Anda di halaman 1dari 26

5

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM

GEOTHERMAL GREENHOUSE UNTUK MENGURANGI GAGAL


PANEN KENTANG AKIBAT BUN UPAS DI DATARAN TINGGI DIENG

BIDANG KEGIATAN:
PKM – PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

Diusulkan oleh:
Insan Sekar Kinanti 1906300492 2019
Anindita Ramaputri Prakoso 1906300403 2019
Azkha Avicena Ahmad 1906383324 2019
Juliandri 1906355301 2019
Mudhita Putri 1906355131 2019

UNIVERSITAS INDONESIA
DEPOK
JANUARI 2020
5

DAFTAR ISI
BAB 1 PEDAHULUAN……………………………………………………..…1
1.1 Latar Belakang………………………………………………………..1
1.2 Rumusan Masalah…………………………………………………….2
1.3 Tujuan…………………………………………………………………2
1.4 Luaran yang Diharapkan…………………………………………….2
1.5 Manfaat………………………………………………………………..2
BAB 2 GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN……………..3
2.1 Lokasi…………………………………………………………………3
2.2 Sasaran………………………………………………………………..3
2.3 Kondisi Praktik Pertanian di Dieng Saat Ini dan Permasalahan
yang dihadapi Masyarakat.…………………………………….…..4
2.4 Solusi yang Ditawarkan………………………………………….…..5
BAB 3 Metode Pelaksanaan…………………………………………….…..5
3.1 Sosialisasi……………………………………………………………...5
3.2 Kerja Sama dengan Pihak Terkait……………………………….…6
3.3 Simulasi dan Pelatihan…………………………………………….…6
3.4 Pemasaran dan Analisis Pangsa Pasar……………………………...6
3.5 Pengajuan Legalisasi Produk………………………………………..6
3.6 Pembuatan Laporan………………….……………………………....6
BAB 4 BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN……………………………...6
4.1 Anggaran Biaya………………………………………………………6
4.2 Jadwal Kegiatan………………………………………………………7
Daftar Pustaka……………………………………………………………….8
Lampiran……………………………………………………………………..9
Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota, dan Dosen Pembimbing…………….9
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan…………………………………15
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas…….15
Lampiran 4. Denah Detail Lokasi Mitra Masyarakat……………………….18
5
5

RINGKASAN
5

DAFTAR GAMBAR

DAFTAR TABEL
5

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bun Upas merupakan sebuah fenomena alam yang unik terjadi di Dataran
Tinggi Dieng. Dikenal juga dengan Ground Frost, fenomena ini mengakibatkan
munculnya lapisan es tipis yang melapisi tanaman dan lahan tanah pada suhu
rendah tertentu. Secara harfiah, Bun Upas menurut dialek lokal Dataran Tinggi
Dieng dapat diartikan sebagai “Embun Racun”.
Gambar 1. Bun Upas pada tanaman kentang (Sumber : Prasetyo, 2019)

Fenomena unik ini sering terjadi di Dataran Tinggi Dieng dikarenakan


suhu Dataran Tinggi Dieng yang rendah dibandingkan daerah-daerah lain. Pada
umumnya, suhu di Dataran Tinggi Dieng berada di kisaran 15-20oC pada siang
hari dengan suhu rata-rata pada malam hari menurun hingga 6-10oC (Noviana,
2016). Namun, pada musim kemarau sekitar bulan Juli hingga Agustus, keringnya
lahan tanah di Dataran Tinggi Dieng memungkinkan turunnya temperatur ke suhu
yang lebih rendah hingga -2oC dengan suhu terendah mencapai -8oC (Susilowati,
2018), mengakibatkan terbentuknya lapisan es yang dapat mengakibatkan
kematian sel jaringan tumbuhan pada daun (Triwidodo, 1996), menyebabkan
kematian tanaman hingga kerugian hingga jutaan rupiah akibat gagalnya panen
hasil pertanian. Mayoritas dari kerugian ini diakibatkan oleh gagalnya tanaman
kentang (Pradana, 2018).
5

Berdasarkan Tabel 1, Solanum tuberosum atau tanaman kentang memiliki


suhu kritis yang lebih rendah dibandingkan dengan komoditas-komoditas lain
yang ditanam di Dataran Tinggi Dieng, seperti wortel, kubis dan bawang prei.

