OLEH
KELOMPOK 8
TAHUN 2019/2020
i
1.1 PENGERTIAN HEMATOLOGY ANALYZER
Hematology Analyzer adalah alat yang digunakan untuk memeriksa darah lengkap
dengan cara menghitung dan mengukur sel-sel darah secara otomatis berdasarkan variasi
impedansi aliran listrik atau berkas cahaya terhadap sel-sel yang dilewatkan.
Alat ini berfungsi untuk memeriksa darah lengkap dengan cara menghitung dan
mengukur sel darah secara otomatis berdasarkan impedansi aliran listrik atau berkas cahaya
terhadap sel-sel yang dilewatkan. Alat ini dapat mendiagnosis penyakit yang diderita seorang
pasien seperti kanker, diabetes, dll. Pemeriksaan hematologi rutin seperti meliputi
pemeriksaan hemoglobin, hitung sel leukosit, dan hitung jumlah sel trombosit.
Berdasarkan pada variasi impedansi yang dihasilkan oleh sel-sel darah di dalam
mikroaperture (celah chamber mikro), yang mana sampel darah yang diencerkan dengan
elektrolit diluent / Sys DIL, akan melalui mikroaperture yang dipasangi dua elektroda
pada dua sisinya (sisi vakum dan konstan) yang pada masing-masing arus listrik berjalan
secara kontinyu, maka akan terjadi peningkatan resistensi listrik (impedansi) pada kedua
elektroda sesuai dengan volume sel (ukuran sel) yang melewati. Impulse voltage yang
dihasilkan oleh amplifier circuit ditingkatkan dan dianalisa oleh elektronik system, lalu
Hemoglobin diukur dengan melisiskan Red Blood Cells (RBC) dengan Sys LYSE
2
membentuk methemoglobin/cyanmethemoglobin dan diukur secara spektrofotometri
pada panjang gelombang 550 nm pada chamber. Hasil yang didapat diprintout pada
printer berupa nilai dan grafik sel.
Prinsip light scattering adalah metode di mana sel dalam suatu aliran melewati celah
di mana berkas cahaya difokuskan ke situ (sensing area). Apabila cahaya tersebut
mengenai sel, akan dihamburkan, dipantulkan, atau dibiaskan ke semua arah. Beberapa
detektor yang diletakkan pada sudut-sudut tertentu akan menangkap berkas-berkas sinar
sesudah melewati sel itu. Alat yang memakai prinsip ini lazim disebut flow cytometeri.
Berikut ini akan ditampilkan macam-macam dan jenis Hematology Analyzer dengan
fitur pengukuran yang berbeda:
1. Merk Celtac
2. Tipe MEK-5208
3. Buatan Nihon Kohden
4. Menghitung WBC, RBC, Platelet, dan Hb.
b. Jenis Otomatis WBC 3-Part (dilusi, hemolyzing, count, display, dan print out dilakukan
secara otomatis).
3
c. Jenis Otomatis WBC 5-Part (pengambilan sampel, dilusi, hemolyzing, count, display, dan
print out dilakukan secara otomatis).
§ Merk Celtac F
§ Tipe MEK-8222
4
17) Perhatikan MCHC
18) Kemungkinan ada kesalahan semua atau salah satu dari hasil
19) Alat yang baik maka MCHC ~ CHCM *
20) Perhatikan juga sel leukosit terutama distribusi diff. counting.
A. Inilah yang harus diperhatikan oleh konsumen karena ada beberapa alat-alat yang
bisa dikatakan “bandel”. Namun sebandel-bandelnya alat tersebut, tetap saja harus
mendapatkan perhatian khusus seperti :
1) Suhu ruangan
2) Lakukan control secara berkala
3) Selalu cek reagen : Diliuent, Rinse, Minidil, Minilyse, dsb.
4) Sampel jangan smapai aglutinasi, gunakan sampel darah yang sudah
ditambahkan antikoagulan. Pastikan tidak ada darah yang menggumpal karena
akan merusak hasil jika terisap.
2) Check suhu ruang memenuhi suhu pada 18-20 derajat celcius, kondisi meja
harus dari beton dan gunakan termometer.
5
3) Check cara penyimpanan dan lama penyimpanan.
6) Check kondisi volume dan kemasan reagent Diluent, Lyse dan Rinse.
10) Jangan gunakan alat selama 24 jam penuh tanpa istirahat, karena dapat
berakibat kesalahan pencucian alat dan kesalahan keakuratan alat berkurang.
11) Gunakan darah kontrol yang masih baru dan tidak expired date.
6
C. Melakukan Koreksi pada Hematologi Analyzer:
6) Hangatkan sampel bila terlalu dingin dalam freezer pada suhu ruang.
Lebih cepat dalam pemeriksaan hanya membutuhkan waktu sekitar 2-3 menit dibandingkan
dilakukan secara manual dan lebih tanggap dalam melayani pasien.
2. Sampel
7
Pemeriksaan hematologi rutin secara manual misalnya, smapel yang dibutuhkan lebih banyak
membutuhkan smapel darah (Whole Blood). Manual prosedur yang dilakukan dalam
pemeriksaan leukosit membutuhkan sampel darah 10 mikro, juga belum pmeriksaan lainnya.
Namun pemeriksaan hematologi analyzer ini hanya menggunakan sampel sedikit saja.
3. Ketepatan Hasil
Hasil yang dikeluarkan oleh alat hematologi analyzer ini biasanya sudah melalui quality
control yang dilakukan oleh intern laboratorium tersebut, baik di institusi Rumah Sakit atupun
Laboratorium Klinik pratama.
Pemeriksaaan oleh hematologi autoanalyzer ini tidak selamanya mulus namun pada
kenyataannya alat ini juga memiliki beberapa kekurangan seperti dalam hal menghitung sel-sel
abnormal . Seperti dalam pemeriksaan hitung jumlah sel, bisa saja nilai dari hasil hitung leukosit
atau trombosit bisa saja rendah karena ada beberapa sel yang tidak terhitung dikarenakan sel
tersebut memiliki bentuk yang abnormal.