Anda di halaman 1dari 26

A.

MEDAN MAGNET
a. Pengertian medan magnet
Medan magnet adalah daerah yang ada di sekitar magnet dimana
objek-objek magnetik lain dapat terpengaruh oleh gaya magnetismenya.

Benda magnetik selalu mencoba untuk mengarahkan diri selaras


dengan pengaruh medan magnet disekitarnya. Makin kuat daya
megnetisme yang dimiliki oleh suatu benda, maka makin luas pula
cangkupan medan magnetnya

catatan : rapat garis-garis gaya menyatakan kebesaran induksi magnetik.


Medan magnet yang rapat garis-garis gayanya sama disebut : medan magnet
serba sama ( homogen ).
Kuat Medan ( H ) = ITENSITY.

Kuat medan magnet di suatu titik di dalam medan magnet ialah besar
gaya pada suatu satuan kuat kutub di titik itu di dalam medan magnet m adalah
kuat kutub yang menimbulkan medan magnet dalam Ampere-meter. R jarak
dari kutub magnet sampai titik yang bersangkutan dalam meter. dan H = kuat
medan titik itu dalam :

Garis Gaya.

Garis gaya adalah : Lintasan kutub Utara dalam medan magnet atau garis
yang bentuknya demikian hingga kuat medan di tiap titik dinyatakan oleh garis
singgungnya.

Rapat Garis-Garis Gaya ( FLUX DENSITY ) = B

Definisi : Jumlah garis gaya tiap satuan luas yang tegak lurus kuat medan.

dua batang magnet yang didekatkan, akan terjadi gaya tarik-menarik atau
tolak menolak antara kedua magnet tersebut. Gaya tarik-menarik atau tolak
menolak antara dua magnet terjadi karena di sekitar magnet terdapat medan
magnetik. Gaya tolak menolak terjadi pada saat kedua kutub magnet sama dan
gaya tarik menarik terjadi pada saat kedua kutub yang berdekatan berbeda.
Magnet memiliki sifat-sifat sebagai berikut:
– Magnet dapat menarik benda-benda tertentu. Magnet tidak dapat menarik
semua benda, tetapi hanya benda-benda tertentu saja. Magnet dapat menarik
benda-benda yang terbuat dari besi dan baja
– Gaya magnet dapat menembus benda. Semakin kuat gaya magnetnya maka
semakin tebal benda yang dapat ditembus oleh gaya magnet
– Gaya yang terdapat di daerah sekeliling magnet disebut medan magnet.
Semakin kuat gaya magnetnya semakin luas medan magnetnya
– Magnet mempunyai dua buah kutub, yaitu kutub utara dan kutub selatan.
Kutub-kutub magnet merupakan bagian magnet yang mempunyai gaya magnet
yang paling besar
– Dua buah magnet jika saling didekatkan: kutub senama akan tolak menolak
sedangkan kutub tak senama akan tarik menarik
– Semakin dekat terhadap magnet maka medan magnetnya semakin rapat
sehingga gaya magnetnya semakin kuat. Semakin jauh terhadap magnet maka
medan magnetnya semakin renggang sehingga gaya magnetnya semakin lemah
– Magnet akan hilang sifat kemagnetannya jika sering jatuh, dipukul-pukul
dan terkena panas atau dibakar.

Medan magnet adalah area atau wilayah dimana gaya magnet masih
akan berpengaruh terhadap benda di sekitarnya
sifat sifat magnet
1 magnet dapat menarik benda benda tertentu
2 gaya magnet dapat menembus benda
3 gaya yang terdapat di daerah sekeliling magnet di sebut medan magnet
4 magnet memiliki 2 buah kutub
5 dua buah magnet jika saling di dekatkan kutup senama akan tolak menolak
jika kutup tak senama akan tarik menarik
6 semakin dekat dengan magnet maka medan magnet akan semakin rapat
sehingga gaya magnetnya semakin kuat
7 magnet akan hilang sifat kemagnetannya jika sering jatuh,di pukul pukul, dan
terkena panas atau di bakar.

Diamagnetik Dan Para Magnetik.

Sehubungan dengan sifat-sifat kemagnetan benda dibedakan atas


Diamagnetik dan Para magnetik.
Benda magnetik : bila ditempatkan dalam medan magnet yang tidak homogen,
ujung-ujung benda itu mengalami gaya tolak sehingga benda akan mengambil
posisi yang tegak lurus pada kuat medan.
Benda-benda yang demikian mempunyai nilai permeabilitas relatif
lebih kecil dari satu. Contoh : Bismuth, tembaga, emas, antimon, kaca flinta.
Benda paramagnetik : bila ditempatkan dalam medan magnet yang tidak
homogen, akan mengambil posisi sejajar dengan arah kuat medan.

Benda-benda yang demikian mempunyai permeabilitas relatif lebih


besar dari pada satu. Contoh : Aluminium, platina, oksigen, sulfat tembaga dan
banyak lagi garam-garam logam adalah zat paramagnetik. Benda feromagnetik :
Benda-benda yang mempunyai effek magnet yang sangat besar, sangat kuat
ditarik oleh magnet dan mempunyai permeabilitas relatif sampai beberapa ribu.
Contoh : Besi, baja, nikel, cobalt dan campuran logam tertentu ( almico )

Contoh :
Perhatikan gambar berikut. Kawat A dan B dialiri arus listrik I1 dan I2 masing-
masing sebesar 2 A dan 3 A dengan arah keluar bidang baca.

Tentukan besar dan arah kuat medan magnet di titik C yang membentuk segitiga
sama sisi dengan titik A dan B!
Jawab:
Mencari B1 dan B2

Kuat medan total di titik C gunakan rumus vektor dan 10−7 misalkan sebagai x.
Arah medan magnet :

B. GERAK PARTIKEL MEDAN MAGNET

Untuk mulai memahami hal ini titik awal yang baik adalah beranjak
dari rumus gaya magnetik atau bentuk khusus dari hukum Lorentz di mana dalam
ruang hanya terdapat medan listrik [1], yaitu:

di mana adalah gaya magnetik, adalah muatan magnetik dan adalah


medan magnetik homogen. Untuk kasus yang akan dijelaskan dalam artikel ini
diambil arah medan magnetik tegak lurus dengan arah gerak partikel

dengan pemisalan keadaan gerak mula-mula partikel adalah

Dengan mengabaikan gaya berat atau dapat diterapkan gaya listrik yang
besarnya sama dengan gaya berat akan tetapi dengan arah yang berlawanan

di mana dengan

Persamaan gerak partikel

Dengan menerapkan hukum gerak Newton yang mengaitkan gaya-gaya yang


berperan dengan keadaan geraknya
dapat dituliskan persamaan gerak partikel dan diselesaikan

di mana telah dimisalkan kecepatan pada suatu saat

Sekarang terdapat dua persamaan diferensial tergandeng orde satu yang harus
diselesaikan [2], yaitu

dengan menguraikan sebagai komponen-komponen percepatan.


Perhatikan bahwa dalam arah tidak perlu dilakukan karena tidak terdapat
komponen dalam arah tersebut. Selanjutnya kedua persamaan diturunkan lagi
terhadap waktu dan saling disubstitusikan sehingga diperoleh

yang memberikan solusi

dengan

atau dituliskan dalam bentuk yang lebih kompak

C. GAYA MAGNET
Gaya tidak dapat dilihat. Kita hanya dapat melihat efek atau akibat dari
gaya. Gaya yang bekerja pada suatu benda dapat berupa tarikan dan dorongan.
Gaya dapat merubah bentuk suatu benda. Gaya dapat mengubah arah benda.
Gaya dapat menggerakkan benda yang diam.
Gaya dapat mengubah kecepatan gerak benda dan menghentikan benda.
Pada bagian ini kamu akan mempelajari tiga macam gaya. Gaya apa sajakah
itu? Ketiga gaya tersebut adalah gaya magnet, gravitasi, dan gesek. Ketiganya
berhubungan erat dengan gerak benda dan energi.

Magnet adalah bahan yang dapat menarik beberapa logam tertentu. Benda-
benda yang terbuat dari besi atau baja dapat ditarik oleh magnet.Gaya magnet
merupakan gaya tak sentuh ataugaya tak kontak. Gaya ini dapat bekerja meski
tidak bersentuhan.

a. Benda-benda magnetis dan tidak magnetis


Tidak semua benda mengalami gaya magnet. Benda yang menerima gaya
magnet dikatakan bersifat magnetis. Benda yang menolak gaya magnet
dikatakan bersifat nonmagnetis.

Ada benda yang dapat ditarik kuat oleh magnet. Ada benda yang ditarik
lemah oleh magnet. Ada pula benda yang tidak dapat ditarik oleh magnet.
Berdasarkan sifat kemagnetannya, benda digolongkan menjadi 3 jenis, yaitu:

* Feromagnetik, yaitu benda yang memiliki sifat kemagnetan kuat.


* Paramagnetik, yaitu benda yang memiliki sifat kemagnetan lemah.
* Diamagnetik, yaitu benda yang tidak memiliki sifat kemagnetan.

Magnet hanya dapat menarik logam-logam tertentu. Logam dari besi, nikel,
kobalt, dan baja dapat ditarik oleh magnet. Ketika logam ditarik oleh magnet,
logam itu akan bergerak dan menghasilkan gaya. Gerak logam menuju magnet
tersebut membutuhkan energi.

Logam dari aluminium, perak, dan tembaga tidak dapat ditarik oleh magnet.
Magnet pun tidak dapat menarik benda-benda yang bukan logam, seperti plastik,
kertas, dan daun.

b. Kekuatan gaya magnet

Gambar disamping menunjukkan bahwa serbuk besi banyak berkumpul


di sekeliling magnet. Daerah sekitar magnet itu mendapat pengaruh gaya tarik
magnet. Daerah di sekitar magnet yang dipengaruhi gaya tarik magnet disebut
medan magnet.Medan magnet tersusun oleh garis-garis gaya magnet.

Di sekitar kutub magnet, garis-garis gaya magnet tersebut semakin rapat.


Sebaliknya, semakin jauh dari kutub magnet garis-garis gaya magnet semakin
tidak rapat.
Kerapatan garis-garis gaya magnet dapat dipakai untuk menunjukkan
kuat lemahnya gaya magnet. Kutub magnet mempunyai garis-garis gaya yang
paling rapat, sehingga memiliki gaya tarik magnet paling kuat. Sebaliknya,
daerah di sekitar kutub magnet garis-garis gayanya tidak terlalu rapat. Artinya,
gaya tarik magnetnya tidak begitu kuat.

c. Penggunaan Magnet dalam Kehidupan Sehari-hari


Dalam kehidupan sehari-hari magnet memberi banyak manfaat. Ada
beberapa alat rumah tangga yang menggunakan magnet. Sebagai contoh
adalah pintu kulkas (lemari es). Kompas, gunting jahit, dan tempat pensil
bermagnet merupa kan contoh lain pemanfaatan gaya magnet. Benda-benda
apa lagi yang memanfaatkan sifat magnet?

Dasar TeoriSecara alamiah, di ALam ini terdapat benda-benda yang dapat


menarik benda laindengan jenis tertentu. Kemampuan benda yang dapat
menarik logam lain yang berada di dekatnya ini disebut kemagnetan.

Berdasarkan kemamapuankemagnetanya, benda di alam dibedakan


menjadi dua, yakni benda magnet dan benda bukan magnet. Sedangkan benda
yang dapat ditarik disebut benda magnetikdan benda yang tidak dapat ditarik
disebut benda nonmagnetik.Setiap benda magnetik pada dasarnya terdiri dari
magnet-magnet kecil yangdisebut magnet elementer.

Benda magnet adalah benda yang arah susunan magnetelementernya


teratur.

Adapun, benda bukan magnet arah magnet elementernya


tidakteratur.Setiap magnet memiliki dua kutub yaitu kutub utara dan kutub
selatan.Seandainya kita memotong magnet permanen menjadi magnet yang
lebih kecil kitatetap akan mendapatkan kutub utara dan selatan magnet karena
magnet elementer penyusunya tersebut. Kekuatan sifat kemagnetan yang
paling besar berada pada kutubmagnet.

Selain memiliki sifat menarik, logam tertentu, magnet juga memiliki


sifat-sifat tertentu apabila kutub magnet yangsatu berdekatan dengan kutub
magnet yang lainnya. Sifatnya yaitu :1)

Kutub-kutub magnet sejenis (kutub utara dengan kutub utara atau kutub
selatandengan kutub selatan) akan tolak-menolak.2)
Kutub-kutub magnet tidak sejenis (kutub utara dengan kutub selatan)
akan tarik-menarik.Setiap benda magnet akan memberikan pada ruang
disekitarnya.

Medan magnetadalah ruang di sekitar magnet tempat magnet lain atau


benda lain yang dapatdipengaruhi magnet mengalami gaya magnet. Garis gaya
magnet dilukiskan dengansifat-sifat sebagai berikut:1)

Garis gaya magnet keluar dari kutub utara menuju kutub selatan magnet2

Kerapatan garis gaya persatuan luas disuatu titik menggambarkan


kekuatanmedan magnet dititik tersebut3)

Kerapatan garis gaya terbesar diamati di kutub magnet. Hal ini berarti,
medan magnet yang paling kuat berada di daerah kutub4)

Makin jauh dari kutub, maka makin kecil kerapatan garis gaya. Hal ini
berarti,makin jauh dari kutub maka makin lemah medan magnet.

D. PERBEDAAN MAGNET
Bahan magnet secara umum dibagi menjadi 2 macam yaitu: magnet lunak
dan magnet keras.Magnet lunak banyak digunakan untuk aplikasi pada bahan
yang mudah dimagnetisasi dan didemagnetisasi. Sedangkan magnet keras
banyak digunakan untuk aplikasi bahan yang membutuhkan sifat magnetik yang
permanen (tidak mudah dimagnetisasi).

Medan magnet dapat dihasilkan secara elektromagnetik,yaitu dengan


melewatkan arus litrik pada konduktor.

Benda bermedan magnet kini sudah bisa diproduksi di laboratorium dan


pabrik. Cara pertama adalah dengan mengalirkan arus pada kumparan. Aliran
elektron ini membuat kumparan menghasilkan medan magnet.Cara kedua
adalah dengan induksi magnet.

Prinsip kerja induksi adalah melewatkan bahan pada medan magnet


secara berulang-ulang. Karena dibiasakan menerima medan magnet, elektron di
dalam bahan menjadi tersusun pada arah momen magnetik
yang sama.Namunmedan magnet tak abadi. Elektron bisa kehilangan
keteraturan momen magnetik jika mendapat gangguan dari luar.Gangguan
tersebut bisa berupa panas yang tinggi atau terempas benda keras.
Histerisis Magnet

Jika arus dialirkan pada suatu kumparan elektromagnetik, maka akan timbul
medan magnet disekitarnya, ketika arus dinaikkan maka medan magnet yang timbul
akan meningkat sampai titik konstan, hal ini menandakan bahwa inti feromagnetik telah
mencapai titik jenuhnya dan kerepatan fluks mencapai maksimal.

Jika arus dihentikan fluks magnet tidak sepenuhnya hilang karena bahan inti
elektromagnetik masih mempertahankan sifat kemagnetan.Kemampuan untuk
mempertahankan sifat magnet setelah arus dihentikan disebut retentivity. Sedangkan
jumlah fluks magnetik yang masih ada disebut Magnetisme Residual.

Ketika fluks telah mencapai maksimal (jenuh) dan arus diturunkan makan akan
terjadi pelebaran nilai H (coersive force).Sifat-sifat tersebut dapat direpresentasikan
pada kurva hysteresis.

Material Magnet Permanen


Material magnet permanen memiliki elektron dengan momen magnetik yang
bersusun pada arah tertentu. Akumulasi kekuatan elektron inilah yang membuat
sebuah bahan memiliki medan magnetik.Bahanferomagnetik yang memiliki
retentivity tinggi (hard magnetic material) sangat baik untuk memproduksi magnet
permanen.Disamping ini adalah kurva karakteristik hard magnetic material.
Material Magnet Non Permanen

Berkebalikan dengan bahan material magnet permanen,bahan material magnet


non permanen adalah Bahan feromagnetik yang memiliki retentivity rendah (soft
magnetic material). Bahan ini ideal untuk digunakan sebagai bahan
elektromagnetik,selonoida,atau relay. Disampin ini adalah kurva hysteresis yang
merupakan karakteristik soft magnetic material

E. SUMBER MEDAN MAGNET


a. Medan Magnetik dari Muatan Titik yang Bergerak
Apabila muatan titik q bergerak dengan kecepatan v, muatan ini akan
menghasilkan medan magnet B dalam ruang yang diberikan oleh

Dengan r merupakan vektor satuan yang mengarah dari muatan q


ketitik medan P, dan merupakan konstanta kesebandingan yang disebut
permeabilitas ruang bebas, yang memiliki nilai Satuan sedemikian rupa
sehingga B dalam tesla apabila q dalam coulomb, v dalam meter/detik, dan r
dalam meter. Satuan N/A2 berasal dari pernyataan bahwa 1 T = 1 N/A.m.
konstanta 1/4π secara bebas dicakupkan dalam persamaan

Bahwa medan magnetik dari muatan titik yang bergerak memiliki


karakteristik berikut :

a). Besaran B berbanding lurus dengan muatan q dan kecepatan v dan berbanding
terbalik dengan kuadrat jaraknya dari muatan
b). Medan magnetik adalah nol disepanjang garis gerak muatan.
c). Arah B tegak lurus terhadap kecepatan v maupun vektor r.
b. Medan Magnetik sebuah Elemen Arus : Hukum Bio – Savart
Hukum ini menerangkan hubungan matematis antara arus listrik dalam
kawat dengan medan magnet yang dihasilkan. Hasil pengamatan menunjukkan
bahwa kontribusi induksi magnetik dB pada suatu titik P berjarak r dan bersudut
Ѳ terhadap elemen penghantar dl yang dialiri arus I :

a. Sebanding dengan kuat arus I


b. Sebanding dengan panjang elemen penghantar dl
c. Sebanding dengan sinus sudut apit Ѳ antara arah arus pada dl dengan garis
hubung titik P dengan dl
d. Berbanding terbalik dengan kuadrat jarak r antara titik P dengan elemen
penghantar dl

Pernyataan di atas dapat dituliskan secara matematika dalam persaman berikut:

dengan k = adalah konstanta yang memenuhi hubungan


dengan menyatakan permeabilitas vakum yang besarnya = Wb/A m.
Persamaan tersebut disebut hukum Biot – Savart

3. Akibat Adanya Arus dalam Solenoida

Penghantar yang membentuk banyak lilitan sehingga menyerupai lilitan


pegas disebut kumparan atau solenoida. Solenoida yang dialiri arus listrik
menghasilkan garis medan magnetik yang polanya sama dengan yang
dihasilkan magnet batang. Besar induksi magnetik ini akan kita tentukan dengan
hukum Ampere.

Ket : (a) Penampang irisan membujur solenoida dengan lintasan tertutup PQRS
berupa segi empat
(b) Bentuk geometri untuk menentukan induksi mahnetik di titik P di dalam
solenoida

Penampang irisan membujur solenoida dengan N lilitan dan dialiri arus


listrik I tampak pada gambar a. Untuk solenoida ideal, induksi magnetik B di
dalam solenoida arahnya sesuai dengan aturan tangan kanan sedangkan aturan
tangan kanan sedangkan diluar solenoida adalah nol.

Perhatikan lintasan tertutup PQRS ! sudut Ѳ yang dibentuk oleh induksi


magnetik B dengan lintasan tidak sama untuk seluruh lintasan. Untuk lintasan
PQ, sudut Ѳ = 0o, untuk lintasan QR dan SP, sudut Ѳ = 900, sedangkan untuk
lintasan RS, induksi magnetik B = 0. Dengan demikian persamaan:
Dapat ditulis Jika dihitung induksi magnetik di ujung solenoida, akan diperoleh

Dari uraian di atas dapat disimpulkan besar induksi magnetik:


- Di pusat solenoida

- Di ujung solenoida

Dengan l adalah panjang solenoida

c. Akibat Adanya Arus Dalam Kawat Lurus

Besar induksi magnetik B yang ditimbulkan oleh penghantar lurus berarus I di


suatu tempat yang jaraknya a dari suatu penghantar lurus berarus adalah :

Arah induksi magnetik dapat ditentukan dengan kaidah tangan kanan,


yaitu bila tangan kanan menggenggam penghantar lurus dengan ibu jari
menunjukkan arah arus listrik, maka lengkungan keempat jari lainnya
menyatakan arah putaran garis-garis medan magnetik; induksi magnetik B
merupakan garis singgung terhadap lingkaran garis-garis medan.

Besar induksi magnetik yang ditimbulkan oleh penghantar lurus berarus


diturunkan dari hukum Biot-Savart.

Apabila hubungan diatas disubtitusikan kedalam persamaan maka diperoleh

d. Akibat Adanya Arus dalam Toroida

Toroida adalah kumparan yang ditekuk sehingga berbentuk lingkaran.


Jika toroida dialiri arus listrik, akan timbul garis-garis medan magnetik yang
berbentuk lingkaran di dalam toroida. Salah satu garis medan ini kita andaikan
memiliki jari-jari

kita akan menentukan besar induksi magnetik di sumbu toroida dengan


menggunakan hukum Ampere. Pilih suatu lintasan tertutup garis medan yang
memiliki jari-jari a pada gambar diatas. Pada setiap titik sepanjang garis medan
magnetik itu induksi magnetik B sama besar, dan arahnya merupakan garis
singgung pada lingkaran.

Pada setiap panjang dl dari lintasan tertutup, induksi magnetik B


berimpit dengan dl sehingga sudut antara dl dengan B adalah Ѳ yang besarnya
0o. Jika banyak lilitan toroida adalah N, arus listrik total didalam lintasan tertutup
menjadi NI. Dengan demikian,
Ingat bahwa =keliling = 2πa

Perhatikan bahwa induksi magnetik diluar lilitan toroida sama dengan nol.
Dengan perkataan lain, induksi magnetik di titik P dan Q adalah nol.

e. Hukum Ampere

Metode lain untuk menghitung induksi magnetik yang dihasilkan oleh


arus listrik adalah dengan menggunakan hukum Ampere, yang menyatakan
bahwa :

Untuk semua bentuk lintasan tertutup yang mengelilingi penghantar


berarus I di dalam vakum, medan magnetik yang ditimbulkan selalu memenuhi
hubungan Dengan dl adalah elemen panjang lintasan tertutup, Ѳ adalah sudut
antara arah induksi magnetik B dengan dl, dan I adalah kuat arus listrik total
yang dilingkupi oleh lintasan tertutup.

f. Induksi magnetik pada medan magnet

ü Fluks Magnetik ( Ф )

Konsep fluks magnetik untuk pertama kali dikemukakan oleh Michael


Faraday untuk menyatakan medan magnetik. Ia menggambarkan medan
magnetik sebagai garis-garis yang disebut garis medan atau garis gaya. Garis-
garis medan yang semakin rapat menunjukkan medan magnetik yang semakin
kuat.

Untuk menyatakan kuat medan magnetik, digunakan induksi magnetik.


Induksi magnetik ( B ) adalah ukuran kerapatan garis-garis medan. Dengan
demikian dapat didefenisikan bahwa fluks magnetik adalah banyaknya garis
medan magnetik yang dilingkupi oleh suatu luas daerah tertentu (A) dalam
arag tegak lurus. Secara matem,atik dapat dituliskan bahwa

Ф = ABL = AB cos Ѳ

Dalam bentuk vektor, persamaan di atas dapat dinyatakan dengan


perkalian titik yaitu :

Ф = A.B
d. Hukum faraday

Telah kita ketahui bahwa sebuah baterai atau GGL akan mengalirkan arus
listrik melalui suatu rangkaian tertutup. Apabila arus listrik mengalir di dalam
suatu rangkaian, maka di sekitar arus tersebut akan timbul fluks magnetik.

Dari percobaan yang dilakukan oleh Faraday, diketahui bahwa GGL hasil
induksi tergantung pada laju perubahan fluks magnetik yang melalui suatu
rangkaian. Kesimpulan ini disebut hukum Faraday yang berbunyi :

GGL induksi yang timbul antara ujung-ujung suatu loop penghantar


berbanding lurus dengan laju perubahan fluks magnetik yang dilingkupi oleh
loop penghantar tersebut Secara matematik hukum Faraday dapat ditulis
dengan persamaan

Jika perubahan fluks magnetik terjadi dalam waktu singkat ( Δt → 0 ),


maka GGL induksi diberikan oleh

Dengan :
ε = GGL induksi antara ujung-ujung penghantar ( volt )
N = banyak lilitan kumparan
ΔФ = perubahan fluks magnetik ( Wb )
Δt = selang waktu untuk perubahan fluks magnetik (s)
dФ/dΔ = turunan pertama fungsi fluks magnetik terhadap waktu

e. ü Hukum Lenz

Telah kita ketahui bahwa beda potensial yang terjadi akibat perubahan
fluks magnetik disebut GGL induksi. Apabila GGL induksi dihubungkan
dengan suatu rangkaian tertutup dengan hambatan tertentu, maka mengalirlah
arus listrik. Arus ini dinamakan arus induksi. GGL induksi dan arus induksi
hanya ada selama perubahan fluks magnetik terjadi.

Arah arus induksi dapat ditentukan dengan hukum Lenz. Bunyi hukum
Lenz adalah sebagai berikut

Jika GGL induksi timbul pada suatu rangkaian, maka arah arus induksi
yang dihasilkan mempunyai arah sedemikian rupa sehingga menimbulkan
medan magnet induksi yang menentang perubahan medan maget (arus induksi
berusaha mempertahankan fluks magnet totalnya konstan).
· GGL induksi akibat perubahan luas bidang kumparan

Untuk membahas perubahan luas bidang kumparan yang melingkupi garis


medan magnet, kita amati perpindahan kawat CD yang panjangnya l seperti tampak
pada gambar di atas. Kawat CD digeser ke kanan dengan kecepatan v yang
mengakibatkan terjadi perubahan luas persatuan waktu sebesar

Kemudian untuk kumparan yang terdiri dari satu lilitan ( N = 1), berlaku
huubungan:
ε=Blv
Perhatikan bahwa persamaan di atas hanya berlaku untuk B tegak lurus v.
Apabila B dan v membentuk sudut Ѳ, maka:
ε = B l v sin Ѳ

· GGL Induksi akibat perubahan induksi magnetik

Bangkitnya GGL induksi akibat perubahan besar induksi magnetik


merupakan prinsip kerja transformator. Kumparan primer transformator dihubungkan
dengan arus bolak-balik yang kuat arusnya selalu berubah terhadap waktu sehingga
besar induksi magnetik yang dilingkupi kumparan primer berubah terhadap waktu
sehingga timbul GGL induksi pada kumparan sekunder.

Persamaan untuk transformator ( trafo) adalah sebagai berikutL:

Dengan:
Vs = Tegangan sekunder atau sisi beban (V)
Vp = Tegangan primer atau sisi sumber (V)
Ns= Jumlah lilitan kumparan sekunder
Np= Jumlah lilitan kumparan primer

Kenyataan menunjukkan bahwa pada trafo selalu ada daya yang hilang sehingga
daya sekunder Ps selalu lebih kecil dari daya primer Pp. Jika efisiensi trafo adalah η,
dapat ditulis:

f. Penerapan induksi magnetik


1) GGL Induksi pada Generator
Bagaimanakah cara kerja sebuah generator hingga dapat menghasilkan
energi listrik ? generator adalah alat yang dapat mengubah energi mekanik
menjadi energi listrik. Prinsip kerjanya berdasarkan pada peristiwa induksi
elektromagnetik. Perubahan fluks magnetik yang melalui sebuah kumparan
menginduksikan arus listrik pada kumparan itu.
Jika sebuah kumparan penghantar digerakkan di dalam medan magnet
dan memotong garis-garis gaya magnet, pada kumparan tersebut akan timbul
GGL induksi yang memenuhi persamaan ini telah diperkenalkan oleh Faraday
dalam menentukan GGL induksi pada sebuah kumparan.

a. Generator Arus Bolak-Balik ( AC )

Generator arus bolak-balik disebut juga alternator. Generator AC tidak


memiliki komutator untuk membalik hubungan di dalam sirkuit. Sebagai
gantinya pada poros kumparan terdapat dua cincin geser. Pada setiap cincin
selalu menempel sebuah penghantar yang disebut sikat. Sikat ini yang
menghubungkan generator ke rangkaian luar.

b. Generator Arus Searah ( DC )

Alat yang menggunakan prinsip generator arus searah disebut juga dinamo.
Agar dapat menghasilkan arus dalam satu arah, digunakan cincin yang dibelah
di tengah-tengahnya yang disebut dengan cincin belah atau komutator.
Kumparan yang berada di antara kutub-kutub magnet dihubungkan dengan
sebuah poros ke cincin belah tersebut.

2) Transformator
Alat yang berfungsi untuk menaikkan atau menurunkan tegangan listrik
AC ini disebut transformator. Transformator terdiri atas dua kumparan primer
dan kumparan sekunder yang bekerja berdasarkan induksi elektromagnetik.

