Anda di halaman 1dari 30

BAB I

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang

Bahan magnetik adalah suatu bahan yang memiliki sifat kemagnetan dalam
komponen pembentuknya. Menurut sifatnya terhadap pengaruh kemagnetan, bahan
dapat diklasifikasikan menjadi bahan diamagnetic, paramagnetik, dan feromagnetik.
Setiap bahan magnetik memiliki parameterparameter magnetik di antaranya
magnetisasi,momen magnetic,permeabilitas dan suseptibilitas magnetic.
Permeabilitas magnet merupakan konstanta pembanding antara rapat fluks
magnet (B) dengan kuat medan magnet (H). Suseptibilitas magnetik (xm) adalah
ukuran dasar sifat kemagnetan suatu bahan, ditunjukkan dengan adanya respon
terhadap induksi medan magnet. Dengan adanya suseptibilitas magnet suatu bahan,
maka dapat diketahui sifat-sifat magnetik lain bahan tersebut.
Momen magnetik merupakan ukuran kuat medan magnet dan magnetisasi (M)
merupakan momen magnet per satuan volume. Bahan feromagnetik adalah bahan yang
mempunyai permeabilitas tinggi dan mudah sekali dialiri garis-garis gaya magnet atau
biasa disebut dengan bahan magnet yang memiliki kekuatan medan magnet yang
tinggi.
Bahan magnet yang mempunyai medan magnet tinggi akan menghasilkan
keuntungan berupa peningkatan efisiensi operasi. Contoh bahan yang mempunyai
permeabilitas tinggi antara lain besi, baja, dan stalloy.

1.2. Rumusan Masalah


Apa pun rumusan masalah dari makalah ini adalah :
1. Pengertian magnet
2. Sifat – sifat magnet
3. Ciri – Ciri magnet
4. Jenis – jenis magnet
5. Cara mendapatkan sifat – sifat magnet

ILMU BAHAN LISTRIK 1


6. Cara menghilangkan sifat – sifat magnet
7. Kegunaan magnet

1.3. Tujuan
a. Bagi mahasiswa
Memberi pengetahuan lebih mengenai magnet. Bahwa magnet juga tidak
berupa magnet batangan seperti pada umumnya. Akan tetapi magnet juga bisa
dibuat dengan bahan dan cara yang sederhana. Selain itu magnet berguna dalam
berbagai bidang, seperti dalam bidang iptek, kesehatan bahkan kesenian. Dan
juga, supaya siswa tidak hanya terpaku pada pelajaran tentang magnet yang
identik dengan gaya tarik-menarik yang diberikan di sekolah.
b. Bagi Masyarakat
Menginformasikan kepada masyarakat bahwa magnet sangat berguna bagi
kehidupan semua orang, tidak hanya bagi siswa sekolah tapi juga bagi
masyarakat umum. Salah satunya dalam bidang kesehatan, cara mengobati
penyakit itu tidak hanya dengan obat-obatan yang terkadang memiliki efek
samping yang membahayakan bagi tubuh. Tapi mengobati penyakit juga bias
menggunakan magnet, dengan magnet biaya yang dikeluarkan lebih murah dan
resiko ditanggung lebih ringan.

ILMU BAHAN LISTRIK 2


BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Magnet
Kata magnet berasal dari bahasa Yunani yaitu magnes atau magnetis lithos yang
berarti batu dari magnesia.
Penemuan magnet ini telah diketahui di Yunani, India, dan Cina sekitar 2500 tahun
yang lalu magnet berasal dari Lodestones yaitu berasal dari bijih besi. Magnet secara
alami diciptakan yang dapat menarik potongan besi lainnya.
Sesuai dengan asal nama magnet diberikan yaitu magnet berasal dari bahasa
Yunani berarti "batu dari Magnesia", bagian dari Yunani kuno dimana Lodestones
ditemukan. Lodestones merupakan kompas magnetik pertama.
Magnet merupakan benda yang dapat menarik benda-benda lain di sekitarnya
seperti besi, baja, dan kobalt. Sebuah magnet terdiri atas magnet-magnet elementer
yang tersusun secara teratur. Magnet mmepunyai bagian yang paling kuat daya
tariknya yaitu bagian kutub magnet, terdiri dari kutub utara (KU) dan kutub Selatan
(KS).
Untuk menjelaskan tentang magnet, Weber mengemukakan teorinya yang disebut
dengan “Hipotesis Weber” yang isinya sebagai berikut :
1. Bahan magnetik terdiri atas atom-atom magnetik yang disebut magnet
elementer. Setiap magnet memiliki kutub utara dan kutub selatan. Ketka magnet
dipotong, maka potongan-potongan tersebut akan menjadi magnet baru yang juga
mempunyai kutub utara dan kutub selatan. Jika pemotongan terus dilakukan hingga
sekecil-kecilnya, maka akan terbentuk atom magnet. Atom magnet tersebut pun akan
memiliki kutub utara dan kutub selatan.
2. Pada bahan yang belum menjadi magnet, maka magnet elementernya belum
tersusun dengan teratur. Sehingga kutub utara sebuah magnet elementer terhubung

ILMU BAHAN LISTRIK 3


dengan kutub selatan pada magnet elementer yang lain. Dengan demikian, magnet-
magnet elementer pada bahan tersebut terangkai seperti lingkaran.
3. Pada bahan yang sudah menjadi magnet, magnet elementer sudah tersusun
dalam barisan yang teratur dengan pola lurus. Kutub utara bertemu dengan kutub
selatan dengan berurutan.
4. Magnet elementer besi mudah diarahkan sehingga besi lebih mudah
dijadikan magnet. Akan tetapi sifat kemagnetan besi mudah hilang. Sedangkan magnet
elemeter baja sangat sukar diarahkan, akan tetapi ketika sudah bisa diarahkan, sifat
kemagnetannya akan bertahan lama.
a.Medan Magnet
Medan magnet adalah daerah disekitar magnet yang masih merasakan adanya
gaya magnet. Jika sebatang magnet diletakkan dalam suatu ruang, maka terjadi
perubahan dalam ruang ini yaitu dalam setiap titik dalam ruang akan terdapat medan
magnetik. Arah medan magnetik di suatu titik didefenisikan sebagai arah yang
ditunjukkan oleh kutub utara jarum kompas ketika ditempatkan pada titik tersebut.

b. Induksi Magnet
Pada suatu titik ada medan magnet bila muatan yang bergerak pada titik tersebut
mengalami gaya magnet. Medan magnet ini dikenal juga sebagai induksi magnet.
Induksi magnet dapat dilukiskan sebagai garisgaris yang arah singgungnya pada setiap
titik menunjukkan arah vektor induksi magnet di titik-titik tersebut.

