PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Bahan magnetik adalah suatu bahan yang memiliki sifat kemagnetan dalam
komponen pembentuknya. Menurut sifatnya terhadap pengaruh kemagnetan, bahan
dapat diklasifikasikan menjadi bahan diamagnetic, paramagnetik, dan feromagnetik.
Setiap bahan magnetik memiliki parameterparameter magnetik di antaranya
magnetisasi,momen magnetic,permeabilitas dan suseptibilitas magnetic.
Permeabilitas magnet merupakan konstanta pembanding antara rapat fluks
magnet (B) dengan kuat medan magnet (H). Suseptibilitas magnetik (xm) adalah
ukuran dasar sifat kemagnetan suatu bahan, ditunjukkan dengan adanya respon
terhadap induksi medan magnet. Dengan adanya suseptibilitas magnet suatu bahan,
maka dapat diketahui sifat-sifat magnetik lain bahan tersebut.
Momen magnetik merupakan ukuran kuat medan magnet dan magnetisasi (M)
merupakan momen magnet per satuan volume. Bahan feromagnetik adalah bahan yang
mempunyai permeabilitas tinggi dan mudah sekali dialiri garis-garis gaya magnet atau
biasa disebut dengan bahan magnet yang memiliki kekuatan medan magnet yang
tinggi.
Bahan magnet yang mempunyai medan magnet tinggi akan menghasilkan
keuntungan berupa peningkatan efisiensi operasi. Contoh bahan yang mempunyai
permeabilitas tinggi antara lain besi, baja, dan stalloy.
1.3. Tujuan
a. Bagi mahasiswa
Memberi pengetahuan lebih mengenai magnet. Bahwa magnet juga tidak
berupa magnet batangan seperti pada umumnya. Akan tetapi magnet juga bisa
dibuat dengan bahan dan cara yang sederhana. Selain itu magnet berguna dalam
berbagai bidang, seperti dalam bidang iptek, kesehatan bahkan kesenian. Dan
juga, supaya siswa tidak hanya terpaku pada pelajaran tentang magnet yang
identik dengan gaya tarik-menarik yang diberikan di sekolah.
b. Bagi Masyarakat
Menginformasikan kepada masyarakat bahwa magnet sangat berguna bagi
kehidupan semua orang, tidak hanya bagi siswa sekolah tapi juga bagi
masyarakat umum. Salah satunya dalam bidang kesehatan, cara mengobati
penyakit itu tidak hanya dengan obat-obatan yang terkadang memiliki efek
samping yang membahayakan bagi tubuh. Tapi mengobati penyakit juga bias
menggunakan magnet, dengan magnet biaya yang dikeluarkan lebih murah dan
resiko ditanggung lebih ringan.
A. Pengertian Magnet
Kata magnet berasal dari bahasa Yunani yaitu magnes atau magnetis lithos yang
berarti batu dari magnesia.
Penemuan magnet ini telah diketahui di Yunani, India, dan Cina sekitar 2500 tahun
yang lalu magnet berasal dari Lodestones yaitu berasal dari bijih besi. Magnet secara
alami diciptakan yang dapat menarik potongan besi lainnya.
Sesuai dengan asal nama magnet diberikan yaitu magnet berasal dari bahasa
Yunani berarti "batu dari Magnesia", bagian dari Yunani kuno dimana Lodestones
ditemukan. Lodestones merupakan kompas magnetik pertama.
Magnet merupakan benda yang dapat menarik benda-benda lain di sekitarnya
seperti besi, baja, dan kobalt. Sebuah magnet terdiri atas magnet-magnet elementer
yang tersusun secara teratur. Magnet mmepunyai bagian yang paling kuat daya
tariknya yaitu bagian kutub magnet, terdiri dari kutub utara (KU) dan kutub Selatan
(KS).
Untuk menjelaskan tentang magnet, Weber mengemukakan teorinya yang disebut
dengan “Hipotesis Weber” yang isinya sebagai berikut :
1. Bahan magnetik terdiri atas atom-atom magnetik yang disebut magnet
elementer. Setiap magnet memiliki kutub utara dan kutub selatan. Ketka magnet
dipotong, maka potongan-potongan tersebut akan menjadi magnet baru yang juga
mempunyai kutub utara dan kutub selatan. Jika pemotongan terus dilakukan hingga
sekecil-kecilnya, maka akan terbentuk atom magnet. Atom magnet tersebut pun akan
memiliki kutub utara dan kutub selatan.
2. Pada bahan yang belum menjadi magnet, maka magnet elementernya belum
tersusun dengan teratur. Sehingga kutub utara sebuah magnet elementer terhubung
b. Induksi Magnet
Pada suatu titik ada medan magnet bila muatan yang bergerak pada titik tersebut
mengalami gaya magnet. Medan magnet ini dikenal juga sebagai induksi magnet.
Induksi magnet dapat dilukiskan sebagai garisgaris yang arah singgungnya pada setiap
titik menunjukkan arah vektor induksi magnet di titik-titik tersebut.
c.Momen magnetik
Adalah sebuah kuantitas yang menentukan torsi yang akan dialami
dalam bidang magnetik luar.Momen magnetik dianggap menjadi vektor yang memiliki
magnitud dan arah. Arah momen magnetik mengarah dari kutub selatan ke kutub utara
magnet.
d. Material Soft Magnet dan Hard Magnet
Pada material hard magnetic memiliki energi yang relatif lebih besar
dibandingkan dengan material soft magnetic. Sehingga akan lebih sulit untuk
memagnetisasi ataupun mendemagnetisasi material hard magnet, karena itu dibutuhkan
kuat medan magnet yang besar. Hal ini terlihat pada kurva hysteresis hard magnet yang
lebih besar, dengan nilai magnetik saturasi serta koersivitas yang tinggi.
e. Kutub Magnet
Jika dua magnet saling didekatkan, mereka saling mengerahkan gaya, yaitu
gaya magnet. Gaya magnet, seperti gaya listrik, terdiri dari tarik-menarik dan tolak-
menolak. Jika dua kutub utara saling didekatkan, kedua kutub tersebut akan tolak-
B. Sifat-Sifat Magnet
Magnet memiliki beberapa sifat-sifat dan karakteristik tertentu. Berikut ini
aladah beberapa sifat-sifat magnet beserta penjelasannya.
Sifat magnet yang utama adalah dapat menarik benda yang berasal dari bahan
logam. Meski begitu tidak semua jenis logam dapat ditarik magnet, melainkan besi,
baja, nikel, kobalt, dan sebagainya. Benda-benda yang dapat ditarik oleh magnet adalah
benda magnetik.
4. Dua Kutub yang Sama Akan Saling Tolak, Sedangkan Dua Kutub Berbeda
Akan Saling Tarik
Sifat magnet yang cukup unik adalah jika dua kutub magnet yang sama
didekatkan, maka akan saling tolak menolak. Sementara jika dua kutub magnet yang
C. Ciri-Ciri Magnet
Ada beberapa ciri-ciri magnet, baik itu dilihat dari sifat-sifatnya, cara
pembuatannya, atau karakteristik magnet lainnya, antara lain sebagai berikut:
Magnet Pelindung
Tipe magnet ini disebut juga mumetal, terbuat dari 74% nikel, 20% besi, 5% tembaga,
dan 1% mangan. Magnet ini tidak keras dan bersifat sementara.
2. Feromagnetik
Bahan Nonmagnetik
Bahan nonmagnetik terbagi atas:
1. Paramagnetik adalah benda yang dapat ditarik dengan lemah oleh magnet
kuat. Contohnya alumunium, tembaga, platina, dan lain-lain.
2. Diamagnetik adalah benda yang menolak magnet. Benda ini tidak dapat
ditarik sama sekali oleh magnet meski berada sangat dekat
dengan magnet yang kuat. Contoh benda diamegnetik adalah emas, seng,
merkuri, dan lainnya.
Penggolongan sifat magnet dari unsur – unsur ditunjukkan dalam tabel periodek di
bawah ini:
Pada tabel periodik unsur di atas, terlihat bahwa sebagian besar unsur besifat
paramagnetic, sedangkan material yang bersifat feromagnetik dan antiferomagnetik
hanya ditemukan sedikit didalam unsur murni. Untuk material yang memiliki sifat
Besi yang semula bukan magnet, dapat dijadikan magnet. Caranya besi digosok
dengan salah satu ujung magnet tetap. Arah gosokan dibuat searah agar magnet
elementer yang terdapat pada besi letaknya menjadi teratur dan mengarah ke satu arah.
Apabila magnet elementer besi telah teratur dan mengarah ke satu arah, dikatakan besi
dan baja telah menjadi magnet. Ujung-ujung besi yang digosok akan terbentuk kutub-
kutub magnet. Kutub-kutub yang terbentuk tergantung pada kutub magnet yang
digunakan untuk menggosok. Pada ujung terakhir besi yang digosok, akan mempunyai
kutub yang berlawanan dengan kutub ujung magnet penggosoknya.
Benda-benda kecil, misalnya jarum atau paku apabila kita dekatkan dengan
sebatang besi atau sebatang baja ternyata benda-benda kecil tersebut tidak dapat ditarik
oleh batang besi atau baja.
Secara fisika bahwa benda-benda yang bisa dibuat magnet adalah benda atau
material yang sudah mempunyai sifat kemagnetan yang terdiri dari domain-domain
atau magnet-magnet kecil yang disebut magnet elementer.
Dengan posisi yang searah tentu mengakibatkan adanya gaya yang ditimbulkan
oleh domain tersebut sehingga menjadikan benda bermagnet.
Besi dan baja dapat juga dijadikan magnet dengan arus listrik. Caranya besi dan
baja dililiti kawat yang dihubungkan dengan baterai. Magnet elementer yang terdapat
pada besi dan baja akan terpengaruh aliran arus searah (DC) yang dihasilkan baterai.
Hal ini menyebabkan magnet elementer letaknya teratur dan mengarah ke satu arah.
Besi atau baja akan menjadi magnet dan dapat menarik serbuk besi yang berada di
dekatnya. Magnet yang dibuat dengan cara arus listrik disebut magnet listrik
atau elektromagnet.
Pada Kegiatan di bawah ini menunjukkan bahwa paku besar yang dililiti oleh
sebuah kumparan setelah dihubungkan dengan baterai kemudian dekatkan dengan
paku-paku kecil, ternyata paku kecil akan menempel pada paku besar tersebut.
Jika arus listrik diputus maka pakupaku kecil yang menempel pada paku besar
dalam hitungan detik akan berjatuhan atau lepas. Berarti paku besar sudah hilang
kemagnetannya. Jadi, sifat kemagnetan paku besar hanya terjadi selama ada aliran
listrik. Dikatakan bahwa paku besi menjadi magnet sementara.
Seandainya paku besi diganti dengan logam baja, maka setelah arus listrik
diputus, logam tetap bersifat sebagai magnet. Karena baja dapat dibuat magnet yang
bersifat permanen (tetap).
Secara fisika dapat dijelaskan bahwa medan listrik yang ditimbulkan oleh arus
listrik akan mempengaruhi posisi domain yang mengakibatkan posisi yang tidak teratur
berubah menjadi teratur atau searah. Dengan posisi searah akan mempunyai kekuatan
yang bersifat magnet.
Cara mudah menentukan kutub magnet
Mengaliri besi lunak dengan kawat berarus listrik searah (DC) merupakan
salah satu cara membuat magnet. Magnet yang dihasilkan bersifat sementara.
Kutub magnet besi lunak yang terbentuk tergantung pada arah arus listrik. Arah
arus listrik dalam hal ini adalah arah lilitan kawat pada batang besi lunak, searah atau
berlawanan dengan arah jarum jam.
Akan tetapi jumlah lilitan kawat pada batang besi lunak tidak mempengaruhi
pembentukan kutub magnet. Jumlah lilitan kawat berpengaruh pada kekuatan magnet
yang dihasilkan pada batang besi lunak. Semakin banyak lilitan kawat semakin kuat
magnet yang dihasilkan.
Menentukan jenis kutub magnet yang terbentuk pada kedua unjung besi lunak
setelah dialiri arus listrik searah, agaknya cukup sukar. Oleh sebab itu diperlukan aturan
tertentu untuk menentukan jenis kutub magnet. Aturan yang paling mudah adalah
kaidah tangan kanan.
Posisi lain yang berlawanan dengan gambar adalah posisi horizontal dengan ibu
jari ke arah kanan.
Batang besi dililit kawat searah jarum jam (arah ke kanan), kemudian besi
digenggam sehingga empat jari mengikuti arah garis panah. Ibu jari menunjuk arah
ujung magnet dan ujung tersebut adalah kutub Utara magnet. Sedangkan ujung lainnya
akan membentuk kutub Selatan.
Selain dari cara tersebut, cara mudah diingat dalam menentukan jenis kutub
magnet setelah dililit kawat berarus listrik adalah menandai arah arus listrik. Arus
listrik dari kutub positif (+) dan menuju kutub negatif (-).
Besi dan baja dapat dijadikan magnet dengan cara induksi. Caranya adalah besi
dan baja diletakkan di dekat magnet tetap. Magnet elementer yang terdapat pada besi
dan baja akan terpengaruh atau terinduksi magnet tetap yang menyebabkan letaknya
teratur dan mengarah ke satu arah. Besi atau baja akan menjadi magnet sehingga dapat
menarik serbuk besi yang berada di dekatnya. Ujung besi yang berdekatan dengan
kutub magnet batang, akan terbentuk kutub yang selalu berlawanan dengan kutub
magnet penginduksi. Apabila kutub utara magnet batang berdekatan dengan ujung A
besi, maka ujung A besi menjadi kutub selatan dan ujung B besi menjadi kutub utara
atau sebaliknya.
Sebuah paku besar didekatkan dengan sebuah magnet yang ditaruh pada statif
maka paku akan menempel pada magnet. Paku besar yang telah menempel pada
magnet jika didekati paku-paku kecil, ternyata paku-paku kecil menempel pada paku
besar.
Hal ini disebabkan oleh paku besar yang berada di dalam medan magnet terkena
induksi sehingga bersifat sebagai magnet. Secara konsep sama dengan pembuatan
magnet cara digosok atau dililiti kumparan yang dialiri listrik.
3.1. KESIMPULAN
Dalam proses pembuatan makalah ini, maka dapat disimpulkan magnet
bukanlah sekedar batu alam yang memiliki medan magnet. Namun, dibalik cirinya
yang khas, magnet juga memiliki sisi lain yang tidak lepas dari ciri khasnya tersebut.
Antara lain:
• Magnet adalah suatu materi yang mempunyai medan magnet.
• Magnet bisa menarik bahan ferromagnetic dengan medan magnetnya.
• Jika magnet bertemu dengan kutub magnet yang berbeda akan saling tarik-
menarik, sedangkan jika magnet bertemu dengan kutub magnet yang sama akan
akan saling tolak menolak.
• Magnet selalu memiliki dua kutub yaitu kutub utara dan kutub selatan.
• Magnet dapat dibuat dengan bahan-bahan dan cara yang sederhana.
• Magnet sangat bermanfaat dalam berbagai bidang, terutama dalam bidang
iptek dan bidang kesehatan.
http://yuliardi11.blogspot.com/2017/01/makalah-bahan-magnetik.html
https://www.zonareferensi.com/sifat-sifat-magnet/
https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-magnet/
https://id.scribd.com/document/334165493/3-Cara-Membuat-Magnet-Dan-
Gambarnya-Lengkap
https://dwiseptianingsih498.wordpress.com/ipa-1/manfaat-magnet-dalam-kehidupan/