Komoditas Binomial Nomenclature Suhu Kritis (oC)


Wortel Daucus carota -7
Kubis Brassica Oleracea -5
Bawang Prei Allium porrum -6
Kentang Solanum tuberosum -0,8

Tabel 1. Populasi Dieng Wetan Berdasarkan Mata Pencahariannya

Berbagai studi telah dilakukan terhadap berbahai macam metode


penanggulangan dini yang bersifat pasif terhadap Bun Upas di Dataran Tinggi
Dieng, seperti pemilihan lahan, sistem peringatan dini, penggantian komoditas
tanaman, metode tumpangsari, dan perubahan jadwal tanam (Pradana, 2018),
namun metode ini belum dapat secara sepenuhnya mengurangi dampak Bun Upas
terhadap praktik agrikultur di Dieng. Kerugian terus dialami oleh para petani dari
tahun ke tahun. Pada tahun 2015, 100 ha lahan pertanian di Desa Dieng dan Dieng
Kulon mengalami kerugian hingga Rp15.000.000 per hektar (Andrianto, 2016).
Pada 3 Agustus 2016, 25 ha lahan pertanian kentang yang berumur dibawah 60
hari tidak dapat dipanen (Huawe, 2016). Pada tahun 2017, kerugian mencapai 25
juta rupiah. Pada tahun 2018, sekitar 125.59 ha areal pertanian yang ada di sekitar
Dataran Tinggi Dieng termasuk dalam kawasan rawan Bun Upas.

Berdasarkan permasalahan yang ada, maka penulis mencetuskan aplikasi


penanggulangan dini bersifat aktif berupa Geothermal Greenhouse dengan
memanfaatkan medan panas bumi yang ada di Dataran Tinggi Dieng. Metode ini
telah ditelusuri oleh Synder, Mole-Abreu (2005) dan Ozturk (2017) sebagai salah
satu cara penanggulangan Bun Upas. Sistem ini bekerja dengan mengalirkan
panas dan memproduksi uap hangat yang akan melindungi tanaman dari
terbentuknya Bun Upas. Di Indonesia, penggunaan sampingan panas bumi dari
Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) telah dilakukan seperti di
Lahendong, Sulawesi Utara, dimana peningkatan kualitas dan jumlah panen
5

sayuran telah dilaporkan (Roeroe, 2015). Dalam hal ini, Panas Bumi diutilisasikan
dengan sistem sirkuit fluida tertutup dimana sumber panas akan mengalirkan air
hangat ke dalam sistem di sekitar ladang. Dataran Tinggi Dieng saat ini memiliki
PLTP Dieng dan Patuha yang dioperasikan oleh PT. Geo Dipa Energi dan sistem
pipa panas buangan dari PLTP ini dapat digunakan untuk kebutuhan tersebut.
Solusi ini diharapkan agar para petani di Dataran Tinggi Dieng dapat
meningkatkan kesejahteraan mereka dan mengurangi kerugian akibat gagal panen
kentang, sekaligus mengembangkan potensi daya guna energi panas bumi di
Dataran Tinggi Dieng dan Indonesia.

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah berdasarkan latar belakang yang ada adalah:

1. Bagaimana cara mengurangi kegagalan panen kentang yang terjadi akibat


fenomena Bun Upas di Dataran Tinggi Dieng?
2. Bagaimana memberikan pengetahuan kepada para petani kentang bahwa
panas bumi dapat digunakan sebagai sumber energi panas dalam
meningkatkan suhu di Dataran Tinggi Dieng?
3. Bagaimana cara memanfaatkan panas bumi sebagai sumber energi panas
untuk mengurangi gagal panen kentang akibat embun es di Dataran Tinggi
Dieng?

