Anda di halaman 1dari 11

PROPOSAL SKRIPSI

RANCANG BANGUN PENDETEKSI GOLONGAN DARAH


DIGITAL BERBASIS SENSOR OPTO ELEKTRONIK

Diajukan untuk memenuhi persyaratan guna memperoleh Gelar Sarjana Teknik di bidang
Teknik Elektro

Disusun Oleh :

WIBY HIRYANTO

NPM.1410501054

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS TIDAR

2017

1
1. Latar belakang
Pada era teknologi modern dunia kedokteran saat ini memungkinkan membuat
suatu alat yang didalam pengendaliannya dengan menggunakan peralatan
elektronik untuk mengetahui golongan darah secara otomatis dengan pengambilan
sample Berdasarkan hal tersebut maka dikembangkan alat yang dapat mendeteksi
golongan darah yang dapat digunakan setiap saat tanpa memakan waktu lama.
Analisa golongan darah berdasarkan sistem A B O telah umum dilakukan oleh
para medik. Namun, analisa golongan darah berdasarkan sistem A B O yang
ditunjang dengan metode sensor, bukanlah hal yang umum dikalangan masyarakat
maupun para medik. Sensor cahaya yang merupakan inti dari alat penguji golongan
darah ini, sangat membantu baik dari kerja tenaga medis maupun orang yang tidak
ada latar belakang medis.
Dasar penggolongan darah adalah adanya aglutinogen (antigen) di dalam sel
darah merah dan aglutinin (antibodi) di dalam plasma (serum). Aglutinogen adalah
zat yang digumpalkan, sedangkan aglutinin adalah zat yang menggumpalkan.
Dalam sistem ABO, ada tidaknya antigen tipe A dan B di dalam sel darah merah
menentukan golongan darah seseorang. Sistem tersebut mengelompokkan darah
manusia menjadi empat golongan yaitu A, B, AB, dan O. (Priadi, Arif, 2009).

2
2. Tujuan penelitian
Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian adalah :
1. Dapat merancang dan membuat suatu alat yang dapat mengetahui jenis
golongan darah manusia dengan menggunakan sistem A,B,O, dan juga
merancang sistem infus otomatis untuk proses tetes antisera;
2. Memahami penentuan golongan darah manusia berdasarkan pada perubahan
tegangan keluaran sensor pada sampel darah;
3. Dapat menampilkan hasil penentuan golongan darah manusia dalam bentuk
tampilan digital.

3. Manfaat penelitian
a. Bagi peneliti
Sebagai syarat untuk menyelesaikan studi kami dan mendapat gelar ST
(Sarjana Teknik) program studi Teknik Eletro Fakultas Teknik Universitas
Tidar.
b. Bagi akademik
Dapat dijadikan bahan referensi bagi generasi-generasi teknik Elektro yang
akan datang dalam pembuatan dan peyusunan tugas akhir.
c. Bagi masyarakat
Penelitian ini selanjutnya juga akan memberikan manfaat bagi kami ketika
sudah terjun kedalam masyarakat untuk bisa mengaplikasikan apa yang
selama ini telah kami pelajari dan dapatkan.

3
4. Tinjauan pustaka
Manusia memiliki perbedaan susunan protein yang terdapat dalam darahnya.
Protein yang memegang peranan untuk ini adalah antigen dan aglutinin (antibodi).
Antigen, protein yang terdapat dalam eritrosit, aglutinin dalam plasma. Aglutinin
akan menyerang antigen darah segolongan dengan dia. Aglutinin akan yang
menyerang antigen itu menyebabkan terjadinya penggumpalan (aglutinasi).
(Yatim, Wildan, 1990).
Sistem instrumentasi merupakan salah satu hal penting dalam perkembangan
teknologi. Dalam instrumentasi terdapat suatu sistem sederhana yang dikendalikan
oleh logika sederhana, yaitu komparator. Sistem ini bekerja berdasarkan
perbandingan antara dua kondisi yang merupakan input dan output dari sistem
bergantung pada kondisi yang telah ditetapkan sistem. Tegangan keluaran dari
rangkaian penguat tegangan adalah di pengaruhi oleh proses aglutinasi sampel
darah pada uji area. Perbedaan golongan darah pada uji area akan berpengaruh pada
tegangan keluaran pada rangkaian penguat tegangan. Tegangan keluaran ini akan
dibandingkan dengan tegangan referensi dengan menggunakan rangkaian
pembanding tegangan (comparator).(Galih Restu Fardian Suwandi, dkk, 2014).
Pada pemberian antisera digunakan sistem otomatis berdasarkan sistem infus
dan pengaturan tetesan secara digital menggunakan mikrokontroler untuk kontrol
putaran motor sebagai Penjepit buka tutup saluran infus. Alat ini dapat
mempermudah dalam mengatur tetesan antisera, sehingga tidak perlu mengatur
jumlah tetesan antisera secara manual. (Nuryanto Muljodipo, dkk, 2015).

