Alvan Allimu Dzaky[1], Hj. Andjar Pudji, ST, MT [2] dan Abd kholiq, SST, MT[3]
ABSTRAK
Alat pendeteksi golongan darah merupakan suatu pengembangan pembacaan suatu sampel
golongan darah dengan menggunakan sensor dan rangkaian mikrokontroler. Pengujian seperti ini
biasanya dilakukan secara manual oleh orang yang berpengalaman. Pada penelitian ini,
dirancanglah sebuah alat pembaca golongan darah secara elektronik menggunakan sistem ABO
(darah A, AB, B dan O).
Alat ini menggunakan dua pasang sensor cahaya, yaitu sensor LED sebagai transmitter dan
sensor photodioda sebagai receiver, rangkaian komparator dan pengolah data menggunakan
mikrokontroler ATmega. Sensor LDR akan mendeteksi terjadinya reaksi aglutinasi atau non-
aglutinasi dari sampel darah yang telah dicampurkan antisera. Selanjutnya sensor akan
mengirimkan tegangan untuk dikondisikan oleh rangkaian komparator dan dikirim ke
mikrokontroler untuk diolah dan hasil pembacaan golongan darah dan rhesus akan ditampilkan
pada LCD display.
Berdasarkan dari hasil pengujian alat pada 10 pasien dengan pengukuran sebanyak 1 kali
pada setiap pasien dengan pembanding pengujian manual dan identitas golongan darah pasien.
Dari pengujian tersebut didapatkan kecocokan hasil uji golongan darah pasien dengan modul.
Setelah melakukan proses perencanaan, percobaan, pembuatan modul, pengujian alat, dan
pendataan, secara umum dapat disimpulkan bahwa alat “Pendeteksi Golongan Darah”dapat
digunakan dan sesuai dengan perencanaan.
METODOLOGI
VCC SW2
VCC VCC 1 2PB0
MODE VCC
R1 R4 SW3 VCC
J2 10k 1 2 PB1
3
5 START
rst 4 R3 D1 SW4
sck 3 R5 rst AREF LED OUT 1 2PB2 R2
2
miso 2 AREF
2 STOP U1
1
mosi 1 SW1 POT 1
Reset C1 2 GND
VCC
LCD ALPHANUMERIC
DOWNLODER D2 10uF 2 3
LED SUPPLY PC0 4 VEE
1
VCC PC1 5 RS
1
VCC PC2 6 RW
J1 IC1 ATmega8-DIL28 VCC 7 EN
1 PC6 1 28 PC5 6 J4 8 D0
3
2 VCC J6 1 PD0 2 PC6 (RESET)(SCL/ADC5) PC5 27 PC4 5 9 D1
2 PD1 3 PD0 (RxD) (SDA/ADC4) PC4 26 PC3 4 10 D2
supply 3 PD2 4 PD1 (TxD) (ADC3) PC3 25 PC2 3 PC4 11 D3
J3 4 PD3 5 PD2 (INT0) (ADC2) PC2 24 PC1 2 PC5 12 D4
1 5 PD4 6 PD3 (INT1) (ADC1) PC1 23 PC0 1 PD6 13 D5
C2 PD3 OUT 2 7 PD4 (XCK/T0) (ADC0) PC0 22 PD7 14 D6
xt1 3 PORTD 8 VCC AGND 21 AREF PORTC 15 D7
xt1 9 GND AREF 20 16 LED+
3op sensor xt2 10 PB6 (XT1/TOSC1) AVCC 19 sck 6 LED-
Q1 J7 1 PD5 11 PB7 (XT2/TOSC2) (SCK) PB5 18 miso 5
2
1
J2
1
PA1 2
PA2 3
R4 PA3
HI
LS1 D4 4
12V
5
U3
Out1
pada IC LM311.
3 470 LED Phase In
4 9
1 R3 D3 COM
2 Tantalum 10 7 PA3
3
16 2C 2B 1 PA0
+5v 1C 1B 0 Power
Out3
470 LED
R2 ULN2003A J4
R1 D1 +12V
1
POT +12V J9 1
2
Out4
15k J8 Out2 2
2 Out3 3 0 Supply
+ Out4
7 1 4
3 2 5
-
+5v 6
3
0
LM311 output
4
1
6
R2
Bipolar
1
POT
R6 2
LDR D2
DIODE ZENER
3
R6
resistor
Kelemahan/Kekurangan Sistem
Duniaku. 2013. Sistem minimum AVR
1. Pengisian reagen masih manual ATMEGA8. http://mikrokontroler-
2. Kestabilan pembacaan sensor
duniaku.blogspot.com/2012/01/sistem-
PENUTUP minimum-avr-atmega8.html. diakses
menggunakan sensor LED dan LDR Belajar elektronika pengertian dan fungsi LDR
http://belajarelektronika.net/pengertian
dengan baik.
-ldr-fungsi-dan-prinsip-kerjanya/
2. Penempatan sensor LED dan LDR diakses pada tanggal 05 oktober 2016
menentukan hasil pembacaan. jam 08:56 wib.