1.3 Tujuan

1. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat Dataran Tinggi Dieng melalui


pengurangan kemungkinan gagal panen yang diakibatkan oleh fenomena
Bun Upas.
2. Memanfaatkan panas bumi sebagai sumber energi panas untuk
mengurangi gagal panen kentang akibat embun es di Dataran Tinggi
Dieng.
3. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan produksi
dan kualitas hasil panen kentang di lingkungan Dataran Tinggi Dieng.
5

4. Memberikan pengetahuan kepada para petani kentang bahwa panas bumi


dapat digunakan sebagai sumber energi panas dalam meningkatkan suhu
di Dataran Tinggi Dieng.
5. Memberikan pengetahuan kepada masyarakat akan daya guna lebih tinggi
atas sumber daya panas bumi.

1.4 Luaran yang Diharapkan

Luaran yang diharapkan dari program ini adalah agar tanaman kentang
dapat dipanen sepanjang tahun oleh para petani di Dataran Tinggi Dieng tanpa
adanya gagal panen akibat fenomena Bun Upas. Program ini dilakukan dengan
menggunakan sumber daya alam panas bumi yang merupakan sumber energi yang
dapat diperbaharui sehingga dapat digunakan secara berkelanjutan.

Beberapa poin yang diharapkan dari pelaksanaan program ini adalah:

1. Peningkatan kesejahteraan petani kentang di Dataran Tinggi Dieng


2. Meningkatkan produktivitas kentang di Dataran Tinggi Dieng
3. Meningkatkan kualitas panen kentang di Dataran Tinggi Dieng
4. Menjadi contoh model aplikasi penggunaan energi panas bumi
berkelanjutan dalam sektor pertanian.
5. 80% dari masyarakat dieng, atau hampir seluruh petani di kawasan dieng
memahami aplikasi sistem penanggulangan dini aktif geothermal
greenhouse untuk mengurangi gagal panen.
6. Pengembangan sistem secara proaktif dari masyarakat dieng untuk daya
guna panas bumi dalam berbagai sektor di kehidupannya.

1.5 Manfaat
1. Mengatasi kondisi embun es pada tanaman kentang.
2. Sistem geothermal greenhouse yang berkelanjutan dapat digunakan terus-
menerus sehingga biaya yang dikeluarkan relatif kecil dibandingkan
dengan kerusakan yang dapat dihasilkan oleh kegagalan panen.
3. Meningkatkan pengetahuan masyarakat akan utilitas lebih lanjut dari
pengembangan panas bumi sebagai sumber energi.
5

4. Terciptanya lingkungan ramah lingkungan karena penggunaan energi


panas bumi yang tidak beremisi dan dapat diperbaharui.
5

BAB II

GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN

2.1 Kondisi Geografis

Dataran Tinggi Dieng adalah kawasan vulkanik aktif di Jawa


Tengah, yang masuk wilayah Kabupaten Banjarnegara dan Kabupaten
Wonosobo. Letaknya berada di sebelah barat kompleks Gunung Sindoro
dan Gunung Sumbing. Secara administrasi, Dieng merupakan wilayah
Desa Dieng Kulon, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara dan Dieng
(Dieng Wetan), Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo.

Dieng memiliki kontur pegunungan, sumber air panas, solfatra,


fumarole serta bebatuan yang mengindikasikan bahwa Dieng merupakan
lokasi energi panas bumi yang potensial (Pambudi, 2014). Hal tersebut
bisa dimanfaatkan menjadi sumber energi pada geothermal greenhouse
sehingga dapat menjadi solusi untuk mengurangi gagal panen akibat bun
upas di Dataran Tinggi Dieng.

