Anda di halaman 1dari 8

DOSEN PENGAMPU:

Disusun oleh :

NAMA :

NIM :

JURUSAN:
KATA PENGHANTAR

Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, saya panjatkan puja
dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,sehingga saya dapat
menyelesaikan makalah ini.Makalah ini telah sayaa susun dengan maksimal dan mendapatkan
bantuan dari berbagai media sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini;Terlepas
dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi
susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah
ini.
Akhir kata saya berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi
terhadap pembaca.
DAFTAR ISI

Kata penghantar ………………………………………. ……………………………………………………………………………………….. i

DAFTAR ISI ……………………………………….………………………………………………………………………………………… II

BAB I Pendahluan…………………………………………………………………………………………………………………………………. III

1.1 Bahan isolasi gas…………………….………………………………………………………………………………………… III

1.2 Bahan isolasi gas cair…………….………………………………………………………………………………………… III

1.3 Bahan isolasi padat……………………….…………………………………………………………………………………


III

BAB II
BAB l
PENDAHULUAN
l.l latar belakang

Mengenai dalam kehidupan kita sehari-hari,di sini juga kelistrikan memiliki peran yang
sangat penting. Fenomena ini telah dijelaskan dan dimanfaatkan oleh manusia sejak pada
zaman kuno. Namun, pemahaman mendalam tentang sifat kelistrikan baru terwujud
dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Makalah ini akan membahas sifat
kelistrikan, termasuk konsep dasar, jenis-jenis kelistrikan, dan aplikasinya dalam kehidupan
sehari-hari.

l.II Bahan Isolasi Gas

Bahan isolasi merupakan digunakan sebagai pengisolasi dan sekaligus sebagai media penyalur
panas. Bahan gas yang biasa digunakan adalah udara dan sulfur hexafluida(SF6). Udara merupakan
bahan isolasi yang mudah didapatkan, mempunyai tegangan tembus yang cukup besar yaitu 30 kV/
cm. Contoh yang mudah dijumpai antara lain : pada JTR, JTM, dan JTT antara hantara yang satu
dengan yang lain dipisahkan dengan udara. Kalau 2 buah elektroda yang dipisahkan dengan udara
mempunyai beda tegangan yang cukup tinggi yaitu tegangan yang melebihi tegangan tembus, maka
akan timbul loncatan bunga api. Secara umum, makin besartekanannya, makin besar pula tegangan
tembusnya. Tetapi untuk keadaan pakem justru tegangan tembus akan menjadi lebih besar. Keadaan
yangdemikian inilah yang digunakan atau diterapkan pada beberapa peralatan listrik.
Contoh isolasi yang berbentuk gas:

a. Udara Udara merupakan bahan isolasi yang mudah didapat dan mempunyai tegangan tembus
yang cukup besar yaitu 30kV/cm. Susunan udara di muka bumi, terdiri atas 79% Nitrogen (N2) dan
20% Oksigen (O2), sedangkan sisanya adalah sekitar 1% terdiri dari: Argon, Helium, Neon, Kripton,
karbondioksida dan lain-lain. Pada sistem jaringan tenaga listrik, maka udara merupakan bahan
penyekat antara kawat konduktor atau antara kawat konduktor dengan tanah. Pada tekanan yang
tidak terlalu tinggi, udara merupakan bahan penyekat yang baik, kebocoran melalui udara adalah
kecil sekali. Tetapi pada tekanan yang cukup tinggi, maka akan terjadi loncatan elektron di udara.
Udara sering juga digunakan sebagai pendingin.

b. Hidrogen Sifat-sifatnya adalah: tidak berwarna dan tidak berbau,merupakan gas yang
teringan,mudah terbakar tetapi tidak memelihara pembakaran,bila bercampur dengan udara mudah
meletustegangan tembusnya 18 kV/cmgas hidrogen ekonomis bila dipergunakan pada mesin-mesin
kapasitas 15 MW ke atas. Keuntungan pengunaan gas hidrogen dibandingkan dengan udara :
Kebisingan suara berkurangTemperatur pendinginan yang dibutuhkan relatif rendahEfisiensi dapat
naik antara 0,7 sampai 1% lebih tinggi dengan kepekatan Hidrogen 8 sampai 10 kali lebih rendah
daripada udara. Daya hantar panas hidrogen 6 sampai 7 kali lebih besar daripada udara. Tidak
membutuhkan pengamanan terhadap bahaya kebakaran (hidrogen tidak memelihara kebakaran).

c. Sulfur Heksafluorida (SF6) Sulfur heksafluorida (SF6) merupakan suatu gas hasil reaksi eksotermis
antara unsur sulfur dengan fluor : S + 3 F2 SF6 + 262 kkalori................................................................1
Sifat-sifatnya : Merupakan gas terberat (massa jenisnya 6,14 kg/m3 atau sekitar 5 kali berat
udara )Tidak mudah terbakarTidak larut dalam airTidak 2 beracunTidak berwarna dan tidak
berbauTegangan tembusnya sangat tinggi yaitu 75 kV/cmTepat sekali digunakan sebagai pendingin
pada peralatan listrik yang menimbulkan panas atau bunga api.

d. Ciri Khas Molekul Zat Gas adalah gaya tarik menarik sangat kecil, susunannya sangat tidak teratur,
letaknya saling berjauhan, dan bergerak sangat bebas.

1.2 Bahan Isolasi Cair

Bahan isolasi cair merupakan bahan pengisi pada beberapa peralatan listrik. Bahan isolasi cair ini
biasanya digunakan pada peralatan seperti transformator, pemutus beban, rheostat. Bahan
isolasi cair memiliki dua fungsi yaitu sebagai pemisah antara bagian yang bertegangan atau
pengisolasi dan juga sebagai pendingin. Persyaratan agar bahan cair dapat digunakan sebagai
bahan isolasi adalah mempunyai tegangan tembus dan daya hantar panas yang tinggi. Beberapa
alasan digunakannya bahan isolasi cair adalah sebagai berikut:
1.Isolasi cair memiliki kerapatan 1000 kali atau lebih dibandingkan dengan isolasi gas, sehingga
memiliki kekuatan dielektrik yang lebih tinggi menurut hukum Paschen.

2. Isolasi cair akan mengisi celah atau ruang yang akan diisolasi dan secara serentak melalui
proses konversi menghilangkan panas yang timbul akibat rugi energi.

3. Isolasi cair cenderung dapat memperbaiki diri sendiri (self healing) jika terjadi pelepasan
muatan (discharge). Namun kekurangan utama isolasi cair adalah mudah terkontaminasi.
Adapun sifat-sifat listrik yang menentukan unjuk kerja cairan sebagai isolasiadalah:

1. Withstand Breakdown Yaitu kemampuan untuk tidak mengalami ketembusan dalam kondisi
tekanan listrik (electric stress) yang tinggi.
2.Kapasitansi Listrik per unit volume yang menentukan permitivitas relatifnya. Minyak petroleum
merupakan subtansi nonpolar yang efektif karena merupakan campuran cairan hidrokarbon.
Minyak ini memiliki permitivitas kira-kira 2 atau 2.5 .Ketidakbergantungan permitivitas subtansi
nonpolar pada frekuensi membuat bahanini lebih banyak dipakai dibandingkan dengan bahan
yang bersifat polar. Misalnya air memiliki permitivitas 78 untuk frekuensi 50 Hz, namun hanya
memiliki permitivitas5 untuk gelombang mikro.
3. Faktor daya Faktor dissipasi daya dari minyak dibawah tekanan bolak balik dan tinggi
akanmenentukan unjuk kerjanya karena dalam kondisi berbeban terdapat sejumlah rugi-rugi
dielektrik. Faktor dissipasi sebagai ukuran rugi-rugi daya merupakan parameter yang penting
bagi kabel dan kapasitor. Minyak transformator murni memiliki faktor dissipasi yang bervariasi
antara 10-4 pada 200C dan 10-3 pada 900 C pada frekuensi 50Hz. Resistivitas suatu cairan dapat
digolongkan sebagai isolasi cair bila resitivitasnya lebih besar dari 10 9 W-m. Pada sistem
tegangan tinggi resistivitas yang diperlukan untuk materialisolasi adalah 1016 W-m atau lebih.

1.3 Bahan Isolasi Padat

Bahan isolasi padat adalah bahan isolasi yang berbentuk padat. Ada beberapa jenis bahan isolasi padat
seperti : kayu, kertas, mika, porselin, kaca, sitol, dan lain-lain.

