Anda di halaman 1dari 6

328

INTRODUKSI TEKNOLOGI POMPA AIR TENAGA BAYU PADA SAWAH


TADAH HUJAN DI DESA ISIMU SELATAN, KABUPATEN GORONTALO

Oleh
Muh. Iqbal Jafar1, Amelya Indah Pratiwi2, Frengki Eka Putra Surusa³
E-mail: iqbaljafariqbal@gmail.com, amelyaindahpratiwi@gmail.com, frangkyeka@gmail.com
¹Fakultas Pertanian, Universitas Ichsan Gorontalo
2,3
Fakultas Teknik, Universitas Ichsan Gorontalo

ABSTRAK

Tujuan pemanfaatan dan inovasi teknologi Pompa Air Tenaga Bayu (PATB) di bidang pertanian
merupakan salah satu usaha mengatasi kondisi kekeringan yang dihadapi oleh petani. Cekaman
kekeringan berdampak pada produktivitas panen padi gogo yang berujung pada kesejahteraan
petani di Desa Isimu Selatan, untuk itu tim Pengbadian Kepada Masyarakat (PKM) Universitas
Ichsan Gorontalo melakukan upaya pemecahan masalah dengan merancang dan membuat
pompa air dengan menggunakan tenaga angin (bayu), dan memberikan pelatihan pembuatan
pupuk organik jerami padi guna mendorong peningkatan produksi dan produktivitas padi gogo
serta melakukan introduksi, edukasi, dan pendampingan penggunaan PATB. Kegiatan ini
memberikan dampak terhadap peningkatan produksi dan produktivitas panen padi di lahan
kering, mendorong peningkatan kualitas kesuburan tanah serta menekan efek negatif limbah
hasil pertanian. Petani mitra di Desa Isimu Selatan, Kecamatan Tibawa, Kabupaten Gorontalo,
umumnya bercocok tanam padi namun kondisi kekeringan menyebabkan kebutuhan air untuk
lahan pertanian tidak mencukupi sehingga menjadi beban bagi petani dalam mencapai produksi
padi yang optimum bahkan ancaman kegagalan panen sering melanda, untuk itu dibutuhkan
adopsi teknologi baru dalam mengatasi masalah yang dihadapi oleh petani. Melalui program
PKM pemanfaatan PATB kebutuhan air tetap terpenuhi sehingga mampu mendorong
peningkatan produksi dan produktivitas padi gogo, meningkatkan pemahaman dan pengetahuan
petani dalam mengelola padi di lahan kering dengan menggunakan piupuk organik jerami padi,
serta memberikan edukasi tata cara pengoperasian dan perawatan PATB. Mitra dalam kegiatan
program ini berdomisili di Desa Isimu Selatan, Kecamatan Tibawa, Kabupaten Gorontalo
dengan metode yang digunakan dalam mengatasi kekeringan dan peningkatan kesuburan tanah
diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan dan pengetahuan petani.

Kata Kunci : PATB, Padi, Lahan Kering, Organik

A. PENDAHULUAN pilihan utama saat ini. Semantara itu, energi


Salah satu permasalahan yang listrik ini memiliki kelemahan yaitu biaya
mendasar di Indonesia pada sektor pertanian operasionalnya cukup besar dan tidak semua
adalah ketersediaan air. Air terbatas dalam tempat terdistribusi listrik.
jumlah dan waktu juga ruang serta letak Sebagian besar petani di Desa Isimu
sumber air yang lebih rendah dari lahan Selatan, Kecamatan Tibawa Kabupaten
pertanian. Sektor pertanian dan konsumsi Gorontalo melakukan kegiatan budidaya padi
masyarakat membutuhkan air dalam jumlah di lahan kering dimana tanaman padi di lahan
besar, baik yang berasal dari sumber air kering secara langsung dipengaruhi oleh
permukaan maupun air tanah. Terkait faktor iklim terutama curah hujan. Berbeda
tingginya kebutuhan air tersebut, pemanfaatan dengan padi sawah, yang lingkungan
teknologi yang mampu mengangkat dan tumbuhnya selalu tergenang air (padi irigasi).
mengalirkan air dari sumbernya ke lahan - Di lahan kering seringkali mendapat berbagai
lahan pertanian serta hunian penduduk sangat tekanan (stress) karena kekeringan, keracunan
dibutuhkan. Penggunaan pompa air yang dan kekahatan berbagai unsur-unsur hara,
digerakkan dengan tenaga listrik menjadi selain gangguan berbagai penyakit dan gulma.