2.2 Kondisi Masyarakat Sasaran

Tabel 2. Populasi Dieng Wetan Berdasarkan Mata Pencahariannya

Total
Laki-Laki Perempuan
No. Okupasi
1 Petani 985 598
2 Buruh Tani 38 30
3 Pegawai Negeri 35 34
4 Pegawai Swasta 11 8
5 Pedagang/Wirausaha 85 120
6 Lainnya (Homestay) 85 -
(Sumber:

Penduduk di kawasan Desa Dieng Wetan, bagian dari Dataran Tinggi


Dieng berjumlah 2.152 orang, dimana mayoritas dari penduduk tersebut bermata-
pencaharian di bidang pertanian dengan hampir 77% dari jumlah total penduduk
atau sekitar 1,651 orang bekerja sebagai petani atau buruh tani. Dalam hal ini
kawasan Dieng merupakan penghasil sayuran dataran tinggi untuk wilayah Jawa
5

Tengah. Kentang merupakan komoditas agrikultur utama. Selain itu, wortel,


kubis, dan bawang-bawangan dihasilkan dari kawasan ini. Selain sayuran, Dieng
juga merupakan sentra penghasil carica atau pepaya gunung (Vasconcellea
pubescens), jamur, buah kemar, dan purwaceng.

Selain di bidang pertanian, warga di kawasan Dataran Tinggi Dieng juga


memiliki potensi besar sebagai pengolahan pangan dan daerah wisata. Sebagian
besar hasil panen Carica diolah oleh masyarakat lokal menjadi manisan dan buah
tangan khas Dataran Tinggi Dieng, dengan sekitar 205 orang warga bekerja
sebagai wirausaha dan pedagang dalam sektor ini. Selain itu, berbagai obyek
wisata alamiah seperti Telaga Warna, Danau Pangilon, Kawah Sikidang dan Bukir
Sikunir serta obyek wisata lainnya seperti Kawasan Candi Arjuna. Oleh
karenanya, banyak dari rumah yang ada di sekitar Dataran Tinggi Dieng juga
digunakan sebagai penginapan, dimana sekitar 85 orang bekerja secara penuh di
dalam sektor ini.

2.2 Sasaran

Sasaran program ini adalah masyarakat Dataran Tinggi Dieng,


khususnya Desa Dieng Wetan yang berprofesi sebagai petani dengan
prioritas utama yaitu petani kentang yang hasil panennya tidak maksimal
dikarenakan oleh Bun Upas.

2.3 Kondisi Praktik Pertanian di Dieng Saat Ini dan Permasalahan yang
Dihadapi Masyarakat

Bun Upas merupakan sebuah fenomena yang bisa dikatakan terjadi


setiap tahunnya dengan tingkat kerusakan yang bervariasi. Oleh karenanya
masyarakat dieng telah mengetahui dan menerapkan beberapa praktik
penanggulangan secara pasif terhadap bahaya Bun Upas (). Beberapa
langkah yang mereka telah lakukan berupa pergantian tanaman yang
ditanam pada musim Bun Upas, melakukan sistem tumpangsari,
penyiraman air di malam hari dan penambahan mulsa, baik dalam bentuk
organik, seperti batang alang-alang dan non-organik berupa plastik.
5

Sistem tumpangsari sering dilakukan oleh para petani


menggunakan tanaman gelonggong (). Gelongggong ditanam di antara
tanaman-tanaman kentang dengan tujuan agar embun es tertahan di
tanaman gelonggong itu. Keberadaan tanaman tersebut tergolong banyak
sehingga petani setempat bisa dengan mudah memanfaatkannya. Selain itu
petani juga menanam tanaman sayuran lain yang identik dengan
ketahanannya terhadap Bun Upas, seperti wortel dan cabai, sehingga
ketika Bun Upas terjadi, maka petani tidak kehilangan keseluruhan dari
tanaman yang sudah ditanam di ladangnya (). Selain itu, petani-petani
dieng juga menggunakan sistem penyiraman dan deteksi awal
menggunakan termometer (). Ketika suhu turun jauh lebih rendah dan Bun
Upas tipis telah muncul, maka para petani akan menyiram tanaman-
tanaman tersebut baik secara langsung dan juga secara otomatis
menggunakan sprinkler. Selain itu petani juga seringkali mengaplikasikan
mulsa organik dan organik agar mengurangi penguapanyang terjadi dari
tanah yang memudahkan terjadinya Bun Upas ketika suhu jatuh. Metode-
metode pasif ini telah dilakukan oleh petani di Dataran Tinggi Dieng.
Hanya saja, hasi yang didapatkan tidaklah selalu maksimal, khususnya
ketika Bun Upas cukup tebal ().