a. Sifat-Sifat Bahan Isolasi


-Resistivitas
Sesuai dengan fungsinya, bahan isolasi yang baik adalah bahan isolasi yang resistivitasnya besar tak
terhingga. Tetapi pada kenyataannya bahan yang demikian itu belum bisa diperoleh. Sampai saat ini
semua bahan isolasi pada teknik listrik masih mengalirkan arus listrik (walaupun kecil) yang lazim
disebut arus bocor. Hal ini menunjukkan bahwa resistansi bahan isolasi bukan tidak terbatas
besarnya. Besarnya resistansi bahan isollasi sesuai dengan Hukum Ohm adalah:Ri = v / Ib dengan
variabel sebagai berikut : Ri = resistansi isolasi (ohm) V = tegangan yang digunakan (volt)Ib = arus
bocor (ampere).
- Permitivitas
Setiap bahan isolasi mempunyai permitivitas. Hal ini bagi bahan - bahan yangdigunakan sebagai
elektrik kapasitor. Kapasitansi suatu kapasitor tergantung beberapa faktor yaitu : luas permukaan,
jarak antara keping-keping kapasitor serta dielektriknya.
- Sifat Terhadap
Panas Pada penghantar yang dilewati arus listrik selalu terjadi kerugian daya. Kerugian daya ini
selanjutnya didesipasikan dalam bentuk energi panas. Untuk itu perlu dipelajari pengaruh panas
terhadap bahan-bahan isolasi karena panas dapat mempengaruhi bahan isolasi dalam hal : sifat
kelistrikan, kekuatan mekanis, kekerasan, viskositas, ketahanan terhadap pengaruh kimia dan
sebagainya. Suatu bahan isolasi dapat rusak disebabkan oleh panas dalam kurun waktu tertentu.
Waktu tersebut dikatakan sebagai umur panas bahan isolasi. Sedangkan kemampuan bahan
menahan suatu panas tanpa terjadi kerusakan disebut ketahanan panas (heat resistance).
- Ketahanan terhadap suhu rendah
Ketahanan terhadap suhu rendah ialah kemampuan bahan isolasi untuk digunakan pada suhu
rendah dalam hal ini -60 0 hingga -70 0 C. Hal ini perlu diperhitungkan bagi bahan isolasi yang
digunakan untuk penghantar pada pesawat terbang, pegunungan dan sebagainya. Umumnya bahan
isolasi jika terkena suhu yang rendah akan menjadi keras dan regas. Untuk itu biasanya bahan isolasi
juga diuji pada suhu rendah dengan diberi vibrasi.
- Konduktivitas Panas
Panas yang didesipasikan oleh penghantar atau rangkaian magnetic pada medan listrik melalui
bahan isolasi diterusakan ke udara sekelilingnya.
- Sifat Fisis dan Kimia
Beberapa sifat fisis dan kimia yang akan dibahas di sini adalah; sifat kemampuan larut, resistansi
kimia, higroskopisitas, permeabilitas uap, pengaruh tropis dan resistansiradio aktif.
- Sifat kemampuan Larut
Sifat ini adalah diperlukan ketika menentukan macam bahan pelarut untuk suatu bahan, misalnya :
vernis, plastik, dan sebagainya. Juga ketika menguji bahan isolasi ataskemampuannya tetap tahan di
dalam cairan selama diimpregnasi dan selama pemakaiannya (bahan isolasi trafo minyak).
Kemampuan larut bahan padat dapat dievaluasi berdasarkan banyaknya bagian permukaan bahan
yang dapat larut setiap satuan waktu jika diberi bahan pelarut. Kemampuan larut suatu bahan akan
lebih besar jika suhunya dinaikkan. Umumnya bahan pelarut komposisi kimianya sama dengan
bahan yang dilarutkan. Contohnya : hidro karbon (parafin, karet alam) dilarutkan dengan cairan
hidro karbon atau phenol formaldehida.
- Resistansi Kimia
Bahan isolasi mempunyai kemampuan yang berbeda ketahanannya terhadapkorosi yang disebabkan
oleh : gas, air, asam, basa dan garam. Hal ini perlu diperhatikan untuk pemakaian bahan isolasi yang
digunakan di daerah yang kosentrasi kimianya aktif,suhu di atas normal. Karena kecepatan korosi
dipengaruhi pula oleh kenaikkan suhu. Bahan isolasi yang digunakan pada instalasi tegangan tinggi
harus mampu menahan terjadinya ozon. Artinya,bahan tersebut harus mempunyai resistansi ozon
yang tinggi. Karena ozon dapat menyebabkan isolasi berubah menjadi regas. Pada prakteknya,
bahan isolasi anorganik mempunyai ketahanan terhadap ozon yang baik.
- Higroskopisitas
Beberapa bahan isolasi ternyata mempunyai sifat higroskopisitas, yaitu sifat menyerap air
sekelilingnya. Uap air ternyata dapat mengakibatkan perubahan mekanis fisik (physico mechanical)
dan memperkecil daya isolasi.Untuk itu selama penyimpanan atau pemakaian bahan isolasi agar
tidak terjadi penyerapan uap air oleh bahan isolasi, maka hendaknya bahan penyerap uap air yaitu
senyawa P2O5 atau Ca Cl2. Bahan dielektrik yang melekulnya berisi kelompok hidroksil (OH),