Pada transformator terdapat hubungan antara jumlah lilitan kedua


kumparan dengan tegangan listriknya. Jika jumlah lilitan primer = N1, jumlah
lilitan sekunder N2, tegangan primer = V1, dan tegangan sekunder V2, pada
transformator akan berlaku persamaan

Transformator yang berfungsi untuk menaikkan tegangan listrik disebut


transformator step-up, yaitu nilai V2 > V1. Adapun transformator untuk
menurunkan tegangan listrik disebut transformator step-down, yaitu V2 < V1.

Pada transformator ideal, daya listrik yang masuk pada kumparan primer
sama dengan daya listrik yang dihasilkan pada kumparan sekunder. Oleh karena
itu, untuk transformator ideal akan berlaku
P1 = P2 V1 I1 = V2 I2

Dengan I1 adalah kuat arus yang masuk pada kumparan primer dan I2 adalah
kuat arus yang dihasilkan pada kumparan sekunder.

Pada kenyataannya, daya listrik yang dihasilkan pada kumparan sekunder


selalu lebih kecil daripada daya listrik yang masuk pada kumparan primer. Hal
ini disebabkan adanya daya listrik yang berubah menjadi kalor pada kumparan
tersebut.

Perbandingan daya listrik yang dihasilkan pada kumparan sekunder terhadap


daya listrik yang diberikan pada kumparan primer disebut efisiensi
transformator. Secara matematis, dapat dirumuskan sebagai

x 100 % = x 100 %

Dengan η adalah efisiensi transformator . Untuk transformator ideal, efisiensi


η = 100 %.

Medan magnet dapat digambarkan dengan garis-garis gaya magnet yang


selalu keluar dari kutub utara magnet dan masuk ke kutub selatan magnet.
Sementara di dalam magnet , garis-garis gaya magnet memiliki arah dari kutub
selatan magnet ke kutub utara magnet.
Garis-garis tersebut tidak pernah saling berpotongan. Kerapatan garis-garis
gaya magnet menunjukkan kekuatan medan magnet.

Ø Sumber medan magnet


· Medan Magnetik dari Muatan Titik yang Bergerak
· Medan Magnetik sebuah Elemen Arus : Hukum Bio – Savart
· B Akibat Adanya Simpal Arus
· B Akibat Adanya Arus dalam Solenoida
· B Akibat Adanya Arus Dalam Kawat Lurus
· B Akibat Adanya Arus dalam Toroida
· Hukum Ampere

Ø Induksi magnetik pada medan magnet


~ Fluks Magnetik ( Ф )
~ Hukum Faraday
~ Hukum Lenz
~ Beberapa faktor yang dapat mengakibatkan fluks magnetik
F. GAYA ANTARA DUA KAWAT YANG SEJAJAR
Besar gaya magnetik pada kawat sepanjang l meter yang berada pada
medan magnet B Tesla dan dialiri kuat arus listrik sebesar i Ampere dengan
sudut antara arah B dan i sebesar θ adalah :

Arah gaya ditentukan dengan kaidah tangan kanan


4 jari → arah B
Jempol → arah i
Telapak tangan → arah F

Jika terdapat dua buah kutub magnet maka arah B adalah dari kutub Utara ke
kutub Selatan, sehingga arah F adalah masuk bidang baca atau jika mengikuti
petunjuk mata angin arahnya adalah ke bawah.

Contoh :
Tiga buah kawat tersusun seperti gambar !

Tentukan besar dan arah gaya magnetik pada kawat II untuk panjang kawat 1
meter

Jawab:
Kawat II dipengaruhi oleh dua kawat yang lain kawat I dan III
Gaya yang timbul pada kawat II akibat pengaruh kawat I namakan F21 sebesar :

Arah ke kiri
Gaya yang timbul pada kawat II akibat pengaruh kawat III namakan F23 sebesar
:
Arah ke kiri
Resultan kedua gaya namakan F2:

Gaya antara dua kawat sejajar berarus

Dua penghantar sejajar di aliri arus masing-masing ia dan ib dan terpisah


jarak d. Kawat a di dalam gamnbar 6 akan menghasilkan sebuah medan magnet
Ba pada semua titik yang berada di dekatnya.

................................................................ (5.22)

dan kawat b yang mengangkut sebuah arus i b adalah merupakan kawat yang
dicelupkan di dalam sebuah medan magnet luar Ba. Kawat b mengalami gaya

Jika ia = ib = i mak

......................................................................... (5.23)

Gambar 2.1 Dua kawat sejajar.


SOAL DAN PEMBAHASAN

1. Sebuah kawat lurus panjang yang dialiri arus listik sebesar 10 A dari arah
timur ke barat. Tentukan besar dan arah induksi magnetik di titik P yang
berada tepat di bawah kawat tersebut pada jarak 10 cm!
1. 2 10-5 T
2. 4 10-5 T
3. 10 10-5 T
4. 2 10-6 T
5. 10-5 T

Pembahasan :
I = 10 A
A = 10 cm = 0,1 m
= 4 ×10-7 WbA-1m-1

Ditanyakan : BP = …?
Jawab : BP = 2 10-5 T yang arahnya ke selatan

2. Tentukan besarnya induksi magnet disuatu titik yang berjarak 2 cm dari kawat
lurus panjang yang berarus listrik 30 A?
1. 6 x 10-4 wb/m2
2. b. 3 x 10-4 wb/m2
3. 13 x 10-4 wb/m2
4. 9 x 10-4 wb/m2
5. 10-4 wb/m2

Pembahasan :
a = 2 cm = 2 x 10-2
I = 30 A
μo= 4 x 10 -7 Wb/A.m

Jadi induksi magnetnya 3 x 10-4 wb/m2


3. Arus sebesar 2,5 A mengalir dalam kawat berupa lingkaran dengan jari-
jari 3 cm. Berapa besar induksi magnet dititik P, bila titik P berada
disumbu lingkaran yang berjarak 4 cm dari pusat lingkaran
1. 36 x 10-6 wb/m2
2. 9,6 x 10-6 wb/m2
3. 16 x 10-6 wb/m2
4. d. 3,6 x 10-6 wb/m2
5. 10-6 wb/m2
Pembahasan :
i = 2,5 A
r = 3 cm = 3 x 10-2 m
x = 4 cm = 4 x 10-2 m

sin = = , maka sin2=( )2 =

Jadi Induksi magnet di dititik P sebesar 3,6 x 10-6 wb/m2

4. Sebuah toroida memiliki jari-jari 50 cm dialiri arus sebesar 1 A. Jika toroida


tersebut memiliki 60 lilitan, hitunglah besar induksi magnetic pada sumbunya!
5. 2 x 10-5 T
6. b. 2,4 x 10-5 T
7. 4 x 10-5 T
8. 2 x 10-6 T
9. 9 x 10-5 T
10.
Pembahasan :
Diketahui: r = 50 cm = 0,5 m, N = 60, I = 1 A

5. Seutas kawat dialiri arus listrik i = 2 A seperti gambar berikut !

Tentukan :
a) Kuat medan magnet di titik P
b) Arah medan magnet di titik P
c) Kuat medan magnet di titik Q
d) Arah medan magnet di titik Q
Pembahasan
a) Kuat medan magnet (B) dari suatu titik yang berjarak a dari suatu kawat
lurus panjang yang dialiri kuat arus i adalah :
Kuat medan magnet di titik P :

b) Arah ditentukan dengan kaidah tangan kanan, dimana ibu jari


mewakili arah arus dan empat jari sebagai arah medan magnet dengan
posisi tangan menggenggam kawat. Sehingga arah kuat medan magnet di
titik P adalah keluar bidang baca (mendekati pembaca).
c) Kuat medan magnet di titik Q :

6. Perhatikan gambar berikut ini!

Tentukan besar dan arah kuat medan magnet di titik P !

Arus A akan menghasilkan medan magnet di titik P dengan arah masuk


bidang, sementara arus B menghasilkan medan magnet dengan arah
keluar bidang .

Arah sesuai Ba yaitu masuk bidang.

7. Kawat A dan B terpisah sejauh 1 m dan dialiri arus listrik berturut-turut


1 A dan 2 A dengan arah seperti ditunjukkan gambar di bawah.
Tentukan letak titik C dimana kuat medan magnetnya adalah NOL!

Pembahasan
Agar kuat medan nol, kuat medan yang dihasilkan kawat A dan kawat B harus
berlawanan arah dan sama besar. Posisi yang mungkin adalah di sebelah kiri
kawat A atau di sebelah kanan kawat B. Mana yang harus di ambil, ambil titik
yang lebih dekat ke kuat arus lebih kecil. Sehingga posisinya adalah disebelah
kiri kawat A namakan saja jaraknya sebagai x.

8. Perhatikan gambar berikut. Kawat A dan B dialiri arus listrik I1 dan I2


masing-masing sebesar 2 A dan 3 A dengan arah keluar bidang baca.

Tentukan besar dan arah kuat medan magnet di titik C yang membentuk segitiga
sama sisi dengan titik A dan B!

Pembahasan
Mencari B1 dan B2

Kuat medan total di titik C gunakan rumus vektor dan 10−7 misalkan sebagai x.
Arah medan magnet :

8. Perhatikan gambar berikut ! Seutas kawat berada diantara dua magnet yang
memiliki besar induksi magnetik 0,02 Tesla. Jika besar kuat arus yang mengalir
pada kawat adalah 5 A,

Tentukan :
a) Besar gaya magnetik yang bekerja pada kawat sepanjang 10 cm
b) Arah gaya magnetik dengan acuan arah mata angin pada gambar

b) Arah gaya ditentukan dengan kaidah tangan kanan


4 jari → arah B
Jempol → arah i
Telapak tangan → arah F

Jika terdapat dua buah kutub magnet maka arah B adalah dari kutub Utara ke
kutub Selatan, sehingga arah F adalah masuk bidang baca atau jika mengikuti
petunjuk mata angin arahnya adalah ke bawah.

Anda mungkin juga menyukai