Anda di halaman 1dari 6

Seminar Teknik Komputer, Kendali dan Elektronika Februari 2013

Sistem Pendeteksi Golongan Darah Otomatis


Selpiana1, Nurul Hiqmah M.2, Zahir Zainuddin, Amil Ahmad Ilham
Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin MAKASSAR

Abstrak aglutinogen B. Berdasarkan ada atau tidak adanya kedua


Selama ini untuk pengujian golongan darah sering jenis aglutinogen ini,maka darah dibagi menjadi empat
digunakan metode ABO, yang prosesnya dilakukan secara golongan darah yaitu A, B, AB, dan O.
manual. Namun metode ini hanya dapat dilakukan oleh
2.2 Mikrokontroler ATMEGA 16
orang yang ahli dibidang ini. Sistem Pendeteksi Golongan
Darah Otomatis ini dirancang untuk memberikan
Mikrokontroler adalah suatu chip dengan kepadatan
kemudahan bagi seseorang untuk mengetahui golongan
yang sangat tinggi, dimana semua bagian yang diperlukan
darahnya meskipun tidak memiliki latar belakang medis.
untuk suatu kontroler sudah dikemas dalam satu keping,
Penelitian ini bertujuan untuk merancang sebuah
biasanya terdiri dari CPU (Central Proccesssing Unit),
alat untuk mendeteksi golongan darah manusia secara
RAM (Random Acess Memory), EEPROM/ EPROM/
otomatis. Alat ini dirancang menggunakan sensor LED
PROM/ROM, I/O, Timer dan lain sebagainya.
dan LDR yang didukung oleh mikrokontroler
ATMEGA16 sebagai pengontrol proses untuk penentuan
jenis golongan darah dan hasil pembacaan ditampilkan
pada display berupa LCD. Sedangkan untuk membantu
terjadinya reaksi penggumpalan pada darah menggunakan
cairan antisera.
Pengujian sistem telah dilakukan terhadap
beberapa orang dengan sampel darah yang beragam.
Hasilnya menunjukkan bahwa secara keseluruhan sistem
berfungsi dengan baik dengan persentase kesalahan
sebesar 0% dan waktu yang dibutuhkan untuk
pendeteksian jenis golongan darah sekitar 10 detik.

