Anda di halaman 1dari 6

Edumatsains, 7 (1) Juli 2022, 33-38

EduMatSains
Jurnal Pendidikan, Matematika dan Sains
http://ejournal.uki.ac.id/index.php/edumatsains

HUBUNGAN SUHU DAN KADAR KOTORAN CPO PADA


STASIUN KLARIFIKASI

Anna Angela Sitinjak1*, Toni Tumangger2


1,2
Politeknik Teknologi Kimia Industri Medan

Diterima: 23 Maret 2022 Direvisi: 18 April 2022 Diterbitkan : 05 Juli 2022

ABSTRACT

The quality of Crude Palm Oil is known from the level of impurities and oil losses. Many factors cause the
quality of CPO is not as expected, one of which is temperature. This study aims to know the relationship
between temperature and levels of impurities. The research method used is descriptive corellation research and
then look for the correlation coefficient to see the relationship between these two variables. The results showed
that at a temperature of 900C - 950C, an impurity contents of 0.22% - 0.37% and r = -0.9584 which means that
there is a strong negative relationship, namely the temperature. higher, the lower the level of impurities.

Keywords: CPO, temperature, impurities

PENDAHULUAN klarifikasi. Adapun mekanisme yang


Kelapa sawit merupakan komoditas digunakan pada proses klarifikasi adalah
perkebunan sebagai bahan baku pembuatan dengan memanfaatkan berat jenis (Kristono,
minyak seperti minyak goreng, minyak untuk 2018). Pemisahan material padat dapat
kebutuhan industri dan bahan bakar. Setelah digunakan dengan prinsip gaya sentrifugal
revolusi industri, permintaan terhadap dengan memutar bahan pada kecepatan
minyak nabati untuk bahan pangan dan tertentu sehingga material padatan dengan
industri meningkat. Pengolahan kelapa sawit berat jenis lebih tinggi dapat dipisahkan.
melalui beberapa stasiun yaitu stasiun Hasil dari proses klarifikasi adalah minyak
penerimaan buah, stasiun perebusan, stasiun sawit mentah berupa CPO yang akan
threshing, stasiun empty bunch, stasiun press, dilanjutkan ke stasiun berikutnya.
stasiun klarifikasi/pemurnian, stasiun kernel, Pada stasiun klarifikasi terdapat sludge
stasiun boiler dan stasiun pengolahan limbah. centrifuge. Sludge centrifuge adalah alat
Minyak sawit yang keluar dari stasiun untuk mengutip minyak yang masih
pengepresan masih berupa minyak yang mengandung sludge. Alat ini bekerja dengan
mengandung material pengotor dan hal ini memanfaatkan gaya sentrifugal dari
dapat menurunkan mutu minyak. karena itu, pemutaran bowl yang telah terisi padat
perlu dilakukan proses pembersihan atau dengan sludge, sludge yang memiliki berat
penjernian yang disebut sebagai proses jenis lebih berat akan terlempar keluar

*Correspondence Address
E-mail: annaangelasitinjak@yahoo.co.id
Anna Angela Sitinjak, Toni Tumangger/ Edumatsains 7 (1) (2022) 33-38

melalui nozzle dan minyak yang berat Mempertahankan mutu CPO menjadi
jenisnya lebih ringan (light phase) akan hal yang penting dalam pengolahan kelapa
terkumpul di tengah bowl melalui duscharge sawit. Hasibuan (2012) melakukan kajian
pipa untuk dikirim ke Collection Trank. mutu dan karakteristik fisik kimia minyak
Pada sludge centrifuge memungkinkan sawit dan produk fraksinasinya dan
adanya minyak yang hilang. Ternyata, memperoleh minyak yang mengandung asam
minyak yang hilang ini akan mempengaruhi lemak tidak jenuh tinggi memiliki titik
mutu minyak kelapa sawit. Kehilangan leleh,bilangan penyabunan, viskositas dan
minyak yang terjadi dalam proses pemurnian kandungan lemak padat yang rendah serta
minyak bisa berkisar antara 0,51-0,59%. bilangan iod tinggi. Kristono, Istianto, dan
Selama tidak melewati batas yaitu 0,6% Ali (2020) melakukan penelitian terhadap
masih dianggap wajar. Beberapa faktor yang tinggi/tebalnya lapisan minyak dimana
mempengaruhi banyaknya oil losses antara ukuran ketebalan lapisan minyak ini
lain nozzle yang digunakan, pembersihan mempengaruhi kualitas minyak sawit,
dinding bowl, dan juga keseimbangan alat. dengan mengambil dari level 20 cm, 30 cm
Selama proses pengolahan risiko oil losses dan 40 cm dengan hasil rata-rata kadar air
memang biasa terjadi dan sulit dihindari. dan pengotor CST adalah 29,125% dan
Meski tidak dapat dihindari, oil losses pada 38,931%, rata-rata output skimmer untuk
pabrik kelapa sawit ini bisa diminimalisir kelembaban dan kadar air pengotornya aalah
sehingga tidak membuat kerugian yang besar 1,039% dan 0,089%. Alfikri dan Hariastuti
terhadap pabrik. (2019) meneliti kualitas minyak kelapa sawit
Mutu minyak kelapa sawit dapat dengan pendekatan Lean Six Sigma dan
dibedakan menjadi dua arti, pertama, benar- menyatakan bahwa upaya yang dilakukan
benar murni dan tidak bercampur dengan untuk meningkatkan kualitas (CPO) yaitu
minyak nabati lain. Mutu minyak kelapa berupa melakukan inspeksi terhadap suhu
sawit tersebut dapat ditentukan dengan dan tekanan mesin vacum dryer dan
menilai sifat-sifat fisiknya, yaitu dengan membatasi waktu pada proses perebusan
mengukur titik lebur angka penyabunan dan buah selama 90 – 100 menit.
bilangan yodium. Kedua, pengertian mutu Stasiun klarifikasi merupakan tempat
sawit berdasarkan ukuran. Dalam hal ini proses pemurnian CPO atau minyak kasar
syarat mutu diukur berdasarkan spesifikasi hasil ekstraksi sebelum disimpan di Tangki
standar mutu internasional yang meliputi Penyimpanan (Storage Tank). Pada stasiun
kadar ALB, air dan kotoran. ini minyak kasar dibersihkan dari kotoran-
kotoran. Temperature yang ideal untuk

