Anda di halaman 1dari 4

Pembagian kelas bahan penyekat

1. Kelas Y yaitu bahan berserat organic, seperti : kertas karton katun dan lain
lain
Juga bertahan di shu rendah
2. Kelas A yaitu bahan berserat yang di celup di bagian yang terendam.
3. Kelas E yaitu bahan penyekat kawat enamel yang memakai bahan pengikat
sejenis dengan bahan pengikat polyvinglformal, polyurethane, dan dama
epoxy dan bahan pengikat sejenis dengan bahan selulosa, pertinaks, dan
tektolit, dilm dan serat polyethylene terephthalate.
4. Kelas B
Yaitu bahan organic C ( seperti : mika, glass, fiber, asbes. ) Yang dicelup atau
direkat menjadi satu dengan pernis atau komponen dan biasanya tahan
panas ( dengan dasar minyak pengering, biibit umin, sirlak, bakelit, dan
sebagainya ) .
5. Kelas F
Yaitu bahan bukan organik yang dicelup atau direkatkan menjadi satu
dengan eposide, polyurethanic atau pernis lain yang tahan panas tinggi.
6. Kelas H
Yaitu bahan semua komposisi bahan dasar mika, asbes, dan gelas fiber
dicelupdalam silicon dan tidak mengandung suatu bahan organik seperti
kertas, karton dan lain-lain.
7. Kelas C
Yaitu bahan bukan organik yang bukan di celup dan tidak terikat dengan
zat-zat organik, seperti : mika, mikonit yang tahan panas (menggunakan
bahan pengikat bukan organik ), mikalet, gelas, dan bahan keramik. Hanya
satu saja bahan organik yang temasuk kelas C yaitu polyethplorothylede
(Teflon).

Penyekat bentuk padat


a. Tujuan pembelajaran :
Memahami sifat sifat penyekat bentuk padat dan mampu
menerapkannya.
b. Uraian materi
3.1. Bahan tambang
Adalah bahan yang berasal dan terdapat dari penggalian dalam tanah dalam
bentuk biji ( seperti : besi, seng, bongkahan batu pualam, batu tulis dan lain lain. )
yang diperoleh terlebih dahulu untuk mendapati bentuk yang di kehendaki
beberapa macam bahan tambang tersebut antara lain :
a. Batu pualam, yaitu batu kapur (CaCo3) atau dolomit yang merupakan
potongan-potongan menjadi potongan-potongan tebal dengan lebar
tertentu.
b. Asbes, yaitu bahan berserat, tidak kuat dan mudah putus, keistimewaannya
yaitu tidak dapat dibakar, tahan panas tinggi sampai 700C banyak
digunakan pada peralatan listrik rumah tangga seperti setrika listrik,
kompor listrik dan alat pemanas lain.
c. Mika, mika ini mempunya sifat teknis yang baik, kekuatan mekanik tinggi,
elastis, tahan panas, transparan sehingga banyak digunkan sebagai bahan
penyekat peralatan listrik rumah tangga, dan elektronika.
d. Mikanit yaitu mika yang telah mendapat perubahan bentuk maupun
susunan bahannya sesuai kebutuhan. Tujuan melapisi mika dan terkadang
dengan tambahan kain, kertas, atau pita adalah untuk mempeloreh tebal
yang dikehendaki, agar dapat mempertinggi daya sekat listrik dan untuk
menambahkan kekuatan mekanis dan agar tidak retak jika di gulung atau
dilipat. Bisa digunakan untuk komutator.
e. Mika folium yaitu sejenis mekanit dan sebagian bahan menggunakan mika
yang di taburkan di atas lapisan kertas tipis dengan perekat pernis dan
bahan sintesis lain. Mikafolium mudah di bengkokan dengan cara
pemanasan dan bahan ini digunakan sebagai bahan penyekat untuk
pembungkus kawat atau batang lilitan pada mesin mesin listrik tegangan
tinggi.
f. Mikalet, yaitu dengan menggunakan kertas dan plastik sebagai bahan
dasar, bubuk mika sebagai pengisi dan di tambah perekat pernis kemudian
dicetak. Pengepresan membutuhkan suhu yang tinggi untuk dapat
melunakkan gelas sehingga bahan ini mempunyai kekuatan mekanis yang
tinggi, biasanya digunakan pada penyearah arus logam, peralatan radio dan
tenaga listrik. Mikalet merupakan mika terbaik untuk di gunakan sebagai
penyekat sehingga dapat memenuhi persyaratan yang diperlukan sebagai
penyekat.
3.2. Bahan Berserat
bahan dasar yang digunakan untuk bahan berserat berasal dari tiga macam,
yaitu : tumbu-tumbuhan, binatang dan tiruan (sintesis). Sebenarnya bahan
ini kurang baik dalam digunakan sebagai bahan penyekat listrik karena
sifatnya sangat menyerap cairan, sedangkan cairan dapat merusak
penyekat penyekat yang menyebabkan daya sekatnya menurun. Tetapi
karena faktor-faktor lain seperti : bahan berlimpah sehingga harganya
murah; daya mekanis sangat kuat dan fleksible; dan dengan di susun
berlapis-lapis dan dicampur dengan zat-zat tertentu untuk dapat
meningkatkan daya sekat, daya mekanis dan daya tahan mekanis, sehingga
bahan berserat ini banyak di pakai sebagai penyekat listrik.
a. Benang
Merupakan hasil pemintalan pertama dari pemintalan kapas yang
berserat cukup Panjang, setelah biji-bijinya yang menempel dipisahkan
terlebih dahulu, dari kumpulan benang ini dapat dibuat tali, pita dan
kain tenun, yang selanjutnya disebut dengan tekstil. Dalam bidang
kelistrika di banyak di gunakan sebagai penyekat kawat.
Pemakaina benang banyak digunakan sebagai penyekat kawat halus
yang di gunakan dalam pesawat-pesawat cermat seperti pengukuran
listrik. Sekarang banyak digunakan benang sintesis dari bahan plastik,
gelas dan sebagainya karena lebih kuat dan tahan panas.
b. Tekstil
Dengan menenun benang menjadi tekstil ( pita dan kain dengan
berbagai macam corak, ukuran dan kualitas) maksudnya adalah untuk
memperoleh penyekat yang lebih, yaitu pertama lebih kuat dan kedua
dalam beberapa hal mempermudah teknis pelaksanaan ( membalut
lilitan penyekat kawat ) selain dari kapas ada juga dari tumbun-
tumbuhan yang dikenal dengan nama lena (linen). Bahan ini lebih kuat
daripada kertas. Pada tekstil ini ada yang terbuat dari bahan tiruan
(sintesis ). Dimana bahan ini digunakan dalam bidang kelistrikan sebagai
penyekat kawat-kawat lilitan.
Mesin listrik, pengikat dan sebagainya. Karena sifat teksil ini dapat
menyerap cairan maka untuk memperbaiki daya sekat dilapisi atau di
celup ke dalam cairan lak penyekat.
c. Kertas
Bahan dasar kertas adalah selulosa, dimana bahan ini adalah zat sel
tumbuh-tumbuhan yang terdapat pada antara kulit dan batangnya.
Selulosa ini berserat, fleksible, lunak dan menyerap air, sedangkan
bahan pembuatnya diambil dari kayu, merang, majun (sisa bahan tekstil)
dan lain lain.

Anda mungkin juga menyukai