PENDAHULUAN
melimpah terbentuk karena terletak pada daerah tropis yang memiliki curah hujan
yang tinggi, sehingga tanahnya menjadi subur dan banyak jenis tumbuhan yang dapat
hidup dan tumbuh dengan cepat. 1 Indonesia di kenal sebagai negara agraris, karena
pangan keluarganya dengan hasil pertanian yang dimiliki. Tidak dapat kita pungkiri
bahwa di Indonesia, tidak semua daerah memiliki sumber air yang melimpah untuk
mengaliri sawah, kekurangan air telah menjadi masalah utama bagi petani di
Air adalah sumber daya yang sangat diperlukan bagi seluruh makhluk hidup,
Kebutuhan yang paling banyak memerlukan air yaitu lahan pertanian. Lahan
membutuhkan ketersediaan air untuk
1
skripsi Mutiara Paradipta “Tingkat Kesejahteraan Keluarga Petani Padi Di Desa
Sumberagung Kecamatan Moyudan Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta November
2019,.h.4.
2
Jurnal Heni Rengganis “Potensi Dan Upaya Pemanfaatan Air Tanah Untuk Irigasi Lahan
Kering Di Nusa Tenggara” Vol. 11, No. 2, Oktober 2016, H.2.
1
2
Indonesia diperuntukkan untuk lahan sawah baik sawah irigasi maupun sawah tadah
hujan.3
Sawah adalah satu bentuk usaha tani diatas lahan yang digenangi air dan
ditanami dengan padi. Sumber air dapat berasal dari air irigasi atau dari air hujan.
Sawah yang airnya bersumber dari air irigasi disebut sawah irigasi, sedangkan yang
sebagai sumber utama untuk mengairi seluruh petak-petak sawah baik pada musim
kemarau maupun pada musim penghujan, sedangkan petani sawah tadah hujan
Air yang disalurkan pada setiap satu petak sawah, jumlahnya harus sesuai
dengan yang dibutuhkan oleh tanaman agar dapat tumbuh dengan baik, air yang
disalurkan harus mampu mengairi seluruh kebutuhan pada petak sawah, irigasi
merupakan sebuah usaha dalam peningkatan hasil produksi padi, irigasi tidak hanya
mencakup penyediaan air tetapi juga pengaturan dan saluran pembuangan (drainase),
irigasi bagi tanaman padi sawah berfungsi sebagai penyedia air yang cukup untuk
menjamin produksi.
3
Suhaila, “Analisis Kebutuhan Dan Ketersediaan Air Pada Pertanian Padi Sawah Di
Daerah Irigasi Manik Hataran Kecamatan Sidamanik Kabupaten Simalungun.h5.
4
Arsyad, Sitanala.” Konservasi tanah dan air”. ( Bogor: IPB Press. 2012).h.4.
5
Suhaila,“Analisis Kebutuhan Dan Ketersediaan Air Pada Pertanian Padi Sawah Di Daerah
Irigasi Manik Hataran Kecamatan Sidamanik Kabupaten Simalungun”, jurnal of agricultural, vol.
No.02, h 15.
3
Air irigasi berperan penting dalam setiap tahapan penanaman padi sehingga
irigasi diperlukan karena hampir sepertiga dari lahan di permukaan bumi, terutama di
daerah-daerah beriklim kering dan semi-arid kekurangan air sehingga air merupakan
kebutuhan air di persawahan. Pemenuhan kebutuhan air untuk sawah dapat dilihat
melalui jumlah ketersediaan air yang cukup untuk mengaliri seluruh petak sawah,
Besarnya kebutuhan air di sawah dinyatakan dalam mm/ hari. Ketersediaan air pun
tidak luput dalam menjawab permasalahan kebutuhan air untuk tanaman padi.
Ketersediaan air juga sangat berpengaruh menentukan hasil produksi padi. Menurut
Irigasi tidak hanya mencakup penyediaan air tetapi juga pengaturan dan saluran
pembuangan (drainase). Irigasi bagi tanaman padi sawah berfungsi sebagai penyedia
air yang cukup untuk menjamin produksi. Air irigasi berperan penting dalam setiap
6
Sitorus, Santun. “Evaluasi Sumberdaya Lahan”. (Bandung: Tarsito 2000) h 40.