34
Anna Angela Sitinjak, Toni Tumangger/ Edumatsains 7 (1) (2022) 33-38

memudahkan proses pemurnian (pemisahan yang diteliti (W. Gulo, 2008). Adapun
minyak dari kadar kotorannya) adalah pada sampel yang digunakan berasal dari suatu
suhu 90° - 95°C (Purwanti & Rahmawati, pabrik dengan suhu pada unit sebelum
2019). Standar kotoran berdasarkan SNI sludge sentrifuge di stasiun klarifikasi adalah
adalah sebesar 0,5% (SNI 01-2901-2006). sebesar 87-950C (artinya suhu sludge yang
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui masuk ke sludge centrifuge sebesar 87-950C
hubungan antara suhu dan kadar kotoran ), kemudian diolah pada laboratorium,
yang terdapat pada sludge. dengan memfokuskan kinerja temperatur
dan konsentrasi kadar pengotor, dimulai
METODE PENELITIAN dengan proses preparasi sampel
Penelitian ini termasuk pada penelitian (pengambilan sampel sludge), pengaturan
deskriptif korelasional. Penelitian deskriptif temperatur oven pada suhu 1100C dan
korelasional merupakan metode yang dilakukan uji pengeringan minyak.
memberikan gambaran dan Kemudian dicari koefisien korelasi untuk
menginterpretasikan objek sesuai dengan melihat kuat atau tidaknya hubungan X dan
apa adanya. Dengan metode ini, Y.
dimungkinkan untuk menggunakan
hubungan antar variabel. Jenis penelitian ini HASIL DAN PEMBAHASAN
tidak menguji hipotesis melainkan hanya a. Hasil Penelitian
mengkorelasikan informasi sesuai variabel Berikut ini adalah hasil penelitian:

Tabel 1. Data Primer dan Kadar Kotoran


Berat Kertas
Berat Awal kertas Kadar
No Temperatur Berat Sampel saring + kotoran
Saring Kotoran
setelah dioven
1 870 C 10,0025 gr 1,0746 gr 1,1547 0,8008 %
2 890 C 10,0113 gr 1,0755 gr 1,1296 gr 0,5404 %
3 910 C 10,0145 gr 1,0759 gr 1,1127 gr 0,3675 %
4 930 C 10,0085 gr 1,0748 gr 1,1035 gr 0,2868 %
5 950 C 10,0022 gr 1,0755 gr 1,0979 gr 0,2240 %

35
Anna Angela Sitinjak, Toni Tumangger/ Edumatsains 7 (1) (2022) 33-38

Pada perhitungan kandungan kotoran diambil berat kertas saring sebelum penyaringan :
satu sampel dan hal yang sama dapat 1,0746 gr
dilakukan pada sampel lain. berat kertas saring + kotoran setelah di oven :
Pada suhu 870 C 1,1547 gr
berat sampel :10,0025 gr

Kandungan kotoran =

= 0,8008 %
Selanjutnya dilakukan analisis regresi linear : a = 6,84666

Sehingga persamaan garis regresi linear


Tabel 2. Data Temperatur dan kadar Kotoran hubungan temperatur terhadap kadar
Temperatur Kadar Kotoran pengotor adalah :
No
(X) (Y) Y = 6,84666 – 0,07036X
1 87 0,8008
2 89 0,5404 Adapun koefisien korelasi adalah sebagai
3 91 0,3675 berikut:
4 93 0,2868 X Values
5 95 0,224 ∑ = 455
Total 455 2,2195 Mean = 91
∑(X - Mx)2 = SSx = 40