Selain adanya bahaya yang muncul dari keberadaan Bun Upas,


berkurangnya kesuburan tanah di Dieng mulai menjadi masalah. Berawal
dari tahun 2016, laju penurunan produksi kentang Dataran Tinggi Dieng
diprediksi akan terus merosot seiring makin kritisnya lahan akibat
pemakaian pupuk kimia secara berlebihan. Kemerosotan produksi kentang
terjadi kritis akibat perilaku petani mengeksplorasi lahan tanpa kaidah
konservasi, lahan pertanian kini hampir tak memiliki top soil atau lapisan
tanah atas. Sehingga saat ini produksi kentang maksimal hanya 12 ton per
hektar dibandingkan dengan produksi kentang sekitar tahun 1990 hingga
tahun 2000-an awal yang mencapai 25-30 ton per hektar ().

2.4 Solusi yang Ditawarkan


5

Berdasarkan penjabaran permasalahan di atas, penulis menawarkan


pembangunan Geothermal House yang memanfaatkan tenaga panas bumi
potensial terpendam yang dimiliki wilayah Dataran Tinggi Dieng.

Geothermal House adalah rumah kaca yang menghubungkan


bawah tanah dengan permukaan tanah melalui pipa-pipa. Rumah kaca ini
memanfaatkan panas bumi untuk menaikkan suhu di dalam rumah kaca.
Cara kerjanya ialah tanah terlebih dahulu digali sedalam 2,5 meter.
Kemudian dimasukkan pipa-pipa ke dalam tanah tersebut lalu
dimakamkan. Ujung pipa harus berada di permukaan tanah sehingga udara
panas akan mengalir ke permukaan tanah. Udara panas yang keluar dari
bawah tanah akan terperangkap oleh rumah kaca sehingga dapat menjaga
suhu tetap sabil dalam rumah kaca. Akhirnya, suhu dapat meningkat dalam
rumah kaca. Diharapkan bahwa Geothermal House ini dapat membantu
mengurangi gagal panen kentang, serta menjadi sumber energi ramah
lingkungan yang berkelanjutan.
5

BAB III

METODE PELAKSANAAN

3.1 Sosialisasi

Pihak penyelenggara PKM-M berkunjung ke daerah Dataran Tinggi Dieng


dengan maksud ingin menyampaikan ide pembuatan Greenhouse dengan
energi geotermal kepada para petani kentang.

3.2 Kerja sama dengan pihak terkait.

Menyampaikan maksud ingin bekerja sama dengan pihak terkait yaitu para
petani kentang dalam pembuatan Geothermal Greenhouse.

3.3 Simulasi dan Pelatihan

Membuat simulasi tentang cara kerja dan pembuatan Geothermal


Greenhouse serta melatih masyarakat untuk membuat produk yang telah
diajukan dalam hal ini Geothermal Greenhouse.

3.4 Pemasaran dan Analisis Pangsa Pasar

Setelah diproduksi, produk akan dijual dan akan dianalisis pangsa pasar
berdasarkan statistik pemasaran.

3.5 Pengajuan Legalisasi Produk

Akan diajukan proposal untuk melegalisasi produk yang telah dipasarkan.

3.6 Pembuatan Laporan

Akan dibuat laporan mengenai semua yang sudah dilakukan terkait dengan
pembuatan.