1. Pendahuluan
Gambar 1 Konfigurasi Pin ATMega16
Pengujian sampel darah secara manual terkadang
tidak efektif karena metode ini hanya dapat dilakukan 2.3 Light Emitting Diode ( LED )
oleh orang yang ahli dibidang ini. Keakuratan
pengujian juga sangat bergantung pada factor Pada dasarnya LED itu merupakan komponen
kelelahan mata itu sendiri . Disisi lain , kesalahan elektronika yang terbuat dari bahan semi konduktor jenis
dalam penentuan golongan darah akan sangat dioda yang mampu memencarkan cahaya. LED
berakibat fatal misalnya dalam hal transfusi darah , merupakan produk temuan lain setelah dioda. Strukturnya
identifikasi keturunan , dan lain-lain. Untuk juga sama dengan dioda, tetapi belakangan ditemukan
menghindari kesalahan pembacaan, perlu dibuat bahwa elektron yang menerjang sambungan P-N. Untuk
suatu alat yang memiliki standar menggunakan mendapatkna emisi cahaya pada semikonduktor, doping
teknologi seperti sensor dan mikrokontroler untuk yang pakai adalah galium, arsenic dan phosporus. Jenis
mendeteksi golongan darah secara otomatis. doping yang berbeda menghasilkan warna cahaya yang
Berdasarkan hal tersebut, maka penulis membuat berbeda pula
tugas akhir berjudul Sistem Pendeteksi Golongan
Darah Otomatis yang praktis , akurat , dan efektif 2.4 Light Dependent Resistor ( LDR )
untuk digunakan.
Light Dependent Resistor atau yang biasa disebut
2. Dasar Teori
LDR adalah jenis resistor yang nilainya berubah seiring
2.1 Darah intensitas cahaya yang diterima oleh komponen tersebut.
Jenis darah dibedakan berdasarkan protein yang Biasa digunakan sebagai detektor cahaya atau pengukur
terdapat dalam sel darah merah yang disebut aglutinogen. besaran konversi cahaya.
Ada dua macam aglutinogen , yaitu aglutinogen A dan
1 Mahasiswa jurusan Elektro Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin D41108354
2 Mahasiswa jurusan Elektro Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin D41108357
Pada saat cahaya terang, ada lebih banyak elektron 3. Driver motor sebagai penggerak mekanik untuk
yang lepas dari atom bahan semikonduktor tersebut. penggeseran kaca objek
Sehingga akan ada lebih banyak elektron untuk
mengangkut muatan elektrik. Artinya pada saat cahaya 3.2 Blok Diagram Sistem
terang LDR menjadi konduktor yang baik, atau bisa Blok diagram merupakan salah satu bagian
disebut juga LDR memiliki resistansi yang kecil pada saat penting dalam perancangan elektronik karena dari blok
cahaya terang. diagram dapat diketahui prinsip kerja rangkaian
elektronik secara keseluruhan. Secara Umum , alat ini
2.5 Motor DC terdiri dari Power supply , LDR , mikrokontroller , LED ,
LCD , driver motor , dan motor DC .Keseluruhan blok
Motor DC (Direct Current) adalah peralatan diagram dapat dilihat sebagai berikut :
elektromagnetik dasar yang berfungsi untuk mengubah
tenaga listrik menjadi tenaga mekanik yang menggunakan
tegangan searah sebagai sumber tenaganya. Dengan
memberikan beda tegangan pada kedua terminal tersebut,
motor akan berputar pada satu arah, dan bila polaritas dari
tegangan tersebut dibalik maka arah putaran motor akan
terbalik pula. Polaritas dari tegangan yang diberikan pada
dua terminal menentukan arah putaran motor sedangkan
besar dari beda tegangan pada kedua terminal
menentukan kecepatan motor.
Gambar 3 Blok Diagram Rangkaian
2.6 IC Driver Motor L293D
Secara garis besar, prinsip kerja dari sistem ini sebagai
IC L293D adalah IC yang didesain khusus sebagai berikut:
driver motor DC dan dapat dikendalikan dengan Diambil 2 tetes darah yang masing-masing diberi
rangkaian TTL maupun mikrokontroler. Motor DC yang anti A dan anti B. ketika sample diletakkan, LED akan
dikontrol dengan driver IC L293D dapat dihubungkan ke mulai bekerja dan LDR akan menerima cahaya yang
ground maupun ke sumber tegangan positif karena di dipancarkan oleh LED . Ketika sampel tersebut
dalam driver L293D sistem driver yang digunakan adalah mengalami aglutinasi (pengumpalan) maka level cahaya
totem pool. yang diterima LDR akan semakin banyak. Begitu pula
sebaliknya, saat sampel tidak mengalami aglutinasi maka
LDR menerima level cahaya yang sedikit.

Gambar 4 Reaksi Aglutinasi dan Non-Aglutinasi


Hasil dari pengujian ini yang akan menentukan jenis
golongan darah.
Sesuai dengan table berikut :

Tabel 1 Hasil Pengujian Darah


Gambar 2 Konstruksi PIN IC L293D

3. Perancangan Sistem
3.1 Perancangan Sistem Alat
Alat pendeteksi golongan darah otomatis , pada
dasarnya memiliki bagian penting yang dapat
memudahkan dalam menganalisa saat alat tersebut
dijalankan . Bagian penting tersebut yaitu :
1. Pusat pengendali sistem yaitu Mikrokontroller
ATMEGA16 Ket :
2. Posisi LDR harus sejajar dengan posisi LED  Penggumpalan
o Tidak mengalami Penggumpalan
3.3 Perancangan Perangkat Keras

