BAHAN-BAHAN LISTRIK
“Bahan Isolasi Berserat”
Disusun Oleh :
Bahan dasar yang dipergunakan untuk bahan berserat berasal dari tiga
macam, yaitu tumbuh-tumbuhan, binatang, dan bahan tiruan (sintetis). Sebenarnya
bahan ini kurang baik sebagai bahan penyekat listrik karena sifatnya sangat
menyerap cairan, sedangkan cairan itu dapat merusak penyekat yang
menyebabkan daya sekatnya menurun. Tetapi karena faktor-faktor lain seperti
bahan yang berlimpah sehingga murah harganya, daya mekanisnya cukup kuat dan
fleksibel, dan dengan disusun berlapis-lapis dan dicampur dengan zat-zat tertentu
untuk meningkatkan daya sekat, daya mekanis dan daya tahan panas, sehingga
bahan berserat ini banyak dipakai sebagai penyekat listrik.Bahan-bahan isolasi
berserat sangat besar peran dan penggunaannya pada teknik listrik. Dikatakan sebagai
bahan berserat karena bahan-bahan ini terdiri dari serat-serat yang terpisah satu sama
lainya.
Terdapat tiga macam golongan bahan dasar isolasi berserat :
1. Tumbuh – tumbuhan
2. Binatang
3. Bahan tiruan
Ada dua macam jenis struktur bahan berserat :
1. Mudah dilihat (benang, kain, pita)
2. Dengan mikroskop (kayu, kertas)
Kelebihan bahan isolasi berserat :
1. Bahan dasar yang relatif murah
2. Fleksibilitas yang baik
3. Kekuatan mekanis yang tinggi
4. Mudah diproses.
Kelemahan bahan isolasi berserat :
1. Higroskopis
2. Memiliki tegangan tembus yang rendah. Untuk mengatasi hal tersebut, bahan-bahan
berserat yang akan digunakan sebagai pengisolasi perlu diimpregnasi. Bahan berserat asli
tergolong isolasi kelas Y , jika sudah diimpregnansi menjadi kelas A
1. Kayu
Kayu banyak di gunakan sebagai isolasi sejak perkembangan teknik listrik, karena mudah
di dapat, murah dan mudah diproses. Kayu yang sudah di proses mempunya sifat
mekanis yang cukup baik dan tidak terlalu berat. Kekuatan tariknya berkisar antara 700
hingga 130 kg/cm², masa jenisnya berkisar antara 0,5 hingga 1 g/cm³.
Bahan untuk mengimpregnasi antara lain minyak cat, minyak vernis yang di panasi
hingga suhu 120 hingga 130˚ C dengan kayu yang diimpregnasi di masukkan ke dalamnya.
Selanjutnya didinginkan hingga suhu 60˚ C dan kayu di keluarkan dari minyak.
Kayu yang sudah dari minyak kemudian dikeringkan dalam oven dengan suhu 110˚
hingga 135˚C.
Jika di gunakan minyak cat, impregnasi dilakukan tanpa pemanansan selama 20 hingga
30 jam, selanjutnya kayu di tiriskan dan di keringkan selama 5 sampai 8 jam pada suhu 135˚C.
kayu yang telah selesai diimpregnasi bertambah beratnya 70 hingga 80% di samping
kekuatanya bertambah.
Jika yang di gunakan mengimpregnasi adalah vernis berkelit dengan kandungan alkohol
50%, benda yang sudah di impregnasi harus di keringkan pada suhu 110° hingga 130°C,
kemudian di celupkan lgi ke dalam bahan pengimpregnasi dan selanjutnya di keringkan lagi,
dengan suhu 130° hingga 135°C.
Kayu yang akan di gunakan sebagai isolator selain diimpregnasi juga perlu di berikan anti septik
agar tahan terhadap perubahan dan dilapisi dengan antipirin agar tidak mudah terbakar.
2. Kertas
Kertas atau Koran adalah termasuk bahan berserat yang seratnya pendek. Kertas atau karton pada
dasarnya adalah selulose ( C6 H10 O5 ) atau asetat. Dibuat dari merang atau bambu atau kayu
meggunakan proses kimia dengan cara menjadikannya bubur kertas ( pulp ) terlebih dahulu.
Untuk mendapatkan sesulose murni, pulp di godok dalam satu tangki bersama-sama dengan
bahan kimia khusus yang terdiri dari senyawa asam dan senyawa basa, di aduk untuk
mendapatkan campuran yang larut di dalam air, sedangkan selulosenya alkali dibanding dengan
kertas atau karton.
Kertas yang di gunakan untuk bahan isolator selulosenya di godak dengan senyawa alkali . sifat
dari selulose alkali dibandng dengan kertas biasa adalah secara mekanis lebih kuat dan lebih
tahan terhadap panas.
Bahan isolasi tekstil umumnya terbuat dari serat-serat tumbuhan yang komposisinya sebagian
besar dari leluose sering juga sutra di gunakan sebagai bahan isolasi namun harganya cukup
mahal.
Akhir-akhir ini banyak tekstil sintetis yang di gunakan sebagai bahan isolator karena mempunyai
beberapa keuntungan antara lain: kekuatan mekanis, elastisitas dan tahananya terhadap panas
yang tinggi, higroskopisitas rendah dan lebih stabil terhadap pengaruh kimia.
Serat sintetis yang paling penting diantanya adalah: serat poliamid ( yaitu : nilon, kapron, silon,
dederon ), serat poliestirin ( yaitu : lavsan, terilin, tetron, dakron ), serat-serat yang dibuat dari
polistirin, pvc atau politerrafluoroethilen. Sebagai perbandingan antara lavsan, karbon dan sutera
di tunjukan pada Table : Perbandingan sifat-sifat lavsan, kapron dan sutera
Kristolin atau serpentin dengan komposisi kimia 3 Mg O .2Si O2. 2H2 O adalah jenis yang
palingumum di gunakan sebagai bahan isolasi.asbes dapat diperoleh dari batu-batuan, yang
merupakan jalur kecil yang terdiri atas kumpulan serat yang parallel satu sama lain.panjang
serat-serat tersebut tergant ung ukuran jalurnya yang berkisar satu hingga beberapa
centimeter.makin panjang serat suatu asbes, maka tinggi mutunya dan makin mahal
harganya.serat asbes yang di temukan pada batu batuan (tambang) pada umumnya adalah
pendek.
Pada suhu 300 hingga 400 asbes dianggap tidak terjadi perubahan, tetapi pada suhu yang lebih
tinggi lagi kandungan nya air akan hilang dan kekuatan mekanisnya akan menurun.Hal yang
menyebabkan asbes tahan terhadap satu tinggi adalah karena pori-porinya mudah dimasuki udara
sehingga konduktivitas panasnya rendah. Asbes akan meleleh pada suhu 1150.
Bahan-bahan asbes tidaj digunakan diatas 1000 volt karena kemampuan isolasinya jelek. Asbes
yang mengandung ferry oksida sangat banyak akan menjadi semi konduktor.untuk menaikan
kemammpun isolasi suatu bahan asbes adalah dengan cara mengimpregnasinya