Anda di halaman 1dari 8

HEMATOLOGY ANALYZER

OLEH

KELOMPOK 8

1. KADE AYUNINGTIAS (P07134019058)


2. KOMANG MAYTHA INDIRA SUARI (P07134019060)
3. MADE SUCI NILA KENCANA (P07134019062)
4. PUTU INDAH ARTA PRATIWI (P07134019066)
5. NI PUTU MIRANTI DEWI (P07134019068)
6. NI KETUT RUSMINI (P07134019091)
7. NI MADE YURIKA PUTRI DHARMAYANTI (P07134019097)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR

PRODI DIII JURUSAN TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIK

TAHUN 2019/2020

i
1.1 PENGERTIAN HEMATOLOGY ANALYZER

Hematology Analyzer adalah alat yang digunakan untuk memeriksa darah lengkap
dengan cara menghitung dan mengukur sel-sel darah secara otomatis berdasarkan variasi
impedansi aliran listrik atau berkas cahaya terhadap sel-sel yang dilewatkan.

Alat ini bekerja berdasarkan prinsip flow cytometer. Flow cytometri adalah metode


pengukuran [= metri] jumlah dan sifat-sifat sel [= cyto] yang dibungkus oleh aliran cairan [=
flow] melalui celah sempit. Ribuan sel dialirkan melalui celah tersebut sedemikian rupa
sehingga sel dapat lewat satu per satu, kemudian dilakukan penghitungan jumlah sel dan
ukurannya. Alat ini juga dapat memberikan informasi intraseluler, termasuk inti sel.

1.2 FUNGSI ALAT HEMATOLOGY ANALYZER

Alat ini berfungsi untuk memeriksa darah lengkap dengan cara menghitung dan
mengukur sel darah secara otomatis berdasarkan impedansi aliran listrik atau berkas cahaya
terhadap sel-sel yang dilewatkan. Alat ini dapat mendiagnosis penyakit yang diderita seorang
pasien seperti kanker, diabetes, dll. Pemeriksaan hematologi rutin seperti meliputi
pemeriksaan hemoglobin, hitung sel leukosit, dan hitung jumlah sel trombosit.

1.3 PRINSIP KERJA


a. Prinsip impedansi listrik

Berdasarkan pada variasi impedansi yang dihasilkan oleh sel-sel darah di dalam
mikroaperture (celah chamber mikro), yang mana sampel darah yang diencerkan dengan
elektrolit diluent / Sys DIL, akan melalui mikroaperture yang dipasangi dua elektroda
pada dua sisinya (sisi vakum dan konstan) yang pada masing-masing arus listrik berjalan
secara kontinyu, maka akan terjadi peningkatan resistensi listrik (impedansi) pada kedua
elektroda sesuai dengan volume sel (ukuran sel) yang melewati. Impulse voltage yang
dihasilkan oleh amplifier circuit ditingkatkan dan dianalisa oleh elektronik system, lalu
Hemoglobin diukur dengan melisiskan Red Blood Cells (RBC) dengan Sys LYSE

2
membentuk methemoglobin/cyanmethemoglobin dan diukur secara spektrofotometri
pada panjang gelombang 550 nm pada chamber. Hasil yang didapat diprintout pada
printer berupa nilai dan grafik sel.

b. Prinsip light scattering

Prinsip light scattering adalah metode di mana sel dalam suatu aliran melewati celah
di mana berkas cahaya difokuskan ke situ (sensing area). Apabila cahaya tersebut
mengenai sel, akan dihamburkan, dipantulkan, atau dibiaskan ke semua arah. Beberapa
detektor yang diletakkan pada sudut-sudut tertentu akan menangkap berkas-berkas sinar
sesudah melewati sel itu. Alat yang memakai prinsip ini lazim disebut flow cytometeri.

1.4 MACAM-MACAM HEMATOLOGY ANALYZER

Berikut ini akan ditampilkan macam-macam dan jenis Hematology Analyzer dengan
fitur pengukuran yang berbeda:

a. Jenis Semi Otomatis (dilusi dilakukan manual).

1. Merk Celtac
2. Tipe MEK-5208
3. Buatan Nihon Kohden
4. Menghitung WBC, RBC, Platelet, dan Hb.

b. Jenis Otomatis WBC 3-Part (dilusi, hemolyzing, count, display, dan print out dilakukan
secara otomatis).

1. Merk Celtac Alpha


2. Tipe MEK-6318
3. Buatan Nihon Kohden
4. Menghitung 3 jenis WBC, RBC, Platelet, dan Hb.

3
c. Jenis Otomatis WBC 5-Part (pengambilan sampel, dilusi, hemolyzing, count, display, dan
print out dilakukan secara otomatis).

§  Merk Celtac F

§  Tipe MEK-8222

§  Buatan Nihon Kohden

§  Menghitung 5 Jenis WBC, RBC, Platelet, dan Hb.

1.5 CARA PENGGUNAAN HEMATOLOGY ANALYZER


1)  Hubungkan kabel power ke stabilisator (stavo)
2) Hidupkan alt (saklar on/off ada du sisi kanan atas alat)
3) Alat akan self check, pesan “please wait” akan tampil di layar
4) Alat akan secara otomatis melakukan self check kemudian background check
5) Pastikan alat pada ready
6) Cara kerja Pemeriksaan sampel Darah
7) Sampel darah harus dipastikan sudah homogen dengan antikoagulan
8) Tekan tombol Whole Blood “WB” pada layar
9) Tekan tombol ID dan masukkan no sampel, tekan enter
10) Tekan bagian atas dari temapt sampel yang berwarna ungu untuk membuka
dan letakkan sampel dalam adaptor
11)  Tutup tempat sampel dan tekan “RUN”
12)  Hasil akan muncu pada layar secara otomatis
13) Mencatat hasil pemeriksaan. 
14) Yang perlu diperhatikan pada layar alat hematology analyzer, setelah
pengukuran spesimen darah, meliputi :
15) Perhatikan Hematokrit (PCV)
16) Hb kira-kira 1/3 Hematokrit.