LDR

LED

Gambar 5 Rangkaian Sensor

Cara kerja dari rangkaian alat pendeteksi golongan


darah , dimulai dari input power supply (adaptor) 9 volt
yang kemudian akan mengaktifkan seluruh rangkaian. IC
regulator yang digunakan pada power supply ini adalah
IC 7805 yang akan menghasilkan tegangan DC 5V yang
stabil.
Gambar 6 Alur scan sampel darah
Setelah keluaran stabil kemudian switch
menghubungkan tegangan pada rangkaian keseluruhan 3.4 Pabrikasi Alat
dalam hal ini antara lain ke IC driver L293D sebagai
Pembuatan alat diawali dengan merangkai seluruh
penggerak motor DC. Pada saat motor dalam keadaan
komponen sesuai gambar rangkaian yang ada.
open/CW (ditandai dengan kaca preparat yang keluar),
Keseluruhan rangkaian disusun menjadi 4 tingkat .
teteskan sampel darah yang hendak di uji pada dua titik
Ditingkat pertama terdapat IC L239D yang menjadi driver
darah pada kaca preparat, kemudian teteskan antisera
motor DC. Ditingkat selanjutnya terdapat rangkaian
A pada titik 1 dan antisera B pada titik 2. Langkah
minimum mikrokontroller ATMEGA16. Ditingkat ketiga
selanjutnya, tekan switch yang akan akan menjalankan
terdapat LDR dan motor DC. Ditingkat selanjutnya
motor dalam keadaan close/CCW (motor bergerak
terdapat LED.
masuk), maka LED dan sensor LDR akan bekerja .
Sensor terbuat dari kombinasi 2 buah LED dan LDR
Sensor LDR bekerja secara scanning data
yang diatur sedemikian rupa sehingga posisi keduanya
memberikan data input secara langsung pada IC
sejajar agar cahaya yang dikeluarkan LED dapat diterima
mikrokontroller ATMEGA16 , setelah IC mendapatkan
secara maksimal oleh LDR. Diantara LED dan LDR
data input yang dihasilkan oleh sensor selanjutnya IC
dipasang fiber yang telah dibentuk sedemikian rupa untuk
memberikan data ke input LCD untuk menampilkan hasil
meletakkan kaca preparat yang akan ditetesi darah dan
pengujian atau pengukuran pada golongan darah yang
antiserum. Fiber ini terhubung ke motor yang akan
telah disetting sedemikian rupa melalui program pada
menggerakannya maju dan mundur dengan bantuan trali
mikrokontroller ATMEGA16. Tampilan dari LCD adalah
karet sebagai poros perputaran motor tersebut.
jenis golongan darah yang sedang di uji, apakah golongan
Adapun dibagian atas box terpasang LCD untuk
darahnya A, B, O, atau AB. Setelah proses ini selesai, lalu
penampil hasil. Dibagian belakang terdapat lubang untuk
tekan tombol kembali. Penekanan tombol ini membuat
input power supply ,sebuah push button untuk meng-
motor berputar berlawanan arah dengan arah semula, dan
ON/OFF kan alat , dan sebuah saklar untuk menampilkan
perangkat siap untuk melakukan pengujian darah
hasil nilai pembacaan sensor. Dibagian depan terdapat
dengan jenis darah yang baru.
sedikit ruang untuk keluar masuknya kaca preparat dan 3
buah push button yang berfungsi untuk perintah keluar
masuk motor dan menampilkan hasil akhir deteksi
golongan darah. Keseluruhan box terbuat dari fiber yang
dipilox putih untuk meminimalisir masuknya cahaya lain Tabel 2 Range nilai level cahaya dan tegangan
ke dalam box. dalam penentuan golongan darah
Hasil pabrikasi alat dapat dilihat secara jelas
pada gambar dibawah ini: Level Tegangan
Nilai
Kondisi Darah cahaya Terukur
Logika
( lux ) ( volt )
Aglutinasi
200-300 0,835-1,25 1
(penggumpalan)
Non-Aglutinasi
(tidak 21-199 0,09-0,831 0
menggumpal)

Untuk melihat hasil tampilan LCD dimulai


dengan memberikan sampel darah pada kaca preparat lalu
Gambar 7 Desain Mekanik ditetesi antiserum. Sensor akan mulai mendeteksi dan
mengirimkan data ke mikrokontroller. Data tersebut akan
diolah dan hasilnya tampil di LCD. Hasil pengujian ini
akan dibandingkan dengan pengujian darah secara teori
(manual) untuk menentukan apakah sistem telah mampu
bekerja akurat atau tidak.

