Anda di halaman 1dari 5

BAHAN BAHAN LISTRIK

NAMA : PRAHMANA ARYA MONOARFA


NPM : 054122024

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PAKUAN
BOGOR
2022
BAHAN MAGNET

Magnet atau besi sembrani adalah suatu benda yang mampu menarik objek atau
benda tertentu. Magnet sendiri telah diketahui dan banyak ditemukan di daerah Magnesia,
tepatnya di Gunung Ida oleh orang-orang zaman Yunani Kuno.
Magnet sendiri terbagi menjadi dua jenis, yakni magnet alam dan magnet buatan.
Magnet alam adalah magnet yang terbentuk dari adanya proses alam, tanpa adanya campur
tangan manusia.Sedangkan, magnet buatan adalah magnet yang dibuat oleh manusia dengan
menggunakan benda yang mengandung unsur magnetik. Magnet buatan sendiri terbagi lagi
menjadi dua jenis, magnet buatan bersifat permanen (tetap) dan sementara.
Magnet permanen adalah magnet yang sifat kemagnetannya akan tetap dan tidak
mudah hilang. Sebaliknya, magnet sementara adalah magnet yang sifat kemagnetannya hanya
sementara atau tidak tetap.
Magnet selalu memiliki dua kutub, yaitu kutub utara (U) dan kutub selatan (S).
Kekuatan magnet dalam menarik benda-benda tertentunya disebut dengan gaya magnet.
Magnet bisa berbentuk huruf U, silinder, batang, jarum, keping hingga ladam (tapal kuda).

A. Bahan Listrik Magnet

1. BAHAN magnet adalah bahan listrik yang dapat dibuat/ dipengaruhi magnet.
2. MEDAN magnet adalah ruang di sekitar magnet/ penghantar berarus listrik yang
dilingkupi oleh garis-garis gaya magnet.
3. GAYA GERAK magnet ( GGM ) adalah gaya yang menggerakkan garis - garis gaya
magnet dan besarnya sama dengan  arus dikalikan banyaknya lilitan ( I N  Amper lilit)
4. KUAT MEDAN Magnet ( H ) adalah gaya gerak magnet per satuan panjang
rangkaian magnet ( I N /  l    Amper lilit per meter )
5. FLUKSI Magnet ( Φ ) adalah gaya gerak magnet per reluktansi ( I N / S )
6. KEPADATAN FLUKSI ( B ) adalah Fluksi total per luas penampang bahan  (  Φ / A)
7. PERMEABILITAS  ABSOLUT ( μ ) adalah hantar jenis bahan dilalui garis-garis
gaya magnet ( B / H )
8. PERMEABILITAS RELATIF  ( μ r ) adalah rasio permeabilitas absolut bahan
terhadap permeabilitas udara ( μ / μo ). Dimana μo = 4 л 10 -7
9. RELUKTANSI Magnet ( S ) adalah hambatan bahan bila dilalui oleh garis-garis gaya
magnet ( l / μ  A ). Dimana  l  adalah panjang lintasan rangkaian magnet

B. Rugi Besi
Rugi-rugi besi terdiri atas rugi histerisis dan rugi arus eddy. Besarnya rugi-rugi
histerisis bergantung pada jenis besi yang digunakan untuk inti transformator. Dengan
demikian, dalam praktiknya pemilihan bahan inti harus dipertimbangkan dengan baik untuk
menghindari rugi-rugi histerisis yang terlalu besar. Seperti telah disebutkan sebelumnya,
transformator hanya bekerja untuk suplai tegangan bolak-balik. Jadi, arus yang digunakan
untuk membangkitkan fluks inti akan berubah terus menerus dari nilai positif ke nilai negatif.
Setiap saat terjadinya pembalikan arus akan terjadi pula pembalikan fluks magnetik. Akibat
dari terjadinya fluks yang dibangkitkan dan kemudian runtuh secara berulang-ulang di dalam
inti transformator inilah yang akan menimbulkan rugi-rugi histerisis.

Arus eddy ialah arus yang bersirkulasi di dalam inti transformator yang
diakibatkan oleh terjadinya perubahan fluks magnetik. Arus eddy ini dapat dikurangi dengan
jalan membuat inti dari lembaran besi yang terlaminasi dimana masing-masing laminasi inti
diisolasi satu sama lainnya. Rugi-rugi besi merupakan rugi-rugi yang sifatnya konstan dan
tidak bergantung pada besarnya beban. Dalam kondisi tanpa beban ataupun berbeban penuh,
transformator akan memiliki rugi-rugi besi yang sama
C. Rugi Histerisis

Fenomena kerapatan fluks B yang tertinggal di belakang gaya magnet H dalam


bahan magnetik dikenal sebagai Histeresis magnetik. Kata Hysteresis berasal dari kata
Yunani Hysterein yang berarti tertinggal.
Dengan kata lain, ketika bahan magnetik magnetis pertama dalam satu arah dan
kemudian di arah lain, menyelesaikan satu siklus magnetisasi, ditemukan bahwa kerapatan
fluks B tertinggal di belakang gaya magnetisasi yang diterapkan H.
Ada berbagai jenis bahan magnetik seperti paramagnetik, diamagnetik,
feromagnetik, feromagnetik dan bahan antiferromagnetik. Bahan feromagnetik terutama
bertanggung jawab untuk menghasilkan loop histeresis.

Ketika medan magnet tidak diterapkan, bahan feromagnetik berperilaku seperti


bahan paramagnetik. Ini berarti bahwa pada tahap awal dipol dari bahan feromagnetik tidak
sejajar, mereka ditempatkan secara acak.
Segera setelah medan magnet diterapkan pada bahan feromagnetik, momen
dipolnya menyejajarkan diri dalam satu arah tertentu seperti yang ditunjukkan pada gambar
di atas, menghasilkan medan magnet yang jauh lebih kuat.

D. Rugi Arus

Arus pusar adalah arus yang mengalir pada material inti karena tegangan yang diinduksioleh fluks. Arah
pergerakan arus pusar adalah 90 derajat terhadap arah fluks.
Dengan adanya resistansi dari material inti maka arus pusar dapat menimbulkan panassehingga
mempengaruhi sifat fisik material inti tersebut bahkan hingga membuattransformer terbakar. Untuk
mengurangi efek arus pusar maka material inti harus dibuattipis dan dilaminasi sehingga dapat disusun hingga
sesuai tebal yang diperlukanRugi arus pusar dapat dihitung dengan menggunakan persamaan :

Pe = Ke x f2 x t2 x Bmax2

 P e = Rugi arus pusar [w/kg]


K e = Konstanta material inti
 f = frekuensi [Hz]
t = ketebalan material [m]
 Bmax = Nilai puncak medan magnet [T]

Anda mungkin juga menyukai