Anda di halaman 1dari 6

Medan magnet diartikan sebagai daerah (ruang) disekitar magnet yang masih dipengaruhi oleh force

magnet. Magnet sering diartikan sebagai benda yang dapat menarik benda lain. Kutub magnet yang
mengarah utara disebut kutub selatan dan kutub magnet yang mengarah selatan disebut kutub
utara. Hal ini disebabkan kutub magnet bumi berlawanan dengan arah dengan kutub bumi. Dua
kutub magnet sejenis yang saling didekatkan akan tolak menolak dan dua kutub magnet tak sejenis
akan saling tarik menarik (Anonim, 2014)

Milan magnet adalah medan gaya yang berada di sekitar sebuah benda magnetik atau di sekitar
sebuah constructor berarus. Medan magnet dapat digambarkan dengan garis-garis daya magnet
yang selalu keluar dari kutub utara magnet dan masuk ke kutub selatan magnet (kamajaya, 2008:
154)

Mirai magnet bumi dan beda magnet pada batang adalah sama, kenapa ada medan magnet bumi
terdapat pula dari 9 magnet yang menunjukkan seperti seolah-olah ada magnet batang imajiner di
dalam bumi. Karena kutub utara (N) dari jarum kompas mengarah ke ke utara, kutub magnet di
utara geografis bumi secara magnetis merupakan kutub selatan. Bumi bertindak seperti magnet
yang sangat besar. Tapi kutub magnet bumi tidak terletak pada kutub geografisnya ( pada sungguh
rotasi bumi) (Giancolli, 2014 : 138)

Arah medan magnet pada kumparan berarus listrik dapat diingat dengan cara sederhana. Cara
sederhana untuk mengingat arah garis-garis medan magnet disebut dengan kaidah tangan kanan, iya
itu dengan membayangkan anda menggenggam kawat tersebut dengan tangan kanan, sehingga ibu
jari anda menunjukkan arah arus (positif) konvensional; kemudian jari-jari lain akan melingkari kawat
dengan arah medan magnet ( Giancolli, 2001: 137)

Tahun 1269, de Maricourt melakukan studi tentang magnet dan adanya sepasang kutub pada benda
magnetik. Kutub kutuk ini kemudian dinamakan dengan kutub utara dan kutub selatan. Jika kutub
yang sejenis seperti putus utara dengan kutub utara didekatkan makan akan saling tolak menolak,
begitu juga sebaliknya jika kutub utara didekatkan dengan kutub selatan maka akan terjadi tarik
menarik. Gaya saling tolak dan saling tarik menyerupai fenomena district statis namun perbedaan
yang sangat penting antara sumber dari medan magnet dengan beda listrik adalah pada magnet
kutub utara dan selatan tidak bisa dipisahkan dan akan selalu berpasangan, berbeda dengan g listrik
yang masing-masing bermuatan bisa terpisah, pada magnet kutu positif selalu muncul berpasangan
bahkan jika sebuah bahan dipotong sedemikian rupa maka akan selalu muncul sepasang kutub
(Ishak, 2007 : 111-112)

Medan magnet, dalam ilmu fisika, adalah suatu medan yang dibentuk dengan menggerakkan
muatan listrik (arus listrik) yang menyebabkan munculnya gaya dimuat listrik yang bergerak lainnya.
Putaran mekanika kuantum dari satu partikel membentuk medan magnet dan putaran itu
dipengaruhi oleh dirinya sendiri seperti artis listrik; inilah yang menyebabkan medan magnet dari
bersemangat “permanen". Sebuah medan magnet adalah medan vektor; yaitu berhubungan dengan
setiap titik dalam ruang factor yang dapat berubah menurut waktu. Arah dari medan ini adalah
seimbang dengan arah jarum kompas siang diletakkan di dalam medan tersebut (Tipler, 2010 : 198)