Banyaknya garis-garis induksi magnet yang melalui satuan luas bidang


dinyatakan sebagai besar induksi magnet di titik tersebut. Banyaknya garis-garis
induksi magnet dinamakan fluks magnet sedang banyaknya garis-garis induksi magnet
persatuan luas dinamakanrapat fluks magnet (B).

ILMU BAHAN LISTRIK 4


Dalam sistem MKS, satuan fluks magnet adalah weber (W) atauTesla m2,
sedang satuan rapat fluks magnet adalah weber/m2 (W/m2) atau dikenal dengan Tesla
(T). Untuk sistem CGS satuan fluks magnet adalah Maxwell (M), sedang satuan rapat
fluks magnet adalah Maxwell/cm2 (M/cm2). Satuan Maxwell/cm2 disebut juga dengan
nama Gauss (G). Hubungan satuan sistem MKS dan sistem CGS adalah 1 T = 104 G.

c.Momen magnetik
Adalah sebuah kuantitas yang menentukan torsi yang akan dialami
dalam bidang magnetik luar.Momen magnetik dianggap menjadi vektor yang memiliki
magnitud dan arah. Arah momen magnetik mengarah dari kutub selatan ke kutub utara
magnet.
d. Material Soft Magnet dan Hard Magnet

Bentuk dan ukuran kurva hysteresis untuk bahan-bahan feromagnetik dan


ferimagnetik memiliki arti yang sangat penting dalam aplikasinya. Daerah yang berada
di dalam kurva menunjukkan energi magnet yang hilang per satuan volume bahan per
siklus. Kehilangan energi ini diwujudkan dalam bentuk panas yang dapat menaikkan
temperatur material.
Berdasarkan sifat hysteresis-nya, kedua bahan feromagnetik dan ferimagnetik
diklasifikasikan menjadi bahan magnetik lunak (soft magnet) dan bahan magnetik
keras (hard magnet). Bahan magnetik lunak digunakan pada alat yang bekerja dalam
medan magnetik bolak-balik dimana kehilangan energinya harus rendah, misalkan
untuk inti (core) transformator. Jadi, daerah yang berada di dalam kurva hysteresis
harus relatif kecil/ sempit. Akibatnya, bahan magnetik lunak harus memiliki
permeabilitas awal yang tinggi dan koersivitas yang rendah. Material yang bersifat soft
magnet, dapat mencapai magnetisasi jenuh dengan pemberian medan magnet dari luar
yang relatif rendah, sehingga akan mudah untuk dimagnetisasi ataupun
didemagnetisasi.

Pada material hard magnetic memiliki energi yang relatif lebih besar
dibandingkan dengan material soft magnetic. Sehingga akan lebih sulit untuk
memagnetisasi ataupun mendemagnetisasi material hard magnet, karena itu dibutuhkan
kuat medan magnet yang besar. Hal ini terlihat pada kurva hysteresis hard magnet yang
lebih besar, dengan nilai magnetik saturasi serta koersivitas yang tinggi.

ILMU BAHAN LISTRIK 5


Gambar : Kurva hysteresis untuk soft magnet dan hard magnet [2].

e. Kutub Magnet

Semua magnet mempunyai sifat-sifat tertentu. Setiap magnet, bagaimanapun


bentuknya, mempunyai dua ujung dimana pengaruh magnetiknya paling kuat. Dua
ujung tersebut dikenal sebagai kutub magnet. Salah satu kutub diberi nama kutub utara
(U) dan kutub yang lain diberi nama kutub selatan (S). Magnet dibuat dalam berbagai
bentuk dan ukuran meliputi magnet batang, tapal kuda, U, dan cakram.

Jika dua magnet saling didekatkan, mereka saling mengerahkan gaya, yaitu
gaya magnet. Gaya magnet, seperti gaya listrik, terdiri dari tarik-menarik dan tolak-
menolak. Jika dua kutub utara saling didekatkan, kedua kutub tersebut akan tolak-

ILMU BAHAN LISTRIK 6


menolak. Demikian juga halnya jika dua kutub selatan saling didekatkan maka akan
saling tolak-menolak. Namun, jika kutub utara utara salah satu magnet didekatkan ke
kutub selatan magnet lain, kutub-kutub tersebut akan tarik menarik. Aturan untuk
kutub-kutub magnet tersebut berbunyi: Kutub-kutub senama akan tolak-menolak dan
kutub-kutub tidak senama akan tarikmenarik.
Kutub magnet selalu ditemukan berpasangan, kutub utara dan kutub selatan.
Jika sebuah magnet dipotong menjadi dua buah, dihasilkan dua magnet yang lebih kecil
masing-masing mempunyai satu kutub utara dan satu kutub selatan. Prosedur ini dapat
diulang-ulang, namun selalu dihasilkan sebuah magnet lengkap yang terdiri dari dua
kutub yaitu kutub utara dan selatan.

B. Sifat-Sifat Magnet
Magnet memiliki beberapa sifat-sifat dan karakteristik tertentu. Berikut ini
aladah beberapa sifat-sifat magnet beserta penjelasannya.

1. Magnet Dapat Menarik Benda Magnetik

Sifat magnet yang utama adalah dapat menarik benda yang berasal dari bahan
logam. Meski begitu tidak semua jenis logam dapat ditarik magnet, melainkan besi,
baja, nikel, kobalt, dan sebagainya. Benda-benda yang dapat ditarik oleh magnet adalah
benda magnetik.