Untuk lebih membuktikan keakuratan alat, maka


proses pengujian terhadap sampel darah manusia ini kami
lakukan bersama seorang tenaga medis dari PMI yang
telah teruji kapabilitasnya dalam menentukan jenis
Gambar 8 Desain Box tampak depan dan belakang golongan darah seseorang. Hasilnya dapat terlihat pada
gambar dan table berikut.

Gambar 9 Box tampak atas

4. Pengujian Sistem

Rangkaian sensor terdiri dari 2 sensor yaitu sensor Gambar 10 Hasil Tampilan LCD
A dan sensor B, dilakukan beberapa pengukuran untuk
melihat pengaruh kepekaan LDR terhadap sampel darah Pada proyek ini digunakan pemrograman Visual
yang di uji. Ada 2 poin yang diukur yaitu besarnya level Basic 6.0 untuk membuat tampilan antarmuka dari
cahaya (jumlah cahaya yang diterima LDR ketika database. Menu tampilan ini terdiri dari komponen-
aglutinasi dan non-aglutinasi) serta pengukuran besarnya komponen visual antara lain komponen Label,
tegangan output dari sensor. TextBox,Frame,dan CommandButton. Sebagai salah satu
Hasil pengukuran level cahaya dan tegangan output daya tarik maka sistem ini juga dirancang untuk memiliki
sensor ditunjukkan oleh table berikut kemampuan mencetak langsung kartu golongan darah
pasien. Kita hanya perlu mengklik cmdPrint, maka
computer akan langsung mencetak kartu golongan darah
pasien tersebut.
- Alat ini hanya akan mendeteksi golongan darah
manusia sehingga jika jenis darah lain atau benda cair
lain yang dijadikan sampel, maka sensor tidak akan
mendeteksi dan hanya menampilkan output LCD
“tidak ada sampel”
- Secara umum, alat ini dapat berfungsi dengan baik
dan dapat digunakan untuk pendeteksian golongan
darah manusia secara otomatis sehingga dapat
memudahkan bagi manusia yang tidak memiliki latar
Gambar 11 Tampilan interface belakang medis untuk mengetahui jenis golongan
darah mereka.

5.2 Saran

o Karena kemampuan pendeteksi golongan darah ini


belum dikembangkan secara maksimal, maka
diharapkan dapat dikembangkan kembali seperti
penelitian untuk mendeteksi golongan darah tanpa
menggunakan antiserum atau tanpa perlu mengambil
Gambar 12 Tampilan kartu golongan darah sampel darah, cukup dengan sentuhan, dll
o Sebaiknya digunakan jenis sensor lain selain LDR
Hasil pengukuran dan pengujian alat karena sensor ini sangat peka terhadap cahaya
memperlihatkan bahwa secara umum keseluruhan sistem sehingga keakuratan data sangat sulit diperoleh
bekerja dalam kondisi normal. Power supply tegangan o Dalam pembuatan Box sebaiknya dirancang dengan
untuk setiap kondisi bekerja pada level normal. Sensor tampilan minimalis karena bisa dapat bersaing
bekerja dengan baik dan proses pengiriman dan dengan kemajuan teknologi.
pengolahan data sensor ke mikrokontroller bekerja sesuai o Untuk pengembangan selanjutnya dapat dirancang
dengan sistem yang diinginkan. sistem yang dilengkapi dengan pengukuran kadar
Pengujian keseluruhan alat dilakukan terhadap hemoglobin dan penetuan rhesus darah manusia.
40 orang dengan jenis golongan darah yang berbeda-beda.
Alat mampu mendeteksi golongan darah dengan tingkat Daftar Pustaka
akurasi pengukuran 100%.

