0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
5 tayangan6 halaman
Dokumen tersebut membahas berbagai topik terkait hematologi, termasuk: (1) kontrol kualitas pada pemeriksaan parameter darah, (2) jenis kelainan yang menyebabkan penggunaan trombosit berlebih, dan (3) penyebab terjadinya berbagai kelainan darah seperti trombositopenia, defisiensi faktor pembekuan darah, dan diseminated intravascular coagulation.
Dokumen tersebut membahas berbagai topik terkait hematologi, termasuk: (1) kontrol kualitas pada pemeriksaan parameter darah, (2) jenis kelainan yang menyebabkan penggunaan trombosit berlebih, dan (3) penyebab terjadinya berbagai kelainan darah seperti trombositopenia, defisiensi faktor pembekuan darah, dan diseminated intravascular coagulation.
Dokumen tersebut membahas berbagai topik terkait hematologi, termasuk: (1) kontrol kualitas pada pemeriksaan parameter darah, (2) jenis kelainan yang menyebabkan penggunaan trombosit berlebih, dan (3) penyebab terjadinya berbagai kelainan darah seperti trombositopenia, defisiensi faktor pembekuan darah, dan diseminated intravascular coagulation.
1. Bagaimana prses kontrol pada kualitas internal dilakukan pada pemeriksaan PT di
tahapan analitik a. Membuat kurva kalibrasi b. Menyertakan bahan kontrol c. Menyediakan peralatan sampling yang sesuai d. Pembuatan kurva westgard multirule e. Cek akurasi alat 2. Berikut ini adalah jenis kelainan yang termasuk dalam penggunaan trombosit yang berlebihan didalam tubuh a. Hematopoesis ektrameduler b. Anemia megaloblastik c. DBD d. Pembesaran limfa e. Autoantibodi trombosit 4. Mengapa pada penyakit organ hati dapat menyebabkan defisiensi faktor koagulasi a. Lokasi pembentukan antibodi b. Tempat penghancuran trombosit c. Sumber sintesis prokoagulan d. Berlangsungnya reaksi inflamasi e. Substrat pada sistem koagulasi 5. Apa yang menyebabkan terjadinya trombositopenia a. Hilangnya kekuatan pembuluh darah b. Pembesaran organ limpa c. Mutasi protein endotel d. Kelainan pada protein vWF e. Defisiensi pada dense granula 6. Manakah diantara kelainan berikut yang merupakan kelainan vaskuler yang bersifat genetik a. Ehlers-Danlos Syndrome b. Bernard Soiler Syndrome c. Purpura Simplex d. Senile Purpura e. Post transfusion purpura 7. Chrismast disease merupakan defisiensi pada faktor a. I b. II c. V d. VIII e. IX 8. Jenis kelainan yang terjadi karena defisiensi protein ADAMST13 adalah a. TTP b. ITP c. DIC d. HUS e. PTP 9. Seorang pasien mempunyai trombosit sebanyak 250.000 sel permikrometer yang menunjukan dibawah nilai nornal. Apa faktor yang menyebabkan keadaan ini terjadi a. Adanya aloimunisasi terhadap sel darah lain b. Protein vWF tidak berfungsi atau abnormal c. Kelainan pada reseptor glikoprotein trombosit d. Terjadinya defisiensi faktor pembekuan darah e. Abnormalitas protein endotel 10. Kelainan hemostasis yang terjadi pada pembuluh kapiler lebih mudah terjadi pada usia lansia. Mengapa demikian a. Rentan terhadap infeksi b. Kondisi kulit yang tipis c. Metabolisme tubuh yang terganggu d. Aktivitas yang berkurang e. Tidak bisa beraktivitas fisik yang berat 11. Apa jenis reagensia yang digunakan pada pemeriksaab prothrombin time a. Fibrin b. Tromboplastin c. CaCl2 d. Thrombin e. NaCl 12. Seorang pasien menderita kelainan yang ditunjukan dengan kemerahan disekitas area hidung, pipi dan dagu. Setelah diobservasi lebih lanjut warna kemerahan tersebut dikarenakan adanya pelebaran pembuluh darah kapiler dan kemudian terjadi perdarahan pada kulit dan membran mukosa. Pemeriksaan lebih lanjut menunjukan terdapat mutasi pada protein endotel pembuluh darah. Apa jenis kelainan yang dimaksud a. Heredity capillary fragility b. Ehler Danlos syndrom c. Purpura simplex d. Heredity