2. Mempunyai Dua Kutub


Magnet memiliki dua kutub, yakni kutub utara dan kutub selatan yang pada
kedua ujung-ujungnya. Kutub utara pada magnet disingkat U, atau dalam bahasa
Inggris disingkat N yang berarti North. Sedangkan kutub selatan pada magnet disingkat
S, dalam bahasa Inggris juga disingkat S yang berarti South.

3. Medan Magnet Membentuk Gaya Magnet


Sifat magnet berikutnya adalah dapat membentuk gaya magnet. Artinya gaya
magnet tidak hanya berada pada ujung-ujungnya saja, tapi juga berada pada sekitar
magnet. Daerah di sekitar magnet ini lah yang disebut sebagai medan magnet.

4. Dua Kutub yang Sama Akan Saling Tolak, Sedangkan Dua Kutub Berbeda
Akan Saling Tarik
Sifat magnet yang cukup unik adalah jika dua kutub magnet yang sama
didekatkan, maka akan saling tolak menolak. Sementara jika dua kutub magnet yang

ILMU BAHAN LISTRIK 7


berbeda didekatkan, maka akan saling tarik menarik. Artinya dua magnet yang
didekatkan hanya akan saling menarik jika ujung kutub utara bertemu ujung kutub
selatan.

5. Sifat Magnet Dapat Hilang


Magnet tidak selalu permanen karena sifat kemagnetannya itu juga dapat hilang
karena beberapa penyebab. Jika sebuah magnet dipukul-pukul, jatuh terus menerus,
dibanting-banting, dipanaskan, atau bahkan dibakar, maka lama-lama sifat kemagnetan
pada sebuah magnet

C. Ciri-Ciri Magnet
Ada beberapa ciri-ciri magnet, baik itu dilihat dari sifat-sifatnya, cara
pembuatannya, atau karakteristik magnet lainnya, antara lain sebagai berikut:

 Magnet dapat menarik benda-benda magnetik dari logam-logam tertentu.


 Gaya tarik magnet paling kuat ada di kedua ujungnya.
 Magnet memiliki 2 kutub yakni kutub utara dan kutub selatan.
 Jika dalam keadaan bebas, magnet akan selalu menghadap ke arah utara dan
selatan.
 Kutub utara magnet selalu menunjuk ke arah utara Bumi, sedangkan kutub
selatan magnet selalu menunjuk ke arah selatan Bumi.
 Gaya magnet dapat menembus penghalang.
 Jika dua kutub magnet yang berbeda didekatkan (misalnya utara dengan
selatan), akan terjadi saling tarik menarik.
 Jika dua kutub magnet yang sama didekatkan (misalnya utara dengan utara,
atau selatan dengan selatan), akan terjadi saling tolak menolak.
 Pada benda magnetik, magnet elementer tersusun secara teratur, tetapi pada
benda nonmagnetik, magnet elementernya tersusun secara acak.
 Sebuah magnet selalu tersusun atas magnet-magnet kecil yang disebut magnet
elementer.
 Magnet elementer pada magnet lunak mudah diatur sehingga mudah dijadikan
magnet.
 Magnet elementer pada magnet keras sukar diatur sehingga sukar dijadikan
magnet.
 Prinsip membuat magnet adalah menjadikan magnet elementer yang semula
acak (tidak teratur) menjadi teratur dan searah.
 Jika magnet dipotong-potong menjadi beberapa bagian yang lebih pendek,
setiap potongan tetap memiliki dua kutub yaitu utara dan selatan.

ILMU BAHAN LISTRIK 8


D. Jenis – Jenis Magnet
Berdasarkan asalnya, magnet dibagi menjadi dua kelompok, yaitu magnet alam,
yakni magnet yang ditemukan di alam dan magnet buatan, yakni magnet yang sengaja
dibuat oleh manusia.
1. Magnet Alami
Magnet alami merupakan jenis magnet yang proses pembuatannya terjadi secara
alami. Magnet jenis ini sudah memiliki sifat kemagnetan secara alami tanpa campur
tangan manusia. Umumnya magnet alami dapat berupa batu-batuan atau benda lain.
2. Magnet Buatan
Magnet buatan merupakan jenis magnet yang proses pembuatannya dibuat oleh
manusia. Magnet jenis ini biasanya dibuat dari bahan seperti besi atau baja. Magnet
buatan memiliki banyak bentuk, misalnya magnet ladam, magnet tabung, magnet U,
magnet silinder, magnet lingkaran, dan sebagainya.
Selanjutnya, berdasarkan sifat kemagnetannya, magnet buatan dikelompokkan
menjadi magnet tetap (permanen) dan magnet sementara. Magnet tetap adalah magnet
yang sifat kemagnetannya tetap (terjadi dalam waktu yang relatif lama). Sebaliknya,
magnet sementara adalah magnet yang sifat kemagnetannya tidak tetap atau sementara.
Pada umumnya, magnet permanen terbuat dart baja, sementara magnet tidak tetap
terbuat dari besi
Salah satu sifat magnet adalah memiliki gaya tarik. Artinya, apabila magnet
diletakkan berdekatan dengan jenis-jenis logam tertentu akan menarik dan
mempertahankan logam tersebut untuk tetap menempel padanya. Benda-benda logam
apa saja yang dapat ditarik oleh magnet dan benda-benda apa yang tidak dapat ditarik
oleh magnet? Bahan-bahan yang dapat ditarik oleh magnet disebut bahan magnetik dan
yang tidak dapat ditarik oleh magnet disebut bahan nonmagnetik.
Berdasarkan jenis bahan yang digunakan, magnet dapat dibedakan menjadi
empat tipe:

 Magnet Permanen Campuran


Sifat magnet tipe ini adalah keras dan memiliki gaya tarik sangat kuat. Magnet
permanen campuran dibagi menjadi:

ILMU BAHAN LISTRIK 9


1. Magnet alcomax, dibuat dari campuran besi dengan almunium
2. Magnet alnico, dibuat dari campuran besi dengan nikel
3. Magnet ticonal, dibuat dari campuran besi dengan kobalt

 Magnet Permanen Keramik


Tipe magnet ini disebut juga dengan magnadur, terbuat dari serbuk ferit dan bersifat
keras serta memiliki gaya tarik kuat.

