Anda di halaman 1dari 4

Nama : Izaaz Daffa Ulhaq

NPM : 19031010179
Hari/Tanggal : Kamis, 28 Oktober 2021
Ulangan Tengah Semester
Mata Kuliah: Teknik Energi

Jawaban:
1. Ada berbagai macam cara untuk mengidentifikasi sumber minyak bumi:
a. Survei Gravitasi, metode ini mengukur variasi medan gravitasi bumi yang
disebabkan perbedaan densitas material di struktur geologi kulit bumi.
b. Survei Magnetik, metode ini mengukur variasi medan magnetik bumi disebabkan
perbedaan properti magnetik dari bebatuan bawah permukaaan.
c. Survei Seismik, menggunakan gelombang kejut (shock-wave) buatan yang
diarahkan untuk melalui bebatuan menuju target reservoir dan daerah di
sekitarnya. Gelombang kejut ini akan dipantulkan ke permukaan dan ditangkap
oleh alat receivers sebagai pulsa tekanan atau sebagai percepatan. Sinyal
pantulan ini lalu diproses secara digital manjadi sebuah peta akustik di bawah
permukaan untuk kemudian dapat diinterprestasikan.Setelah mengevaluasi
reservoir, selanjutnya tahap mengembangkan reservoir, yaitu dengan
membangun sumur (well-construction) meliputi pemboran (drilling), memasang
tubular sumur (casing) dan penyemenan (cementing). Selanjutnya, well-
evaluation untuk mengevaluasi kondisi sumur dan formasi di dalam sumur. Dari
sini ketahuan lapisan tanah dan batuan. Mana yang mengandung air, mana yang
ada gas, dan lapisan tanah mana yang "mungkin" ada kandungan minyaknya.
Sedangkan untuk mengidentifikasi lumpur bercampur minyak dan gas, dimana dari
segi fisik dapat terlihat ciri-ciri lumpur yang bercampur minyak dan gas, jika lumpur
tersebut berbau tidak sedap dan suhu semburan yang tinggi kemungkinan maka lumpur
tersebut mengandung minyak dan gas. Namaun, untuk hasil yang lebih pasti, sampel
lumpur tersebut dibawa ke laboratorium untuk diindentifikasi secara lebih akurat.
2. Pengujian Kualitas Minyak Bumi
a. Reid Vapor Pressure
RVP adalah tekanan uap (vapor pressure) liquid pada 100 oF dalam ukuran
absolut (absolute vapor pressure). Makin besar RVP suatu sample menunjukan
bahwa sample tersebut semakin mudah menguap. Vapor Pressure crude dan
beberapa produk sangat penting baik oleh produsen maupun konsumen
sehingga perlu diukur. Mula-mula Liquid Chamber diisi dengan sample dingin,
kemudian dihubungkan dengan Vapor Chamber yang sudah dipanaskan hingga
suhu 100oF dalam Bath. Kedua chamber yang sudah terhubung tersebut
direndam kembali dalam Bath yang bersuhu 100oF hingga tekanan yang
dihasilkan pada Vapor Chamber konstan. Besar tekanan yang dihasilkan tersebut
merupakan RVP.
b. Flash Point
Titik nyala (flash point) adalah suhu terendah di mana uap minyak bumi dan
produknya dalam camprannya dengan udara akan menyala jika dikenai nyala uji
(test flame) pada kondisi tertentu. Ada tiga macam alat uji yang dapat digunakan
untuk menentukan titik nyala dan titik bakar minyak bumi dan produknya: Alat
uji cawan terbuka Cleveland, alat uji cawan tertutup Abel dan alat uji cawan
tertutup Pensky-Martens.
c. Angka Oktan dan Angka Cetan
Kecenderungan bensin untuk memberikan ketukan dalam mesin dinyatakan
dengan angka oktan (octan number). Untuk menentukan angka oktan bensin
digunakan mesin uji satandar CFR ASTM. Angka setana atau Cetane number
(CN) adalah ukuran kualitas pembakaran bahan bakar diesel selama pengapian
kompresi. Angka setana ini adalah ekspresi signifikan kualitas bahan bakar diesel
diantara sejumlah pengukuran lain yang menentukan kualitas bahan bakar diesel
secara keseluruhan. Angka setana menunjukan kemampuan bahan bakar untuk
menyala sendiri (auto ignition). Ada beberapa metode untuk menguji angka
oktan dan angka cetan dari minyak bumi: Metode Riset (ASTM D 2699-889),
Metode motor (ASTM D 2700- 880), Metode Supercharge (ASTM D 9og – 86)