Akan dibuat laporan mengenai semua yang sudah dilakukan terkait dengan
pembuatan
5

BAB IV

BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1 Anggaran Biaya

No. Jenis Pengeluaran Total Biaya (Rp)


1. Peralatan Penunjang
Sound System (untuk sosialisasi) 150.000
2. Bahan Habis Pakai
Simulasi Alat (Geothermal House) 12.500.000
3. Transportasi dan Penginapan
Perjalanan Pulang-Pergi (5 orang) 1.200.000
Penginapan (untuk 3 malam) 400.000
TOTAL 14.250.000

4.2 Jadwal Kegiatan

Kegiatan Bulan 1 Bulan 2 Bulan 3


1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Sosialisasi
Kerja Sama dengan pihak terkait
Simulasi
Pelatihan pada masyarakat akan
pembuatan produk
Pemasaran
Analisis Pangsa Pasar
Pengajuan Legalisasi Produk
Pembuatan Laporan
5

Daftar Pustaka

Diengplateau.com. (2019). Pertanian di Dieng. [online] Available at:


http://diengplateau.com/save-dieng-kerusakan-lingkungan-dan-bencana-alam-
dieng/pertanian-di-dieng/ [Accessed 3 Jan. 2020].

Hartono, U. (2019). Ancaman Bun Upas, Petani Kentang di Dieng Diimbau Atur


Masa Tanam. [online] detiknews. Available at: https://news.detik.com/berita-
jawa-tengah/d-4135065/ancaman-bun-upas-petani-kentang-di-dieng-diimbau-
atur-masa-tanam [Accessed 14 Jan. 2020].

Jitunews.com. (2016). Inilah yang Membuat Produksi Kentang Dieng Melorot.


[online] Available at: https://www.jitunews.com/read/34449/inilah-yang-
membuat-produksi-kentang-dieng-melorot [Accessed 13 Jan. 2020].

suara.com. (2019). Ini Cara Petani Kentang Dieng Siasati Embun Upas yang
Mematikan Tanaman. [online] Available at:
https://jateng.suara.com/read/2019/06/25/162323/ini-cara-petani-kentang-dieng-
siasati-embun-upas-yang-mematikan-tanaman [Accessed 12 Jan. 2020].
5

LAMPIRAN

Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota dan Dosen Pendamping

A. Biodata Ketua
A. Identitas diri
1. Nama Lengkap Insan Sekar Kinanti
2. Jenis Kelamin Perempuan
3. Program Studi Teknik Kimia
4. NIM 1906300492
5. Tempat dan Tanggal Lahir Jakarta, 9 Januari 2003
6. Alamat e-mail kinantiinsansekar@gmail.com
7. No. Telepon/HP 089655331969

B. Kegiatan Kemahasiswaan Yang Sedang/Pernah Diikuti


No Jenis Kegiatan Status dalam Kegiatan Waktu dan Tempat
1
2
3

C. Penghargaan yang Pernah Diterima


No Jenis Penghargaan Pihak Pemberi Penghargaan Tahun

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan PKM-Pengabdian Kepada Masyarakat.
Depok, 24 Januari 2020
Ketua,

Insan Sekar Kinanti


B. Biodata Anggota ke-1
A. Identitas diri
5

1. Nama Lengkap Anindita Ramaputri Prakoso


2. Jenis Kelamin Perempuan
3. Program Studi Teknik Kimia
4. NIM 1906300403
5. Tempat dan Tanggal Lahir Jakarta, 13 Desember 2001
6. Alamat e-mail ditaramaputri@gmail.com
7. No. Telepon/HP 081311099603

B. Kegiatan Kemahasiswaan Yang Sedang/Pernah Diikuti


No Jenis Kegiatan Status dalam Kegiatan Waktu dan Tempat
1
2
3

C. Penghargaan yang Pernah Diterima


No Jenis Penghargaan Pihak Pemberi Penghargaan Tahun

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan PKM-Pengabdian Kepada Masyarakat.
Depok, 24 Januari 2020
Anggota Tim,

Anindita Ramaputri Prakoso


C. Biodata Anggota ke-2
A. Identitas diri
1. Nama Lengkap Azkha Avicena Ahmad
2. Jenis Kelamin Laki-laki
3. Program Studi Teknik Kimia
4. NIM 1906383324
5. Tempat dan Tanggal Lahir Bekasi, 21 Maret 1997
5

