Tinea versicolor
- Hipoestesi pada
daerah lesi
- Zhielnielsen (+)
- Woods lamp :
tidak kuning
keemasan
- Tidak gatal saat
berkeringat
TERAPI
1.Menghilangkan faktor-faktor predisposisi
2. Pengobatan : menyeluruh, tekun dan teratur, obat topical atau sistemik
b. Obat sistemik (digunakan bila lesi luas, resisten terhadap obat topikal, sering
kambuh)
- Ketoconazole : dosis anak: 3,3-6,6 mg/ kgBB/ hari; dosis dewasa: 200 mg/hari.
Diberikan sehari sekali sesudah sarapan selama 10 hari (Ervianti et al, 2005).
Kesimpulan
• Penyakit kulit karena infeksi jamur secara umum dapat terbagi atas
dua bentuk, bentuk superfisial dan bentuk yang dalam (deep
mycosis). Bentuk superfiasial terbagi atas golongan dermatofitosis
yang disebabkan oleh jamur dermatofita (antara lain: Tinea kapitis,
tinea korporis, tinea unguium, tinea cruris, tinea fasialis, tinea barbae,
tinea manus, tinea pedis) dan yang kedua golongan non
dermatofitosis (pitiriasis versikolor, piedra, tinea nigra palmaris,
kandidiasis). Perbedaan antara dermatofitosis dan non dermatofitosis
adalah pada dermatofitosis melibatkan zat tanduk (keratin) pada
stratum korneum epidermis, rambut dan kuku yang disebabkan oleh
dermatofit. Sedangkan non dermatofitosis disebabkan oleh jenis
jamur yang tidak dapat mengeluarkan zat yang dapat mencerna
keratin kulit tetapi hanya menyerang lapisan kulit yang paling luar
(Boel T, 2003).
• Biasanya tidak ada keluhan (asimtomatis), tetapi dapat dijumpai
gatal pada keluhan pasien. Pasien yang menderita PV biasanya
mengeluhkan bercak pigmentasi dengan alasan kosmetik.
Predileksi pitiriasis vesikolor yaitu pada tubuh bagian atas, lengan
atas, leher, abdomen, aksila, inguinal, paha, genitalia (Wolff ,
2008)
• Diagnosa ditegakkan dengan gejala klinis, penemuan klinis berupa
makula, berbatas tegas, bulat atau oval dengan ukuran yang
bervarisasi. Mikroskopi langsung, Pemeriksaan dengan Wood's
Lamp. Karena koloni jamur ini pada permukaan kulit, maka
pengobatan topikal sangat efektif. Ketokonazol termasuk kelas
antijamur imidazoles. Ketokonazol bekerja dengan memperlambat
pertumbuhan jamur yang menyebabkan infeksi. Prognosis baik
bila pengobatan dilakukan menyeluruh, tekun, dan konsisten.
Pengobatan harus diteruskan 2 minggu setelah fluoresensi negatif
dengan pemeriksaan lampu wood dan sediaan langsung negative
(Ervianti et ql, 2009).
SEKIAN DAN TERIMAKSIH