Hans oersted melakukan percobaan untuk membuktikan listrik dan magnet bisa jadi satu atau yang
lebih dikenal dengan elektromagnet, oersted membawa kompas yang diletakkan didekat kawat yang
sedang dialiri arus listrik. Hasilnya ternyata jarum kompas yang selalu menunjukkan arah utara
tersebut bergerak. Dari kesimpulan percobaan oersted tersebut membuktikan bahwa kawat yang
dialiri arus listrik dapat menggerakkan jarum kompas. Jadi, listrik ternyata dapat menimbulkan
elektromagnet, maka timbul suatu medan elektromagnet (Anggraeni, 2008 : 13-14)
Hukum oersted adalah hukum yang ditemukan oleh seorang fisik kawan sekaligus kimia want yang
berasal dari denmark yang bernama Hans Chirstiani Oersted (1777-1851). Hubungan antara
fenomena listrik dan magnet, yang di mana ketika jarum kompas ditempatkan dekat dengan kawat
yang berarus akan membela dijelaskan pada hukum ini (Kelewat, 2010 : 451)

Medan magnet sering diartikan sebagai daerah atau ruang dian dipengaruhi oleh magnet. Jika bahan
magnetik ditempatkan pada daerah atau ruang yang sudah terdapat medan magnet maka, bahan
magnetik tersebut akan dipengaruhi oleh magnet (Umar, 2008 : 141)

Terdapat tiga sifat bahan magnet, yaitu paramagnetik, ferromagnetisme, dan diamagnetisme.
Paramagnetik adalah suatu sifat yang tidak memiliki sifat teman magnetik sama sekali. Bahan
paramagnetik tersusun oleh atom atom atau ion yang memiliki momen sipil magnet tetap.
Ferromagnetisme adalah suatu bahan yang memiliki sifat magnetik yang kuat. Bahan
ferromagnetisme adalah besi, kobalt, nikel, disprosium, dan gadulinium. Bahan diamagnetisme
bersifat paramagnetik tetapi memiliki sifat magnetik yang kecil (Jati dan Priyambodo, 2010: 94)

Setiap batam magnet memiliki dua kutub yang berlawanan yaitu kutub utara dan kutub selatan.
Kutub utara 1 magnet cenderung mendekati kutub selatan magnet lainnya. Mengapa demikian?
Karena posisi seperti inilah yang menghasilkan energi interaksi paling kecil. Makin dekat 2 magnet
maka gaya yang dilakukan makin besar

Gambar interaksi pada kutub magnet

Pada percobaan yang dilakukan terhadap sejumlah magnet didapatkan sifat biaya ntar kutub
magnet, yaitu kutub sejenis pada magnet akan tolak menolak dan kutub tak sejenis pada magnet
akan tarik menarik. Besarnya gaya tarik atau gaya tolakan ntar dua kutub berbanding lurus dengan
kekuatan masing-masing kutub dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antar dua kutub.
Pernyataan tersebut bisa disebut dengan gaya listrik dengan persamaan

F = gaya antar kutub (N)

K = komstanta yang besarnya 10-7 weber (Ampera meter)

r = jarak antara ke dua kutub (siyi)

q = muatan (Coulomb)

(Abdullah, 2017)