5. Landasan teori
5.1 LED dan LDR
Sensor pendeteksi golongan darah ini merupakan suatu perangkat
elektronika dan instrumentasi yang dapat mempermudah proses pengujian
jenis golongan darah dengan menggunakan sifat dari golongan darah
terhadap antigennya. Prinsip kerja dari sensor ini memanfaatkan komponen
opto elektronik yaitu (Light Emitting Diode) LED dan (Light Dependent
Resistor) LDR. LED berfungsi sebagai sumber cahaya/transmitter yang

4
menyinari daerah pengujian. Hasilnya kemudian akan diterima oleh LDR
yang berfungsi sebagai penerima untuk mendeteksi intensitas cahaya yang
mengalami penyerapan oleh darah pada daerah pengujian. LDR mempunyai
tahanan yang sangat besar dalam keadaan gelap dan bila intensitas cahaya
meningkat, maka tahanannya akan menurun sebanding dengan intensitas
cahaya itu.
5.2 Komparator
Komparator merupakan sistem dari elektronika yang berfungsi sebagai
pembanding antara nilai input dan niali referensi. Prinsip kerja dari
komparator pada kasus ini adalah jika tegangan masukkan pada kaki non-
inverting lebih besar daripada tegangan referensi maka akan menghasilkan
keluaran high atau sebanding dengan V+ dan sebaliknya. (Galih Restu
Fardian Suwandi, dkk, 2014).
5.3 Dekoder
Dekoder adalah suatu rangkaian digital yang akan menyandikan kode biner
ke dalam kode desimal. rangkaian logika yang di tugaskan untuk menerima
input input dan mengaktifkan salah satu outputnya sesuai dengan urutan
biner tersebut. Kebalikan dari decoder adalah encoder. (Richard S. Sandige,
1990).
5.4 Motor stepper
menggunakan magnet permanen dan sebuah stator yang di liliti kumparan
sehingga dapat membentuk magnet listrik. Jika stator di beri arus listrik,
sisi rotor akan membentuk kutub-kutub magnet. Jika kutub magnet stator
dan kutub magnet rotor sama, kedua magnet akan tolak-menolak sehingga
mengakibatkan rotor berputar. Arah perputaran ini dapat dua arah
tergantung faktor mekaniknya.
5.5 Timer & Counter
Timer & Counter merupakan fitur yang telah tertanam di mikrokontroler
AVR yang memiliki fungsi terhadap waktu. Fungsi pewaktu yang di maksud
di sini adalah penentuan kapan program tersebut dijalankan, tidak hanya itu
saja fungsi timer yang lainnya adalah PWM, ADC, dan Oscillator. Prinsip

5
kerja timer dengan cara membagi frekuensi (prescaler) pada clock yang
terdapat pada mikrokontroler sehingga timer dapat berjalan sesuai dengan
frekuensi yang di kehendaki.
5.6 Prinsip Kerja Infus
Pada sistem infus laju aliran infus diatur melalui klem selang infus terlihat
pada gambar 5.1 Jika klem digerakan untuk mempersempit jalur aliran pada
selang maka laju cairan akan menjadi lambat ditandai dengan sedikitnya
jumlah tetesan infus per menit yang keluar dan sebaliknya bila klem
digerakan untuk memperlebar jalur aliran pada selang infus maka laju airan
infus akan menjadi cepat ditandai dengan banyaknya jumlah tetesan infus
per menit. (Nuryanto Muljodipo, dkk, 2015).

