16 Grafik dari Konduktifitas Adalah ( sumbu Y) dan Waktu Adalah (

Sumbu X )
2.2.6.2 Metode Fload
Metode kedua yang dapat dipergunakan adalah Metode fload , yang
dimana merupakan metode yang di pergunakan apabila air cenderung lurus dan
beraturan, tidak berliku atau bergelombang dan juga tibanyak memiliki halangan
pada aliran sungai. Kemudian alat dimana itu dengan sebuah benda yang dapat
melayang atau berada ditengah aliran dari sungai. Berikut tabel yang dimana
25
merupakan tabel dari faktor- faktor koreksi sesuai kondisi dari sungai :

Tabel 2.4 : Faktor Koreksi Fload method

Kondisi Sungai/saluran Faktor Koreksi

Sungai besar, lurus, lambat dan tidak banyak 0,75


halangan
Saluran bersemen, lurus, dan bentuknya 0,85
teratur
Saluran bersemen, dangkal, lurus dan berbentuk 0,8
teratur
Sungai kecil, lurus dan tidak banyak halangan 0,65

Sungai dangkal dan bergelombang 0,45

Sangat dangkal dan bergelombang 0,25

sumber : Manual book on Micro-hydro Development [14]

Pada luas area yang dialiri atau dilalui arus air tersebut dapat kita
perhintungkan dengan menggunakan cara mengukur sisi dari aliran air tersebut
dan juga dari kedalam rata – rata saluran air. Kemudian setelah mendapatkan
luas dari area sungai yang dilalui oleh air tersebut. Kemudian gambaran umum
untuk head dapat diperoleh dengan cara mengamati peta topografi dengan area
yang bersangkutan tersebut. Selanjutnya hal ini akan mempresentasikan
gambaran dalam bentuk ringkas mengenai sberapa ketinggian dan eleansi dari
area yang telah di survey, namun walaupun dilakukandari penglihatan melawati
peta topografi area tersebut kita juga harys melakukanpantuan secara langsung
datang ke lokasi tersebut.

2.2.7 Faktor – Faktor tegangan keluaran


2.2.7.1 Daya PLTM
Utuk mendapatkan suatu daya yang berda di PLTM yang dimana salah satunya
adalah daya hidrolik yang dimana merupakan energi yang diciptakan oleh energi
dari suatu tempat atau wilayah, lalu didapatkan persamaan:
𝑃ℎ = 9,8. Q . h ...................................................................................................................2.4

26
Dalam hal ini jika masa jenis air (𝜌), dan nilai gravitasi bumi (𝑔) telah
dimasukan ke persamaan diawal tadi, maka persamaan tersebut akan menjadi :
𝑃ℎ = 9.8 . 𝑄 . ℎ ..................................................................................................................2.5

𝑃ℎ = Daya hidrolik (𝑘𝑊)


𝑄 = Debit air ( 𝑚3/𝑠)
𝑔 = Gravitasi bumi (9.8 𝑚/𝑠2)

ℎ = Tinggi jatuh air (𝑚)

Jika telah mengetahui efisiensi dari pipa pesat dan efisiensi turbin telah
diketahui maka besar daya yang mekanik yang dapat dibentuk adalah :

𝑃𝑡𝑏 = ɳ𝑝𝑝. ɳ𝑡𝑏 . 𝑃ℎ...........................................................................................................................................................2.6

Apabila terdapat sistem transmisi mekanik yang ada didalam antara turbin dan
generator lalu efisisensi generator juga telah dikatahui, maka besar daya yaang
dihasilkan sebagai berikut :

𝑃𝑜𝑢𝑡 = ɳ𝑡𝑚. ɳ𝑔 . 𝑃𝑡𝑏...........................................................................................................................................................2.7

𝑃𝑜𝑢𝑡 = ɳ𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 . 𝑃ℎ............................................................................................................................................................................2.8

27
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian


Penulis melaksanakan penelitian di PT. TAMARIS HYDRO yang beralamat di
Setiabudi Atrium, Jl. H. R. Rasuna Said No.62, RT.18/RW.2, Kuningan, Karet Kuningan,
Kecamatan Setiabudi, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12920.
Waktu penelitian selama 2 bulan pada 1 Mei – 1 juni 2021.
3.2 Desain Penenlitian

