Anda di halaman 1dari 22

BAHAN MAGNETIK

OLEH :
KELOMPOK II
1. CHINTIA NANDARI
2. FERRY OLIVER
3. NURHABIBAH PURBA
4. PANGIHUTAN GULTOM
5. ULFA TRI NOPRIANTI
BAHAN MAGNETIK
Bahan magnetik adalah suatu bahan yang memiliki sifat
kemagnetan dalam komponen pembentuknya.
Adapun komposisi Bahan Magnetik adalah :
1. Magnet alam (dahulu disebut batu magnet)
Magnet alam adalah mineral, Fe3O4 dalam fasa keramik
alamiah dengan ion O2 dalam kisi kps. Ion besi berada dalam
lokasi intertisial rangkap 4 dan rangkap 6. Secara lebih terinci
dapat dilihat ion Fe2+ berada pada lokasi rangkap 6,
sedangkan ion Fe3+ terbagi rata pada rangkap 6 dan rangkap
4. Struktur ini termasuk jenis struktur NiFe2O4 yang disebut
spinnel. Sel satuan ini bersifat magnetik karena momen
magnet ion pada lokasi rangkap 6 sama arahnya dan yang
berada pada lokasi rangkap 4 berlawanan arah.
2. Magnet logam
Besi kpr merupakan bahan magnet logam yang
sering dijumpai. Bahan logam lain yang memiliki
permeabulitas maksimum yang sangat tinggi,
(maks) adalah permalloy, dan medan oersif
(Hc) yang tinggi adalah Alnico V.

3. Magnet Keramik.
Magnet keramik seperti, ferit terdiri dari senyawa
ionik. Jadi besi berbentuk Fe2+ atau Fe3+. Ion
feros kehilangan dua elektron, yaitu dua elektron
4s dan satu elektron 3d, jadi tersisa lima elektron
yang tidak berpasangan.
Contoh: BeFe12+O19
SIFAT BAHAN MAGNETIK
1. Diamagnetik
Bahan diamagnetik merupakan bahan yang memiliki nilai
suseptibilitas negatif dan sangat kecil. Ciri ciri bahan
diamagnetik :
Bahan yang resultan medan magnet atomis masing-masing
atom/molekulnya adalah nol.
Jika solenoida dimasukkan bahan ini, induksi magnetik yang
timbul lebih kecil.
Permeabilitas bahan ini : m < mo
Bahan diamagnetik apabila didekatkan dengan magnet tidak
akan tertarik oleh magnet karena permeabilitasnya kurang dari
1 sehingga sulit menyalurkan garis gaya magnet (ggm).
CONTOH BAHAN DIAMAGNETIK
2. Paramagnetik
Bahan paramagnetik adalah bahan-bahan yang
memiliki suseptibilitas magnetik m yang positif dan
sangat kecil. Jika tidak ada pengaruh medan magnetik
luar, bahan ini tidak memperlihatkan efek magnetik
karena momen magnetik total akibat gerak orbital dan
elektron relatif kecil. Tetapi jika diberikan pengaruh
dari medan magnet luar, maka akan timbul momen
yang cenderung menyejajarkan medan magnetik
dalam dengan medan magnetik luar.
Secara umum, ciri-ciri dari bahan Paramagnetik
adalah :
Bahan yang resultan medan magnet atomis
masing-masing atom/molekulnya adalah tdak nol.
Jika solenoida dimasuki bahan ini akan dihasilkan
induksi magnetik yang lebih besar
Permeabilitas bahan : m > mo.
Memiliki momen magnetik permanen yang akan
cenderung menyearahkan diri sejajar dengan arah
medan magnet dan harga suseptibilitasn
magnetiknya berbanding terbalik dengan suhu T.
CONTOH BAHAN PARAMAGNETIK
3. Feromagnetik
Bahan feromagnetik adalah bahan yang
memiliki nilai suseptibilitas magnetik m positif
yang sangat tinggi. Ciri-ciri bahan Feromagnetik
adalah :
Bahan yang mempunyai resultan medan
magnetis atomis besar
Tetap bersifat magnetik sangat baik sebagai
magnet permanen
Jika solenoida diisi bahan ini akan dihasilkan
induksi magnetik sangat besar
Permeabilitas bahan : m > mo.
Bahan ferromagnetik sangat mudah di pengaruhi
medan magnetic karena mempunyai resultan medan
magnet atomis yang besar, sehingga apabila bahan ini
diberi medan magnet dari luar maka elektron
elektronnya akan mengusahakan dirinya untuk
menimbulkan medan magnet atomis tiap tiap atom/
molekul searah dengan medan magnet luar.
Contoh bahan ferromagnetik yaitu baja, cobalt,
gadalinium, nikel dan lain lain.
4. Anti Feromagnetik
Teori anti ferromagnetik dikembangkan oleh Neel
seorang ilmuwan Perancis. Bahan anti ferromagnetik
mempunyai suscepbilitas positif yang kecil pada
segala suhu, tetapi perubahan suscepbilitas karena
suhu adalah keadaan yang sangat khusus. Susunan
dwikutubnya adalah sejajar tetapi berlawanan arah.
Bahan anti ferromagnetik antara lain: MnO2, MnO,
FeO, dan CoO.
Bahan antiferromagnetik mempunyai
suseptibilitas magnetik positif kecil.Tak ada
magnetisasi bila tidak ada medan luar. Material
antiferromagnetik mempunyai dipol dengan
arah yang berlawanan yang berasal dari
orientasi kristal yang berlawanan arah. Sifat
antiferromagnetik terjadi untuk temperatur di
bawah temperatur kritis yang disebut dengan
temperatur Neel, TN. Pada temperatur diatas
TN maka material antiferromagnetik akan
berubah menjadi paramagnetik.
5. Ferrimagnetik
Bahan ferrimagnetik memiliki resisitivitas yang
jauh lebih tinggi dibanding bahan ferromagnet.
Karena itu ferrimagnet (ferrit) layak digunakan pada
peralatan yang menggunakan frekuensi tinggi
disamping arus-eddy yang terjadi padanya kecil.
Rumus bahan ferrimagnetik adalah MO. Fe2O3 (M
adalah logam bervalensi 2 yaitu Mn, Mg, Ni, Cu, Co,
Zn, Cd). Contoh: ferrit, seng, nikel dimana rumusnya
adalah NiO, ZnO, Fe2O3 dimana + =1.
Material ferrimagnetik seperti ferrit (misalnya Fe3O4)
menunjukkan sifat serupa dengan material ferromagnetik
untuk temperatur di bawah harga kritis yangdisebut dengan
temperatur Curie, TC. Ciri khas material ferrimagnetik
adalah:
Adanya momen dipol yang besarnya tidak sama dan
berlawanan arah. Sifat ini muncul karena atom-atom
penyusunnya misalnya (A dan B) mempunyai dipoldengan
ukuran yang berbeda dan arahnya berlawanan
Dapat mempunyai magnetisasi walau dalam keadaan tanpa
medan luar sekalipun.
Material ferrimagnetik seperti ferrit biasanya non konduktif
dan bebas losses aruseddy.
Banyak diaplikasikan untuk medan magnetik dengan
frekuensi tinggi.
Pada temperatur di atas TC maka material ferrimagnetik
berubah menjadi faramagnetik.
PARAMETER MAGNETIK
Permeabilitas
Permeabilitas (permeability) adalah kemampuan suatu benda untuk
dilewati garis gaya magnet. Permeabilitas dinyatakan dengan simbul
(mu). Benda yang mudah dilewati garis gaya magnet disebut memiliki
permeabilitas tinggi. Pemeabilitas udara dan ruang hampa dianggap sama
dengan satu. Untuk benda-benda yang lain, besarnya permeabilitas
ditentukan dengan perbandingan terhadap udara atau ruang hampa,
didapatkan permeabilitas relatif (relative permeability). Nilai permeabilitas
untuk udara adalah o = 4 x 10-7 atau 1,26 x 10-6. Untuk menghitung ,
nilai permeabilitas relatif r harus dikalikan dengan permeabilitas udara o,
sebagaimana rumus di bawah ini :