6. Alamat e-mail azukha@gmail.com


7. No. Telepon/HP 081314227872

B. Kegiatan Kemahasiswaan Yang Sedang/Pernah Diikuti


No Jenis Kegiatan Status dalam Kegiatan Waktu dan Tempat
1
2
3

C. Penghargaan yang Pernah Diterima


No Jenis Penghargaan Pihak Pemberi Penghargaan Tahun

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan PKM-Pengabdian Kepada Masyarakat.
Depok, 24 Januari 2020
Anggota Tim,

Azkha Avicena Ahmad


D. Biodata Anggota ke-3
A. Identitas diri
1. Nama Lengkap Juliandri
2. Jenis Kelamin Laki-laki
3. Program Studi Teknik Kimia
4. NIM 1906300492
5. Tempat dan Tanggal Lahir Tanjung Batu, 22 Juli 2001
6. Alamat e-mail juliandri59@gmail.com
7. No. Telepon/HP 082284388237

B. Kegiatan Kemahasiswaan Yang Sedang/Pernah Diikuti


5

No Jenis Kegiatan Status dalam Kegiatan Waktu dan Tempat


1
2
3

C. Penghargaan yang Pernah Diterima


No Jenis Penghargaan Pihak Pemberi Penghargaan Tahun

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan PKM-Pengabdian Kepada Masyarakat.
Depok, 24 Januari 2020
Anggota Tim,

Juliandri
E. Biodata Anggota ke-4
A. Identitas diri
1. Nama Lengkap Mudhita Putri
2. Jenis Kelamin Perempuan
3. Program Studi Teknik Kimia
4. NIM 1906355131
5. Tempat dan Tanggal Lahir Tangerang, 27 September 2001
6. Alamat e-mail mudhita.putri@gmail.com
7. No. Telepon/HP 085966492695

B. Kegiatan Kemahasiswaan Yang Sedang/Pernah Diikuti


No Jenis Kegiatan Status dalam Kegiatan Waktu dan Tempat
1
2
3
5

C. Penghargaan yang Pernah Diterima


No Jenis Penghargaan Pihak Pemberi Penghargaan Tahun

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan PKM-Pengabdian Kepada Masyarakat.
Depok, 24 Januari 2020
Anggota Tim,

Mudhita Putri
F. Biodata Dosen Pendamping
A. Identitas diri
1. Nama Lengkap (dengan gelar)
2. Jenis Kelamin L/P
3. Program Studi
4. NIP/NIDN
5. Tempat dan Tanggal Lahir
6. Alamat E-mail
7. No. Telepon/HP

B. Riwayat Pendidikan
S1 S2 S3
Nama Institusi
Jurusan / Prodi
Tahun masuk-lulus

C. Rekam Jejak Tri Dharma PT


C.1. Pendidikan / Pengajaran
No Nama Mata Kuliah Wajib / Pilihan SKS

C.2. Penelitian
No Judul Penelitian Penyandang Dana Tahun
5

C.1. Pengabdian Kepada Masyarakat


No Judul Pengabdian Kepada Penyandang Dana Tahun
Masyarakat

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan PKM-Pengabdian Kepada Masyarakat.

Depok, xx Bulan 201x


Dosen Pendamping,

(Nama Lengkap)
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan

1. Jenis Perlengkapan Volume Harga Satuan (Rp) Nilai (Rp)


Sound System 1 150.000 150.000
SUBTOTAL (Rp)
2. Barang Habis Volume Harga Satuan (Rp) Nilai (Rp)
Simulasi alat (Geothermal House) 1 12.500.000 12.500.000
SUBTOTAL (Rp)
3. Perjalanan Volume Harga Satuan (Rp) Nilai (Rp)
Perjalanan pulang pergi 5 240.000 1.200.000
SUBTOTAL (Rp)
4. Penginapan Volume Harga Satuan (Rp) Nilai (Rp)
3 malam 5 80.000 400.000
SUBTOTAL (Rp)
TOTAL 1+2+3+4 (Rp) 14.250.000
(Terbilang empat belas juta dua ratus lima puluh ribu rupiah)

