Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRAKTIKUM HEMATOLOGY ANALYZER

Diajukan sebagai salah satu tugas mata kuliah Manajemen Peralatan Laboratorium Medik

Dosen Pengampu:

 Retno Martini W, S.Si, M.Biomed


 Anang Rafli
 Tim MRK

Ditulis oleh
Nama : Eva Khaerunisa
NIM : P3.73.34.1.19.059
Semest : IV (Empat)

POLTEKKES KEMENKES JAKARTA III


JURUSAN TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIK
2021
HEMATOLOGY ANALYZER (SYSMEX KX-21 NO. SERIES : B4039 )

 SPESIFIKASI SYSMEX KX 21 NO. SERIES B4039

Parameters WBC, RBC, HGB, HCT, MCV, MCH, MCHC,


PLT, NEUT%, LYMPH%, MXD%, NEUT#,
(Whole Blood Mode)
LYMPH#, MXD#, RDW-SD, PDW*, MPV, P-
LCR*
* In some areas, these parameters may be used
: for research or investigational purposes only.
Parameters WBC, RBC, HGB, HCT, MCV, MCH, MCHC,
(Pre-Diluted Mode) PLT
Throughput Up to 60 samples per hour
Sample Volume Whole Blood Mode : 50 L
Pre-dilute Mode : 20 L
Sample No. 6 digits
Indication of Data STN Graphic LCD (115mm x 86mm) with back
light
Built-in Thermal Printer (option)
Data Storage Up to 240 test results without histograms
Quality Control 6 files (60 data)
Dimensions (WxHxD, mm)/ 420 x 480 x 355 /30
Weight (kg)
Options Built-in Thermal Printer
Host Output
Ticket Printer
Graphic Printer

 TEKNOLOGI PADA SYSMEX KX 21 NO. SERIES B4039 :


Prinsip impedansi listrik berdasarkan pada variasi impedansi yang dihasilkan oleh sel-
sel darah di dalam mikrooperture (celah chamber mikro ) yang mana sampel darah
yang diencerkan dengan elektrolit diluents / sys akan melalui mikroaperture yang
dipasangi dua elektroda pada dua sisinya (sisi sekum dan konstan) yang pada masing
masing arus listrik berjalan secara continue maka akan terjadi peningkatan resistensi
listrik (impedansi) pada kedua elektroda sesuai dengan volume sel (ukuran sel) yang
melewati impulst/voltage yang dihasilkan oleh amplifier circuit ditingkatkan dan
dianalisa oleh elektonik system lalu hemoglobin diukur dengan melisiskan Red
Blood  Cels (REC) dengan sys. LYSE membentuk methemoglobin,
cyanmethemoglobin dan diukur secara spektrofotometri pada panjang gelombang 550
nm pada chamber. Hasil yang didapat diprintout pada printer berupa nilai lain grafik
sel.
Elektrikal Impedance ( Mengukur jumlah WBC, RBC, dan Platelet)

Gambar 2.3 Metode Electrical Impedance

Instrumen ini menggunakan metode pengukuran sel yang disebut Volumetric


Impedance. Pada metode ini , larutan elektrolit (diluent) yang telah dicampur dengan
sel-sel darah dihisap melalui Aperture. Pada bilik pengukuran terdapat dua electrode
yang terdiri dari Internal Elektrode dan Eksternal Elektrode, yang terletak dekat
dengan Aperture. Kedua elektroda tersebut dilewati arus listrik yang konstan.
Ketika sel-sel darah melalui aperture, hambatan antara kedua elektroda tersebut
akan naik sesaat dan terjadi perubahan tegangan yang sangat kecil sesuai dengan nilai
tahanannya dan diterima Detection Circuit. Kemudian sinyal tegangan tersebut
dikuatkan atau diperbesar pada rangkaian amplifier, lalu dikirim ke rangkaian
elektronik. Pada rangkaian elektronik terdapat rangkaian Treshold Circuit yang
berfungsi untuk menghilangkan sinyal noise yang diakibatkan oleh :
 Elektrik Noise (Gangguan listrik)
 Debu
 Sisa-sisa cairan
 Partikel yang lebih kecil atau lebih besar dari sel darah yang diukur
Untuk mendapatkan nilai puncak, sinyal dikirim ke A/D Converter,
kemudian data yang diperlukan disimpan pada memori untuk setiap nilai maksimum.
Data tersebut akan dikoreksi oleh CPU dan akan ditampilkan pada layar LCD.
Jumlah sinyal untuk setiap ukuran sel disimpan pada memori dalam bentuk
histogram. Sel RBC dan PLT yang dihitung memiliki ukuran yang berbeda sehingga
CPU dapat membedakan penghitungan untuk setiap jenis sel. Sedangkan ketiga jenis
sel WBC yang dihitung memiliki ukuran sel yang hampir sama sehingga CPU
menggunakan histogram untuk membedakan populasi ketiga jenis sel WBC yang
dihitung memiliki ukuran sel yang hampir sama sehingga CPU menggunakan
histogram untuk membedakan populasi ketiga jenis sel WBC.
Terkadang terdapat dua sel atau lebih yang melewati aperture secara
bersamaan. Peristiwa ini disebut Coincidence Apabila larutan sampel sudah cukup
diencerkan dan dicampur, Coincidence ini dapat diprediksi secara statistik dengan
tingkat keakuratan yang tinggi. Pada perangkat lunak terdapat tabel koreksi untuk
kompensasi hal ini.