3. Penjelasan tersebut menyatakan bahwa Indonesia membutuhkan pengelolaan energi


yang baik untuk menghadapi meningkatnya konsumsi energi yang akan datang
dalam beberapa tahun ke depan. Dimana ketahanan energi sendiri dipengaruhi dari
berbagai faktor terutama untuk menjaga keberlangsungan pasokan energi, yang
dimana faktor-faktornya diantara lain yaitu: estimasi permintaan energi yang presisi,
reliability pasokan energi yang diusahakan oleh badan usaha khususnya milik
negara, dan harga energi, dimana harga energi menjadi begitu penting karena akan
digunakan oleh pihak produsen dalam menghitung estimasi imbal hasil atas
investasi yang dikeluarkan dalam penyediaan energi. Sebagai contohnya, Kebijakan
Energi Nasional memberikan target bauran energi terbarukan dalam bauran energi
primer paling sedikit 23% pada tahun 2025 dan meminimalkan penggunaan minyak
bumi kurang dari 25% pada tahun 2025. Selain itu, efisiensi energi juga ditargetkan
turun 1% per tahun dalam upaya mendorong penghematan pemakaian energi di
semua sektor. Oleh karena itu, sebagai bentuk antisipasi pemerintah Indonesia
dalam menangani permasalahan pengelolaan energi ini, Pemerintah memberlakukan
batasan atas harga energi pada level tertentu, tidak jarang investasi dalam
pembangunan pembangkit listrik, kilang minyak, tambang batubara akan berkurang
dan supply bahan bakar menghilang dari pasaran. Kebijakan Pemerintah diperlukan
agar ketiga komponen tersebut direspon dengan baik oleh pelaku ekonomi
(konsumen dan produsen) sehingga ketersediaan energi berada pada tingkat
keseimbangan sesuai dengan kebutuhan konsumsi di dalam perekoonomian.

4. Kandungan senyawa hidrokarbon dalam minyak bumi lebih dari 90% dan sisanya
merupakan senyawa nonhidrokarbon seperti sulfur, nitrogen, oksigen dalam kadar
yang bervariasi. Kerugian – kerugian terhadap bahan baku atau produk minyak bumi
yang mengandung senyawa Non Hidrokarbon yaitu:
a. Sulfur yang merupakan senyawa non hidrokarbon pada produk minyak bumi
bersifat asam dan menyebabkan kerak logam serta membutuhkan oksidasi pada
pengolahan minyak bumi.
b. Minyak mentah memiliki kandungan nitrogen sangat kecil (0.1 - 0.9%) dan relatif
stabil pada temperatur cukup tinggi sehingga sulit terdekomposisi pada proses
perengkahan sederhana.
c. Sulfur oxide yang terkandung dalam produk minyak bumi dengan kandungan
sulfur berlebih dapat menyebabkan polusi yang serius di atmosfer dan dapat
menjadi agen korosif pada peralatan pemrosesan minyak.
d. Komponen karbondioksida dan hydrogen sulfida dapat larut lebih mudah pada
crude oil daripada minyak mentah, sehingga dapat menurunkan bubblepoint
pressure dan dapat menurunkan viskositas dari crude oil.
e. Logam seperti besi, nikel, vanadium dan arsen walaupun jumlahnya sangat kecil
dapat meracuni beberapa katalis dan dapat menyebabkan korosi pada turbin gas
dan pipa-pipa pembangkit uap.

Anda mungkin juga menyukai