Dosen Pembimbing:
REDIANTO
1924041025
PTE 02
FAKULTAS TEKNIK
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang masih
memberikan nafas kehidupan, sehingga penulis dapat menyelesaikan pembuatan
makalah ini dengan judul “Kegagalan pada Bahan Isolasi Gas, Cair Padat,
Campuran Cair dan Padat, dan Kondisi Hampa”.
Makalah ini dibuat unuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Teknik
Tegangan Tinggi. Dalam makalah ini membahas tentang Kegagalan pada Bahan
Isolasi Gas, Cair Padat, Campuran Cair dan Padat, dan Kondisi Hampa. Dengan
mengambil rujukan dari berbagai sumber yang ada di internet. Akhirnya penyusun
sampaikan terima kasih atas perhatiannya terhadap makalah ini, dan penyusun
berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi diri penulis sendiri khusunya dan
para pemmbaca pada umumnya. Mohon maaf atas kesalahan yang penulis buat
dalam makalah ini, karena tak ada gading yang tak retak begitulah adnya makalah
ini.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................2
DAFTAR ISI...........................................................................................................3
BAB I.......................................................................................................................4
PENDAHULUAN...................................................................................................4
A. LATAR BELAKANG.................................................................................4
B. RUMUSAN MASALAH.............................................................................5
C. TUJUAN......................................................................................................5
D. MANFAAT..................................................................................................5
BAB II.....................................................................................................................6
PEMBAHASAN.....................................................................................................6
A. KEGAGALAN ISOLASI...........................................................................6
BAB III..................................................................................................................20
PENUTUP.............................................................................................................20
A. KESIMPULAN..........................................................................................20
B. SARAN.......................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................21
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pada umumnya, kegagalan alat-alat listrik pada waktu operasi
disebabkan karena kegagalan isolasi dalam menjalankan fungsinya sebagai
isolasi tegangan tinggi. Isolasi dapat berupa bahan padat, cair, dan gas.
Kegagalan yang terjadi pada isolasi bahan padat adalah kegagalan yang
permanen (termasuk bahan yang non-self restoring). Sedangkan pada bahan
cair dan gas, kegagalan isolasinya adalah kegagalan yang sementara (termasuk
bahan yang self restoring). Dalam pembuatan isolasi padat pada kabel tanah
kadang-kadang tidak sempurna, sehingga terdapat rongga dalam isolasi
tersebut.
Rongga ini dapat berisi udara atau benda lain yang mempunyai
kekuatan medan atau kekuatan dielektrik yang berbeda dengan kekuatan
dielektrik dari bahan isolasi. Kekuatan medan di dalam rongga ditentukan oleh
perbandingan dari permitivitas dan bentuk dari rongga. Bila rongga berisi
udara maka akan terdapat konsentrasi medan listrik. Karena pada nilai
tegangan yang normal kekuatan medan pada rongga dapat melebihi kekuatan
tembus tegangan isolasi, maka dapat terjadi tembus tegangan. Pada setiap
pelepasan muatan sebagian, terjadi panas/kenaikan suhu didalam rongga
sehingga menyebabkan kerusakan sifat atau susunan kimia isolasi.
Dalam teknik tegangan tinggi, fungsi yang paling utama dari suatu
bahan isolasi adalah untuk mengisolasi konduktor yang membawa tegangan
terhadap yang lainnya sama baiknya terhadap tanah. Dan sebagai
tambahannya, harus sering melakukan fungsi mekanis dan harus mampu
menahan penekanan termal dan kimia. Serta juga memiliki daya tahan yang
lama atau usia daya tahannya di bawah jenis-jenis penekanan yang bervariasi
yang dihadapi dalam praktek sebagai pertimbangan penentuan aplikasi
ekonomis.
Kegagalan isolasi disebabkan beberapa sebab, antara lain: 1. Isolasi
tersebut sudah lama terpakai 2. Berkurangnya kekuatan dielektrik 3. Karena
isolasi tersebut dikenakan tegangan lebih. Pada dasarnya tegangan pada isolasi
merupakan suatu tarikan atau tekanan (strees) yang harus dilawan oleh gaya
dalam isolasi itu sendiri agar isolasi tidak gagal (Adib Chumaidy, 2010 : 44
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN
terjadi.
D. MANFAAT
Adapun manfaat dari makalah ini adalah agar dapat dimanfaatkaan
sebaik mungkin serta dapat menambah wawasan mengenai kegagalan isolasi
gas, cair, padat, campuran cair dan padat, dan kondisi hampa.