4
17) Perhatikan MCHC
18) Kemungkinan ada kesalahan semua atau salah satu dari hasil
19)  Alat yang baik maka MCHC ~ CHCM *
20)   Perhatikan juga sel leukosit terutama distribusi diff. counting.

1.6 CARA PERAWATAN

Cara perawatan hematologi analyzer adalah dengan menyimpan dengan baik di


tempat yang datar dan kering. Alatnya pun harus dijaga dalam keadaan kering jika tidak
digunakan untuk tetap menjaga keawetan alat. Kebersihannya pun penting juga dijaga
agar ketelitiannya tetap terjaga.

A. Inilah yang harus diperhatikan oleh konsumen karena ada beberapa alat-alat yang
bisa dikatakan “bandel”. Namun sebandel-bandelnya alat tersebut, tetap saja harus
mendapatkan perhatian khusus seperti :
1) Suhu ruangan
2) Lakukan control secara berkala
3) Selalu cek reagen : Diliuent, Rinse, Minidil, Minilyse, dsb.
4) Sampel jangan smapai aglutinasi, gunakan sampel darah yang sudah
ditambahkan antikoagulan. Pastikan tidak ada darah yang menggumpal karena
akan merusak hasil jika terisap.

B. Check, Recheck dan Troubbleshooting Kondisi

1) Periksa teknik sampling dan jenis spesimen yang digunakan.

2) Check suhu ruang memenuhi suhu pada 18-20 derajat celcius, kondisi meja
harus dari beton dan gunakan termometer.

5
3) Check cara penyimpanan dan lama penyimpanan.

4) Lakukan homogenisasi sebelum mengukur minimal 1 menit dan lebih bagus


lagi setelah sampling masukkan darah dengan penggiling khusus. Perhatian
alat yang digunakan bukan jenis “pengocok darah” tapi yang digunakan
merupakan “penggiling darah”. Harus membedakan kedua kata ini.

5) Pastikan alat telah di warm up dan telah dibuat background.

6) Check kondisi volume dan kemasan reagent Diluent, Lyse dan Rinse.

7) Lakukan pencucian setiap 20 sampel running.

8) Lakukan pemeliharaan dengan menggunakan larutan pencuci hipoklorit


setiap minggu.

9) Lakukan setiap 2 minggu sekali atau sebulan sekali menggunakan larutan


enzim digestif (EZ cleanser) untuk menghancurkan sisa bekuan atau sisa
pembuangan darah yang tidak sempurna.

10) Jangan gunakan alat selama 24 jam penuh tanpa istirahat, karena dapat
berakibat kesalahan pencucian alat dan kesalahan keakuratan alat berkurang.

11) Gunakan darah kontrol yang masih baru dan tidak expired date.

12) Konsultasikan hasil printout hematology analyzer dengan staf ahli


laboratorium dan atau DSPK bila mencurigakan.

6
C. Melakukan Koreksi pada Hematologi Analyzer:

1) Buatlah sediaan apus darah tepi yang bagus.

2) Hitung jenis leukosit secara manual. Untuk mengkoreksi adanya normoblast,


satelit trombosit, rouleaux formation dan lainnya.

3) Perhitungan sel dengan hemositometer bilik hitung untuk jumlah masing-


masing sel.

4) Lakukan pemeriksaan hematokrit mikro secara manual.

5) Sediaan segar tanpa antikoagulan lebih baik.

6) Hangatkan sampel bila terlalu dingin dalam freezer pada suhu ruang.

7) Spesimen pasien langsung segera diperiksa tanpa menunggu lagi

1.7 KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN

A. Keuntungan dari Hematologi Analyzer


1. Efisiensi Waktu

Lebih cepat dalam pemeriksaan hanya membutuhkan waktu sekitar 2-3 menit dibandingkan
dilakukan secara manual dan lebih tanggap dalam melayani pasien.

2. Sampel

7
Pemeriksaan hematologi rutin secara manual misalnya, smapel yang dibutuhkan lebih banyak
membutuhkan smapel darah (Whole Blood). Manual prosedur yang dilakukan dalam
pemeriksaan leukosit membutuhkan sampel darah 10 mikro, juga belum pmeriksaan lainnya.
Namun pemeriksaan hematologi analyzer ini hanya menggunakan sampel sedikit saja.

3. Ketepatan Hasil

Hasil yang dikeluarkan oleh alat hematologi analyzer ini biasanya sudah melalui quality
control yang dilakukan oleh intern laboratorium tersebut, baik di institusi Rumah Sakit atupun
Laboratorium Klinik pratama.

B. Kerugian Hematologi Analyzer


1. Tidak dapat menghitung sel abnormal

Pemeriksaaan oleh hematologi autoanalyzer ini tidak selamanya mulus namun pada
kenyataannya alat ini juga memiliki beberapa kekurangan seperti dalam hal menghitung sel-sel
abnormal . Seperti dalam pemeriksaan hitung jumlah sel, bisa saja nilai dari hasil hitung leukosit
atau trombosit bisa saja rendah karena ada beberapa sel yang tidak terhitung dikarenakan sel
tersebut memiliki bentuk yang abnormal.

Anda mungkin juga menyukai