Malang, Indonesia
77
1. Pendahuluan
Salah satu jenis isolator yang digunakan pada peralatan sistem kelistrikan adalah
isolator cair yang juga populer disebut minyak isolasi trafo atau minyak trafo karena
penggunaannya pada transformator. Selain berfungsi sebagai media pemisah antara bagian-
bagian peralatan yang dapat mengalirkan listrik atau bagian yang bertegangan pada sistem
kelistrikan, minyak trafo juga berfungsi sebagai media pendingin yang mengalirkan panas
dari belitan-belitan trafo yang berkerja pada medan tinggi.
Kegagalan kerja suatu peralatan kelistrikan lebih banyak disebabkan karena kondisi
isolasi yang buruk. Kondisi isolasi yang buruk dapat terjadi karena isolasi sudah lama
digunakan dan diterpa medan yang tinggi sehingga terjadi penuaan, kondisi isolasi yang
buruk juga disebabkan karena adanya partikel-partikel pengotor yang memicu terjadinya
korona, flashover, dan isolator breakdown[1][2][3].
Sejauh ini minyak isolasi yang banyak digunakan berasal dari minyak mineral dan
minyak sintetis yang diolah sedemikian rupa sehingga memiliki persyaratan isolasi yang
distandarkan. Penggunaan isolasi minyak trafo dari kedua bahan tersebut tidak ramah
lingkungan baik kondisi baru apalagi limbahnya. Minyak isolasi dalam jangka waktu tertentu
perlu di tes apakah masih layak atau tidak digunakan. Adanya partikel-partikel pengotor
pada minyak isolasi menyebabkan kekuatan dielektrik isolasi menurun dan viskositasnya
meningkat [4][5][6][7]. Pada kondisi minyak seperti itu, hal yang dapat dilakukan selain
mengganti dengan minyak baru adalah melakukan penyaringan dan pemurnian minyak
untuk memperbaiki kualitas minyak trafo. Upaya untuk perbaikan kualitas minyak trafo
bekas sudah banyak dilakukan seperti yang dilakukan oleh [5] hasil pengujian minyak trafo
bekas yang dimurnikan (tidak disebutkan pemurnian dengan bahan apa) dapat
meningkatkan tegangan tembus minyak trafo sebesar 57 % dari tegangan tembus minyak
trafo bekas sebelum pemurnian. Penelitian pemurnian minyak trafo dengan zat bentonit yang
dilakukan oleh [6] juga menunjukkan nilai kenaikan tegangan tembus minyak trafo setelah
pemurnian. Pada penelitian ini, minya trafo bekas akan dipurifikasi dengan bahan yang
ramah lingkungan yakni arang tongkol jagung yang diaktivasi. Aktivasi arang bertujuan untuk
memperbesar pori-pori permukaan bahan sehingga memperbesar daya serap zat-zat
pengotor pada sampel minyak trafo bekas yang diuji [7][8]. Purifikasi minyak trafo
diharapkan dapat memperbaiki kondisi minyak trafo yang tidak memenuhi SPLN 49-1.
Tongkol jagung merupakan salah satu limbah pertanian yang sangat potensial
dimanfaatkan untuk dijadikan arang aktif, karena limbah tersebut sangat banyak dan
terbuang percuma. Limbah ini jika diolah maka nilai ekonominya dapat ditingkatkan, juga
dapat mengurangi potensi pencemaran lingkungan [7]. Bahan ini juga mengandung kadar
unsur karbon 43,42% dan hidrogen 6,32% dengan nilai kalornya berkisar antara 14,7-18,9
MJ/kg. Selama ini masyarakat cenderung memanfaatkan limbah tongkol jagung hanya
sebagai bahan pakan ternak, bahan bakar atau terbuang percuma. Untuk menghindari hal ini
perlu adanya pemanfaatan limbah tongkol jagung tersebut, salah satunya yaitu sebagai bahan
baku arang aktif [9].
2. Metode penelitian
Penelitian diawali dengan pengambilan sampel uji di Gardu Induk Isimu. Parameter
yang akan dinilai adalah tegangan tembus dari minyak trafo bekas yang digunakan pada salah
satu unit transformator GI Isimu sebelum dan setelah purifikasi. Sebelum dilakukan
pengujian tegangan tembus, peneliti menyiapkan bahan yang akan digunakan sebagai zat
purifikasi atau bahan yang bersifat menyerap partikel-partikel pengotor pada salah satu
sampel uji. Bahan purifikasi yang digunakan adalah arang tongkol jagung yang diaktivasi
dengan Natrium Hidroksida dan dicuci bersih dengan HCl. Tahapan dalam penelitian ini
meliputi karbonasi tongkol jagung, aktivasi arang tongkol jagung, mixing dan pengujian
tegangan tembus minyak isolasi trafo.
