TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Isolator
Isolator merupakan salah satu bahan dielektrik yang digunakan untuk
memisahkan konduktor bertegangan dengan kerangka penyangga yang
dibumikan. Isolator berfungsi secara mekanik untuk menahan beban kawat
saluran udara, secara elektrik mengisolasi saluran yang bertegangan dengan
menara atau saluran dengan saluran sehingga tidak terjadi kebocoran arus dan
dalam gradien medan tinggi terjadi korona dan lompatan listrik baik lewat denyar
(flashover) atau percikan (sparkover). (Tedy Juliandhy, 2014)
Dalam teknik tegangan tinggi, fungsi yang paling utama dari suatu bahan
isolasi adalah untuk mengisolasi konduktor yang membawa tegangan terhadap
yang lainnya sama baiknya terhadap tanah. Dan sebagai tambahannya, harus
sering melakukan fungsi mekanis dan harus mampu menahan penekanan termal
dan kimia. Serta juga memiliki daya tahan yang lama atau usia daya tahannya di
bawah jenis – jenis penekanan yang bervariasi yang dihadapi dalam praktek
sebagai pertimbangan penentuan aplikasi ekonomis.(Sepannur Bandri, 2014)
2.2 Dielektrik
Bahan dielektrik padat digunakan pada hampir seluruh rangkaian listrik
dan peralatan listrik untuk mengisolir bagian-bagian pembawa arus dari bagian
lainnya. Bahan dielektrik padat yang baik harus mempunyai rugi-rugi
dielektrikum yang rendah, kekuatan mekanis yang tinggi, bebas dari kemungkinan
pembentukan gas dan debu, dan tahan terhadap perubahan temperatur dan
pengaruh kimia. Isolasi padat mempunyai kekuatan tegangan tembus yang tinggi
dibandingkan dengan isolasi cair dan gas. Studi yang paling penting dalam teknik
isolasi adalah studi tegangan tembus dari dielektrikum padat. Jika terjadi tembus,
maka isolasi padat akan rusak secara permanen sedangkan pada isolasi gas akan
kembali ke sifatnya semula dan pada isolasi cair sebagian akan kembali ke
sifatnya semula dan sebagian lainnya tidak. (Lince Markis, 2012)
2.3 Isolasi Cair ( Minyak Trafo)
Isolasi minyak mempunyai beberapa kelebihan yaitu;
1. Memiliki kerapatan 1000 kali atau lebih dibandingkan dengan isolasi gas
sehingga memiliki kekuatan dielektrik yang lebih tinggi.
2. Isolasi cair akan mengisi celah atau ruang yang akan diisolasi dan secara
serentak melalui proses konversi menghilangkan panas yang timbul akibat
rugi energi.
3. Isolasi cair cenderung dapat memperbaiki diri sendiri (self healing) jika
terjadi pelepasan muatan (discharge).
Tetapi isolasi minyak juga memiliki kekurangan yaitu mudah terkontaminasi.
Untuk memenuhi tujuan-tujuan tersebut minyak yang ideal harus memiliki syarat
berikut :
a) Kejernihan
b) Masajenis
c) Viskositas Kinematik
d) Titik Nyala
e) Titik Tuang
f) Angka Kenetralan
g) Tegangan Tembus
h) Faktor Kebocoran Dielektrik
i) Kandungan Air
j) Tahanan Jenis
k) Murah dan Mudah Didapat
1. Porselen
Porselen merupakan bahan dielektrik yang paling sering digunakan pada
isolator. Hal ini terjadi karena porselen memiliki kekuatan dielektrik yang tinggi
dan tidak dipengaruhi oleh perubahan kondisi udara disekitarnya. Kekuatan
mekanik porselin bergnatung pada cara pembuatannya. Kemampuan mekanis
suatu porselen standar dengan diameter 2-3 cm adalah 45.000 kg/cm2 untuk
beban tekan; 700kg/cm2 untuk beban tekuk dan 300 kg/cm2 untuk beban tarik.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa porselen adalah bahan yang memiliki
kemampuan mekanik yang sangat baik pada beban tekan. Kekuatan mekanik dari
porselen akan berkurang jika dilakukan penambahan luas penampang porselen.
2. Gelas
Isolator gelas lebih murah daripada porselen, sedangkan karakteristik
mekaniknya tidak jauh berbeda dari isolator porselen. Karakteristik elektrik dan
mekanik dari isolator gelas bergantung pada kandungan alkali pada isolator
tersebut. Semakin tinggi kandungan alkalinya maka kemampuan dielektrik
isolator akan semakin menurun hal ini dikarenakan isolator memiliki
konduktivitas lebih tinggi. Kekuatan dielektrik gelas alkali tinggi adalah 17,9
kVrms/mm sedangkan kemampuan dielektrik gelas alkali rendah adalah 48
kVrms/mm. Jika isolator gelas dipasangkan pada suatu sistem tegangan arus
searah. Maka dapat menimbulkan penguaian kimiawi gelas sehingga akan
meningkatkan kandungan alkalinya. Dimana hal ini akan menyebabkan penurunan
kemampuan isolasi dari gelas. Berdasarkan proses pembuatannya isolator gelas
dibagi menjadi 2 yaitu gelas yang dikuatkan (annealed glass) dan gelas yang
dikeraskan (hardened glass).
Gambar Isolator Gelas
3. Bahan komposit
Isolator komposit adalah isolator yang dikembangkan untuk mengatasi
kekurangan-kekurangan dari isolator porselen dan gelas. Bahan komposit tertua
yang dikembangkan adalah isolator kertas. namun, akhir-akhir ini bahan isolator
yang paling banyak diminati adalah karet silikion (silicon rubber). Struktur suatu
isolator komposit diperlihatkan pada gambar berikut: