Anda di halaman 1dari 9

ANALISIS HUBUNGAN KECEPATAN PUTARAN AGITATOR

TERHADAP KADAR MINYAK HASIL PROTOTYPE RANGKAIAN


ALAT CONTINUOUS SETTLING TANK
1
Anna Angela Sitinjak, 2Mustakim,3Faisal Reza
Prodi Teknik Mekanika, Politeknik Teknologi Kimia Industri Medan
Jalan Medan Tenggara VII, Medan, Sumatera Utara, 20228
1
annaangelasitinjak@yahoo.co.id

Abstrak
Pada penelitian ini dirancang sebuah prototype pada unit continuous settling tank yang
dikhususkan untuk proses pemisahan minyak dan lumpur. Penelitian ini bertujuan untuk
menganalisis bagaimana hubungan kecepatan putar agitator dengan kadar minyak pada
temperatur 900C. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif, dengan
terlebih dahulu merancang unit continuous settling tank, pengumpulan data dengan mengubah
kecepatan putaran agitator dan statistik analisis menggunakan uji-t. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa kecepatan putar agitator 41 rpm tidak menghasilkan minyak yang
menempel pada lumpur, kemudian kecepatan dinaikkan dan terjadi peningkatan kandungan
minyak. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yaitu kecepatan putar
agitator berpengaruh signifikan terhadap kadar minyak yang diperoleh dari thitung = 12,21 ,
ttabel = 3,182 ; thitung > ttabel dengan = 5%.

Kata Kunci: continuous settling tank, lumpur, kecepatan putaran agitator

Abstract
In this study, a prototype was designed in a continuous settling tank unit which is devoted to the
process of separating oil and sludge. This study aims to analyze about how the rotation speed of
agitator relates to oil content at temperature of 900 C. The research method used is descriptive
quantitative, by first designing the continuous setting tank unit, collecting data by changing the
rotation speed of agitator and statistical analysis using the t-test. The result showed that the
agitator rotational speed of 41 rpm did not produce oil that was attached to the sludge, then the
speed was increased and there was an increase in the oil content. From the results of the study, it
showed that there is a relationship, namely the rotation speed of agitator has a significant effect
on oil content, which is obtained from tcalculation = 12.21, ttable = 3.182 ; tcalculation > ttable dengan
= 5%.

Keywords: continuous settling tank, rotation speed of agitator, sludge,

PENDAHULUAN bahan yang dapat digunakan pada berbagai


sektor industri adalah perkebunan kelapa
Indonesia merupakan negara yang sawit dengan produk utamanya adalah Crude
memiliki tanah yang subur, sehingga Palm Oil (CPO) [1]. Crude Palm Oil (CPO)
pertanian menjadi salah satu sumber dapat digunakan oleh industri pembuatan
pendapatan terbesar negara dalam berpuluh- minyak goreng, sabun, bahkan produk-produk
puluh tahun lamanya. Seiring dengan kecantikan. Karena peningkatan akan
perkembangan teknologi, Indonesia mulai kebutuhan produksi CPO, meningkat juga
mengembangkan industri-industri. Salah satu lahan-lahan perkebunan sawit sebesar 14,33

Sitinjak, Mustakim, Reza, Analisis Hubungan, ... 135


https://doi.org/10.35760/tr.2022.v27i2.5889
juta hektar dengan produksi mencapai 42,9 skimmer. Posisi oil skimmer adalah ditengah-
juta ton [2]. Adapun kelebihan dari minyak tengah tangki, yang ketinggiannya bisa
kelapa sawit yaitu mengandung beta karoten dinaikkan dan diturunkan sesuai dengan
atau pro-vitamin A dan pro-vitamin E yang ketinggian minyak di dalam CST.
diperlukan pada proses metabolisme pada Pada CST, ada suatu proses
tubuh manusia dan antioksidan. Tingginya pengadukan dengan agitator dan diusahakan
minat akan CPO sehingga dibutuhkan kontrol menghasilkan pengadukan yang sebaik
dalam hal harga [3]. mungkin dengan pemakaian daya sekecil
Pada proses pengolahan CPO, terdapat mungkin. Ini berarti seluruh tangki pengaduk
proses pemurnian CPO yang selesai dari dapat digerakkan secara merata, biasanya
stasiun pengempaan yang memisahkan secara turbulen. Pengadukan semakin buruk
minyak dan sludge secara gravitasi dengan jika semakin banyak bahan bergerak dalam
bantuan pengadukan yaitu agitator pada unit arah tangensial. Pada pergerakan tangensial
Continuous Setting Tank (CST). Proses ini, bahan ini berputar-putar bersama dengan
pemurnian ini tidak lepas dari berat jenis. pengaduk sehingga permukaan cairan
Berat jenis paling rendah akan berada di membentuk kerucut di sekeliling sumbu
lapisan atas yaitu minyak, lapisan kedua yang pengaduk.
paling bawah berupa sludge (lumpur). Proses Adapun faktor-faktot yang mem-
pemurnian minyak diharapkan dapat pengaruhi kinerja CST adalah suhu, air dilusi,
menghasilkan minyak dengan kualitas kadar kecepatan pengaduk, kualitas dan kuantitas
air 0,2% dan 0,04% kotoran. umpan dan desain dalam menentukan
Proses pemisahan minyak dengan retention time. Anita [4] melakukan penelitian
sludge terjadi pada suhu 900-950C. Lumpur untuk melihat pengaruh suhu terhadap
yang mengendap didalam CST dialirkan ke kecepatan pengendapan sludge pada CST dan
Sludge Tank (Underflow), dan minyak diperoleh semakin tinggi suhu maka
dialirkan menuju Pure Oil Tank (Overflow). pengendapan sludge semakin cepat, dengan
Untuk mengetahui performance kerja CST suhu optimal 900 C pada kecepatan peng-
masih baik maka indikator yang digunakan endapan 0,3507 cm/det. Karena pentingnya
adalah kandungan minyak pada lumpur di proses pemurnian minyak ini, khususnya unit
underflow harus sekitar 10%. Ketebalan CST, membuat peneliti lain melakukan
lapisan minyak pada CST dapat mem- penelitian pada unit ini juga. Purwanti &
pengaruhi kandungan minyak pada lumpur di Rahmawati [5] mendapatkan hasil penelitian
underflow. Sebaiknya ketebalan lapisan bahwa dengan suhu 900-950 C dengan
minyak dalam CST sekitar 40-60 cm dan kecepatan putar yang tetap, 3000 Rpm, proses
dilakukan pengutipan minyak melalui pemurnian mudah dilakukan, karena suhu

136 Jurnal Ilmiah Teknologi dan Rekayasa Volume 27 No. 2 Agustus 2022
yang terlalu rendah menyulitkan dalam proses suhu konstan 900C dan menganalisa
pemisahan minyak dengan sludge dan suhu bagaimana hubungan kedua variable ini.
yang terlalu tinggi menyebabkan mutu
minyak yang dihasilkan kurang baik. Untuk METODE PENELITIAN
0 0
menjaga suhu 90 -95 C ini, pada CST
digunakan dua jenis pipa steam, yaitu steam Metode penelitian yang digunakan
inject pipe yang digunakan untuk menaikkan adalah deskriptif kuantitatif. Metode ini
0 0
suhu hingga 90 -95 C dengan adanya waktu digunakan untuk menggambarkan, men-
tertentu dalam pengaktifannya dan steam coil jelaskan, atau meringkaskan berbagai kondisi,
pipe yang digunakan untuk mempertahankan situasi, fenomena, atau berbagai variabel
suhu di dalam tangki. Untuk mengetahui penelitian menurut kejadian sebagaimana
waktu pengaktifan steam injection yang adanya yang dapat dipotret, diwawancara,
optimal, Kristono [6] melakukan penelitian diobservasi, serta yang dapat diungkapkan
yang berfokus pada masalah ini dan diperoleh melalui bahan-bahan documenter atau hasil
bahwa waktu pengaktifan steam injection percobaan. Setelah pengumpulan data dari
yang optimal hingga memenuhi level CST hasil percobaan, dilakukan uji-t dengan
pada saat proses berjalan normal adalah terlebih dahulu mencari persamaan regresi
selama 2,95 menit dimana injeksi itu akan linear dan koefisien korelasi.
mengisi ruang kosong di CST sebesar
10,0097 m3. Pengutipan minyak pada CST a. Pembuatan Prototype Continuous Setting
dilakukan dengan cara menurunkan tuas dari Tank
alat pengutip minyak (skimmer) apabila Spesifikasi Alat
ketebalan minyak sudah mencapai 40-60cm, 1. Elektromotor
dengan gelas penduga. Jika diperhatikan, Type : YC 90S-4
tingkat keakuratan gelas penduga adalah Frekuensi : 50 Hz
kurang baik, sehingga Mahfud [7] merancang Daya : 1 Hp
suatu sensor magnet untuk membaca Tegangan : 5 A
ketebalan minyak di CST dengan bantuan Putaran : 1400 rpm
tiang dan pelampung. Penelitian-penelitian Cos : 0,8
sebelumnya berkaitan dengan suhu di CST, 2. Inverter
karena suhu memang memegang peranan Type : Inverter 3G 3JX / HE 015
penting pada proses pemurnian minyak. Input : 50 Hz, 60 Hz, 200-240 Volt 1 Ph
Karena itu, peneliti tertarik untuk meneliti apa Output : 0,5 – 400 Hz, 240 Volt 3Ph
yang terjadi terhadap kadar minyak jika 3. Continuous Settling Tank
kecepatan putar agitator berubah-ubah namun Tinggi Tabung : 60 cm

Sitinjak, Mustakim, Reza, Analisis Hubungan, ... 137


https://doi.org/10.35760/tr.2022.v27i2.5889
Diameter Tabung Dalam : 30 cm 3. Pipa (sebagai kaki tabun dan pipa
Diameter Tabung Luar : 40 cm undeflow)
Volume Tabung Dalam : ± 44 Liter 4. Electromotor (mengubah energi listrik
Volume Tabung Luar : ± 36 Liter menjadi energi mekanik)
5. Flange (menyambungkan poros motor
Bahan dan pipa agitator)
1. Plat (pembuatan tabung dan kerucut) 6. Inverter (mengubah tegangan searah
2. Siku (pembuatan dudukan motor) menjadi tegangan bolak-balik.

Gambar 1. Rangkaian Alat Gambar 2. Prototype CST


CST

b. Pengujian Prototype CST menggunakan alat centrifuge yang kecepatan


Pada Gambar 2 disajikan Prototype putaran 5000 Rpm selama 30 menit. Dari
CST. Pengujian Prototype CST dilakukan hasil pengujian ini akan ada pemisahan
dengan cara merubah kecepatan putar antara minyak dan lumpur, kemudian
agitator melalui alat inverter. Alat inverter di dihitung kadar minyak (%).
setting dan waktu pengadukan dihitung
dengan stopwatch. Suhu tetap pada heater HASIL DAN PEMBAHASAN
sekitar 900 C. Percobaan dilakukan sebanyak
6 kali pada setiap sampel dengan jumlah Setelah prototype selesai dirancang dan
sampel sebanyak 6 sampel. Setelah dilakukan hasil percobaan, diperoleh data-
dilakukan percobaan pada unit CST, maka data hasil percobaan yang disajikan pada
diambil sampel sludge dan diuji Tabel 1 sebagai berikut:

138 Jurnal Ilmiah Teknologi dan Rekayasa Volume 27 No. 2 Agustus 2022
Tabel 1. Data Hasil Percobaan
Kecepatan
Volume Kadar
Putaran Temperatur Volume
NO Sampel Minyak Minyak
Agitator ( 0C) Sampel
(ml) (%)
(Rpm)
0 0
0 0
0 0
1 A 41 90 10
0 0
0 0
0 0
0.5 5
0.1 1
0.6 6
2 B 46 90 10
0.1 1
0.1 1
0.2 2
0.9 9
1.6 16
0.9 9
3 C 51 90 10
0.4 4
0.5 5
0.5 5
1.4 14
1.1 11
1.3 13
4 D 56 90 10
1.4 14
1.1 11
1.6 16
1.6 16
1.9 19
1.5 15
5 E 60 90 10
1.5 15
1.6 16
1.7 17

Dalam menghitung kadar minyak karena pada sampel A volume minyak 0


dalam sludge, digunakan rumus berikut: maka rata-rata kadar minyak adalah nol (0).

Demikian juga perhitungan untuk


sampel B, C, D dan E. Berikut Tabel 2 data
rata-rata kadar minyak yang terikut pada
Untuk kadar minyak sampel A: sludge akibat adanya kecepatan putarana
agitator, yang hasil perhitungannya akan
; diolah.

Sitinjak, Mustakim, Reza, Analisis Hubungan, ... 139


https://doi.org/10.35760/tr.2022.v27i2.5889
Tabel 2. Rata-Rata Kadar Minyak (%)
Kecepatan Putaran Rata-Rata Kadar
NO Sampel
Agitator (Rpm) Minyak (%)
1 A 41 0
2 B 46 2.66
3 C 51 8
4 D 56 13.16
5 E 60 16.33

Tabel 3. Data Hubungan Kecepatan Putar Agitator dengan Kadar Minyak


Kecepatan Putar
Rata-Rata Kadar
No Agitator (RPM) / Xi2 Xi * Yi Yi2
Minyak (%) / Yi
Xi
1 41 1681 0 0 0
2 46 2116 2.66 122.36 7.0756
3 51 2601 8 408 64
4 56 3136 13.16 736.96 173.1856
5 60 3600 16.33 979.8 266.6689
total 254 13134 40.15 2247.12 510.9301

Dari Tabel 2 dapat dilihat bahwa pada a. Regresi Linear


kecepatan 41 Rpm, rata-rata kadar minyak Untuk melihat apakah ada hubungan
sebesar 0%. Ini menunjukkan bahwa tidak kecepatan putar agitator dengan rata-rata
ada minyak yang terikut pada lumpur. kadar minyak digunakan persamaan Regresi
Kemudian Kecepatan putar agitator linear sederhana kemudian dilihat koefisien
ditingkatkan dan terdapat kadar minyak pada korelasi (r). Persamaan regrefi linear dapat
lumpur yaitu, pada 46 Rpm terdapat 2.66% dilihat di bawah ini:
rata-rata kadar minyak, pada 51 Rpm terdapat
8% rata-rata kadar minyak, pada 56 Rpm
terdapat 13.16% rata-rata kadar minyak dan / variable response
pada 60 Rpm terdapat 16.33% rata-rata kadar (terikat)
minyak. a = konstanta (intersep), perpotongan
Berikutnya akan dibahas secara dengan sumbu vertical
statistik bagaimana hubungan kecpatan b = konstanta regresi (slope)
putaran agitator dengan kadar minyak. Pada X = variable bebas / predictor
analisis statistik digunakan uji-t, namun
terlebih dahulu dicari persamaan regresi dan Diperoleh persamaan sebagai berikut:
koefisien korelasi. Pada Tabel 3 disajikan , kemudian dicari
data hubungan kecepatan putar agitator
koefisien korelasi (r). Untuk mengetahui ada
dengan kadar minyak.