Jurnal Ecosystem Volume 19 Nomor 3, September - Desember 2019


329

Potensi rendahnya produksi padi pada sawah sepenuhnya oleh petani karena beberapa
tadah hujan cukup besar karena sangat alasan mendasar, yakni antara lain
bergantung dengan keadaan iklim ketidakinginan untuk mengadopsi teknologi
Air merupakan salah satu faktor baru, perbedaan budaya daerah, perbedaan
eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan sistem pertanian, dan kurangnya pengetahuan
dan perkembangan tanamanan, kekurangan serta kecakapan mengoperasionalkan
air berdampak terhadap metabolisme yang teknologi pertanian dengan baik
berujung terhadap penurunan produksi Di sisi lain tingginya tingkat
bahkan berdampak terhadap keberlangsungan ketergantungan dan penggunaan pupuk kimia
hidup tanaman itu sendiri. Cekaman menyebabkan menurunnya kualitas kesuburan
kekeringan atau kondisi minimnya lahan sehingga ikut serta dalam menurunkan
ketersediaan air menjadi salah satu jumlah produktivitas tanaman padi yang
permasalahan yang dihadapi oleh petani yang dibudidayakan, untuk itu pemanfaatan bahan
melakukan kegiatan budidaya di lahan kering alami sebagai pupuk organik dalam
terutama di daerah yang memiliki curah hujan mengurangi ketergantungan terhadap pupuk
yang rendah (<2000 mm/tahun). Sehingga kimia menjadi solusi dalam mengatasi potensi
diperlukan solusi dalam mengatasi problema terjadinya degradasi Maka selain pemanfaatan
cekaman kekeringan. Hal ini sejalan dengan pompa tenaga bayu diberikan pula edukasi
pendapat Angels, dkk (2011), bahwa terkait pembuatan pupuk kompos jerami padi
berkurangnya intensitas curah hujan salah khususnya bagi kelompok tani di Desa Isimu,
satu faktor penyebab utama penurunan hasil Kecamatan Tibawa Kabupaten Gorontalo,
panen yang dihasilkan oleh petani. Variasi Provinsi Gorontalo.
iklim seperti kejadian masa kemarau panjang Introduksi penggunaan teknologi
memiliki dampak yang tinggi pada produksi PATB dan pemanfaatan pupuk organik
tanaman yang berada pada lahan kering.. dengan menggunakan jerami padi menjadi
Keterbatasan jumlah ketersediaan air bagian dalam mengatasi kendala kekeringan
pada lahan kering mengakibatkan usaha tani dan kondisi kesuburan tanah yang dihadapi
tidak dapat dilakukan sepanjang tahun, oleh petani, Sugianto (2014), melakukan
dengan indeks pertanaman (IP) kurang dari penelitian tentang rancang bangun pompa air
1,50. Penyebabnya antara lain adalah tenaga angin untuk pengairan sawah
distribusi dan pola hujan yang fluktuatif, baik menggunakan vertical wind turbine tipe
secara spasial maupun temporal. Wilayah savonius. Pompa air sangat efektif untuk
barat lebih basah dibandingkan dengan pengairan sawah terutama untuk daerah yang
wilayah timur, dan secara temporal terdapat ketersediaan air tidak tercukupi sepanjang
perbedaan distribusi hujan pada musim hujan tahun, tetapi penggunakan pompa air juga
dan kemarau. (Las et al. 2000; Amien et al. mempunyai dampak ekonomi terhadap petani
2001). karena petani harus mengeluarkan biaya lebih
Tim PKM bersama Mitra Kelompok untuk pembelian bahan bakar dan sewa
Tani (KT) di Desa Isimu Selatan, Kecamatan pompa air tersebut. Sehingga diperlukan suatu
Tibawa melakukan kerjasama pembuatan alat yang dapat menjadi pompa air tanpa
Pompa Air Tenaga Bayu untuk mengatasi harus mengeluarkan biaya dalam
masalah yang dihadapi oleh sejumlah petani, penggunaannya. Di sisi lain, sawah sebagai
air yang tidak tersedia ketika musim kemarau salah satu lahan terbuka, memberikan
panjang dan keringnya ketersediaan suplay air perpindahan udara yang cukup untuk
dari Sungai Alo. Dimana penggunaan energi membantu terjadinya angin. Angin jika
alam yakni angin menjadi pilihan karena dimanfaatkan secara tepat dapat digunakan
tingginya potensi kecepatan angin di Desa sebagai sumber energi dalam menghasilkan
Isimu Selatan sehingga diperoleh sumber listrik penggerak pompa. Penggunaan pompa
energi yang mudah dan efisien. Hal ini sesuai air yang digerakkan dengan tenaga listrik
dengan pernyataan Krisnamurthi (2014) menjadi pilihan utama saat ini. Semantara itu,
bahwa teknologi pertanian yang telah energi listrik ini memiliki kelemahan yaitu
dikembangkan belum dapat dimanfaatkan

