Anda di halaman 1dari 5

Pengertian Magnet

Magnet adalah suatu obyek yang mempunyai suatu medan magnet. Magnet juga dapat diartikan sebagai
suatu benda yang memiliki gejala dan sifat yang dapat mempengaruhi bahan-bahan tertentu yang berada di
sekitarnya. Asal kata magnet diduga dari kata magnesia yaitu nama suatu daerah di Asia kecil. Menurut cerita
di daerah itu sekitar 4.000 tahun yang lalu telah ditemukan sejenis batu yang memiliki sifat dapat menarik besi
atau baja atau campuran logam lainnya. Benda yang dapat menarik besi atau baja inilah yang disebut magnet.
Sedangkan Bahan di mana keadaan magnetisasi dapat diinduksi disebut bahan magnetik. Ketika
dimagnetisasi, bahan-bahan tersebut menciptakan medan magnet di ruang sekitarnya.

Untuk sebagian besar bahan, permeabilitas magnetik sama dengan aliran ruang bebas dan konstan; tetapi
untuk bahan magnetik, permeabilitas sama dengan µ0 kali permeabilitas relatif yang dilambangkan dengan µr.
permeabilitas relatif bervariasi dengan tingkat magnetisasi material dan mungkin memiliki nilai setinggi 2500.

Dimana x adalah kuantitas tak berdimensi yang didefinisikan sebagai suseptibilitas magnetik medium.
Suseptibilitas magnetik bergantung pada sifat bahan magnetik dan keadaannya (suhu, dll.). Kerentanan suatu
material dapat berubah pada pengerjaan dingin. Misalnya, jika tembaga dikerjakan dingin, kerentanan dapat
berubah dari negatif ke nilai positif, dan lagi pada anil setelah kerja dingin, kerentanan dapat menjadi negatif
lagi.
KLASIFIKASI BAHAN MAGNETIK

Bahan magnet yang memiliki hubungan linier antara M dan H dibagi menjadi kelas-kelas yang bergantung pada
tanda x. Bahan yang bernilai negatif x dari orde 10^-4 sampai 10^-6 disebut diamagnetik dan yang memiliki nilai
positif x dari orde besarnya yang sama disebut paramagnetik. Bahan di mana magnetisasi yang dihasilkan
adalah satu sampai beberapa kali lipat lebih besar dari µoH disebut feromagnetik. Klasifikasi lain dari bahan
magnetik didasarkan pada ada atau tidak adanya dipol magnet permanen. Bahan yang tidak memiliki dipol
magnet permanen disebut diamagnetik.

Ketika bahan paramagnetik atau diamagnetik ditempatkan dalam medan magnet, distorsi medan dapat
diabaikan. Di sisi lain, ketika bahan feromagnetik ditempatkan di lapangan, ada distorsi yang cukup besar.
Diamagnetisme adalah sifat universal dari semua bahan. Namun, sifat diamagnetik lebih lemah daripada sifat
paramagnetik dan masih lebih lemah daripada sifat feromagnetik. Keunikan perilaku feromagnetik disebabkan
oleh sifat yang sangat spesifik, yaitu. formasi dalam bahan feromagnetik dari daerah atau domain yang luas di
mana momen magnetik dari sejumlah besar atom diatur sejajar dengan yang lain memberikan saturasi
magnetik di setiap domain.
DIAMAGNETISME

Momen magnetik bahan diamagnetik terutama


disebabkan oleh momentum sudut orbital elektron. Arus
stabil yang mengalir di orbit menghasilkan medan magnet
yang setara dengan medan magnet yang dibentuk oleh
dipol yang tegak lurus terhadap bidang orbit (hukum
Ampere).
Nilai suseptibilitas material ini antara -8x10^-6 sampai
3x10^-4 emu. Intensitas induksi dari bahan diamagnet
berlawanan arah dengan gaya magnet atau medan
polarisasi karena k bernilai negatif.
permeabilitas bahan tersebut kira-kira sama dengan satu. Suseptibilitas diamagnetik sangat kecil
dan negatif seperti yang dapat dibuktikan dengan tolakan kecil yang dialami oleh bahan-bahan
tersebut dengan adanya medan magnet luar.

Efek gaya tarik magnet pada bahan diamagnetik lebih kecil 100 kali dari paramagnetik dan 1000 kali
dari feromagnetik
PARAMAGNETISME
Suatu bahan memiliki sifat paramagnetik jika dipol magnet
permanen ada dalam atom, ion, atau molekulnya. Pada penerapan
medan magnet eksternal, dipol magnet permanen berbaris dan
dengan demikian menghasilkan momen magnet induksi positif.
Nilai suseptibilitas dari bahan ini antara 4x10^6 sampai 3.6x10^-4
emu dan berbanding terbalik dengan temperatur Curie. Medan
magnet pada material ini hanya ada jika termagnetisasi oleh medan
magnet dari luar.

Hubungan antara suseptibilitas paramagnetik dan momen magnetik suatu atom diberikan oleh:

Dimana m adalah momen magnet, K adalah konstanta Boltzmann dan T adalah suhu absolut.

Suseptibilitas paramagnetik berbanding terbalik dengan suhu absolut untuk medan dan suhu biasa

Hukum ini dikenal sebagai Hukum Curie paramagnetisme dan konstanta C disebut konstanta
Curie. Untuk medan besar pada suhu rendah, magnetisasi cenderung ke nilai konstan.
FERROMAGNETISME

Ferromagnetik adalah padatan, umumnya berbentuk kristal,


yang termagnetisasi secara independen dari medan eksternal
apa pun.
Feromagnetik lebih kuat dibandingkan dengan diamagnetik
dan paramagnetik. Sifat ini secara khusus berhubungan
dengan unsur besi, nikel, cobalt, dan mineral-mineral besi
oksida.
Suseptibilitas material ferromagnet memiliki nilai antara 10-4
sampai 1.6 emu.

Material ferromagnet dibagi menjadi 3 jenis, yaitu: ferromagnet seperti besi, nikel dan kobalt;
antiferromagnet (hermatite Fe2O3) biasanya terdapat di superkonduktor URu2 Si2, logam Chromium
Cr, alloy FeMn, dan NiO; dan ferrimagnet (magnetite Fe3O4 x ilemine FeTiO3) yang muncul dalam
bentuk gamet ferrit dan magnet.

Anda mungkin juga menyukai