BAB II
PEMBAHASAN
A. KEGAGALAN ISOLASI
Isolasi berfungsi untuk memisahkan bagian bagian yang mempunyai
beda tegangan agar supaya diantara bagian bagian tersebut tidak terjadi
lompatan listrik (flsh-over) atau percikan (spark-over). Kegagalan isolasi pada
peralatan tegangan tinggi yang terjadi pada saat peralatan sedang beroperasi
bisa menyebabkan kerusakan alat sehingga kontinyuitas sistem menjadi
terganggu. Dari beberapa kasus yang terjadi menunjukkan bahwa kegagalan
isolasi ini berkaitan dengan adanya partial discharge. Partial discharge ini
dapat terjadi pada material isolasi padat, material ioslasi cair dan juga material
isolasi gas. Mekanisme kegagalan pada material isolasi padat meliputi
kegagalan asasi (intrinsik), elektro mekanik, streamer, termal dan kegagalan
erosi. Pada material isolasi gas kegagalan terutama disebabkan oleh
mekanisme Townsend dan mekanisme streamer. Sedangkan kegagalan pada
material isolasi cair disebabkan oleh adanya kavitasi, adanya butiran pada zat
cair dan tercampurnya material isolasi cair.
dimana :
Medan listrik dalam gelembung gas yang ada dalam isolasi zat
cair
dimana e 1 adalah permitivitas zat cair dan E0 adalah medan listrik dalam
zat cair tanpa gelombung.
Bila Eb sama dengan batas medan ionisasi gas, maka akan terjadi lucutan
pada gelombung. Hal ini akan mempercepat pembentukan gas karena
dekomposisi zat cair dan dapat mengakibatkan kegagalan isolasi. Bentuk
pengaruh medan terhadap gelembung udara ditunjukkan pada gambar-6.
Jika suatu zat isolasi cair mengandung sebuah bola cair atau jenis
cairan lain, maka dapat terjadi kegagalan akibat ketidakstabilan bola cair
tersebut dalam medan listrik. Bola cair yang dikenai medan E akan
beruabah bentuk menjadi sferoida seperti ditunjukkan dalam gambar
berikut dengan medan di dalamnya sebesar E 2, maka hubungan antara
kedua medan
adalah : da
n
e 1 permitivitas zat cair isolasi dan e 2 adalah permitivitas zat cair
Besarnya gaya yang bekerja pada butiran dalam medan tak homogen
(Kok):
Modulus Young
F :gaya yang bekerja pada zat padat, D L: pertambahan panjang zat padat
L:panjang zat padat, A:pertambahan zat yang dikenai gaya, d0:tebal zat
padat sebelum dikenai tegangan V, d:tebal setelah dikenai tegangan V
dan e 0e r:permitivitas
atau dimana :
Karena adanya faktor ini, maka rugi rugi pada medan arus bolak
balik lebih besar dari arus searah. Akibatnya kuat gagal termal pada
tegangfan AC lebih kecil daripda kuat gagal termal medan arus DC. Kuat
gagal termal untuk medan bolak balik juga menurun dengan naiknya
frekuensi tegangan.
Kegagalan Erosi, adalah kegagalan yang disebabkan zat isolasi pada tidak
sempurna, karena adanya lubang lubang atau rongga dalam bahan isolasi
padat tersebut. Lubang/rongga akan terisi oleh gas atau cairan yang
kekuatan gagalnya lebih kecil dari kekuatan zat padat. Gambar kegagalan
isolasi dan rangkaian ekivalennya ditunjukkan oleh gambar dibawah ini:
Untuk t <<< d yang mecerminkan keadaan sebenarnya, bila rongga terisi gas,
maka tegangan pada C1 adalah V1= e r. t/dt Va
dimana :
Ide untuk menggunakan ruang hampa untuk tujuan isolasi sangat tua.
Menurut teori Townsend, pertumbuhan arus pada sebuah jarak tergantung
pada penyimpanan partikel bermuatan. Dalam tidak adanya partikel tersebut,
seperti dalam kasus ruang hampa sempurna, harus tidak ada konduksi dan
ruang hampa harus menjadi media isolasi sempurna. Namun, dalam
praktiknya, kehadiran elektroda logam dan permukaan isolasi dalam ruang
hampa mempersulit masalah dan, oleh karena itu, bahkan dalam ruang hampa,
tegangan yang cukup tinggi akan menyebabkan kerusakan (breakdown).
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kegagalan yang terjadi pada isolasi bahan padat adalah kegagalan
yang permanen (termasuk bahan yang non-self restoring). Sedangkan pada
bahan cair dan gas, kegagalan isolasinya adalah kegagalan yang sementara
(termasuk bahan yang self restoring). Dalam pembuatan isolasi padat pada
kabel tanah kadang-kadang tidak sempurna, sehingga terdapat rongga dalam
isolasi tersebut.
Dalam teknik tegangan tinggi, fungsi yang paling utama dari suatu
bahan isolasi adalah untuk mengisolasi konduktor yang membawa tegangan
terhadap yang lainnya sama baiknya terhadap tanah.
B. SARAN
Penulis tentunya masih menyadari jika makalah diatas masih terdapat
banyak kesalahan dan jauh dari kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki
makalah tersebut dengan berpedoman pada banyak sumber serta kritik yang
membangun dari para pembaca.
DAFTAR PUSTAKA
backupkuliah. 2013, 06. Isolasi
http://backupkuliah.blogspot.com/2013/06/isolasi.html (di akses tanggal 2 mei
2021)