7
Soetjipto. 2015. “Dasar-Dasar Dan Prakterk Irigasi”. Jakarta: Erlangga h 20.
8
Sosrodarsono, Suryono. 2017. Hidrologi Untuk Pengairan. Jakarta: P.T Dainippon Gitakarya
h 30.
4
pertanian.9
manusia yang sangat mendasar, dianggap strategis, serta sering mencakup hal-hal
yang bersifat emosional dan bahkan politis. Terpenuhinya pangan secara kuantitas
dan kualitas merupakan hal yang sangat penting sebagai landasan bagi pembangunan
meningkatkan pendapatan masyarakat tani. Hal ini dapat dicapai dengan cara
peningkatan produksi Komoditas padi sawah adalah salah satu tanaman pangan yang
beras pun semakin meningkat. Namun, produksi padi cenderung stagnan bahkan
menurun dan kondisi kesejahteraan petani itu sendiri juga terus mengalami masalah
produksi berkenaan dengan sifat usaha tani yang selalu tergantung pada alam
9
Sihombing, Patar Asroni. “Analisis Kebutuhan Dan Ketersediaan Air Pada Pertanian Padi
Sawah Di Daerah Irigasi Gabelas Kecamatan Laeparira” Skripsi (Medan : Jurusan Pendidikan
Geografi. FIS - Universitas Negeri Medan, 2013), h 20.
10
Salim, Muhammad. “Peranan Saluran Irigasi Bendung Pesayangan Untuk Mencukupi
Kebutuhan Tanaman Padi Petak Sawah Di Kecamatan Talang Kabupaten Tegal”. Skripsi (Semarang:
Jurusan Geografi. Fakultas Ilmu Sosial-Universitas Negeri Semarang 2017), h 7.
5
pendapatan yang diterima oleh petani. Risiko hasil atau produksi ditimbulkan antara
lain karena adanya serangan hama penyakit, kondisi cuaca atau alam, pasokan air
yang bermasalah, dan variasi input yang digunakan. Air merupakan salah satu faktor
yang penting untuk menentukan keberhasilan usaha tani padi dimana ketersediaan air
risiko yang dapat menyebabkan kerugian dan penurunan pendapatan petani, karena
pada saat musim kemarau tiba pasokan air dari irigasi yang ada tidak tersedia. Sistem
irigasi dan bangunan bendung perlu didirikan dalam pemenuhan kebutuhan air di
persawahan. Pemenuhan kebutuhan air untuk sawah dapat dilihat melalui jumlah
ketersediaan air yang cukup untuk mengaliri seluruh petak sawah, terlebih pada
musim kemarau.
tanaman dan bergantung kepada cara pengolahan lahan, besarnya kebutuhan air di
sawah dinyatakan dalam mm/ hari ketersediaan air pun tidak luput dalam menjawab
permasalahan kebutuhan air untuk tanaman padi dan ketersediaan air juga sangat
Umum ketersediaan air adalah kemampuan air untuk mengalirkan air ke tanah pada
6
petak-petak sawah.11 Air dalam jumlah yang cukup dan mutu yang baik merupakan
ketersediaan pada jaringan irigasi harus mampu mencukupi kebutuhan air untuk
pertanian di daerah tersebut. Ketersediaan air akan terganggu akibat perubahan iklim
yang sering muncul pada sawah irigasi adalah air untuk seluruh petak sawah yang
tidak mencukupi. Apalagi jika memasuki musim kemarau maka daerah sawah bagian
hilir pasti akan kekurangan air. Hal ini menandakan saluran irigasi pada waktu-waktu
kesempatan kerja bagi masyarakat di Desa Sungai Kinjil menjadi tumpuan hidup,
oleh karenanya perlu pengelolaan yang tepat dengan menggunakan faktor produksi
secara efisien. Penggunaan faktor produksi yang tidak efisien dalam usahatani padi
sawah akan mengakibatkan rendahnya produksi dan tingginya biaya, dan pada
mesin perontok, karena sering terjadi penambahan faktor produksi tidak memberikan
11
Popidylah ,Radian, Adi suyatno”AnalisisPendapatan Usahatani Padi Di Desa Sungai
Kinjil Kecamatan Benua KayongKabupaten Ketapang”, dalam jurnal social of agriculture, vol 4. No.