higroskopisitasnya relative besar. Sedangkan bahan dielektrik seperti : 45 parafin, polietilin dan
politetra fluoro etilen adalah bahan -bahan nonhigroskopis.
- Permeabilitas Uap
Kemapuan bahan isolasi untuk dilewati uap disebuat permeabilitas uap bahan tersebut. Factor ini
perlu diperhatikan bagi bahan yang digunakan untuk : isolasi kabel, rumah kapasitor. Banyak uap M
dalam satuan mikro-gram, selama t jam, melalui permukaan S meter persegi, dengan beda tekanan
pada kedua sisi bahan p dalam satuan mm-Hg, adalah M = P t S h A..10..2 A : adalah permeabilitas
uap yang juga disebut konstansi difusig : adalah permeabilitas uap air dengan satuan mmHg jamcm
g ..
- Pengaruh Tropis
Terdapat 2 macam daerah tropis yaitu daerah tropis yang basah dan daerah tropisyang kering. Di
daerah tropis yang basah memungkinkan tumbuhnya jamur dan serangga dapat hidup dengan baik.
Suhu yang cukup tinggi disertai kelembaban yang terjadi dalam waktu lama dapat menyebabkan
turunnya resistivitas isolasi, menambah permitivitas dan mengurangi kemampuan kelistrikan bahan.
Pada penggunaan bahan isolasi di daerah tropisharus diperhatikan 2 hal yaitu : perubahan sifat
kelistrikan setelah bahan direndam dan kecepatan pertumbuhan jamur pada bahan tersebut.
Karena hal-hal tersebut maka bahan isolasi sebaiknya dilapisi dengan anti jamur,antara lain :
paranitro phenol, penthachloro phenol.
- Resistansi Radiasi
Pemakaian bahan isolasi sering dipengaruhi bermacam-macam energy radiasi. Pengaruh ini dapat
mengubah sifat bahan isolasi. Radiasi sinar matahari mempengaruhi umur bahan isolasi, khusunya
jika bahan tersebut bersinggungan langsung dengan oksigen. Sinar ultraviolet dapat merusak
beberapa bahan organik yaitu menurunnya kekuatan mekanik, elastisitas dan retak–retak.Sinar X,
sinar–sinar dari reactor nuklir, misalnya : sinar dan partikel –pertikel radio isotop, mempunyai
pengaruh sangat besar pada bahan isolasi. Bahan polimer organik akan menjadi lebih keras dan
akan menjadi lebih tahan terhadap panas jika terkena sinar – sinar tersebut, misalnya : politetra
flouroetilen. Kemampuan suatu bahan isolasi untuk menahan pengaruh radiasi tanpa mengalami
kerusakan disebut resistansi radiasi.
- Sifat –Sifat Mekanis
Kekuatan mekanis bahan-bahan listrik maupun logam adalah kemampuan menahan beban dari
dalam atau luar, pada prakteknya adalah beban tarik dan geser. Jika suatu bahan dengan
penampang A cm2 ditarik dengan suatu gaya tarik yang bertambah secara perlahan,maka bahan
tersebut akan putus pada gaya tarik tertentu sebesar Pt kg
- Pengujian derajat kekerasan
Pengujian derajat kekerasan dapat dilakukan dengan penggoresan atau penumbuhan dengan benda
lancip terhadap bahan yang dapat mengalami deformasi plastis yaitu logam dan plastik. Derajat
kekerasan suatu bahan perlu diperhatikan terutama untuk gawai yang bergesekan seperti : mata
bor, komutator, bantalan. Pengujian derajat kekerasan untuk keramik dilakukan dengan
penggoresan. Satuan derajat kekerasan bahan dengan penggoresan adalah Moh dengan intan
sebagai bahan terkeras nilainya 10 dan kapur sebagai yang terlunak dengan nilai 1. Sedangkan untuk
mengukur derajat kekerasan berdasarkan tumbukan digunakan metode-metode : Brinell, Rockwell
dan Vickres. Pada cara pengujian dengan metode Brinell, sebuah bola baja dengan diameter 10 mm
dan sudah diperkeras, ditekankan ke permukaan bahan yang diuji dengan beban statis sehingga
menimbulkan lekukan pada permukaan bahan yang diuji. Pada pengujian derajat kekerasan dengan
metode Vickres menggunakan intan yang berbentuk piramid. Pengujian dengan cara ini lebih
menguntungkan dibanding dengan metode Brinell, karena pada intan tidak akan terjadi deformasi
plastik. Untuk menentukan derajat kekerasannya digunakan persamaan di atas. Yang membedakan
di sini, lekukannya tidak berbentuk bidang bola. Pada pengujian dengan metode Vickres satuannya
adalah Vickres (HD). Pada pengujian kekerasan dengan metode Rockwell hasil pengujian dapat
langsung terbaca pada alat pengujian. Sehingga pengujian dengan metode ini lebih mudah dan
cepat. Mata penumbuk yang digunakan adalah intan berbentuk kerucut untuk bahan yang keras
atau bola baja jika bahan yang diuji lunak.

Anda mungkin juga menyukai