Jurnal Ecosystem Volume 19 Nomor 3, September - Desember 2019


330

biaya operasionalnya cukup besar dan tidak instalasi pompa irigasi ini diperkirakan
semua tempat terdistribusi listrik. air tanah didapatkan pada kedalaman 10-
12 meter. Pipa yang digunakan
B. METODE PENELITIAN berdiameter 4 inchi.
Pelaksanaan Program Kemitraan Masyarakat c. Metode Pelaksanaan 3 (Rancang Bangun
(PKM) dalam rangka mendorong peningkatan PATB);
usaha budidaya padi tadah hujan di Desa Tim PKM dan mitra tani membangun
Isimu Selatan, Kecamatan Tibawa, PATB pada lokasi yang telah ditetapkan
Kabupaten Gorontalo, Provinsi Gorontalo bersama kelompok tani. Pompa air yang
dilakukan dengan melakukan introduksi rencananya digunakan yaitu pompa air
Pompa Air Tenaga Bayu (PATB) dalam tipe submersible dengan kedalaman
memenuhi kebutuhan air yang dilaksanakan sumur irigasi hingga 10-12 meter pada
pada bulan Juni – Agustus, langkah awal lokasi yang telah disepakati.
dilakukan kerjasama dengan kelompok tani di Berikut beberapa peralatan yang
Desa Isimu Selatan. Prinsip kerja pompa air dibutuhkan pada perancangan pompa air
tenaga angin model turbin angin tenaga bayu ;
menggerakan pompa air. Tahapan yang akan Tower, Besi Siku 5x5 (4 buah), Besi Siku 4x4
dilakukan adalah perancangan dan pembuatan (6 buah), Laher O baut 4 ukuran besi 2 inchi,
model turbin angin tipe nibe poros horisontal, Baut 12 (15 buah), dan Baut 17 (18 buah)
perancangan dan pembuatan sistem transmisi, 2. Kipas/Blade 3 belah yang terbuat dari
perancangan dan pembuatan model pompa air besil L dengan ukuran 5 cm x 5 cm,
tipe torak kerja ganda, kajian. Optimasi sudut panjang 185 cm.
serang angin terhadap sudut turbin, kajian
optimasi reduksi kecepatan pada sistem Kincir Angin
transmisi, dan kajian optimasi panjang
langkah torak. penerapan PATB yang
digunakan disesuaikan dengan kaidah dan Sistem Kontrol
kondisi lingkungan setempat.
1. Prosedur Kerja Pompa Air
a. Metode Pelaksanaan 1 (Sosialisasi 1)
Mitra akan diberikan pengetahuan dan
wawasan mengenai pompa air tenaga Sumber Air
angin untuk sawah tadah hujan menjadi
sawah irigasi di Desa Isimu Selatan Areal Lahan Sawah
Kecamatan Tibawa, Kabupaten
Gorontalo,antara lain melalui langkah :
a. Focus Group Discussion (FGD) Skema 1. Rancang Bangun Sistem PATB
dilakukan untuk menyerap inspirasi dan
permasalahan mitra terkait pengelolaan a. Metode Pelaksanaan 4 (Sosialisasi 2);
dan pembudidayaan pertanian. Melaksanakan edukasi dan
b. Sosialisasi dan edukasi manfaat pompa pendampingan cara pengelolaan sawah
air tenaga bayu (angin), penggunaan dan menggunakan teknologi pompa air
metode pemupukan yang tepat, tenaga bayu.
penggunaan pupuk organik serta 1) Materi edukasi tata kelola lahan
penanggulangan hama dan penyakit. pertanian menggunakan PATB
b. Metode Pelaksanaan 2 (Pembuatan 2) Materi penyuluhan mengenai
Sumur Irigasi) kontuinitas dan efisensi sumur irigasi.
Membuat sumur irigasi pada lokasi yang b. (Sosialisasi 3);
ditentukan bersama dengan kedua Mitra akan dibekali dengan kiat-kiat
kelompok tani. Pelaksanaan metode ini membuat, mengoperasionalkan dan
erat kaitannya dengan metode merawat dengan disertai pendampingan
pelaksanaan 3. Pada tahap pembangunan dan bimbingan teknis dalam manajemen