2, h. 3.
7
pendapatan yang diharapkan oleh petani. Masih banyaknya rumah tangga sangat
miskin yang tidak dapat memunuhi kebutuhan dasar pendidikan dan kesehatan
disebabkan oleh akar permasalahan yang terjadi baik pada posisi Rumah Tangga
Program JIAT (jaringan irigasi air tanah) merancang sistem pengaduan yang
dapat mengantisipasi segala permasalahan yang mungkin timbul mulai dari tingkat
segala permasalahan yang mungkin timbul mulai dari tingkat masyarakat, kelurahan,
dilakukan dengan melakukan penulusuran dan pengumpulan data. Dalam hal ini
masyarakat. Alasan dalam pemilihan judul yaitu karena sesuai dengan bidang
Bulukumba.
8
1. Fokus Penelitian
2. Deskripsi Fokus
a. Implementasi
rencana yang telah disusun secara cermat dan rinci (matang). Implementasi di
anggap sebagai wujud utama dan tahap yang sangat menentukan dalam proses
kebijakan.13
Jaringan irigasi air tanah adalah jaringan irigasi yang airnya berasal dari air
tanah, dengan infrastruktur yang terdiri dari sumur, instalasi pompa, dan saluran
12
https://kbbi, web. Id, di akses 25 januari 2019, 20.00.
13
Riant Nugroho Dwijowijoyo, komunikasi pemerintahan (Jakarta: p telex media komputindo
kelompok Gramedia, 2004), h. 158-160.
9
irigasi air tanah termasuk bangunan di dalamnya. Teknologi ini di desain dalam
c. Petani
Petani ialah orang yang bercocok tanam dan memenuhi Sebagian atau
seluruh kebutuhan hidupnya di bidang pertanian, dalam arti luas yang meliputi
pertanian, utamanya dengan cara melakukan pengolahan tanah dengan tujuan untuk
menumbuhkan dan memelihara tanaman seperti padi, bunga, buah, dan lain-lain,
dengan harapan untuk memperoleh hasil dari tanaman tersebut untuk digunakan
sendiri ataupun menjualnya kepada orang lain. Mereka juga dapat menyediakan
Adapun jenis petani dalam bidang pangan yaitu petani sawah tadah hujan atau
biasa di sebut petani musiman yaitu petani yang menggarap lahan pertanian hanya
pada saat musim hujan atau petani yang mengandalkan air hujan untuk memenuhi
saluran irigasi yang berfungsi untuk mengalirkan air yang menjadi kebutuhan
tanaman padi.
d. Tingkat Kesejahtraan
14
https://www.pu.go.id/berita/view/11219/jaringan-irigasi-air-tanah, diakses 25 januari
2019, 20.00.
10
hanya dipikirkan tetapi harus diusahakan untuk dimiliki, sebab tanpa usaha dan kerja
C. Rumusan Masalah
untuk lebih kongkritnya, penulis akan Menyusun rumusan masalah sebagai berikut:
Eksistensi kajian Pustaka dalam bagian ini dimaksud oleh penulis untuk
memberi pemahaman serta penegasan bahwa masalah yang menjadi kajian tentang
1. Jurnal Heni Rengganis dengan jidul “potensi dan upaya pemanfaatan air tanah
untuk irigasi lahan kering di nusa tenggara”. Hasil penelitian ini air tanah dalam
11
memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan air permukaan atau air tanah
diharapkan pada musim kemarau pun masih dapat dimanfaatkan, selain itu
memerlukan sarana dan teknologi yang tidak sederhana, serta biaya yang mahal.
Pengeboran air tanah pada akuifer dalam umumnya merupakan alternatif terakhir
sebagai sumber penyediaan air bersih Pengembangan dan pemanfaatan air tanah,
termasuk pengeboran sumur-sumur produksi untuk air baku dan Jaringan Irigasi
Air Tanah (JIAT) telah dilaksanakan oleh Pendayagunaan Air Tanah (PAT) BWS
Nusa Tenggara I (NT I) dan BWS Nusa Tenggara II. Berdasarkan data yang
bersumber dari Ditjen Sumber Daya Air (SDA) Kementrian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat (PUPR), tercatat ±745 buah sumur yang dibuat oleh PAT NT I
2. Husnun Mila Safitri dengan judul “Dampak masalah jadwal tanam padi terhadap
Kabupaten jember”. Hasil dari penelitian ini adalah Jadwal tanam yang tidak
15
Heni Rengganis. “potensi dan upaya pemanfaatan air tanah untuk irigasi lahan kering di
nusa tenggara”, dalam jurnal irigasi, vol.11,no.02.