140 Jurnal Ilmiah Teknologi dan Rekayasa Volume 27 No. 2 Agustus 2022
atau tidaknya hubungan antara kedua variabel Nilai koefisien korelasi yang diperoleh
(X dan Y) dan seberapa erat hubungan antara sebesar 99% yang berarti kedua variabel ini
kedua variabel tersebut dapat diketahui memiliki hubungan yang sangat kuat. Jadi,
dengan menghitung koefisien korelasi dari kecepatan putaran agitator sangat mem-
kedua variabel. Jika koefisien korelasi pengaruhi kadar minyak. Untuk koefisien
bertanda positif (+) maka dapat disimpulkan determinasi (r2) menjadi sebesar 0.98 (98 %),
hubungan kedua variabel positif dan begitu menunjukkan bahwa 98 % kecepatan putaran
juga halnya bila koefisien korelasi bertanda agitator dapat mempengaruhi kadar minyak
negatif (-). Kriteria dalam menentukan pada proses pemurnian minyak dan 2 % lain
keeratan hubungan adalah sebagai berikut [8]. disebabkan oleh fakor lain.

Koefisien Korelasi Kriteria


= 0.20 Hubungan rendah sekali
>0.20 – 0.40 Hubungan rendah tapi pasti
>0.40 – 0.70 Hubungan yang cukup berarti
>0.70 – 0.90 Hubungan yang kuat
>0.90 Hubungan yang sangat tinggi

Kecep
atan
Putar
Agitat
or
(Rpm)

Gambar 3. Grafik Persamaan Regresi Linear


b. Uji-t dilakukan uji hipotesis. Hipotesis merupakan
Setelah diketahui secara statistika bahwa pernyataan yang mungkin benar atau salah
kecepatan putaran agitator mempunyai sehingga perlu dilakukan uji untuk
hubungan terhadap besarnya kadar minyak mengetahui kebenarannya. Uji hipotesis pada
pada proses pemurnian minyak, selanjutnya penelitian ini menggunakan t-test, untuk

Sitinjak, Mustakim, Reza, Analisis Hubungan, ... 141


https://doi.org/10.35760/tr.2022.v27i2.5889
mengetahui secara signifikan apakah minyak dan jika sebaliknya proses
kecepatan putaran agitator mempengaruhi pengendapan lambat. Kecepatan putaran
besarnya kadar minyak yang terikut pada agitator ini menyebabkan adanya perubahan
sludge. Pada penelitian ini digunakan uji-t viskositas. Putaran pada agitator yang terlalu
dua arah dengan kriteria penolakan Ho cepat akan membuat sludge dan minyak
dengan taraf signifikansi 5% teraduk menjadi bercampur yang mana
adalah thitung > ttabel viskositas meningkat sehingga kadar minyak
pada sludge meningkat. Hal ini menjadi salah
Hipotesis satu faktor yang menyebabkan oil losses

Ho : Kecepatan putaran agitator tidak terjadi dan berdampak pada kerugian pada

berpengaruh signifikan terhadap kadar proses produksi minyak kelapa sawit. Hal ini

minyak. sejalan dengan penelitian Renjani, dkk [9]