Menurut (Syifa, 2015 : 1-3), mengemukakan bahwa setiap magnet mempunyai sifat (ciri)
sebagai berikut :
 Dapat menarik benda logam tertentu.
 Gaya tarik terbesar berada di kutubnya.
 Selalu menunjukkan arah utara dan selatan bila digantung bebas.
 Memiliki dua kutub.
 Tarik menarik bila tak sejenis.
 Tolak menolak bila sejenis.
Berdasarkan sifat magnetnya benda dibagi menjadi 3 macam yaitu:
1. Ferromagnetikdapat diterik kuat oleh magnet). Contoh ferromagnetik adalah
besi, baja, nikel dan kobalt.
2. Parramagnetik (benda yang dapat ditarik magnet dengan lemah. Contoh
parramagnetik adalah platina dan aluminium.
3. Diamagnetik (benda yang tidak dapat ditarik oleh magnet). Contoh
diamagnetik adalah seng, dan bismut.
Cara membuat magnet sederhana
Menurut (Sukis Wariyono, 2008) menyatakan bahwa, benda-benda magnetik yang bukan
magnet bisa dijadikan menjadi magnet. Benda itu dibagi dua, yaitu bisa dibuat magnet, dan
tidak ada yang bisa dibuat magnet. Benda baja merupakan benda yang cukup sulit untuk
dijadikan magnet, akan tetapi setelah dijadikan magnet sifat kemagnetannya sulit untuk di
hilangkan. Karenanya, benda baja bisa dijadikan sebagai magnet tetap atau permanent.
Berbeda dengan besi. Besi memang mudah untuk dijadikan magnet, tetapi jika sudah menjadi
magnet, sifat kemagnetannya akan cepat hilang. Karenanya, benda besi hanya digunakan
sebagai magnet sementara saja. Pada dasarnya setiap benda magnetik itu terdiri atas magnet-
magnet kecil yang disebut dengan magnet elementer. Kunci membuat magnet yaitu bisa
mengubah susunan magnet lamenter yang tidak beraturan menjadi teratur serta searah.
Membuat magnet dapat dilakukan melalui tiga cara. Yaitu, dengan penggosokan, dialiri
dengan arus listrik, dan cara induksi.
Apabila ingin cara yang induksi, kita bisa mencoba dengan menyiapkan beberapa logam
kemudian didekatkan pada magnet, maka apa yang terjadi?, logam itu akan menempel pada
magnet yang berada didekatnya. Hal penting yang harus kita pahami adalah, bahwa
kebanyakan orang berfikir, apabila membuat magnet dengan cara di gosok, maka akan
menghasilkan magnet secara permanen. Dan jika membuat magnet dengan cara
elektromagnetik, maka akan memperoleh magnet yang sifatnya sementara. Tindakan ini
merupakan tindakan yang dinilai salah, mengapa demikian? Karena, saat orang ingin
membuat magnet, makabahan yang akan digunakan pun harus diperhatikan juga. Apabila
benda baja yang ingin dijadikan magnet, maka dengan cara menggosok, maka akan diperoleh
magnet permanen. Akan tetapi apabila besi yang digosokkan, maka akan memperoleh magnet
sementara.

Magnet dengan cara penggosokan :

Pembuatan magnet dengan cara induksi:


Untuk membuat magnet dengan cara induksi, dapat digunakan pada besi dan baja. Magnet
tetap bisa didekatkan pada kedua benda tersebut. Maka magnet elementer yang menempel
pada benda besi dan baja akan tertarik pada magnet tetap yang letaknya mengarah pada satu
arah dan teratur. Jadi, besi dan baja akan menjadi magnet dan bisa menarik serbuk besi yang
ada didekatnya.
Membuat magnet dengan dialiri listrik

Besi dan baja bukan hanya bisa dibuat magnet dengan cara induksi saja, akan tetapi benda
besi dan baja juga bisa dibuat dengan cara dialiri listrik. Caranya, siapkan kawat kemudian
lilitkan pada benda besi dan baja, lalu hubungkan dengan baterai. Magnet elementer yang
berada pada besi dan baja akan tertarik oleh aliran arus searah dari beterai. Inilah
penyebabnya magnet elementer letaknya teratur dan hanya mengarah pada satu arah. Besi
atau baja akan menjadi magnet dan dapat menarik serbuk besi yang berada disekitarnya.
Magnet yang semacam ini biasa disebut magnet listrik atau elektro magnet.
Menurut (Setyaningtyas, 2007: 7) menyatakan bahwa magnet ialah benda yang bisa menarik
benda-benda yang ada disekitarnya. Benda-benda yang dapat ditarik oleh magnet disebut
benda magnetik. Besi dan baja adalah salah satu benda yang memiliki daya tarik yang tinggi
pada magnet. Magnet memiliki 2 kutub, yakni kutub utara dan kutub selatan. Walaupun
magnet itu dipotong-potong, kedua kutub itu akan tetap ada. Kekuatan yang dimiliki oleh
gaya magnet dapat menembus benda-benda tertentu. Berikut beberapa faktor yang
mempengaruhi besarnya daya tembus gaya magnet :
a. Tebal tipisnya benda penghalang
b. Kekuatan magnet
c. Jarak magnet denganbenda
d. Jenis benda penghalang di antara magnet dan benda yang ditariknya
Menurut (Memet Mulyadi. 2015: 10), menyatakan bahwa Magnet memiliki sifat-sifat sebagai
berikut:
1. Magnet hanya bisa menarik benda – suatu benda tertentu yang brada dalam
jangkauannya, artinya tidak semua benda bisa ditarik
2. Gaya Magnet bisa menembus benda, semakin kuat gaya magnet maka semakin tebal
pula benda yang bisa ditembus oleh suatu gaya tersebut.
3. Magnet memiliki dua kutub, yakni Kutub Utara dan Kutub Selatan. Apabila sebuah
Kutub yang sama didekatkan satu sama lain maka mereka akan saling tolak menolak,
namun jika sebuah kutub yang berbeda didekatkan satu sama lain maka akan terjadi
saling Tarik Menarik.
4. Medan Magnet akan membentuk Gaya Magnet. Semakin dekat magnet dengan benda,
maka medan magnetnya semakin rapat, yang sehingga gaya magnetnya akan semakin
besar. Demikian juga sebaliknya.
5. Sifat Kemagnetan bisa hilang atau melemah karena ada bebarapa penyebabnya,
misalnya jika terus menerus jatuh, terbakar

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Mikrajudin. 2017. Fisika Dasar II : Medan Magnet Induksi. Bandung : ITB

Anggraeni, Nanti. 2008. Faraday dan Kelistrikkan. Jakarta : Alex Media Komputindo

Giancolli , Douglas C. 2001. Fisika : Prinsip dan Aplikasi Edisi Ketujuh Jilid 1. Jakarta : Erlangga

Giancolli, Douglas C. 2014. Fisika : Prinsip dan Aplikasi Edisi Ketujuh Jilid 1. Jakarta : Erlangga

Ishak, mohammad. 2007. Fisika Dasar Edisi 2. Graha Ilmu : yogyakarta


Jati, bambang M E dan Priyambodo, Tri Kuntoro. 2010. Fisika Dasar : Listrik-Magnet-Optika-Fisika
Modern. Yogyakarta : ANDI

Kamajaya, 2008. Fisika. Bandung : Grafindo Media Pratama

Serwey, Raymond A dan Jewwet, John W. Fisika untuk Sains dan Teknik edisi 6 jilid 2. Jakarta :
Salemba

Tim asisten praktikum fisika dasar II. 2021. Modul 3 : Medan Magnet. Jakarta selatan : Universitas
Pertamina

Tipler, paul. 2010. Fisika untuk Sains dan Teknik jilid 1. Jakarta : erlangga

Umar, Efrizon. 2008. Buku Pintar Fisika. Jakarta : Erlangga

Sukis Wariyono, Y. M. (2008). Mari belajar ilmu alam sekitar 3. Jakarta: Pusat Perbukuan,
Departemen Pendidikan Nasional.
Setyaningtyas, Y. (2007). Cerdas sains kelas 4-6 SD. Yogyakarta: Pustaka Widyatama.
Syifa Krismawanti. 2015. Makalah Fisika Kemagnetan : Laporan Fisika Kemagnetan dan
Penggunaan Dalam Kehidupan Sehari-hari.
Memet Mulyadi. 2015. Kemagnetan : Materi Fisika. Blog Tempat Berbagi Informasi Seputar
Dunia Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan

Anda mungkin juga menyukai