Anda di halaman 1dari 7

Dermatitis Venenata

Defenisi

Dermatitis Venenata adalah peradangan kulit yang berasal dari eksternal atau termasuk
dermatitis kontak iritan tipe akut yang disebabkan oleh gigitan, liur dan bulu serangga.

Etiologi

Serangga yang menyebabkan dermatitis venenata biasa dikenal dengan sebutan tomcat. Tomcat
(Paederus sp) atau yang sering dikenal dengan semut kayap

Penengakan Diagnosis

• Maninfestasi klinik

Tidak ada gejala prodorman

Lesi muncul tiba-tiba pada malam hari atau setelah selesai berkebun dan biasanya terasa
gatal dan perih

• Pemeriksaan Klinis

Lesi berbentuk garis linear dan berwarna merah dengan batas tidak tegas serta terdapat
jaringan nekrosis ditengahnya.

Dan terdapat kissing phenomenon

Serta lesi akan tampak di daerah yang tidak tertutupi pakaian

• Pemeriksaan penunjang

Tidak terdapat pemeriksaan penunjang untuk dermatitis venenata namun pemeriksaan


seperti patch test hanya dilakukan untuk menyingkirkan diagnosa banding.

Diagnosis banding

Herpes zotster
Herpes simpleks
Phylophotodermatitis.

Treatment

Proteksi terhadap zat penyebab dan penghindaran kontakan merupakan tindakan penting. Pada
reaksi lokal diberikan kortikosteroid, hidrokortison meupakan lini pertama pengobatan sebagai
antiinflamasi ringan, apabila terjadi reaksi sistemik maka dipertimbangkan pemberian obat
secara sistemik.

Antihistamin sistemik tidak di indikasikan pada stadium permulaan, sebab tidak ada pembebasan
histamin. Pada stadium selanjutnya terjadi pembebasan histamin secara pasif. Kortikosteroid
sistemik hanya diberikan penyakit berat misalnya prednison 20 mg sehari. Terapi topikal
digunakan sesuai dengan petunjuk umum pengobatan dermatitis.

Penatalaksanaan pada dermatitis venenata pada tahap lanjut adalah

1. Kortikosteroid oral (dexametason 4 x 5 mg selama 5 hari) diberikan untuk mengurangi dan


mencegah berkembangnya dermatitis alergi semakin luas.

2. Antihistamin (ciproheptadine 3 x 4 mg selama5 hari) diberikan untuk keadaan pruritus


penderita dengan mencegah degranulasi sel mast

3. Antibiotik sistemik(sefadroksil 2 x500 mg selama 5 hari) untukpengobatan infeksi sekunder.


Gambar.1.
Dermatitis venetata pada regional leher, tampak lesi linier berwarna merah dengan lesi tidak
tegas, dan adanya jaringan nekrotik di tengahnya.

Impetigo Bulosa

Defenisi
Merupakan infeksi superfisial pada kulit yang disebabkan oleh S. Aureus atau grup B-hemolitic
streptococcus. Lesi primer dapat berupa pustula yang pecah dan membentuk sebuah krusta atau
honey-colored. Lesi dapat muncul dimana saja tetapi biasanya melibatkan wajah.

Etiologi
Biasanya disebabkan oleh S. Aureus atau grup B- Hemolitic streptococcus

Penengakan Diagnosis
• Maninfestasi klinik
Tampak adanya lesi yang melepuh mendadak pada kulit sehat, bervariasi muli miliar
hingga lentikular, dapat bertahan 2-3 hari. Berdinding tebal dan ada hipopion. Jika pecah
menimbulkan krusta yang berwarna coklat.

• Pemeriksaan Klinis
Lokalisasi : wajah, ketiak, dada, punggung dan ekstremitas atas dan bawah
Efloresensi : Tampak bula dengan dinding tebal dan tipis, miliar hingga lentikular, kulit
sekitar tidak menunjukkan peradangan, kadang- kadang tampak hipopion.

• Pemeriksaan penunjang
Diagnosis banding
Tinea corporis
Varisela
Ektima
Dermatitis
Pemfigus

Treatment
• Pengobatan topikal:
Lesi baru dan sedikit : mupirosin oitment
Drainase bula dan pustule dengan menggunakan jarum streril untuk mencegah
penyebaran lokal
Kompres lesi pelan- pean untuk melepaskan krustanya

• Pengobatan sistemik :

Ampicilin
Dewasa : 250-500 mg/dosis (sehari 4 kali)
Anak : 7,5-25 mg/Kg/Dosis(sehari 4 kali dan sebelum
makan)

Eritromisin

Dewasa : 125-250 mg/ Kg/ Dosis (sehari 4 kali dan setelah

makan)
Anak : 12,5-50 mg/ Kg/ Dosis (sehari 4 kali)
Gambar 2. Impetigo Bullosa. Pada regional Abdomen dan ekstremitas atas, tampak
vesika, bulla dengan dinding yang tipis di atas kulit yang eritematous, berisi nanah,
dengan hypopion yang mudah ruptur. Terdapat erosi kulit di bawah krusta.

Pityriasis Versikolor
Defenisi
Penyakit infeksi oportunistik kulit epidermomikosis, disebabkan oleh jamur Malassezia sp
(pityrosporum orbiculare atau P. Ovale) yang ditandai dengan makula hipopigmentasi atau
hiperpigmentasi dan kadang eritematosa.
Etiologi
Biasanya disebabkan oleh Malassezia sp
Penengakan Diagnosis
• Maninfestasi klinik
Terdapat lesi di daerah seboroik yaitu tubuh bagian atas, leher, wajah dan lengan yang
kadang menimbukan rasa gatal terutama bila berkeringat, tidak menular serta
kecenderungan genetik
• Pemeriksaan Klinis
Lokalisasi : seboroik, yaitu tubuh bagian atas, leher, wajah, dan lengan atas
Efloresensi : Tampak lesi hipopigmentasi, eritema hingga kecoklatan, konfluen .
Dengan skuama halus.

• Pemeriksaan penunjang
• Lampu wood : terlihat fluoresensi berwarna kuning keemasan
• Kerokan kulit dan KOH 20% : tampak spora berkelompok dan hifa pendek
Diagnosis banding
Pitiriasis alba
Pitiriasis rosea
Dermatitis seboroik
Infeksi dermatomikosis
Leukoderma

Treatment
• Topikal
Sampo ketokonazole 2% dioleskan pada daerah yang terinfeksi, 5 menit sebelum mandi,
sekali/hari,selama 3 hari berturut-turut
• Sistemik
Untuk le/hari selama 10 harisi luas atau jika sulit disembuhkan dapat digunakan terapi
sistemik ketoonazole 200 mg

Gambar 3. Pada regio Thorakalis posterior, tampak makula hypopigmentasi


dengan batas jelas dan tertutup skuama halus.

Anda mungkin juga menyukai