Y Values
∑ = 2.22
Mean = 0.444
∑(Y - My)2 = SSy = 0.216
b = -0,07036
X and Y Combined
N=5
∑(X - Mx)(Y - My) = -2.814

36
Anna Angela Sitinjak, Toni Tumangger/ Edumatsains 7 (1) (2022) 33-38

R Calculation CPO telah mendapatkan perlakuan dari


r = ∑((X - My)(Y - Mx)) / √((SSx)(SSy)) proses-proses sebelum unit sludge centrifuge
r = -2.814 / √((40)(0.216)) = -0.9584 pada stasiun klasirfikasi/pemurnian.
Kandungan kotoran yang terdapat pada CPO
Dan nilai r2 adalah 0,9186
didapatkan berbeda pada setiap variasi
Ini menunjukkan adanya negatif korelasi
temperatur.
yang kuat, yang artinya X dan Y memiliki
Dari data perhitungan dapat dilihat
hubungan berkebalikan.
bahwa semakin tinggi temperatur maka
semakin rendah kadar kotoran, seperti
b. Pembahasan tampak pada grafik berikut:
Pada stasiun pemurnian terjadi proses
pemisahan sludge dengan minyak, dimana

Grafik 1. Hubungan Temperatur dan Kadar Kotoran

Dari grafik dapat dilihat bahwa kadar kotoran tinggi temperatur sludge yang masuk ke unit
yang mendekati standar SNI adalah ketika sludge centrifuge maka kadar kotoran
temperatur 900C – 950C, sekitar 0,2% & semakin berkurang. Hal ini diakibatkan oleh
0,4%. Adapun hubungan kedua variabel ini tinggi rendahnya viskositas (kekentalan)
memiliki hubungan negatif yang kuat, yang minyak. Viskositas CPO yang kecil dapat
nampak dari persebaran data yang mendekati mempercepat proses pengendapan minyak
sekitar garis. Hubungan yang dimaksud dan jika sebalikanya maka proses
adalah adanya korelasi antara suhu dan kadar pengendapan berjalan lambat. Dengan
kotoran dengan hubungan yaitu semakin menaikkan temperatur (suhu) maka dapat

37
Anna Angela Sitinjak, Toni Tumangger/ Edumatsains 7 (1) (2022) 33-38

menurunkan viskositas CPO sehingga proses Anita, Zulisma. 2009. Pengaruh Temperatur
pengendapan (pemisahan sludge dengan terhadap kecepatan Pengendapan
minyak) dapat berlangsung dengan baik yang sludge dalam Crude Palm Oil (CPO)
akhirnya berat atau kadar kotoran menjadi pada CST. Medan: USU Repository.
rendah (PT. Socfin Indonesia, 1985). Hal ini Gulo. W. 2008. Strategi Belajar Mengajar.
sejalan dengan penelitian Anita (2009) yang Jakarta: PT Grasindo.
melakukan penelitian untuk mengetahui Hasibuan, Hasrul Abdi. 2012. Kajian Mutu
pengaruh suhu terhadap kecepatan dan Karakteristik Minyak Sawit
pengendapan sludge dan diperoleh suhu Indonesia serta Produk Fraksinasinya.
optimal 900C dengan kecepatan pengendapan Jurnal Standarisasi, 14(1):13-21.
0,3507 cm/det. Kristono, St Nugroho. 2018. Analisa
Pengaruh Steam Injection terhadap
KESIMPULAN Overload Continuous Settling Tank
Dalam pengolahan CPO temperatur (Studi Kasus di PKS XYZ). Jurnal
dijaga kestabilannya agar kadar kotoran Citra Widya Edukasi, X(1): 67-72.
CPO berada pada ukuran standar. Dari hasil Kristono, St. Nugroho, Istianto Budhi
penelitian dapat disimpulkan bahwa kadar Raharja, Ali Darmawan. 2020. The
kotoran pada temperatur 900C-950C sekitar Effect of Oil Thickness in the
0,37%-0,22 % dan nilai r = -0,9584 yang Cylindrical Settling Tank on the
menunjukkan adanya hubungan negatif yang Moisture and Impuritiesof Crude Palm
kuat yaitu semakin tinggi temperatur maka Oil (CPO). Journal of Applied Science
semakin rendah kadar kotoran. and Advanced Technology, 3(1): 21-29.
Purwanti, Anita & Rahmawati. 2019.
DAFTAR PUSTAKA Analisis Proses Pemisah Kadar
Alfikri, Gustaf, Ni Luh Putu Hariastuti. 2019. Produksi Crude Palm Oil (CPO) di PTP
Peningkatan Kualitas Minyak Kelapa Nusantara 1 Tanjung Seumantoh-Aceh
Sawit dengan Pendekatan Lean Six Tamiang. Jurnal Hadron, 1(1): 5-8.
Sigma-(Studi Kasus di PT. Sawit Mas PT. Socfin Indonesia. 1985. Buku Pedoman
Parenggean). Jurnal IPTEK, 23(1): 47- Teknik dan Teknologi Jilid I. Medan.
54.

38

Anda mungkin juga menyukai