 Magnet Besi Lunak


Tipe magnet besi lunak disebut juga stalloy, terbuat dari 96% besi dan 4% silicon. Sifat
kemagnetannya tidak keras dan sementara.

 Magnet Pelindung
Tipe magnet ini disebut juga mumetal, terbuat dari 74% nikel, 20% besi, 5% tembaga,
dan 1% mangan. Magnet ini tidak keras dan bersifat sementara.

Selain itu , jenis – jenis magnet dapat dibedakan berdasarkan sifat


keelektromagnetannya yang dapat dikelompokkan menjadi 5 yaitu:
1. Diagmagnetik

Gambar : Momen Magnet


 Pengertian magnet Diamagnetik
Diamagnetisme adalah sifat suatu benda untuk menciptakan suatu medan
magnet ketika dikenai medan magnet. Sifat ini menyebabkan efek tolak menolak.
Diamagnetik adalah salah satu bentuk magnet yang cukup lemah, dengan
pengecualian superkonduktor yang memiliki kekuatan magnet yang kuat.
 Sifat – Sifat magnet diamagnetik :

ILMU BAHAN LISTRIK 10


 Semua material menunjukkan peristiwa diamagnetik ketika berada dalam
medan magnet. Oleh karena itu, diamagnetik adalah peristiwa yang umum
terjadi karena pasangan elektron, termasuk elektron inti di atom, selalu
menghasilkan peristiwa diamagnetik yang lemah. Namun demikian,
kekuatan magnet material diamagnetik jauh lebih lemah dibandingkan
kekuatan magnet material feromagnetik ataupun paramagnetik.
 Mempunyai kerentanan magnetik (k) negatif dan sangat kecil artinya ialah
memiliki sitat magnetik yang lemah
 Superkonduktor adalah contoh diamagnetik sempurna
 Contoh Material diamagnetik
Umumnya berupa benda yang disebut ‘non-magnetik’, termasuk di
antaranya air, kayu, senyawa organik seperti minyak bumi dan beberapa jenis
plastik, serta beberapa logam seperti tembaga, merkuri, emas dan bismut.

2. Feromagnetik

Gambar : Momen Magnet


 Pengertian magnet Feromagnetik
Ferromagnetisme adalah sebuah fenomena dimana sebuah material dapat
mengalami magnetisasi secara spontan, dan merupakan satu dari bentuk

ILMU BAHAN LISTRIK 11


kemagnetan yang paling kuat. Fenomena inilah yang dapat menjelaskan kelakuan
magnet yang kita jumpai sehari-hari. Ferromagnetisme dan ferromagnetisme
merupakan dasar untuk menjelaskan fenomena magnet permanen.
 Sifat magnet Feromagnetik
 Bahan ferromagnetik sangat mudah di pengaruhi medan magnetic karena
mempunyai resultan medan magnet atomis yang besar, sehingga apabila
bahan ini diberi medan magnet dari luar maka electron elektronnya akan
mengusahakan dirinya untuk menimbulkan medan magnet atomis tiap tiap
atom/ molekul searah dengan medan magnet luar.
 Bahan ini jika diberi medan magnet dari luar, maka domain-domain ini akan
mensejajarkan diri searah dengan medan magnet dari luar. Semakin kuat
medan magnetnya semakin banyak domain-domain yang mensejajarkan
dirinya. Akibatnya medan magnet dalam bahan ferromagnetik akan
semakin kuat. Setelah seluruh domain terarahkan, penambahan medan
magnet luar tidak memberi pengaruh apa-apa karena tidak ada lagi domain
yang disearahkan. Keadaan ini dinamakan jenuh atau keadaan saturasi.
 Tetap bersifat magnetik → sangat baik sebagai magnet permanen
 Contoh magnet Feromagnetik
 Contoh bahannya antara lain :besi, baja, nikel dan kobal
3. Paramagnetik

Gambar : Momen Magnet

ILMU BAHAN LISTRIK 12


 Pengertian Magnet Paramagnetik
Semua zat yang mempunyai susceptibilitas magnetik positif adalah zat
paramagnetik. Dalam zat semacam ini setiap atom atau molekul mempunyai
momen magnetik total yang tak sama dengan nol dalam medan luar yang nol. Hal
ini terjadi pada zat-zat yang subkulitnya tak penuh hingga maksimum. Misalnya :
22Ca hingga 28Ni, 41Ne hingga 25Rh, 57Li hingga 78Pt, 90Tn hingga 92U.
Hingga susceptibilitasnya tergantung temperatur.
 Sifat Magnet Paramagnetik
 Material paramagnetik juga dapat menarik dan menolak benda-benda
logam namun jika medan magnet eksternal dijauhkan, material
paramagnetik juga akan kehilangan daya magnetnya. Magnet
paramagnetisme disebut juga magnet sementara atau magnet tidak tetap.
 Jika solenoida dimasuki bahan ini akan dihasilkan induksi magnetik yang
lebih besar.
 Contoh logam yang bersifat paramagnetisme adalah Kromium.
4. Antiferomagnetik

Gambar : Momen Magnet

 Pengertian Magnet Antiferomagnetik


Bahan antiferromagnetik mempunyai susceptibilitas magnetik positif kecil.Tak
ada magnetisasi bila tidak ada medan luar.Material antiferromagnetik mempunyai
momen magnet dengan arah yang berlawanan yang berasal dari orientasi kristal yang

ILMU BAHAN LISTRIK 13


berlawanan arah. Sifat antiferromagnetik terjadi untuk temperatur di bawah temperatur
kritis yang disebut dengan temperatur Neel, TN. Pada temperatur diatas TN maka
material antiferromagnetik akan berubah menjadi paramagnetik
Gabungan momen magnetik antara atom-atom atau ion-ion yang berdekatan
dalam suatu golongan bahan tertentu akan menghasilkan pensejajaran anti paralel.
 Sifat Magnet Antiferomagnetik
Terdapat MnO, bahan keramik yang bersifat ionik yang memiliki ion-ion Mn2+
dan O2-. Tidak ada momen magnetik netto yang dihasilkan oleh ion O2-, hal
ini disebabkan karena adanya aksi saling menghilangkan total pada kedua
momen spin dan orbital.
 Tetapi ion Mn2+ memiliki momen magnetik netto yang terutama
berasal dari gerak spin. Ion-ion Mn2+ ini tersusun dalam struktur kristal
sedemikian rupa sehingga momen dari ion yang berdekatan adalah
antiparalel. Karena momen-momen magnetik yang berlawanan tersebut
saling menghilangkan, bahan MnO secara keseluruhan tidak memiliki
momen magnetik.
 Contoh Magnet Antiferomagnetik
 Contoh bahan ini diantara lain : MnO2, MnO, FeO dan CoO
5. Ferrimagnetik

Gambar : Momen Magnet

 Pengertian Magnet Ferrimagnetik


Material ini mempunyai susceptibilitas magnetik yang sangat besar dan
tergantung pada suhu, domain-domain magnetik dalam material ini terbagi-bagi dalam

ILMU BAHAN LISTRIK 14


keadaan daerah yang menyearah saling berlawanan tetapi momen magnetik totalnya
tak nol jika medan luar nol. Praktis semua mineral magnetik adalah ferrimagnetik.
Meskipun dalam beberapa hal magnetisasi batuan bergantung terutama pada kekuatan
sesaat dar sesaat dari medan magnetik bumi di sekeliling dan kandungan mineral
magnetiknya.
 Sifat – Sifat Magnet Ferrimagnetik
 Material ferrimagnetik seperti ferrit (misalnya Fe3O4) menunjukkan
sifatserupa dengan material ferromagnetik untuk temperatur di bawah
harga kritis yangdisebut dengan temperatur Curie, TC.
 Pada temperatur di atas TC maka material ferrimagnetik berubah
menjadi faramagnetik.
 Ciri khas material ferrimagnetik adalah adanya momen dipol yang
besarnya tidak sama dan berlawanan arah.
 Sifat ini muncul karena atom-atom penyusunnya misalnya (A dan B)
mempunyai dipol dengan ukuran yang berbeda dan arahnya
berlawanan.
 Material ini dapat mempunyai magnetisasi walau dalam keadaan tanpa
medan luar sekalipun.
 Material ferrimagnetik seperti ferrit biasanya non konduktif dan bebas
losses aruseddy. Sehingga banyak diaplikasikan untuk medan
magnetik dengan frekuensi tinggi
 Contoh magnet ferrimagnetik
 adalah MO, Fe2O3 (M : logam bervalensi 2 yaitu : Mn, Mg, Ni, Cu,
Co, Zn, Cd). Contohnya : ferrit ( NiO), seng ( ZnO), dan nikel
(Fe2O3)
Jadi jenis bahan magnet secara umum terbagi menjadi dua, yaitu bahan magnetik
(feromagnetik) dan bahan nonmagnetik.
 Bahan Magnetik (Feromagnetik)
Feromagnetik adalah benda yang dapat ditarik dengan kuat oleh magnet.
Jika benda jenis feromagnetik berada dekat dengan magnet, magnet akan menarik

ILMU BAHAN LISTRIK 15


benda tersebut. Selain itu, benda yang termasuk bahan feromagnetik dapat
dijadikan suatu magnet. Contoh bahan feromagnetik adalah baja, besi, nikel, dan
kobalt.

 Bahan Nonmagnetik
Bahan nonmagnetik terbagi atas:
1. Paramagnetik adalah benda yang dapat ditarik dengan lemah oleh magnet
kuat. Contohnya alumunium, tembaga, platina, dan lain-lain.
2. Diamagnetik adalah benda yang menolak magnet. Benda ini tidak dapat
ditarik sama sekali oleh magnet meski berada sangat dekat
dengan magnet yang kuat. Contoh benda diamegnetik adalah emas, seng,
merkuri, dan lainnya.
Penggolongan sifat magnet dari unsur – unsur ditunjukkan dalam tabel periodek di
bawah ini:

Gambar Tabel periodic unsure, menunjukkan sifar magnet unsur-unsur pada


temperatur kamar.

Pada tabel periodik unsur di atas, terlihat bahwa sebagian besar unsur besifat
paramagnetic, sedangkan material yang bersifat feromagnetik dan antiferomagnetik
hanya ditemukan sedikit didalam unsur murni. Untuk material yang memiliki sifat

ILMU BAHAN LISTRIK 16


ferimagnetik hanya ditemukan dalam senyawa, seperti campuran oksida yang disebut
ferrite yang berasal dari ferimagnetik.

E. Cara Membuat Magnet


Magnet ada dua jenis yaitu magnet alam dan magnet buatan. Ada berbagai cara
untuk membuat magnet, antara lain:

a. dengan cara menggosokkan magnet tetap

b. dengan aliran arus listrik,

c. dengan induksi (influensi atau imbas).

a. Dengan cara menggosokkan magnet tetap

Besi yang semula bukan magnet, dapat dijadikan magnet. Caranya besi digosok
dengan salah satu ujung magnet tetap. Arah gosokan dibuat searah agar magnet
elementer yang terdapat pada besi letaknya menjadi teratur dan mengarah ke satu arah.
Apabila magnet elementer besi telah teratur dan mengarah ke satu arah, dikatakan besi
dan baja telah menjadi magnet. Ujung-ujung besi yang digosok akan terbentuk kutub-
kutub magnet. Kutub-kutub yang terbentuk tergantung pada kutub magnet yang
digunakan untuk menggosok. Pada ujung terakhir besi yang digosok, akan mempunyai
kutub yang berlawanan dengan kutub ujung magnet penggosoknya.

Gambar: Cara membuat magnet dengan menggosok dengan megnet tetap

Benda-benda kecil, misalnya jarum atau paku apabila kita dekatkan dengan
sebatang besi atau sebatang baja ternyata benda-benda kecil tersebut tidak dapat ditarik
oleh batang besi atau baja.

ILMU BAHAN LISTRIK 17


Hal ini menunjukkan bahwa besi atau baja tidak bersifat sebagai magnet. Besi
atau baja dapat dibuat magnet antara lain dengan cara menggosokkan salah satu ujung
magnet tetap di sepanjang batang besi, atau baja ke satu arah secara berulang-ulang.

Secara fisika bahwa benda-benda yang bisa dibuat magnet adalah benda atau
material yang sudah mempunyai sifat kemagnetan yang terdiri dari domain-domain
atau magnet-magnet kecil yang disebut magnet elementer.

Saat terjadi penggosokan dengan arah yang teratur mengakibatkan adanya


pengaruh medan magnet dari magnet permanen yang dapat digunakan untuk
menyearahkan posisi domain.

Dengan posisi yang searah tentu mengakibatkan adanya gaya yang ditimbulkan
oleh domain tersebut sehingga menjadikan benda bermagnet.

b. Dengan aliran arus listrik

Besi dan baja dapat juga dijadikan magnet dengan arus listrik. Caranya besi dan
baja dililiti kawat yang dihubungkan dengan baterai. Magnet elementer yang terdapat
pada besi dan baja akan terpengaruh aliran arus searah (DC) yang dihasilkan baterai.
Hal ini menyebabkan magnet elementer letaknya teratur dan mengarah ke satu arah.
Besi atau baja akan menjadi magnet dan dapat menarik serbuk besi yang berada di
dekatnya. Magnet yang dibuat dengan cara arus listrik disebut magnet listrik
atau elektromagnet.
Pada Kegiatan di bawah ini menunjukkan bahwa paku besar yang dililiti oleh
sebuah kumparan setelah dihubungkan dengan baterai kemudian dekatkan dengan
paku-paku kecil, ternyata paku kecil akan menempel pada paku besar tersebut.

Gambar: Cara membuat magnet dengan aliran arus listrik

ILMU BAHAN LISTRIK 18


Apabila baterai atau sumber arus listrik searah (DC) diganti dengan sumber
arus listrik bolak-balik (AC) bertegangan rendah maka paku besar tetap bersifat
sebagai magnet.Namun apabila sebuah magnet dialiri arus listrik bolak-balik (AC)
dengan tegangan normal, maka sifat kemagnetannya dapat hilang.

Jika arus listrik diputus maka pakupaku kecil yang menempel pada paku besar
dalam hitungan detik akan berjatuhan atau lepas. Berarti paku besar sudah hilang
kemagnetannya. Jadi, sifat kemagnetan paku besar hanya terjadi selama ada aliran
listrik. Dikatakan bahwa paku besi menjadi magnet sementara.

Seandainya paku besi diganti dengan logam baja, maka setelah arus listrik
diputus, logam tetap bersifat sebagai magnet. Karena baja dapat dibuat magnet yang
bersifat permanen (tetap).

Secara fisika dapat dijelaskan bahwa medan listrik yang ditimbulkan oleh arus
listrik akan mempengaruhi posisi domain yang mengakibatkan posisi yang tidak teratur
berubah menjadi teratur atau searah. Dengan posisi searah akan mempunyai kekuatan
yang bersifat magnet.
Cara mudah menentukan kutub magnet
Mengaliri besi lunak dengan kawat berarus listrik searah (DC) merupakan
salah satu cara membuat magnet. Magnet yang dihasilkan bersifat sementara.
Kutub magnet besi lunak yang terbentuk tergantung pada arah arus listrik. Arah
arus listrik dalam hal ini adalah arah lilitan kawat pada batang besi lunak, searah atau
berlawanan dengan arah jarum jam.
Akan tetapi jumlah lilitan kawat pada batang besi lunak tidak mempengaruhi
pembentukan kutub magnet. Jumlah lilitan kawat berpengaruh pada kekuatan magnet
yang dihasilkan pada batang besi lunak. Semakin banyak lilitan kawat semakin kuat
magnet yang dihasilkan.
Menentukan jenis kutub magnet yang terbentuk pada kedua unjung besi lunak
setelah dialiri arus listrik searah, agaknya cukup sukar. Oleh sebab itu diperlukan aturan
tertentu untuk menentukan jenis kutub magnet. Aturan yang paling mudah adalah
kaidah tangan kanan.

Bagaimana menggunakan kaidah tangan kanan?


Kaidah atau aturan tangan kanan biasanya digunanakan untuk menentukan arah
medan magnet di sekitar kawat berarus ;listrik. Aturan ini sering juga disebut aturan
genggaman tangan kanan karena cara yang dilakukan dengan menggenggam empat jari
tangan dan ibu jari tegak lurus, persis ketika mengacungkan jempol kanan, seperti
gambar berikut ini!

ILMU BAHAN LISTRIK 19


Menurut kaidah tangan kanan, jika arah ibu jari menyatakan arah arus listrik (i)
maka arah lipatan jari-jari lainnya menyatakan arah medan magnet (B). Posisi gambar
di atas dapat di lihat pada posisi horizontal (mendatar), seperti gambar berikut.

Posisi lain yang berlawanan dengan gambar adalah posisi horizontal dengan ibu
jari ke arah kanan.

ILMU BAHAN LISTRIK 20


Kaidah tangan kanan tersebut dapat diterapkan untuk menentukan kutub
magnet pada kedua ujung batang besi lunak, seperti gambar di bawah.

Batang besi dililit kawat searah jarum jam (arah ke kanan), kemudian besi
digenggam sehingga empat jari mengikuti arah garis panah. Ibu jari menunjuk arah
ujung magnet dan ujung tersebut adalah kutub Utara magnet. Sedangkan ujung lainnya
akan membentuk kutub Selatan.
Selain dari cara tersebut, cara mudah diingat dalam menentukan jenis kutub
magnet setelah dililit kawat berarus listrik adalah menandai arah arus listrik. Arus
listrik dari kutub positif (+) dan menuju kutub negatif (-).

ILMU BAHAN LISTRIK 21


Kemudian perlu diingat, jika kawat dililitkan pada sebatang besi mulai di
bagian kiri, kawat di bagian depan, searah dengan arah jarum jam (ke kanan), maka
pada bagian itu adalah kutub utara, begitu sebaliknya. Jika.kawat melewati belakang
ujung magnet (berlawanan arah dengan jarum jam), maka pada kutub yang terbentuk
adalah kutub selatan.

c. Dengan induksi (influensi atau imbas)

Besi dan baja dapat dijadikan magnet dengan cara induksi. Caranya adalah besi
dan baja diletakkan di dekat magnet tetap. Magnet elementer yang terdapat pada besi
dan baja akan terpengaruh atau terinduksi magnet tetap yang menyebabkan letaknya
teratur dan mengarah ke satu arah. Besi atau baja akan menjadi magnet sehingga dapat
menarik serbuk besi yang berada di dekatnya. Ujung besi yang berdekatan dengan
kutub magnet batang, akan terbentuk kutub yang selalu berlawanan dengan kutub
magnet penginduksi. Apabila kutub utara magnet batang berdekatan dengan ujung A
besi, maka ujung A besi menjadi kutub selatan dan ujung B besi menjadi kutub utara
atau sebaliknya.
Sebuah paku besar didekatkan dengan sebuah magnet yang ditaruh pada statif
maka paku akan menempel pada magnet. Paku besar yang telah menempel pada
magnet jika didekati paku-paku kecil, ternyata paku-paku kecil menempel pada paku
besar.

Gambar: Cara membuat magnet dengan induksi

Hal ini disebabkan oleh paku besar yang berada di dalam medan magnet terkena
induksi sehingga bersifat sebagai magnet. Secara konsep sama dengan pembuatan
magnet cara digosok atau dililiti kumparan yang dialiri listrik.

ILMU BAHAN LISTRIK 22


Akibat dari pengaruh medan magnet sehingga paku yang menempel pada
magnet permanen memungkinkan posisi domaindomainnya menjadi teratur dan
bersifat sebagai benda magnet.

Gambar: Macam-macam bentuk magnet

Magnet buatan memiliki beberapa bentuk, di antaranya: berbentuk batang


persegi (magnet batang), berbentuk jarum (magnet jarum) berbentuk silinder (magnet
silinder) dan berbentuk U dan berbentuk tapak kuda.

F. Cara Menghilangkan Kemagnetan


Magnet merupakan benda yang dapat menarik logam yang berada
disekitarnya. Magnet dapat menarik benda-benda logam dikarenakan magnet
memiliki memiliki sifat-sifat kemagnetan.
Pada magnet permanen memiliki sifat kemagnetan yang tetap, namun pada
magnet remanen memiliki sifat magnet yang tidak tetap.
Sifat-sifat kemagnetan pada benda ini dapat dibuat dan dapat dihilangkan.
Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk membuat kemagnetan pada benda,
begitu pula ada beberapa cara untuk menghilangkan kemagnetan pada benda.
Hilangnya sifat kemagnetan pada benda magnet dikarenakan arah dan letak
dari magnet elementernya berubah-ubah dan tidak teratur.
Sifat kemagnetan pada benda dapat menghilang karena beberapa penyebab,
diantaranya adalah magnet dipukul secara berulang-ulang atau jatuh secara
berulang-ulang, magnet terkena panas dan bila magnet dialiri arus bolak-balik (arus
AC). Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar di bawah ini :

ILMU BAHAN LISTRIK 23


1. Magnet dipukul atau jatuh berulang-ulang

Faktor yang dapat menyebabkan sifat kemagnetan pada benda menghilang


yang pertama adalah magnet yang dipukul berulang-ulang atau magnet yang
dijatuhkan secara berulang-ulang.
Bila magnet hanya beberapa kali jatuh atau terkena benturan mungkin sifat
kemagnetannya belum menghilang namu sifat kemagnetan pada benda tersebut akan
berkurang. Hilangnya sifat kemagnetan pada benda magnet tersebut dapat terjadi
jika magnet tersebut dipukul berulang-ulang sehingga bentuknya berubah dan rusak
atau magnet tersebut dijatuhkan dari ketinggian tertentu secara berulang-ulang
hingga bentuknya berubah dan rusak.
2. Magnet terkena panas

ILMU BAHAN LISTRIK 24


Faktor yang menyebabkan sifat kemagnetan pada benda menghilang yang
kedua adalah bila magnet terkena panas. Panas yang diberikan pada benda magnet
akan dapat mengurangi dan bahkan menghilangkan sifat kemagnetan pada benda
tersebut.
Pemberian panas yang berlebihan hingga magnet berpijar akan
menghilangkan sifat kemagnetan pada magnet tersebut. Bahkan benda logam yang
memiliki suhu tertentu tidak bisa dibuat menjadi magnet.
Panas ini dapat berasal dari berasal dari proses pembakaran, proses perebusan
dan lain sebagainya.
3.Dialiri arus AC atau arus bolak-balik
Faktor yang menyebabkan sifat kemagnetan pada benda menghilang yang
ketiga adalah bila magnet dialiri arus AC.

Bila magnet diletakkan di dalam sebuah kumparan, kemudian kumparan


tersebut dialiri arus listrik AC maka sifat kemagnetan pada benda magnet tersebut
dapat menghilang.
Pemberian arus AC pada kumparan akan mempengaruhi arah dari medan
magnet yang terjadi pada kumparan sehingga karena arah medannya berubah-ubah
pada kumparan elektromagnetik maka akan dapat mempengaruhi arah kutub pada
benda magnet tersebut sehingga sifat kemagnetan pada benda tersebut akan
menghilang.
Setelah kita tahu bahwa sifat kemagnetan itu dapat hilang, maka untuk
menghindari agar sifat kemagnetan terutama pada magnet permanen agar tidak

ILMU BAHAN LISTRIK 25


menghilang maka magnet tersebut harus dijaga dan hindari dari penyebab-penyebab
yang dapat membuat sifat kemagnetan tersebut menghilang.