5. Penutup [1]Albert Paul Malvino, PhD. 1986. “Prinsip-Prinsip


Elektronika”. Jilid I, Edisi Ketiga. Erlangga. Jakarta.
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengukuran, pengujian dan analisa
[2]Delton T. Horn. 1989. “Teknik Merancang
pada rangkaian pendeteksi golongan darah otomatis,
Rangkaian Dengan IC”. PT Elex Media Komputindo.
maka dapat disimpulkan bahwa:
Jakarta.
- Kombinasi LED dan LDR dapat berfungsi sebagai
sensor scanning untuk mendeteksi golongan darah
manusia dengan melihat terjadi tidaknya [3]Heryanto, MA & P., WA 2008, Pemrograman
penggumpalan darah. Level cahaya yang dihasilkan Bahasa C untuk Mikrokontroler ATmega8535,
jenis golongan darah teraglutinasi sebesar 200-300 Penerbit Andi, Yogyakarta.
lux dengan range tegangan 0,835-1,25 volt dan level
cahaya yang dihasilkan pada jenis golongan darah [4]Irfannuddin, Fisiologi Untuk Paramedis, FK-
non-aglutinasi sebesar 21-199 lux dengan range Unsri. 2008
tegangan 0,09-0,831 volt
- Dengan menggunakan mikrokontroller ATMEGA 16 [5]Mokh. Sholihul Hadi, Mengenal Mikrokontroler
yang diprogram sedemikian rupa dapat digunakan ATMega 16, Ilmu Komputer.com, 2003.
untuk memberikan instruksi dalam penentuan jenis
golongan darah manusia [6]Penuntun dan Laporan Praktikum Biokimia
- Alat ini membutuhkan waktu sekitar 10 detik untuk untuk Mahasiswa Keperawatan, Staf
menghasilkan output hasil deteksi golongan darah
manusia [7]Laboratorium Biokimia FK-Unsri. 2007.
- Dari beberapa sampel yang dideteksi maka
keakuratan alat ini mencapai 100% [8]Sumanto, Mesin Arus Searah, Penerbit Andi
Offset, 1994.
[9]Winoto, A 2008, Mikrokontroler AVR
ATmega8/32/16/8535, Penerbit Informatika, Cirebon.

[10]Zuhal, Dasar Teknik Tenaga Listrik dan


Elektronika Daya, Gramedia, 1988

Biodata Penulis
Selpiana – D41108354, dilahirkan di Kotabaru (Kalsel),
30 Juni 1990. Menempuh pendidikan di SDN 250
Karang-Karangan pada tahun 1996 – 2002. Selanjutnya
menempuh pendidikan di SMP Negeri 3 Palopo pada
tahun 2002 – 2005 dan dilanjutkan ketingkat menengah
umum di SMA Negeri 3 Palopo pada tahun 2005 – 2008.
Saat ini kuliah di Fakultas Teknik, Jurusan Elektro, sub
program studi Teknik Komputer, Kendali, dan
Elektronika, Universitas Hasanuddin.

Nurul Hiqmah M – D41108357, dilahirkan di


Tanrutedong (Sidrap), 23 September 1989. Menempuh
pendidikan di SDN 3 Tanrutedong pada tahun 1996 –
2002. Selanjutnya menempuh pendidikan di SMP Negeri
1 Dua Pitue pada tahun 2002 – 2005 dan dilanjutkan
ketingkat menengah umum di SMA Negeri 6 Makassar
pada tahun 2005 – 2008. Saat ini kuliah di Fakultas
Teknik, Jurusan Elektro, sub program studi Teknik
Komputer, Kendali, dan Elektronika, Universitas
Hasanuddin.

Anda mungkin juga menyukai