Diajukan sebagai salah satu tugas mata kuliah Etika Profesi dan Hukum Kesehatan
Dosen Pengampu:
Endang Hoyranda, Apt
Ditulis oleh
Nama : Lelia Adi Purwasih
Nomor Mahasiswa : P3.73.34.1.19.064
Semester : IV (Empat)
INTEGRITAS
Defisini Integritas
Integritas adalah adalah konsistensi dan keteguhan yang tak tergoyahkan dalam
menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dan keyakinan. Definisi lain dari integritas adalah suatu
konsep yang menunjuk konsistensi antara tindakan dengan nilai dan prinsip. Dalam
etika, integritas diartikan sebagai kejujuran dan kebenaran dari tindakan seseorang. Lawan
dari integritas adalah hipocrisy (hipokrit atau munafik).
2. Menurut KBBI
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian integritas adalah mutu, sifat, dan
keadaan yang menggambarkan kesatuan yang utuh, sehingga memiliki potensi dan
kemampuan memancarkan kewibawaan dan kejujuran.
Integritas merupakan salah satu atribut terpenting/kunci yang harus dimiliki
seorang pemimpin. Integritas adalah suatu konsep berkaitan dengan konsistensi
dalam tindakan-tindakan, nilai-nilai, metode-metode, ukuran-ukuran, prinsip-prinsip,
ekspektasi-ekspektasi dan berbagai hal yang dihasilkan. Orang berintegritas berarti
memiliki pribadi yang jujur dan memiliki karakter kuat. Integritas itu sendiri berasal
dari kata Latin “integer”, yang berarti:
Sikap yang teguh mempertahankan prinsip, dan menjadi dasar yang melekat pada diri
sendiri sebagai nilai-nilai moral
Mutu sifat atau keadaan yang menunjukkan kesatuan yang utuh seingga memiliki potensi
dan keampuan yang memancarkan kewibawaan kejujuran
Integritas bukan hanya sekedar bicara, pemanis retorika, tetapi juga sebuah
tindakan. Bila kita menelusuri karakter yang dibutuhkan parah pemimpin saat ini
dan selamanya mulai dari integritas, kredibilitas dan segudang karakter muliah yang
lainnya,
Seseorang yang memiliki integritas pribadi akan tampil penuh percaya diri, anggun,
tidak mudah terpengaruh oleh hal-hal yang sifatnya hanya untuk kesenangan
sesaat. , integritas lebih berhasil ketika menjadi seorang pemimpin, baik pemimpin
formal maupun pemimpin nonformal
.
Dr.Kenneth Boa (President dari Reflections Ministries, Atlanta)
menggambarkan integritas sebagai lawan langsung dari kemunafikan. Ia
mengatakan, bahwa seorang munafik tidaklah qualified untuk membimbing orang-
orang lain guna mencapai karakter yang lebih tinggi. Integritas dibutuhkan oleh siapa
saja, tidak hanya pemimpin namun juga yang dipimpin. Orang yang hidup dengan
integritas tidak akan mau dan mampu untuk mematahkan kepercayaan dari mereka
yang menaruh kepercayaan kepada dirinya. Mereka senantiasa memilih yang benar
dan berpihak kepada kebenaran. Ini adalah tanda dari integritas seseorang.
Mengatakan kebenaran secara bertanggung jawab, bahkan ketika merasa tidak
enak mengatakannya.
Integritas lebih menyangkut “heart” (hati) yaitu kemampuan olah nurani yang
mencakup antara lain kejujuran, ketulusan, komitmen dan sebagainya. Dan
integritas dibangun melalui tiga unsur penting yaitu nilai-nilai yang dianut oleh Si
Pemimpin (values), konsistensi, dan komitmen. Nilai-nilai tersebut merupakan
pegangan dari si pemimpin dalam bertindak. Intergritas ini akan semakin kokoh jika
si pemimpin memiliki konsistensi antara apa yang diucapkan dengan apa yang
dilakukan (walk the talk) dan memiliki komitmen terhadapnya.