dengan:
= permeabilitas suatu benda
r = permeabilitas relatif
o = permeabilitas udara
Suseptibilitas
Suseptibilitas magnetik adalah ukuran dasar
bagaimana sifat kemagnetan suatu bahan yang
merupakan sifat magnet bahan yang ditunjukkan
dengan adanya respon terhadap induksi medan
magnet yang merupakan rasio antara magnetisasi
dengan intensitas medan magnet.
Dengan mengetahui nilai suseptibilitas magnetik
suatu bahan, maka dapat diketahui sifat-sifat
magnetik lain dari bahan tersebut. m adalah
suseptibilitas magnet bahan (besaran tidak
berdimensi).
Ada tiga kelompok bahan menurut nilai suseptibilitas
magnetnya:
1. m < 0 : bahan diamagnetik
2. m > 0 , namum m < 1 : bahan paramagnetik
3. m > 0 , dan m > 1 : bahan ferromagnetik.
Momen Magnetik
Jika sebuah yang dilewati arus (I) diletakan pada
rapat fluksi yang merata akan menimbulkan torsi ,
besar torsi akan tergantung pada : Luas kumparan , arus
dan rapat fluksi yang terpotong bidang kumparan.
Momen dwikutub magnetik hubungan dengan torsi
adalah :
pm = I . A kumparan
Pm dengan satuan A/m2 adalah merupakan vektor yang
arahnya tegak lurus terhadap kumparan. Apabila batang
magnet permanen diletakan didalam medan yang
merata akan menyebabkan torsi . Jika magnet
mendapatkan kutub kutub bebas yang berlawanan,
dikatakan sebagai momen dwikutub sebagai produk
dari kuat kutub dan jarak antara kutub-kutub.
Magnetisasi
Magnetisasi adalah sebuah proses ketika sebuah
materi yang ditempatkan dalam suatu bidang
magnetik akan menjadi magnet. Proses ini ditentukan
oleh jenis bahan yang disesuaikan dengan kekuatan
medan magnet. Pada sebagian besar bahan, proses
magnetisasi sangat kecil. Bahan yang menghasilkan
magnetisasi kuat sekalipun berada di medan magnet
yang lemah disebut feromagnetik.
Semua bahan adalah memungkinkan menghasilkan
medan magnetik , dari itu secara eksperimental untuk
menimbulkan momem magnetik. Besar momen ini per unit
volume disebut magnetisasi dari madium (M) dengan satuan
C/m.dt atau A/m. Induksi magnetik (rapat fluksi) adalah
penjumlahan dari effek pada keadaan suatu bahan, besar
rapat fluksi (B) menjadi :
B = o . H + o . M
M =( 1) . H
= Xm . H
Xm adalah susceptifitas magnetik . Magnetisasi (M) dari
bahan dapat diekspresikan sebagai momen dwikutub
magnetik (pm) dengan satuan C. m2 / dt atau A/m2 dimana :
M = N . pm
N adalah jumlah dwikutub magnetic per unit volume.

Anda mungkin juga menyukai