Nama kelompok
TENRI ARIF RIANTO S. M1A115027
MUHAMMAD AL-FIKRI M1A1150
ALIM ALPARAHAB M1A1150
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO
UNIVERSITAS JAMBI
2016/2017
A.BAHAN ISOLASI BERSERAT
1) Kelas Y
Yang termasuk dalam kelas ini adalah bahan berserat organis (seperti kertas,
karton,katun, sutera, dan sebagainya) yang tidak dicelup dalam bahan pernis atau
bahanpencelup laiinya. Termasuk juga bahan termoplastik yang dapat lunak pada
suhu rendah.
2) Kelas A
Yaitu bahan berserat dari kelas Y yang telah dicelup dalam pernis atau kompon
atauyang terendam dalam cairan dielektrikum (seperti isolatorfiber pada transformator yang
terendam minyak). Bahan -bahan ini adalah katun, sutera, dan kertas yang telah dicelum,
termasuk kawat email (enamel) yang terlapis damar-oleo dan daman polyamide.
3) Kelas E
Yaitu bahan isolator kawat enamel yang memakai bahan pengikat
polyvinylformal,polyurethene dan damar epoxy dan bahan pengikat lain sejenis dengan
bahan selulosa, pertinaks dan tekstolit, film triacetate, film dan serat
polyethylene terephthalate.
4) Kelas B
Yaitu bahan bukan organik (seperti : mika, gelas, fiber, asbes) yang dicelup
ataudirekat menjadi satu dengan pernis atau kompon, dan biasanya tahan panas (dengan dasar
minyak pengering, bitumin sirlak, bakelit, dan sebagainya).
5) Kelas F
Yaitu bahan bukan organik yang dicelup atau direkat menjadi satu dengan
eposide,polyurethane atau pernis lain yang tahan panas tinggi.
6) Kelas H
Yaitu semua bahan komposisi bahan dasar mika, asbes dan gelas fiber dicelup
dalam silikon dan tidak mengandung sesuatu bahan organis seperti kertas, katun dll.
7) Kelas C
Yaitu bahan bukan organik yang tidak dicelup dan tidak terikat dengan zat-
zatorganik, seperti : mika, mikanit, yang tahan panas (menggunakan bahan pengikat bukan
organik), mikalek, gelas dan bahan keramik. Hanya satu bahan organis saja yang termasuk
kelas C yaitu polytetrafluoroethylene (teflon).
Kertas
Bahan dasar kertas adalah selulosa, dimana bahan ini adalah zat sel tumbuh-tumbuhan
yang terdapat antara kulit dan batangnya. Selulosa ini berserat, fleksibel, lunak dan menyerap
air, sedangkan bahan pembuat kertasnya diambil dari kayu, merang, rami, majun (sisa bahan
tekstil), dan lain-lain. Kertas yang terlalu kering atau lembab, kekuatan isolatornya berkurang
karena kertas sangat menyerap cairan, sehingga untuk mengatasinya kertas dilapisi lak
isolator. Penggunaan kertas untuk isolator selain sebagai pembalut lilitan kawat dan
kumparan, juga untuk isolator kabel dan kondensator kertas. Untuk memenuhi tebal yang
diharapkan kertas dibuat berlapis -lapis.
Kayu
Pada tahun-tahun yang silam, kayu banyak digunakan sebagai isolator misalnya untuk
tiang listrik, karena terdapat dimana-mana dan harganya murah. Sekarang kayu banyak
terdesak oleh besi, beton, dan bahan sintetis. Kelebihan kayu adalah kekuatan mekanisnya
cukup tinggi tergantung dari macam dan kerasnya kayu, tetapi kelemahannya adalah
menyerap air, dapat rusak karena hama dan penyakit serangga sehingga mudah rapuh. Supaya
daya tahan lama, maka kayu harus diawetkan lebih dahulu.
A. KAYU
Biasanya digunakan sebagai tiang listrik, sekarang besi atau beton.
Kelemahan kayu :
1. Menyerap air
2. Mudah terbakar
3. Dimakan serangga / jamur
Bahan pengimpregnasi kayu :
1. Minyak cat
2. Minyak Vernis
3. Vernis bakelit
4. Diberi antiseptik (tahan terhadap serangga)
5. Diberi antipirin (tidak mudah terbakar)
1. Bahan pengimpregnasi dipanaskan bersama sama kayu hingga suhu sekitar 130oC.
Selanjutnya didinginkan hingga suhu 60oC dan kayu diambil minyaknya dengan cara di pres.
2. Jika digunakan minyak cat. Impregnasi dilakukan tanpa pemanasan selama 20 -30 jam.
Selanjutnya kayu ditiriskan dan dikeringkan selama 5 hingga 8 jam pada suhu 135oC. Kayu
yang telah selesai diimpregnasikan beratnya bertambah 70 % - 80 %.
B. KERTAS
- Bahan dasar kertas adalah selulose, yaitu zat tumbuh tumbuhan yang terdapat antara kulit
dan batangnya.