2.1 Objek Penelitian
Objek yang di teliti adalah minyak isolasi transformator kondisi bekas Nynas Libra
yang diperoleh dari Gardu Induk Isimu Provinsi Gorontalo. Minyak isolasi diuji pada
laboratorium Tegangan Tinggi Universitas Negeri Gorontalo menggunakan elektroda
setengah bola dengan jarak sela 2.5 mm.
Surahmat Jahidi (Perbaikan Nilai Tegangan Tembus Minyak Isolasi Trafo Nynas Lybra dengan Purufikasi
Menggunakan Arang Aktif Tonggol Jagung)
ISSN 2721-1142 Seminar Nasional Teknik Elektro dan Informasi 79
Malang, 06 Agustus 2020
Surahmat Jahidi (Perbaikan Nilai Tegangan Tembus Minyak Isolasi Trafo Nynas Lybra dengan Purufikasi
Menggunakan Arang Aktif Tonggol Jagung)
80 Seminar Nasional Teknik Elektro dan Informasi ISSN 2721-1142
Malang, 06 Agustus 2020
Surahmat Jahidi (Perbaikan Nilai Tegangan Tembus Minyak Isolasi Trafo Nynas Lybra dengan Purufikasi
Menggunakan Arang Aktif Tonggol Jagung)
ISSN 2721-1142 Seminar Nasional Teknik Elektro dan Informasi 81
Malang, 06 Agustus 2020
8. Catatlah setiap nilai tegangan tembus yang didapat selama 5 kali percobaan.
9. Bersihkan dan kembalikan semua peralatan yang dipergunakan ke tempatnya semula.
2.3.1. Diagram Alir Penelitian
Mulai
Studi
Literatur
Persiapan
Bahan
Pengeringan
Tongkol Jagung
Analisa Data
Selesai
Mulai
Persiapan
Alat &
Bahan
Pengeringan Pengarangan
Tongkol Jagung Tongkol Jagung
Proses Penghalusan
Pengaktifan Tongkol Jagung
Selesai
Surahmat Jahidi (Perbaikan Nilai Tegangan Tembus Minyak Isolasi Trafo Nynas Lybra dengan Purufikasi
Menggunakan Arang Aktif Tonggol Jagung)
82 Seminar Nasional Teknik Elektro dan Informasi ISSN 2721-1142
Malang, 06 Agustus 2020
2.3.3. Diagram Alir Pengujian Minyak Trafo Bekas dan Minyak Trafo Bekas yang
Ditambahkan Arang Aktif Tongkol Jagung
Mul ai
Persiapan
Alat &
Bahan
Pengujian
Menghitung
Rata-Rata
Tegangan
Selesai
Surahmat Jahidi (Perbaikan Nilai Tegangan Tembus Minyak Isolasi Trafo Nynas Lybra dengan Purufikasi
Menggunakan Arang Aktif Tonggol Jagung)
ISSN 2721-1142 Seminar Nasional Teknik Elektro dan Informasi 83
Malang, 06 Agustus 2020
Dari hasil pengujian yang dilakukan pada minyak bekas sebanyak 5 kali pengujian
diperoleh nilai rata-rata sebesar 10,3 kV. Tegangan tembus tersebut jauh dibawah standar
PLN 49-1 yakni ≥ 30 kV/2.5 mm. Hal ini disebabkan karena kekuatan dielektrik dari minyak
trafo tersebut sudah menurun karena pengotoran/kontaminasi berbagai partikel yang jika
diberikan medan listrik pada larutan akan menimbulkan gelembung udara yang nilai
dielektriknya jauh lebih rendah dari dielektrik minyak itu sendiri.
3.1.2 Tegangan Tembus Minyak Trafo Bekas yang Telah Dipurifikasi dengan Arang
Aktif Tongkol jagung
1 24,82
2 27,98
3 27,71
4 27,34
5 27,18 Gambar 11. Grafik Tegangan Tembus Minyak
Rata-rata 27,5 Trafo yang Ditambahkan Arang Aktif
Dari gambar 11 di atas dapat dilihat bahwa purifikasi dengan arang aktif tongkol
jagung pada minyak trafo bekas akan menaikkan tegangan tembus isolasi minyak trafo.