G. Kegunaan Magnet Dalam Kehidupan Sehari-Hari


1. Jarum kompas adalah dari magnet permanen.
2. Pintu kulkas memiliki magnet permanen agar selalu tertutup.
3. Kartu ATM dan kartu kredit memiliki jalur magnet yang berisi informasi.
4. TV dan monitor komputer menggunakan elektromagnetik untuk menghasilkan
gambar.
5. Mikrofon dan speaker menggunakan kombinasi magnet permanen dan
elektromagnetik.
6. Media rekaman magnetik: Tape VHS biasa mengandung golongan tape
bermagnet. Informasi yang memproduksi video dan suara dikodekan pada lapisan
bermagnet pada tape.
7. Kaset audio kompak mengandung magnet untuk menghasilkan audio.
8. Kartu kredit, kartu debit, dan kartu ATM: Semua kartu ini memiliki jalur
bermagnet pada sisi-sisnya. Jalur ini mengandung informasi yang dibutuhkan untuk
menghubungi institusi keuangan pribadi dan menghubungkan dengan rekening bank.
9. Magnet di lemari es memastikan pintu lemari es kedap udara, dengan itu
menghindari pemborosan energi.
10. Loudspeaker dan mikrophon:
Loudspeaker merupakan kombinasi magnet permanen dan elektromagnetik.
Loudspeaker pada dasarnya perangkat yang mengkonversi energi listrik (sinyal) ke
energi mekanik (suara). Elektromagnetik membawa sinyal, yang menghasilkan
perubahan bidang megnet dan menarik bidang yang ada pada magnet permanen.
Pergerakan penarikan dan penolakan menggerakkan kon, yang menghasilkan suara.
Kebanyakan speaker tergantung kepada teknologi ini, tetapi ada juga yang
menggunakan konsep yang berbeda.Mikrophon memiliki kon atau selaput yang
terlekat pada gelongan kabel. Gelung itu terletak dalam megnet berbentuk khusus. Bila
suara mengegarkan selaput maka gelung itu turut bergetar dan menghasilkan voltage

ILMU BAHAN LISTRIK 26


saat ia melalui medan magnet. Voltage dalam kabel ini adalah sinyal listrik yang
mewakili suara asal.
11. Motor listrik dan generator:
Motor listrik (seperti speaker) tergantung pada kombinasi eletromagnet dan
magnet permanen, dan seperti speaker, mengganti energi listrik menjadi energi
mekanis. Generator bertindak merubah energi mekanis ke energi listrik.
12. Transformer / trafo : Transformer merupakan perangkat yang mengkonversi energi
listrik antara dua perangkat yang terpisah mengngunakan listrik melalui konektor
magnet
13. Mengambil Benda-Benda dari Logam
Benda yang dapat ditarik kuat oleh magnet adalah bahan yang terbuat dari
logam seperti besi, baja, dan nikel. Dengan adanya sifat itu, magnet digunakan pada
beberapa peralatan untuk mempermudah mengambil benda dari logam. Peralatan
tersebut antara lain gunting, obeng, tang, dan alai pengangkut besi tua.

14. Penunjuk Arah


Magnet dapat digunakan untuk menunjukkan arah karena kutub-kutub magnet
selalu menunjukkan arah utara dan selatan. Alat yang memanfaatkan sifat magnet
tersebut adalah kompas. Kompas adalah alat penunjuk arah mata angin. Di dalam
kompas terdapat magnet berbentuk jarum yang selalu menunjukkan arah utara dan
selatan. Sehingga dapat digunakan untuk menunjukkan arah mata angin. Kompas
digunakan oleh pelaut, pendaki gunung, dan pilot untuk membantu menunjukkan jalan.

15. Menghasilkan Listrik


Magnet dapat menghasilkan listrik dalam jumlah besar dan kecil. Salah satu
alat yang menggunakan magnet untuk menghasilkan listrik adalah dinamo sepeda.
Pada dinamo sepeda, magnet menghasilkan energi listrik dalam jumlah kecil yang
digunakan untuk menyalakan lampu sepeda.

16. Merapatkan Dua Benda


Coba perhatikan pintu lemari es. Pintu lemari es dapat menutup dengan kuat
dan rapat dikarenakan di sekeliling sisi pintu lemari es terdapat magnet. Sebuah
magnet yang panjang diletakkan di dalam karet sepanjang pintu lemari es. Lemari es
terbuat dari baja, jadi magnet akan membuat pintu lemari es menutup dengan rapat
ketika kamu menutupnya. Pintu lemari es yang tertutup rapat dapat menjaga suhu di
dalam tetap dingin sehingga makanan dan minuman di dalamnya tetap segar.

17. Menggantikan Roda pada Kereta Api Maglev

ILMU BAHAN LISTRIK 27


Kereta api jenis maglev adalah kereta api modern yang bergerak tidak
menggunakan roda tetapi menggunakan magnet. Kereta api maglev bergerak melayang
di atas rel yang terbuat dari magnet. Oleh karena itu kereta api ini disebut maglev,
singkatan dari magnetic levitation yang artinya mengapung di atas magnet.

ILMU BAHAN LISTRIK 28


BAB II
PENUTUP

3.1. KESIMPULAN
Dalam proses pembuatan makalah ini, maka dapat disimpulkan magnet
bukanlah sekedar batu alam yang memiliki medan magnet. Namun, dibalik cirinya
yang khas, magnet juga memiliki sisi lain yang tidak lepas dari ciri khasnya tersebut.
Antara lain:
• Magnet adalah suatu materi yang mempunyai medan magnet.
• Magnet bisa menarik bahan ferromagnetic dengan medan magnetnya.
• Jika magnet bertemu dengan kutub magnet yang berbeda akan saling tarik-
menarik, sedangkan jika magnet bertemu dengan kutub magnet yang sama akan
akan saling tolak menolak.
• Magnet selalu memiliki dua kutub yaitu kutub utara dan kutub selatan.
• Magnet dapat dibuat dengan bahan-bahan dan cara yang sederhana.
• Magnet sangat bermanfaat dalam berbagai bidang, terutama dalam bidang
iptek dan bidang kesehatan.

ILMU BAHAN LISTRIK 29


DAFTAR PUSTAKA

http://yuliardi11.blogspot.com/2017/01/makalah-bahan-magnetik.html

https://www.zonareferensi.com/sifat-sifat-magnet/

https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-magnet/

https://id.scribd.com/document/334165493/3-Cara-Membuat-Magnet-Dan-
Gambarnya-Lengkap

https://dwiseptianingsih498.wordpress.com/ipa-1/manfaat-magnet-dalam-kehidupan/

ILMU BAHAN LISTRIK 30

Anda mungkin juga menyukai