Gambar 5.1 prinsip kerja infus

metode yang dilakukan dalam pembuatan Tugas Akhir ini adalah dengan membuat
modul percobaan Penentuan Golongan Darah Manusia Dengan Sistem Elektronik.
Sistem ini terdiri dari beberapa blok yang saling berhubungan satu dengan yang
lainnya. Untuk lebih jelasnya dapat di lihat pada Gambar 5.2 dan Gambar 5.3

6
Vref

Sensor 1 Penguat 1 Komparator 1

Dekoder

Sensor 2 Penguat 2 Komparator 2

Vref Display/LE
D

Gambar 5.2. Diagram blok penentuan golongan darah manusia

Sensor Driver
optik
Mikrokontroller

Motor Posisi
Keypad stepper

Gambar 5.3. Diagram blok tetes antisera otomatis

6. Pembatasan masalah
Dalam penulisan ini, batasan permasalahan hanya meliputi hal-hal sebagai
berikut :
1. Pengujian alat terhadap darah yang berhubungan dengan darah manusia.
2. Penentuan jenis golongan darah manusia dengan menggunakan sistem A,B,O.
3. Analisis perangkat keras (hardware) yang terdiri dari beberapa rangkaian yang
dapat memproses sinyal tegangan keluaran dari sensor pada sampel uji
sehingga dapat ditampilkan hasilnya dalam bentuk tampilan digital.

7
7. Metode penelitian
1. Studi Pustaka
Dilakukan dengan mencari dan membaca buku-buku referensi, literatur,
artikel, ataupun diktat kuliah yang berbentuk softcopy maupun hardcopy
mengenai pengaruh Harmosisa pada beban Lampu hemat energi dengan
mengunakan filter pasif.
2. Perencaan dan perakitan alat
Perencaan dan pembuatan alat dimaksudkan utnuk mempermudah
kelancaran penelitian. Pengumpulan data pembanding dan literatur sala satu
objek perencanaan serta pengadaan alat dan bahan yang diperlukan sudah
siap maka dilakukan pembuatan instalasi penelitian seperti pada gambar
yang terlampir.
3. Pengujian dan Analisis
Pada tahap ini dilakukan pengujian dengan mengambil data secara
langsung. Dicatat langsung pada lokasi penelitian guna mendapatkan data-
data yang dibutuhkan.
4. Laporan dan Kesimpulan
Membuat laporan hasil pengujian dan analisa kerugian yang diakibatkan
adanya penyempitan pada pipa terhadap laju aliran fluida dalam sebuah
laporan skripsi.

8
Diagram alur penelitian

Start

Persiapan Penelitian

Pembuatan alat uji

Pengambilan
sampel darah

Pengujian alat

Analisis dan
pembahasan
Ya

Kesimpulan

Selesai
Tidak

9
8. Jadwal kegiatan
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan selama menyusun skripsi sampai
pendadaran :
Bulan Ke-
No Kegiatan
1 2 3 4 5 6
1 Proposal
2 Perencanaandan pengadaan
perlengkapan alat
3 Asembling perlengkapan alat
4 Pengumpulan data dan penelitian
5 Analisis dan seminar
6 Laporan akhir

10
9. Daftar pustaka

- Galih Restu Fardian Suwandi, Muhamad Grendy Alfan, Wintang


Haryokusuma, Muhammad Nurhidayat, dan Asep Suryana. 2014. Sistem
Pendeteksi Golongan Darah Manusia Menggunakan Komparator dan
Komponen Opto Elektonik (LDR dan LED), Jurnal Pengajaran Fisika
Sekolah Menengah. Vol. 6: No.1

- Nuryanto Muljodipo, Sherwin R.U.A. Sompie, ST., MT, Reynold F. Robot.


2015. Rancang Bangun Otomatis Sistem Infus Pasien.
E-journal Teknik Elektro dan Komputer. vol.4: no.4

- Priadi, Arif. 2009. Biology 2 for Senior High School Year XI. Bogor:
Yudhistira.

- Richard S. Sandige. 1990. Modern Digital Design. McGraw-Hill.

- Yatim, Wildan. 1990. Biologi Modern Nistologi. Bandung: Tarsito.

11

Anda mungkin juga menyukai