Bila tidak memiliki integritas, kita akan kehilangan kredibilitas karena orang
lain akan menjauhi kita untuk menghindari kekecewaan. Integritas adalah praktik
bersikap jujur dan menunjukkan kepatuhan yang konsisten dan tanpa kompromi
terhadap prinsip, nilai moral dan etika yang kuat.
Menurut Henry Cloud, ketika berbicara mengenai integritas, maka tidak akan
terlepas dari upaya untuk menjadi orang yang utuh dan terpadu di setiap
bagian diri yang berlainan, yang bekerja dengan baik dan menjalankan
fungsinya sesuai dengan apa yang telah dirancang sebelumnya. Integritas
sangat terkait dengan keutuhan dan keefektifan seseorang sebagai insan
manusia.
Menurut Andreas Harefa, integritas merupakan tiga kunci yang bisa diamati,
yakni menunjukkan kejujuran, memenuhi komitmen, dan mengerjakan
sesuatu dengan konsisten.
Contoh Integritas :
Namanya Jubaidi dan berusia 65 tahun. Seperti yang diberitakan Tempo.co (26/5),
saat Jubaidi memungut sampah pada Rabu (23/5) yang lalu, ia menemukan karung
yang berisi uang sejumlah Rp 20.190.000.
Jubaidi tidak memandang uang itu sebagai rezeki nomplok yang kalau ia pakai
sendiri sangat kecil kemungkinan akan ketahuan oleh orang lain. Tapi Jubaidi yang
terkenal jujur ini, bahkan sering dicibir oleh teman-temannya sebagai orang miskin
yang sok jujur, melaporkan penemuannya kepada Ketua RT.
Setelah berdiskusi dengan Ketua RT, uang tersebut diserahkan ke kantor polisi di
Polsek Umbulharjo. Ada beberapa orang yang mengaku sebagai pemiliknya, namun
setelah diselidiki ternyata bukan. Namun akhirnya pemilik yang sesungguhnya,
seorang PNS yang tidak sadar bawaannya terjatuh saat melewati Jalan Veteran
Yogyakarta, telah mengambil uang tersebut.
Jubaidi berprinsip bahwa uang yang ditemukannya bukanlah miliknya. "Orang yang
kehilangan pasti susah, apa salahnya kita jujur" kata Jubaidi yang yakin dengan
kejujuran itu akan mendapatkan kenikmatan di kemudian hari. Ia tidak berharap apa-
apa dari apa yang ia lakukan, tapi tak menolak ketika diberi uang tanda asih Rp
300.000.
Jauh sebelum berita Jubaidi mencuat, dua tahun lalu ada seorang cleaning
service bernama Mulyadi, yang menemukan uang Rp 100 juta di toilet Mal Kota
Kasablanka (Kokas), Jakarta. Peristiwanya terjadi tanggal 26 Mei 2016, ketika
Mulyadi menemukan sebuah tas. Tanpa membuka tas tersebut, Mulyadi
memberikannya pada petugas customer service.
Begitu tas dibuka oleh customer service, baru ketahuan bahwa isinya uang tunai
sebesar Rp 100 juta. Jumlah yang sangat besar, apalagi buat petugas kebersihan
seperti Mulyadi. Tak berapa lama kemudian seorang pria datang ke toilet tempat
Mulyadi bertugas. Pria tersebut ternyata adalah pemilik uang tersebut, yang segera
diantar Mulyadi ke customer service yang menyimpan tasnya.
Kisah kejujuran Mulyadi yang saat itu masih seorang bujangan berusia 32 tahun,
sampai ke pejabat Komite Pemberantasan Korupsi (KPK). KPK memberikan
penghargaan kepada Mulyadi dengan memasangkan sebuah pin bertuliskan "Berani
Jujur Hebat" serta memberikan buku-buku anti korupsi.
Jubaidi yang seorang pemungut sampah, serta Mulyadi yang seorang petugas
kebersihan, adalah sosok-sosok teladan. Kita pantas belajar tentang integritas pada
sosok seperti itu, bukan kepada pejabat yang sering berpidato berapi-api tentang
bagaimana berjuang memberantas kemiskinan, eh gak taunya kemudian ditangkap
KPK karena ketahuan melakukan korupsi.