Seperti di jelaskan sebelumnya sifat arang aktif dapat menyerap partikel-partikel lain yang
terdapat pada minyak trafo sehingga memperbaiki minyak trafo bekas. sebanyak 5 kali
pengujian diperoleh nilai rata-rata sebesar 27,5 kV. Dalam percobaan tersebut diperoleh hasil
pengujian tertinggi pada percobaan kedua yaitu 27,98. Tegangan tembus tersebut sudah
mendekati standar PLN 49-1 yakni ≥ 30 kV/2,5 mm. Meski masih jauh dari harapan namun,
tegangan tembus minyak trafo yang ditambahkan arang aktif tongkol jagung sudah
mengalami peningkatan dari minyak trafo bekas yang belum ditambahkan arang aktif
tongkol jagung.
3.1.3 Perbandingan Minyak Trafo Bekas Sebelum dan Setelah Purifikasi
Tabel 3. Perbandingan Tegangan Tembus Minyak Trafo Bekas Sebelum
dan Setelah Purufikasi
Tegangan tembus
Tegangan tembus minyak trafo bekas yang
Pengujian
minyak trafo bekas ditambahkan arang
Ke
(kV) aktif tongkol jagung
(kV)
1 9,85 24,82
2 10,56 27,98
3 9,42 27,71
Surahmat Jahidi (Perbaikan Nilai Tegangan Tembus Minyak Isolasi Trafo Nynas Lybra dengan Purufikasi
Menggunakan Arang Aktif Tonggol Jagung)
84 Seminar Nasional Teknik Elektro dan Informasi ISSN 2721-1142
Malang, 06 Agustus 2020
Tegangan tembus
Tegangan tembus minyak trafo bekas yang
Pengujian
minyak trafo bekas ditambahkan arang
Ke
(kV) aktif tongkol jagung
(kV)
4 10,44 27,34
5 11,24 27,18
Gambar 12. Perbandingan Tegangan Tembus Minyak Trafo Bekas Sebelum dan
yang Setelah Ditambah Arang Aktif
Gambar 12 diatas menunjukan peningkatan nilai tegangan tembus. Garis merah
menunjukan tegangan tembus minyak trafo bekas yang telah dipurifikasi dengan arang aktif
tongkol jagung dan garis biru menunjukan tegangan tembus minyak trafo bekas sebelum
purifikasi.
Tabel 4. Persentase Tegangan Tembus Minyak Trafo Bekas Sebelum dan Setelah
Purifikasi
Tegangan Tembus
Tegangan Minyak Trafo
Persentase Kenaikan
Tembus Bekas yang
Pengujian Tegangan Tembus
Minyak Ditambahkan
Ke- Minyak Trafo Bekas
Trafo Bekas Arang Aktif
(%)
(kv) Tongkol Jagug
(kV)
Surahmat Jahidi (Perbaikan Nilai Tegangan Tembus Minyak Isolasi Trafo Nynas Lybra dengan Purufikasi
Menggunakan Arang Aktif Tonggol Jagung)
ISSN 2721-1142 Seminar Nasional Teknik Elektro dan Informasi 85
Malang, 06 Agustus 2020
Surahmat Jahidi (Perbaikan Nilai Tegangan Tembus Minyak Isolasi Trafo Nynas Lybra dengan Purufikasi
Menggunakan Arang Aktif Tonggol Jagung)
86 Seminar Nasional Teknik Elektro dan Informasi ISSN 2721-1142
Malang, 06 Agustus 2020
[9] A. Amin, S. Sitorus, and B. Yusuf, “Pemanfaatan Limbah Tongkol Jagung (Zea mays)
sebagai Arang Aktif dalam Menurunkan Kadar Amonia, Nitrit dan Nitrat pada Limbah
Cair Industri Tahu menggunakan Teknik Celup,” J. Kim. Mulawarman, vol. 13, no. 2, pp.
78–84, 2016.
Surahmat Jahidi (Perbaikan Nilai Tegangan Tembus Minyak Isolasi Trafo Nynas Lybra dengan Purufikasi
Menggunakan Arang Aktif Tonggol Jagung)