MULAI
Mencari faktor faktor yang
mempengaruhi dan juga penyebab
rugi rugi pada PLTM CIKASO

1. Identifikasi masalah dan


perumasan masalah
2. Studi Literatur Pembahasan dan analisa

Pengambilan Data
Membuat Kesimpulan

Tidak

Sesuai ? Selesai

Ya

Menghitung potensi daya aliran


sungai yang ada pada PLTM
Cikaso

Membuat perbandingan
perhitungan daya dibangkitkan
dengan daya keluaran yang
dihitung secara teoritis

28
3.3 Metode Pengumpulan Data
Metode merupakan suatu proses pengumpulan data secara langsung terjun ke
lapangan dengan menggunkan dua metode pengumpulan data yaitu :

1. Studi Literatur

Kemudian pada tahap kedua ini penulis mencari teori teori melalui refernsi
melalui buku, website, ataupun jurnal dan lain – lain yang dimana itu dengan
masalah yang sudah di indetifikasikan.

2. Observasi

merupakan salah satu cara pengumpulan data yang dilakuan oleh penulis
dengan cara mengamati objek penelitian dan mengambil data yang dipelukan
dari tempat penelitain, dangn mengetahui dari proses kerjanya.

3. Dokemen – dokumen

adalah Metode dengan cara mengumpulkan data dan informasidengan cara


mencatat data yang berhubungan dengan masalah yang akan diteliti dari
dokumen yang dimiliki oleh perusahaan

4. Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang dipakai secara tatap


muka.

3.4 Metode Analisa Data

Metode analisa yangdigunakan dalam pembuatan atau penelitian ini yaitu :


1. Pengumpulan data ini yang dimana kita mendapatkanya dari data yang sudah
adapada PLTM ini dan juga penelitian secara langsung ke lokasi PLTM Cikaso.
Dimana itu data yang diperlukan disini seperti aliran debit air, daya yang dapat
dihasilkan.
2. Pengolahan Data
Dalam pengolahan data disini yang dimana itu data tersebut dalam bentuk
kuantitatif . pada metode kuantitatif yang dimana pada metode ini dilakukan dengan
cara perhitungan matematis berdasarkan teori

29
yang terkait.Kemudian teori kualitatif yang dimana data diolah dengan cara
penjelasan deskriftif.
3. Penyajian data disin yang dimana itu dapat kita sajikan dalam bentuk tabel
maupun bagan bagan yang sudah ada kemudian dilampirkan dalam bentuk
dokumentasi sebagai bentuk bukti dari penelitian yang dilakukan.
4. Data yang diperoleh merupakan data yang berbentuk angka sehingga unutkmengelolah
metode kuantitatif yang menggunakan rumus-rumus, antara lain :
1. Menghitung daya yang dihasilkan generator PLTM
Jika ingin mengatui daya yang dihasilkan oleh generator, maka dapat digunakan
persamaan :
Pout  tm  g  Ptb ...................................................................................................2.7

𝑃𝑜𝑢𝑡 = Daya keluaran generator (Kw)


ɳ𝑡𝑚 = Perangkat Sistem Transmisi Mekanik
𝜂𝑔 = Efisiensi Generator
𝑃𝑡𝑏 = Daya mekanik turbin (Kw)

2. Menghitung debit air pada PLTM


Untuk menghitung debit air ayng ada pada aliran sungai yang dipergunakan untuk
pengoperasian dari PLTM maka dapat digunakan persamaan
𝑄 = 𝑣 × 𝐴................................................................................................................................................2.2
𝑄 = debit air (𝑚2/𝑠)
𝑣 = kecepatan aliran (𝑚/𝑠)

𝐴 = luas penampang aliran (𝑚2)

3. Menghitung potensi daya yang dibangkitkan pada PLTM

𝑃𝑜𝑢𝑡 = 9,8 × ɳ𝑝𝑝 × ɳ𝑡𝑏 × ɳ𝑡𝑚 × ɳ𝑔 × 𝑄 × ℎ.............................................2.9

𝑃𝑜𝑢𝑡 = Daya keluaran generator (Kw)


ɳ𝑡𝑚 = Perangkat Sistem Transmisi Mekanik
ɳ𝑡𝑏 = Turbin

𝜂𝑔 = Efisiensi Generator
𝑃𝑡𝑏 = Daya mekanik turbin (Kw)

30
4. Menghitung Tinggi Jatuh Air
Untuk mengetahui tinggi jatuh air pada PLTM digunakan rumus :

Ph  9,8 Q  h.......................................................................................................2.4

𝑃ℎ = Daya Hidrolik (Kw)

𝑄 = Debit air ( 𝑚3/𝑠)

ℎ = ketinggian (m)

5. Menghitung Perbandingan daya

Perbandingan daya merupaka suatu kegiatan yang dimana membadingkan suatu nilai
daya yang dihasilkan dengan perhitungan secara teori yang telah dihitung secara
matematis mengunaan rumus sebelumnya, tujuan untuk melakukan perbandingan
daya ini adalah untuk mengetahui kualitas kinerja dari PLTM. Pada perbandingan ini
uamh dimana nilainya tidak mencapai 100 % pada saat realisainy. Nilai perbandingan
yang dapat dikatakan optiman nilai perbandinganya yaitu berkisar anatar 60 %
sampai dengan 90 %, dan untuk menghitung perbadingan tersebut daat digunakan
perhitungan sebagai berikut.

𝑑𝑎𝑦𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙𝑘𝑎𝑛 𝑔𝑒𝑛𝑒𝑟𝑎𝑡𝑜𝑟 (𝑘𝑊)


x x 100 %
𝑑𝑎𝑦𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑏𝑎𝑛𝑔𝑘𝑖𝑡𝑘𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑚𝑏𝑎𝑛𝑔𝑘𝑖𝑡 𝑠𝑒𝑐𝑎𝑟𝑎 𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖

3.5 Jadwal Penelitian


Dimana adapun jadwal penilitian yang dibuat dalam hal pembuatan laporan ini
dapat dilihat pada tabel 3.1

Agustus September Oktober


No Kegiatan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Studi Literatur
PengumpulanData
2

Analisa Kebutuhan
3

Penemuan
4
masalah

31
5 Pengolahan data
6 Analisis Hasil
dan Evaluasi
7 PembuatanLaporan

Tabel 3.1 Pembuatan Laporan

32
DAFTAR PUSTAKA

AlamSyah, F., Notosudjono, D., & Soebagia, H. (2017). STUDI KINERJA GENERATOR
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR. Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Bidang
Teknik Elektro.

Arianto, Y. I., & Wahyono. (2017). SISTEM PENGOPERASIAN DAN SISTEM PERAWATAN
PT. PJB UP BRANTAS PLTA SUTAMI MALANG. Jurnal Teknik Energi Vol 13 No. 3.

Energy, C. H. (t.thn.). Produk dan Layanan. Diambil kembali dari Turbine Cross-Flow:
https://www.cink-hydro-energy.com/id/turbin-crossflow/

IRWANSYAH, H. (2017). MESIN KONVERSI ENERGI. DIKTAT KULIAH.


Junker, K. w. (t.thn.). hydropower.net. Diambil kembali dari Hydropower basic:
http://www.microhydropower.net/

Marhendi, T., & Toeifin. (2019). STUDI POTENSI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKRO
HIDRO. TECHNO, 10-16.

Neufelden. (t.thn.). Turbin Pleton wws. Diambil kembali dari Wassercraft:


https://www.wws-wasserkraft.at/id

Seven Wye Energy. (t.thn.). Diambil kembali dari www.swea.co.uk

Wijaya, W., Windarto, J., & Kartono. (2012). ANALISA PERENCANAAN PEMBANGKIT
LISTRIK TENAGA MINI HIDRODI SUNGAI LOGAWA KECATAMAN
KEDUNGBANTENG KABUPATEN BANYUMAS. TRANSIENT.

Yanto, N. P., & Hadi, M. P. (2017). KAJIAN POTENSI SUMBERDAYA AIR UNTUK
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKRO HIDRO DI KALI SUCU, DUSUN JETIS,
SEMANU, GUNUNG KIDUL. JURNAL BUMI INDONESIA.

33

Anda mungkin juga menyukai