- Selulose (C6H10)5 / asetat dibuat dari merang / bambu / kayu dengan proses kimia. Bubur
kertas / pulp menghasilkan kertas karton.
Jenis kertas lain : kertas mika terbuat dari serat katun, substansi tumbuhan serat panjang.
Kelebihan :
1. Lebih padat
2. Lebih keras dan kuat
3. Dapat dibengkokkan tanpa retak
4. Baik digunakan sebagai penyekat rotor / stator
5. Penyekat lilin pada trafo.
B.BAHAN KONDUKTOR BAJA
1.BAHAN KONDUKTOR
A. Pengertian Bahan Penghantar ( Konduktor )
Bahan konduktor merupakan penghantar listrik yang baik . Bahan ini mempunyai daya
hantar listrik(Electrical Conductivity) yang besar dan tahanan listrik (Electrical
resistance) yang kecil.
Bahan penghantar listrik berfungsi untuk mengalirkan arus listrik. Perhatikan fungsi kabel ,
kumparan/ lilitan yang ada pada alat listrik yang anda jumpai . Juga pada saluran
transmisi/distribusi. Dalam teknik listrik , bahan penghantar yang sering di jumpai adalah
tembaga dan alumunium .
Bahan penghantar yang paling banyak dipakai adalah tembaga , karena tembaga
merupakan bahan penghantar yang paling baik setelah perak dan harganya pun murah karena
banyak terdapat dimana-mana . Akhir-akhir ini banyak digunakan alumunium
danbaja sebagai penghantar walaupun tahanan jenisnya cukup besar , hal ini dengan
pertimbangan sangat berlimpah dan harganya menjadi lebih murah .
Dimana bahan logam besi ini mempunyai kandungan Besi (Fe) dengan tingkat kemurnian
sampai 100%. Besi murni ini mempunyai titik cair 1540 C dan massa jenis 7,86 kg/dm.
Logam besi dibedakan dalam 2 macam yaitu :
Baja : Logam besi yang mengandung karbon (C) < 2,06 %
Baja Tuang : Logam besi yang mengandung karbon (C) > 2,06 %
Komposisi Kimia Baja
A. UMUM
Baja pada dasarnya ialah besi (Fe) dengan tambahan unsur Karbon ( C ) sampai dengan
1.67% (maksimal). Bila kadar unsur karbon ( C) lebih dari 1.67%, maka material tersebut
biasanya disebut sebagai besi cor (Cast Iron).
Makin tinggi kadar karbon dalam baja, maka akan mengakibatkan hal- hal sbb:
Oleh karena itu adalah penting agar kita dapat menekan kandungan karbon pada kadar
serendah mungkin untuk dapat mengantisipasi berkurangnya keliatan dan sifat sulit dilas
diatas, tetapi sifat kuat leleh dan kuat tariknya tetap tinggi.
Penambahan unsur unsusr ini dikombinasikan dengan proses heat treatment akan
menghasilkan kuat tekan yang lebih tinggi, tetapi keuletan dan keliatan, dan kemampuan
khusus lainnya tetap baik. Unsur unsur tersebut antara lain: Mangaan (Mn), Chromium
(Cr), Molybdenum (Mo), Nikel (Ni) dan tembaga (Cu). Tetapi proporsional pertambahan
kekuatannya tidak sebesar karbon. Pertambahan kekuatannya semata mata karena unsur
tersebut memperbaiki struktur mikro baja.
Untuk memahami pengaruh komposisi kimia dan heat treat terhadap sifat akhir baja, maka
kita perlu menganal factor factor sbb:
Struktur mikro,
Ukuran butiran,
Kandungan nonlogam.
B. STRUKTUR MIKRO
Unsur Fe dan C menyususn diri dalam suatu struktur berulang dalam pola tiga dimensi
yang dinamakan dengan kristal. Kristal kristal yang berorientasi (arah pengulangan /
susunan ) sama disebut sebagaibutir.Susunan kumpulan butir satu dengan yang lain pada
suatu fasa tertentu dinamakan struktur mikro, contoh struktur mikro antara lain: ferit, perlit
dan sementit.
C. UKURAN BUTIR
Penghalusan butir baja akan menghasilkan:
Peningkatan kuat leleh (yield strength),
Perbaikan sifat keuletan (toughness) dan keliatan (ductility),
Penghalusan butiran dapat dilakukan dengan penambahan unsur niobium, vanadium dan
aluminium dengan jumlah maksimal 0.05% atau dengan heat treatment.
http://fresc-science.blogspot.co.id/2013/09/tugas-ilmu-bahan-bahan-isolator-
padat_3111.html
http://anistkr.blogspot.co.id/2012/04/sifat-sifat-bahanmaterial.html
http://howstuffworks.com
http://wikipedia.id/Baja
http://www.steelindonesia.com/article/01-komposisi_kimia_baja.htm
http://assidiqichywt.blogspot.co.id/2010/11/bahan-isolasi-berserat.html