 PARAMETER DAN PRINSIP PEMERIKSAAN SYSMEX KX 21 NO. SERIES


B4039
1. Hemoglobin
Prinsip pengukuran Hemoglobin
CYANIDE-FREE HGB METHOD
- Menggunakan reagent Stromatolyser
- WH (mengandung quaternary ammonium salts).
- Membentuk kompleks quaternary ammonium saltmethemoglobin. Pembacaan pada
panjang gelombang 555nm.
- Korelasi bagus dengan metode referensi.

Start HGB chamber is rinsed with diluent HGB blank is determined and
storedMeasurement of the sample in a dilution of 1:500Sample - Blank = HGB-
resultPrinting of the result

2. RBC/PLT/WBC
Prinsip pengukuran RBC/PLT/WBC
DC Detection Method
- Pengukuran terhadap perubahan HAMBATAN LISTRIK yang dihasilkan oleh
partikel dalam medium konduktif saat partikel itu lewat di antara APERTURE.
- Besarnya HAMBATAN yang dihasilkan adalah PROPORSIONAL dengan
VOLUME SEL yang melewati aperture
- METODE DC (dari PULSA ke HISTOGRAM)
- RBC :
• Platelet memiliki volume antara 8 - 12 fl dan dihitung antara 2 - 30 fl
• Eritrosit berukuran 80-100 fl dan dihitung 25 - 250 fl
• Kurva dipisahkan oleh moving auto discriminator
- Distribusi Ukuran Partikel Trombosit
Analisa dilakukan dengan menggunakan 3 discriminator:
1. Lower Discriminator (LD) = 2 - 6 fL
2. Upper Discriminator (UD) = 12 - 30 fL
3. Fixed Discriminator at 12 fL
- Distribusi Ukuran Partikel Leukosit

3. Hematokrit
Prinsip pengukuran Hematokrit
Cumulative Pulse Height Detection Method
- Hematokrit merupakan rasio volume sel darah merah terhadap volume total darah.
- Dapat ditentukan dengan diukur secara langsung atau dengan kalkulasi/perhitungan

 BAGIAN-BAGIAN DAN FUNGSI TIAP BAGIAN SYSMEX KX 21 NO. SERIES


B4039
1. Monitor panel, berfungsi untuk output/ input data
2. Keyboard, berfungsi untuk input data
3. Detector block, di dalamnya terdapat WBC block dan RBC block, dimana sampel
akan memasuki kedua block tersebut secara otomatis. Didalam detector blok juga
terdapat orifi (berupa lubang kecil) yang berfungsi untuk melewati sel darah sesuai
dengan ukuran
4. Built printer, berfungsi untuk mencetak hasil pemeriksaan
5. Rinse cup, berfungsi untuk menjalankan alat baik saat preparasi sampel atau
maintain alat.
6. Sampel probe, berfungsi sebagai penghisp sampel.
7. Sampel Rotor Value, berfungsi untuk membagi-bagi sampel ke dalam detector
block.