Jurnal Ecosystem Volume 19 Nomor 3, September - Desember 2019


331

operasional dan teknik perawatan dengan membentuk kerjasama dalam


peralatan PATB bentuk kemitraan tani, kemudian
1) Memberikan pelatihan cara dilakukan langkah sosialisasi mengenai
mengopersikan pompa air tenaga manfaat serta efektivitas penggunaan
surya PATB. Sosialisasi dan penyuluhan
2) Memberikan bimbingan teknis; dilakukan di lokasi yang disiapkan oleh
manajemen teknik dan perawatan mitra tani. Sosialisasi dilakukan dengan
pompa air tenaga bayu. memberikan gambaran terkait alat dan
3) Melakukan pendampingan dan bahan yang digunakan serta tata cara
monitoring pelaksanaan pemanfaatan pemanfaatan PATB sehingga mitra
PATB. mampu mandiri dan memiliki
c. Metode Pelaksanaan 5 (Pembuatan pengetahuan terkait pengoperasian
Pupuk Kompos Jerami Padi) PATB yang akan diintroduksi ke lokasi
Mitra akan dilatih dan dibina mengenai mitra tani.
metode pembuatan pupuk organik jerami b. Perancangan dan Pembuatan PATB
padi. Kegiatan pelatihan dan pembinaan Pelaksanaan pembuatan PATB
dilakukan hingga mitra dapat mandiri melibatkan tenaga ahli dari Universitas
dalam membuat pupuk organik jerami Ichsan Gorontalo yang mengarahkan dan
padi. Kontribusi kedua mitra adalah melatih mitra dalam merancang PATB.
menyediakan tempat dan peserta Setelah mitra memahami metode dan tata
pelatihan. kerja PATB maka tenaga ahli bersama
d. Monitoring dan Evaluasi mitra tani membangun sumur bawah
Pihak pengusul kegiatan akan melakukan tanah sesuai dengan lokasi yang sesuai
monitoring dan evaluasi secara berkala dan mudah dijangkau. Peran mitra
untuk memastikan keberlanjutan adopsi menyediakan lokasi serta alat pendukung
teknologi yang akan dikembangkan oleh lainnya. Dalam pembuatan PATB, mitra
mitra mulai dari tahap pembuatan pompa tani terlebih dahulu telah menyiapkan
air tenaga bayu hingga produksi panen. lokasi pembuatan sumur air tanah, serta
3. Pelaksanaan Kegiatan membuat pondasi tower PATB yang
Pelaksanaan PKM PATB di Desa Isimu akan digunakan. Tim bersama dengan
Selatan, Kabupaten Gorontalo terdiri dari mitra membuat kincir PATB dengan
beberapa tahapan. Pada tahap awal kegiatan model sistem kincir vertikal (vertikal
survai dan observasi lapang oleh tim wind).
mengenai kendala yang dihadapi oleh c. Penyuluhan Manfaat Pupuk Jerami Padi
kelompok tani Desa Isimu Selatan dalam Limbah jerami padi yang tidak
mengusahakan kegiatan budidaya padi sawah dimanfaatkan oleh petani dan biasanya
tadah hujan setelah diperoleh informasi hanya dibakar dan menimbulkan polusi,
kemudian dilakukan pengurusan izin untuk itu mitra tani diberikan
pelaksanaan kegiatan PKM PATB kepada pengetahuan terkait pengolahan dan
pemerintah setempat serta kelompok tani pendayagunaan jerami padi menjadi
mitra. Mitra dan tim kemudian membahas pupuk organik padat. Mitra (kelompok
rencana, langkah kerja dan jadwal kegiatan tani) diberikan penyuluhan mengenai
yang akan dilaksanakan adapun tahapan pembuatan dan manfaat pupuk organik
kegiatan antara lain : padat jerami padi bagi kesuburan tanah
a. Sosialisasi dan Penyuluhan PATB dan peningkatan produksi padi sawah
Melakukan kegiatan survei dan observasi tadah hujan, selain itu mitra juga
kendala yang dihadapi oleh kelompok diajarkan bagaimana cara pembuatan
tani di Desa Isimu Selatan dalam pupuk jerami padi secara fermentasi.
melakukan budidaya padi sawah tadah d. Pembuatan Pupuk Jerami Padi
hujan di lahan kering melalui Focus Kegiatan simulasi pembuatan pupuk
Group Discussion (FGD), setelah itu jerami padi menggunakan bahan jerami
dilakukan komunikasi dan pendekatan padi sebanyak sebanyak 5 Kg, pupuk