12
serentak adalah kondisi air atau irigasi yang tidak merata sehingga, hal itu dapat
memicu konflik sosial antar petani yang merasa bahwa air atau irigasi yang
mereka terima tidak sama rata, kurangya teknologi dan peran pemerintah untuk
dapat memaksimalakan air yang berlimpah di sebagian areal lahan dan irigasi
yang tidak merata tersebut dapat menimbulkan kesenjangan atau konflik antara
petani yang mendapat irigasi cukup dengan petani yang irigasinya kurang
memadai, petani yang jauh dari sumber air merasa bahwa petani yang dekat
sumber air tidak memiliki rasa toleran dalam pemenuhan irigasi untuk tanaman
padi mereka.16
3. Jurnal Rika Angngela “Analisis Perbandingan Risiko Usahatani Padi Pada Musim
Hujan Dan Musim Kemarau Di Nagari Mungo Kecamatan Luak Kabupaten Lima
Puluh Kota”. Hasil penelitian ini adalah berdasarkan analisis resiko produksi
usahatani padi pada musim hujan dan musim kemarau diperoleh hasil bahwa,
risiko produksi yang dihadapi petani padi di Nagari Mungo Kecamatan Luak pada
musim hujan lebih kecil dari pada musim kemarau. Dimana pada musim kemarau
nilai CV yaitu 0,25 dan pada musim hujan dengan nilai CV yaitu 0,13, nilai
dalam kategori rendah. Sedangkan pada analisis risiko pendapatan usahatani padi
pada musim hujan dan musim kemarau diperoleh hasil bahwa risiko pendapatan
16
Jurnal Husnun Mila Safitri dengan judul “Dampak masalah jadwal tanam padi terhadap
perubahan sosial masyarakat di desa dukuhmencek kecamatan sukorambi Kabupaten jember”,dalam
jurnal of agricultural economic and business, vol.02 no.01
13
usahatani pada musim hujan juga lebih kecil dengan nilai CV yaitu 0,21 dari pada
musim kemarau dengan nila CV yaitu 0,38 yang termasuk kedalam kategori
rendah.
Risiko yang paling banyak dihadapi oleh petani disebabkan oleh perubahan
iklim dan cuaca, selain itu juga serangan dari beberapa hama dan penyakit tanaman
padi. Untuk menghadapi risiko usahatani padi pada musim hujan dan musim kemarau
pemeliharaan secara rutin dan pengendalian hama dan penyakit secara teratur. Untuk
mata pencarian, dan mengikuti asuransi pertanian sehingga risiko yang dihadapi
petani termasuk ke dalam kategori rendah. Penelitian ini dapat memberikan saran
bagi petani dalam menghadapi sumber risiko pada kegiatan usahatani padi pada
musim hujan maupun musim kemarau dengan stategi preventif dan mitigasi yang
lebih baik lagi sehingga risiko yang dihadapi petani termasuk kedalam kategori
rendah dan diharapkan usahatani yang dilakukan memberikan pendapatan yang cukup
bagi petani.
Penelitian ini dapat digunakan sebagai saran untuk pemerintah agar dapat
lebih intensif dalam membantu petani padi dalam menghadapi risiko pada kegiatan
usahataninya baik pada musim hujan dan musim kemarau misalnya dengan
memperkuat keberadaan asuransi pertanian di Nagari Mungo agar setiap risiko yang
dihadapi petani bisa diiatasi oleh asuransi. Karena padi merupakan makanan pokok
masyarakat.
14
1. Tujuan Penelitian
berikut:
a. Untuk mengetahui implemtasi dari program JIAT (jaringan irigasi air tanah)
2. Kegunaan Penelitian
antara lain:
a. Kegunaan Teoritis
1. Diharapkan dengan penelitian ini dapat menjadi bahan yang berguna bagi
masa depan, hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan bacaan di Fakultas