 SOP PENGGUNAAN KONTROL, ANALISIS SAMPEL, SAMPAI DENGAN


SHUT DOWN (MEMATIKAN ALAT) SYSMEX KX 21 NO. SERIES B4039

SOP Quality Control


 Menetapkan nilai Target/Limit darah kontrol
 Langkah ini hanya dilakukan jika akan melakukan Control Run untuk
pertama kali atau akan menggunakan darah kontrol dengan Lot. No
Baru
 Pastikan alat dalam keadaan Ready, Kemudian tekan tombol Select
 Tekan tombol (2) untuk memilih Quality Control
 Pilih File/Nomor Lot yang akan kemudian tekan Enter
 Tekan tombol (2) untuk memilih Setting
 Gunakan tombol Up/Down dan Left/Right untuk mengisi nilai
Target/Limit pada parameter yang dikehendaki dan diikuti dengan
menekan tombol Enter
 Setelah selesai, tekan tombol Select
 Gunakan tombol Up/Down dan Left/Right untuk memilih Set,
kemudian tekan tombol Enter
 Menjalankan darah kontrol
 Pastikan alat dalam keadaan Ready, Kemudian tekan tombol Select
 Tekan tombol (2) untuk memilih Quality Control
 Pilih File/No. Lot yang akan digunakan kemudan tekan Enter
 Tekan tombol (1) untuk memilih QC Analyze dan layar Control
Analyze akan tampil
 Homogenisasikan darah kontrol dengan baik
 Buka tutupnya dan letakkan di bawah Aspiration Probe. Pastikan
ujung probe menyentuh dasar botol darah kontrol agar tidak menghisap
udara
 Tekan Start Switch untuk memulai proses
 Tarik botol darah kontrol dari bawah probe stelah terdengar bunyi beep
dua kali
 Setelah hasil terlampir pada layar, tekan (1) untuk menyimpan atau
tombol (2) untuk menolak hasil kontrol tersebut
 Tekan tombol (3) untuk memilih primt agar hasil kontrol tercetak

SOP Sample Analysis

1) Whole Blood Mode (aspirate 50 ul of sample blood)


 Pastikan alat dalam keadaan ready. Jika sistem tidak pada Whole Blood
Mode, tekan tombol Mode untuk merubah Analysis Mode dan gunakan
tombol Left/Right untuk memilih “Whole Blood”, kemudian tekan Enter
 Tekan tombol Sample No. Untuk memasukan ID sample, kemudian tekan
tombol Enter
 Homogenisasikan darah sample dengan baik, buka tutupnya dan letakkan
di bawah Aspiration Probe. Pastikan ujung probe menyentuh dasar botol
darah kontrol agar tidak menghisap udara
 Tekan Start Switch untuk memulai proses
 Tarik botol darah kontrol dari bawah probe stelah terdengar bunyi beep
dua kali
 Hasil akan tertampil pada layar dan secara otomatis tercetak pada kertas
printer
2) Predilute Mode (aspirate 200 ul of 1:25 dilution of sample blood)
 Lakukan pengenceran dengan perbandingan 1:25 (20 ul sample dilarutkan
dengan 500 ul Reagen Cellpack)
 Pastikan alat dalam keadaan ready. Jika sistem tidak pada Pre-diluted
Mode, tekan tombol Mode untuk merubah Analysis Mode dan gunakan
tombol Left/Right untuk memilih “Pre-diluted (PD)”, kemudian tekan
Enter
 Homogenisasikan darah sample yang telah diencerkan dengan baik, buka
tutupnya dan letakkan di bawah Aspiration Probe. Pastikan ujung probe
menyentuh dasar botol darah kontrol agar tidak menghisap udara
 Tekan Start Switch untuk memulai proses
 Tarik botol darah kontrol dari bawah probe stelah terdengar bunyi beep
dua kali
 Hasil akan tertampil pada layar dan secara otomatis tercetak pada kertas
printer

SOP Shutdown
 Pastikan alat dalam status Ready, kemudian tekan menu Shutdown
 Letakkan Cellclean dibawah Aspiration Probe, kemudian tekan Start Switch
untuk memulai proses.
 Tarik botol Cellclean dari bawah Probe setelah terdengar bunyi Beep dua kali.
Proses ini memekan waktu 5 menit
 Matikan alat setelah pesan “Turn OFF the power “ tertampil
 Dokumentasikan pada lembar Maintenance Checklist
 PROSEDUR PERAWATAN BERKALA HEMATOLOGY ANALYZER
SYSMEX KX 21 NO. SERIES B4039

Perawatan Harian
Shutdown :
 Pastikan alat dalam status Ready, kemudian tekan menu Shutdown
 Letakkan Cellclean dibawah Aspiration Probe, kemudian tekan Start Switch
untuk memulai proses
 Tarik botol Cellclean dari bawah Probe setelah terdengar bunyi Beep dua kali.
Proses ini memekan waktu 5 menit
 Matikan alat setelah pesan “Turn OFF the power “ tertampil
 Dokumentasikan pada lembar Maintenance Checklist