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas

No Nama / NIM Progra Bidang Alokasi Waktu Uraian Tugas


m Studi Ilmu (jam / minggu)
1 Insan Sekar Teknik 14 jam / Bab 2. Gambaran
Kinanti/1906300492 Kimia minggu Umum Masyarakat
5

Sasaran
2 Anindita Ramaputri Teknik 14 jam / Bab 3. Metode
Prakoso/1906300403 Kimia minggu Pelaksanaan
3 Azkha Avicena Teknik 14 jam / Bab I. Pendahuluan
Ahmad/1906383324 Kimia minggu
4 Juliandri/1906355301 Teknik 14 jam / Bab I. Rumusan
Kimia minggu Masalah, Tujuan,
Luaran, Manfaat
5 Mudhita Teknik 14 jam / Bab 4. Biaya dan
Putri/1906355131 Kimia minggu Jadwal Kegiatan
KOP UI (print di Pusgiwa lt 2) -> kirim ke pkmcenter@ui.ac.id lalu ambil yang sudah di print di Direktorat Kemahasiswaan, Gd Pusgiwa Baru, tower A, Lnt. 1

SURAT PERNYATAAN KETUA PENELITI/PELAKSANA

Yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama : Insan Sekar Kinanti
NIM : 1906300492
Program Studi : Teknik Kimia
Fakultas : Teknik

Dengan ini menyatakan bahwa proposal PKM-M saya dengan judul


GEOTHERMAL GREENHOUSE UNTUK MENGURANGI GAGAL
PANEN KENTANG AKIBAT BUN UPAS DI DATARAN TINGGI DIENG
yang diusulkan untuk tahun anggaran 2020 adalah asli karya kami dan belum
pernah dibiayai oleh lembaga atau sumber dana lain.

Bilamana di kemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan ini,


maka saya bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku
dan mengembalikan seluruh biaya penelitian yang sudah diterima ke kas negara.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan sebenar-


benarnya.

Depok, 24 Januari 2020


Mengetahui, Yang menyatakan,
5

Direktur Kemahasiswaan
Universitas Indonesia
Materai
6000

Dr. Arman Nefi, S.H., M.M. Insan Sekar Kinanti


NUK. 0508050277 NIM. 1906300492

SURAT PERNYATAAN KESEDIAAN KERJA SAMA DARI MITRA

Yang bertandatangan di bawah ini:


Nama : Yasin
Pimpinan Mitra : ………………………………………………………
Bidang Kegiatan : Pertanian Kentang
Alamat : Garung Wonosobo

Dengan ini menyatakan Bersedia untuk Bekerjasama dengan Pelaksana Kegiatan


PKM – Pengabdian Kepada Masyarakat
Nama Ketua Tim Pengusul : Insan Sekar Kinanti
Nomor Induk Mahasiswa : 1906300492
Program Studi : Teknik Kimia
Nama Dosen pendamping : ……………………………………………….
Perguruan Tinggi : Universitas Indonesia

guna menerapkan dan/atau mengembangkan iptek pada tempat kami.

Bersama ini pula kami nyatakan dengan sebenarnya bahwa di antara pihak mitra
dan pelaksana program tidak terdapat ikatan kekeluargaan dan ikatan usaha dalam
wujud apa pun juga.

Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan tanggung
jawab tanpa ada unsur pemaksaan di dalam pembuatannya untuk dapat digunakan
sebagaimana mestinya.

Kota, tanggal-bulan-tahun

Yang menyatakan,

Materai 6000 &


Cap
5

(Nama Pemimpin Mitra)

Lampiran 4. Denah Detail Lokasi Mitra Masyarakat

Desa Dieng Kulon, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara dan Dieng (Dieng
Wetan), Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo

Anda mungkin juga menyukai