hemorrhagic telangiectasia e. Sinele Purpura 13. Apa fungsi INR a. Penyesuaian dengan terapi antikoagulan b. Kontrol terhadap hasil pemeriksaan c. Standarisasi nasional dan internasional d. Meningkatkan akurasi dan presisi hasil e. Keseragaman interpretasi hasil 14. Mengapa pengambilan sample darah yang digunakan untuk pemeriksaan hemostasis menggunakan jarum dengan diameter yang cukup besar a. Kemungkinan terjadi hemolisis darah b. Dikhawatirkan timbul gelembung udara pada spuit c. Kontaminasi tromboplastin jaringan d. Rasio antikoagulan dan darah dapat tidak sesuai e. Teraktivasinya trombosit terlebih dahulu 15. Manakah diantara kelainan ini yang merupakan kelainan trombosit yang terjadi karena penurunan jumlah trombosit a. Glanzman’s thrombasthenia b. Ehler danlos syndrome c. Christmas disease d. Post transfusion purpura e. FV Leiden 16. INR digunakan untuk interpretasi hasil pada pemeriksaan a. PT b. aPTT c. TT d. Fibrinogen e. BT 17. Kelainan jumlah trombosit yang disebabkan karena adanya pemakaian trombosit yang cukup banyak sehingga terjadi bekuan yang meluas ke seluruh tubuh. Ap jenis kelaian yang dimaksud a. ITP b. Hemofilia c. DIC d. Chrismast disease e. Ehler danlos syndrom 18. Apa fungsi kurva fibrinogen a. Kalibrasi koagulometer b. Konversi satuan hasil c. Keseragaman hasil pemeriksaan d. Sebagai satuan internasional e. Menilai akurasi presisi alat 19. Apa kondisi yang dapat menyebabkan trombositosis a. Anemia defisiensi besi b. Infeksi DBD c. Transfusi massif d. Supresi sel megakariotik e. Pelebaran pembuluh darah kapiler 20. Penyakit hemofilia A merupakan defisiensi pada faktor a. I b. II c. V d. VIII e. IX 21. Apa yang menyebabkan terjadinya purpura simplex a. Atrofi jaringan pendukung pembuluh darah b. Gumpalan darah setelah pecah dinding pembuluh darah c. Kelainan jaringan ikat d. Mutasi protein endotel e. Abnormalitas kolagen sehingga kulit cenderung rapuh 22. Apa metode yang digunakan pada pemeriksaan fibrinogen a. Schulz b. Ivy c. Duke d. Lee and White e. Koagulometer 23. Bagaimana mekanisme konsumsi obat yang dapat mempengaruhi jumlah trombosit a. Terbentuknya antibodi terhadap obat b. Penghancuran obat yang terikat pada trombosit c. Reaksi alloantibodi terhadap antigen trombosit d. Obat yang dihancurkan di organ limpa e. Trombosit terdilusi karena unsur dari obat 24. Tanda fisik yang membuktikan adanya kelainan vaskuler yaitu adanya bercak kemerahan dikulit dengan diameter lebih dari 3 mm disebut dengan a. Petekiae b. Purpura c. Ekimosis d. Scuvy e. Ruam merah 25. Kelainan yang terjadi pada molekul fibrinogen dapat disebabkan karena a. Subtitusi asam amino b. Menurunnya kadar fibrinogen c. Perdarahan terus menerus d. Kerusakan pada organ hati e. Destruksi molekul fibrinogen 26. Pemeriksaan agregasi trombosit dilakukan untuk melihat a. Fungsi b. Jumlah c. Mekanisme d. Pembentukan e. Pembekuan 27. Apa yang menyebabkan kondisi disseminated intravascular coagulation (DIC) a. Kelainan pada faktor pembekuan b. Tidak berfungsinya trombosit c. Terganggunya distribusi protein koagulasi d. Kelainan organ sintesis koagulasi e. Hiperaktivitas koagulasi 28. Berikut ini adalah kelainan trombosit bersifat sindrom yang mempengaruhi reaksi pelepasan a. Chediak-Higashi b. Bernard-Soulier c. vWF d. Hemofilia e. Afibrinogenemia 29. Bernard Soulier syndrome merupakan salah satu kelainan hemostasis, yaitu terjadi kelainan pada a. Glikoprotein trombosit b. Granula trombosit c. Endotel pembuluh darah d. Molekul fibrinogen e. Protein koagulasi 30. Post transfusion purpura (PTP) diklasifikasikan sebagai trombositopenia karena a. Konsumsi obat b. Ditribusi trombosit terganggu c. Reaksi aloimunisasi d. Reaksi keganasan pada sumsum tulang e. Pembesaran limpa