yang menyimpulkan bahwa kadar kotoran
H1 : Kecepatan putaran agitator
akan meningkat jika tangki agitator terus
berpengaruh signifikan terhadap kadar
teraduk, karena agitator yang memberikan
minyak.
gaya setrifugasi pada CPO mengakibatkan
Perhitungan uji-t:
impurities yang seharusnya mengendap
; ttable pada uji-t dua arah =
menjadi terus mendapatkan turbulensi dan
3.182 ,
berada di sisi tangki dan mengakibatkan kadar
sehingga ditolak),
kotoran meningkat. Penelitian yang akan
artinya bahwa ada pengaruh secara signifikan datang mengenai CST masih dapat di-
kecepatan putaran agitator terhadap besarnya lanjutkan dengan menambahkan faktor lain
kadar minyak yang terikut pada sludge. pada proses pemurnian minyak, sehingga nanti-
nya akan diperoleh kualitas CPO yang baik.
Dari hasil analisis statistic diperoleh
bahwa dari pengujian prototype CST ada KESIMPULAN DAN SARAN
pengaruh antara kecepatan putaran agitator
Dari hasil penelitian yang telah
terhadap kadar minyak yang terikut pada
dilakukan, diperoleh bahwa kecepatan
sludge. Pengadukan pada bahan yang
putaran agitator pada 41 Rpm membuat kadar
mengandung minyak bertujuan untuk
minyak 0% yang artinya putarannya masih
mengganggu kestabilan sehingga minyak
normal dan minyak tidak terikut pada sludge.
keluar. Dalam proses pengadukan terjadi
Ketika kecepatan putaran agitator
proses gerakan rotasi antar molekul sehingga
ditingkatkan, terjadi adukan semakin
menurunkan viskositas. Viskositas yang kecil
meningkat juga sehingga berdampak pada
dapat mempercepat proses pengendapan
adanya campuran minyak pada sludge. Secara

142 Jurnal Ilmiah Teknologi dan Rekayasa Volume 27 No. 2 Agustus 2022
statistik, kecepatan putaran agitator “Analisis Proses Pemisah Kadar
berpengaruh secara signifikan terhadap kadar Produksi Crude Palm Oil (CPO) di PTP
minyak yang terikut pada sludge dengan Nusantara I tanjung Seumantoh-Aceh
sehingga Tamiang”, Jurnal Hadron, Vol.1, No.1,

dengan taraf signifikansi, hal.5-8, 2019


[6] Kristono, St. Nugroho, “Analisa
.
Pengaruh Steam Injection terhadap
Overload Continuous Settling Tank
DAFTAR PUSTAKA
(Studi Kasus di PKS XYZ)”, Jurnal Citra
Widya Edukasi, Vol.X, No.1, hal. 67-72,
[1] Supiana, “Analisis Faktor Produksi
2018
dengan Trend Minyak Sawit (CPO) di
[7] Mahfud, Ahmad, “Rancang Bangun
Indonesia”, Skripsi, Universitas
Sensor Pelampung untuk Mendeteksi
Muhammadiyah Makassar, Makassar,
Ketebalan Lapisan Fluida di Continuous
2021
Settling Tank dengan Memanfaatkan
[2] BPS Indonesia, “Indonesian Oil Palm
Sensor Magnet (Red Switch)”, Industrial
Statistics 2019”, 2020.
Engineering Journal, Vol.6, No.2, hal.17-
[3] Oktarina, T. dan Ramila, “Peramalan
22, 2017
Produksi Crude Oil Palm Oil (CPO)
[8] Gulford, J.P., “Fundamental Statistic in
Menggunakan Metode Arima pada PT
Psychology and Education 3rd Edition”,
Sampoerna Agro”, Seminar Nasional
McGraw-Hill Book Company,Inc., New
Sistem Informasi Indonesia, hal. 251-
York, 1956
260, 2018
[9] Renjani, dkk., “Pengamatan Kualitas
[4] Anita, Zulisma, “Pengaruh Temperatur
CPO pada Storage Tank dengan
terhadap Kecepatan Pengendapan Sludge
Penambahan Sistem Pengadukan pada
dalam Crude Palm Oil pada Continuous
Berbagai Variasi Temperatur”, Jurnal
Settling Tank”, USU Repository, 2009
Tekik Pertanian Lampung, Vol.9, No.4,
[5] Purwanti, Anita dan Rahmawati,
hal.343-352, 2020.

Sitinjak, Mustakim, Reza, Analisis Hubungan, ... 143


https://doi.org/10.35760/tr.2022.v27i2.5889

Anda mungkin juga menyukai