Memeriksa Trap Chamber dan kosongkan jika perlu

 Langkah ini hanya dilakukan jika terdapat cairan di dalam Trap Chamber
 Matikan alat dan tunggu sedikitnya 30 detik untuk memastikan Pressure dan
Vacuum telah tidak terakumulasi dalam alat
 Buka Trap Chamber dengan memutarnya berlawanan arah dengan jarum jam.
Kemudian buanglah cairan yang ada didalamnya
 Bersihkan dan keringkan, kemudian pasang kembali. Pastikan tertutup dengan
benar
 Dokumentasikan pada lembar Maintenance Checklist

Perawatan Mingguan
Membersihkan SRV Tray
 Matikan alat dan tunggu sedikitnya 30 detik untuk memastikan Pressure dan
Vacuum telah tidak terakumulasi dalam alat
 Buka Front Cover dan keluarkan SRV Tray dengan mengesernya ke samping
 Cucilah dengan menggunakan air bersih dan keringkan
 Pasang kembali SRV Tray ke tempatnya dan tutup kembali Front Cover
 Dokumentasikan pada lembar Maintenance Checklist
Perawatan Bulanan (atau setiap 2500 sampel)
Membersihkan Waste Chamber
 Pastikan alat dalam keadaan status Ready, kemudian tekan tombol Select
 Tekan tombol (7) untuk memilih Maintenace, kenudian tekan tombol (1) untuk
memilih Clean Waste Chamber
 Letakkan Cellclean dibawah Aspiration Probe, kemudian tekan Start Switch untuk
memulai proses.
 Tarik botol Cellclean dari bawah Probe setelah terdengar bunyi Beep dua kali.
Proses ini memekan waktu 15 menit
 Setelah proses selesai, secara otomatis alat akan menjalankan Background Run
sebelum kembali ke status Ready
 Bila Background Error, lakukan Background Run atau Auto Rinse
 Dokumentasikan pada lembar Maintenance Checklist

Membersihkan Transducer

 Pastikan alat dalam keadaan status Ready, kemudian tekan tombol Select
 Tekan tombol (7) untuk memilih Maintenance, kemudian tekan tombol (2) untuk
memilih Clean Transducer
 Buka Front Cover. Gunakan pipet yang tersedia, tuangkan Cellclean sebanyak 1
ml ke dalam masing-masing Transducer dengan membuka Transducer Cover
 Tutup Transducer Cover dan Front Cover, kemudian tekan Start Switch untuk
memulai proses. Proses ini akan memakan waktu sekitar 7 menit
 Setelah proses selesai, secara otomatis akan menjalankan Background Run
sebelum kembali ke ststus Ready
 Bila Background Error, lakukan Background Run atau Auto Rinse
 Dokumentasikan pada lembar Maintenance Checklist

Perawatan 3 Bulanan (atau setiap 7500 sampel)


Membersihkan SRV(Sample Rotor Valve)

 Matikan alat dan tunggu sedikitnya 30 detik untuk memastikan Pressure dan
Vacuum telah tidak terakumulasi dalam alat
 Buka Front Cover dan keluarkan SRV Tray dengan menggesernya ke samping
 Turunkan secara perlahan Rinse Cup dengan kedua tangan, sampai terlepas dari
Aspiration Probe
 Bukalah SRV Fixing Screw dengan menekan sambil memutarnya berlawanan
arah jarum jam
 Keluarkan ketiga bagian SRV secara bersamaan. Setelah itu, baru dipisahkan
masing-masing bagiannya untuk dibersihkan
 Bersihkan masing-masing bagian SRV dengan menggunakan tissue tak berserat
dan larutan Cellclean yang diencerkan 1:10. Setelah selesai bilas dengan
aquabidest secukupnya
 Pasang kembali masing-masing bagian SRV satu per satu pada tempatnya.
Kemudian pasang SRV Fixing Screw dengan menekan sambil memutarnya searah
dengan jarum jam.
 Psang SRV Tray dan masukan kembali Rinse Cup pada Aspiraton Probe
 Tutup kembali Front Cover dan hidupkan alat
 Pastikan nilai Background sesuai dengan spesifikasi. Lakukan tindakan lain yang
diperlukan, jika terjadi Error.
 Lakukan QC untuk memastikan tidak ada problem fungsi setelah proses
perawatan ini
 Pastikan alat dalam status Ready , Kenudian tekan tombol Select
 Tekan tombol (7) Maintenance, kemudian tekan tombol (3) untuk memilih Reset
SRV Counter
 Dokumentasikan pada lembar Maintenance Checklist