Jurnal Ecosystem Volume 19 Nomor 3, September - Desember 2019


332

kotoran sapi 2 kg, sekam padi 2 kg, dan DAFTAR PUSTAKA


EM4 sebanyak 800 mL yang kemudian
difermentasi dengan menggunakan 1. Angles, Chinnadurai, and Sundar. (2011).
empat minggu. Setelah fermentasi Awareness on impact of climate change on
diaplikasikan ke plot sawah petani. dryland agriculture and coping
Pupuk jerami : jerami yang sudah mechanisms of dryland farmers. Indian
dipotong-potong + sekam dicampur Journal of Agricultural Economics.
merata, setelah itu Suhu tumpukan pupuk Vol.66, hlm. 365- 372.
yang disimpan dipertahankan pada suhu 2. Feri Arlius, Eri Gas Ekaputra, dan Delvi
antara 40-50 ºC. untuk mengontrolnya, Yanti ,2017. Rancang Bangun Pompa
setiap seminggu sekali suhunya diukur. Sistem Wheel Spiral Untuk Skala Kecil,
Apabila suhunya tinggi, bahan tersebut Jurnal Rona Teknik Pertanian. ISSN :
dibalik didiamkan sebentar agar suhunya 2085-2614; e-ISSN 2528 2654.
turun, lalu ditutup kembali. Demikian 3. Sugiyanto, Sugiyanto , Prayoga,
seterusnya. Pupuk ini dicirikan dengan Benidiktus Tulung dan Andhi Akhmad,
warna hitam, gembur, tidak panas, dan Ismail, 2014. Rancang Bangun Pompa Air
tidak berbau. Dalam kondisi seperti itu, Tenaga Angin Untuk Pengairan Sawah
dalam kondisi ini pupuk dapat Menggunakan Vertical Wind Turbine Tipe
digunakan. Savonius. Jurnal Rekayasa, 9 (1). pp. 1-5.
ISSN 1411-6863
C. HASIL DAN PEMBAHASAN 4. Krisnamurthi, B. 2014. Kebijakan untuk
Petani: Pemberdayaan untuk Pertumbuhan
Kegiatan pengabdian Pompa Air dan Pertumbuhan yang Memberdayakan.
Tenaga Bayu (PATB) bagi masyarakat dalam Disampaikan pada Pembukaan Konferensi
hal ini kelompok tani Desa Isimu Selatan Nasional XVII dan Kongres Nasional XVI
dalam bentuk penyuluhan dan sosialisasi Perhimpunan Ekonomi Pertanian
terkait manfaat dan efektivitas PATB Indonesia. Bogor.
dilakukan langsung di lokasi lahan sawah
tadah hujan yang menjadi sasaran pembuatan
PATB, demikian pula dengan kegiatan
penyuluhan serta pembuatan pupuk jerami
padi. Antusiasme petani cukup tinggi dimana
yang hadir 14 orang bukan saja dari kalangan
petani tapi juga mahasiswa Universitas Ichsan
Gorontalo baik dari Fakultas Teknik maupun
Fakultas Pertanian. Dari kegiatan ini pula
diperoleh bahwa Pompa Air Tenaga Bayu
merupakan introduksi teknologi yangbelum
diketahui oleh petani dan pertama diterapkan
di Kabupaten Gorontalo, Provinsi Gorontalo
PATB yang dibangun dianggap selain
mengatasi dampak kekeringan juga
memberikan penghematan dalam penggunaan
pompa tenaga diesel yang menggunakan
bahan bakar solar. Selain itu petani juga
memiliki pengetahuan dalam membuat dan
memanfaatkan PATB bukan hanya di lahan
sawah tadah hujan tapi juga dapat
dimanfaatkan pada lahan hortikultura dan
tanaman semusim lainnya.

Jurnal Ecosystem Volume 19 Nomor 3, September - Desember 2019


333

Lampiran Gambar Kegiatan

Gambar 1. Sosialisasi PATB Di Desa Gambar 2. Pembuatan Tower PATB Gambar 3. Tower PATB Vertical
Isimu Selatan, Kab. Gorontalo Wind

Gambar 4. Pengujian Kincir Angin Gambar 5. Sumbu Kincir PATB Gambar 6. Pembuatan Pupuk
PATB Jerami Padi

Gambar 7. Lokasi Introduksi Teknologi PATB

Jurnal Ecosystem Volume 19 Nomor 3, September - Desember 2019

Anda mungkin juga menyukai