 PROSEDUR KALIBRASI ALAT SYSMEX KX 21 NO. SERIES B4039

Fungsi kalibrasi :
- Kalibrasi merupakan prosedur yang dilakukan untuk mengatur ketelitian/akurasi
dari suatu produk menggunakan suatu tolok ukur/standar (dalam hal ini adalah
material kalibrator SCS-1000).
- Setiap komponen-komponen darah (WBC, RBC, PLT, HGB, dll) pada kalibrator
sudah terstandarisasi atau dengan kata lain jumlahnya sudah diketahui dengan
pasti, kemudian kalibrator tersebut dijalankan pada alat. apabila alat memberikan
hasil yang sama dengan nilai kalibrator, berarti alat masih membaca dengan
baik/hasil akurat. apabila alat memberikan hasil yang berbeda dengan nilai
kalibrator, maka dapat diartikan alatnya tidak dapat membaca dengan
baik/hasilnya tidak akurat, sehingga perlu dikalibrasi oleh teknisi untuk
mengatur keakuratan sampai alatnya dapat membaca hasil sesuai dengan nilai
kalibrator.
- Sebagai contoh pada parameter HGB, alat mengukur HGB berdasarkan level
kekeruhan/prinsip spektrofotometri. jika diketahui nilai HGB pada kalibrator
adalah 12 g/dl. namun ketika dibaca oleh alat hasilnya 10 g/dl. hal ini
menunjukkan ketidak-akuratan alat dalam membaca hasil HGB, oleh karena itu
dilakukan kalibrasi oleh teknisi sehingga pada level kekeruhan tersebut alat
dapat membaca 12 g/dl atau sesuai dengan nilai kalibratornya. Dengan demikian
untuk pembacaan sampel juga akan menjadi akurat.

Periode kalibrasi :
- Saat instalasi alat
- Jika terjadi sparepart besar-besaran
- Jika ada masalah berkaitan dengan hasil dan memang penyelesaiannya dengan
kalibrasi (karena belum tentu semua masalah hasil diselesaikan dengan kalibrasi)
- Periodik antara 6-1 tahun sekali, tergantung berapa banyak load alat yang
dipakai
- Sesuai kebijakan laboratorium (biasanya akan tercantum di agreement berapa
kali kalibrasi dalam setahun) karena terkait pembelian kalibrator oleh user

Prosedur kalibrasi :

1. Melakukan maintenance sebelum dikalibrasi

2. Memastikan nilai blanko masuk dalam spesifikasi pabrik

3. Memastikan dan mengatur nilai sensitivitas untuk parameter di alat

4. Melakukan uji presisi

5. Memastikan dan mengatur nilai kalibrasi

6. Memastikan kontrol harian berada dalam target yang seharusnya


 TROUBLESHOOTING RINGAN SYSMEX KX 21 NO. SERIES B4039

1. Printer Error
Arti : Terjadi kesalahan printer
Penyebab : Aparture kotor atau pengaruh interfensi noise dari luar
Tindakan : Tekan tombol (3) untuk kembali ke layar A
2. Pressure/ Vac Error

Arti : Tekanan 0,5 kg/cm2 di luar batas toleransi ketika analisa sample
Penyebab : - Penyetelan tekanan 0,5 kg/cm2 salah
- Tekanan dari pneumatik unit kurang
- Ada kebocoran jalur tekanan

Tindakan : Jika ditemukan selang tidak normal, diganti. Setelah itu dicek
atau distel, tekan tombol (1) untuk kembali ke layar semula

3. Replenish Diluent
Arti : Cellpack (Diluent) tidak dapat dihisap dalam periode yang telah
ditentukan

Penyebab : - Cellpack (Diluent) habis


- Jalur hisap diluent tersumbat/terjepit
- Ada kebocoran jalur vacum

Tindakan : Setelah dicek atau disetel, tekan tombol (1) untuk kembali
kelayar semula

4. Analysis Error
Arti : Sensifitas pada transducer melampaui batas yang ditentukan
Penyebab : Kesalahan dari cellpack
Tindakan : Ganti dilueant. Setelah diganti jalankan (5) Auto Rinse pada
menu Select dan cek nilai background. Lakukan control.
5. Replenish Lyse
Arti : Stromatolyzer-WH tidak dapat dihisap dalam periode yang
telah ditentukan
Penyebab : Stromatolyzer-WH habis atau sensor apung rusak
Tindakan : Cek Stromatolyzer-WH

 MANUAL INSTRUCTION SYSMEX KX 21 NO. SERIES B4039

Anda mungkin juga menyukai