A. FUNGSI ALAT :
Merupakan alat yang digunakan untuk pemeriksaan hematologi klinik, guna
mengetahui kadar hemoglobin, lekosit, trombosit dan hematokrit pasien yang dirawat.
B. TEORI DASAR :
Pemeriksaan hemoglobin secara automatik menggunakan alat analisis sel
darah automatik. Hematology Analyzer merupakan suatu penganalisis hematologi
multi parameter untuk pemeriksaan kuantitatif yang meliputi WBC (White Blood Cell
atau leukosit), sel tengah (monosit,basofil,eosinofil), limfosit, granulosit, persentase
limfosit, persentase sel tengah, persentase granulosit, RBC (Red Blood Cell), HGB
(Hemoglobin), MCV (Mean Cospuscular Volume), MCH (Mean Cospuscular
Hemoglobin), MCHC ( Mean Cospuscular Hemoglobin Concentration), RDW-CV,
RDW-SD, HCT (Hematocrit), PLT (Platelet), MPV (Mean Platelet Volume), PDW
(Platelet Distribution Width), PCT (Plateletcrit), WBC Histogram (White Blood Cell
Histogram), RBC (Red Blood Cell Histogram), PLT Histogram (Platelet Histogram).
Pengukuran WBC menggunakan metode impedansi yang dihitung dan diukur
berdasarkan pada pengukuran perubahan hambatan listrik yang dihasilkan oleh
sebuah partikel, yang dalam hal ini adalah sel darah yang disuspensikan dalam
pengencer konduktif saat melewati lubangdimensi. Setiap partikel yang melewati
lubang mengalami perubahan sementara dalam perlawanan antara elektroda yang
diproduksi. Perubahan ini menghasilkan dorongan listrik yang terukur. Amplitude
setiap pulsa sebanding dengan volume setiap partikel, setiap pulsa diperkuat dan
dibandingkan dengan saluran tegangan acuan internal, yang hanya menerima
dorongan dari amplitude tertentu. Jika getaran pulsa melebihi range WBC, maka
dihitung sebagai WBC.
Pengukuran HGB (hemoglobin) ditentukan oleh metode kolorimetrik.
Pengenceran WBC / HGB tersebut dikirim ke bak WBC yang dicampur dengan
jumlah tertentu yang mengubah hemoglobin menjadi hemoglobin komplek yang
diukur pada 525 nm. Sebuah LED dipasang di salah satu sisi bak yang memancarkan
sinar monokromatik yang mempunyai panjang gelombang 525 nm, kemudian diukur
dengan sensor-foto yang dipasang di sisi yang berlawanan. Sinyal tersebut kemudian
diperkuat dan tegangan diukur lalu dibandingkan dengan referensi bacaan kosong
(bacaan yang diambil ketika hanya ada pengencer di bak). HGB tersebut dihitung dan
dinyatakan dalam g/L.
Pengukuran RBC/PLT dihitung dan diukur dengan metode impedansi , metode
ini berdasarkan pada pengukuran perubahan daya tahan elektris yang di produksi
sebuah partikel, dalam hal ini adalah sel darah. Tergantung konduksi diluent dalam
melewati celah/lubang yang disebut dimensi, sebuah elektroda terendam dalam cairan
di kedua sisi dari celah/lubang yang menghasilkan arus listrik. Setiap partikel yang
melewati celah ini akan mengalami perubahan pada daya tahannya diantara elektroda-
elekrtoda yang di produksi. Perubahan yang dihasilkan dapat diukur getaran
elektrisnya. Jumlah getaran menghasilkan sinyal jumlah partikel yang melewati
celah/lubang. Setiap getaran diperkuat dan di bandingkan dengan saluran voltasi
referensi yang hanya diterima oleh getaran dengan amplitude tertentu. Jika getaran
yang di bandingkan melebihi range terendah RBC/PLT maka dihitung sebagai
RBC/PLT.
C. BLOK DIAGRAM :
Dalam hematologi analyzer terdapat 2 metode perhitungan, untuk perhitungan
sel darah putih menggunakan metode optical dan metode electrical impedance
digunakan untuk menghitung sel darah secara keseluruhan ataupun RBC, WBC,
PLATELET.
D. CARA KERJA :
Dilution blok akan menyedot sample dan reagent. Sample dan reagent masuk
kedalam Mixer chamber, dimana fungsi dari mixer chamber adalah tempat dimana
untuk mencampur sample dengan reagent. Disini fungsi dari reagent tersebut terlihat
yaitu untuk diluent adalah memisahkan anatara RBC, kemudian lyse akan
memisahkan WBC nya.
Dari mixer chamber menuju ke chamber berikutnya sesuai dengan sel yang
akan di hitung. RBC chamber untuk menghitung sel darah merah dan WBC chamber
untuk menghitung sel darah putih dan hemoglobin. Untuk hemoglobin prinsip
penghitungan seperti pada spektrofotometer karena hanya menghitung absorban saja
atau warna darah.
Pada masing chamber terdapat 2 elektroda positif dan negatif. Dari elektroda
tersebut maka dapat diperoleh data berupa sinyal tegangan yang ekivalen dengan
jumlah sel yang dihitung. Data kemudian masuk ke master board kemudian diproses,
sehingga dihasilkan suatu data kemudian data tersebut dikirim kerangkaian interface
dan ditampilkan melalui display. Dari rangkaian interface kita bisa menghubungkan
ke printer untuk mencetak hasil pemeriksaan atau di hubungkan ke computer.
Pada dasarnya sel melalui sebuah flow cell , dilewatkan sumber cahaya yang
difokuskan. Cahaya discatterkan pada semua sel saat mereka melewati beam.
Fotodetektor menangkap cahaya dari berbagai sudut spesifik yang dapat membedakan
jenis sel darah. Informasi tentang jumlah dan ukuran sel dikonversikan dalam bentuk
digital.
E. MAINTENANCE :
Dalam proses perawatan secara berkala terdapat 2 macam perawatan, yaitu :
1. Perawatan dengan software, dimana dalam perawatan software ini bisa dilakukan
dalam frekuensi harian, mingguan, bulanan.
Contoh perawatan softwarenya :
Gambar di atas menunjukkan bahwa maintenance softwarenya melakukan
cleaning probe.
2. Perawatan manual, dimana perawatan ini yaitu membuang limbah yang sudah
penuh, membersihkan alat dengan desinfektan, dan pemeriksaan selang-selang
yang ada didalam pompa peristaltic .
F. TRIOUBLE SHOOTING
A. FUNGSI ALAT :
Auto-analyzer dapat digunakan untuk menganalisa kandungan air, gas,
mineral, logam, dan material biologis dari suatu larutan.
B. TEORI DASAR :
C. BLOK DIAGRAM :
D. CARA KERJA :
Cara kerja kerja alat ini hampir sama dengan spektrophotometer manual
perbedaannya jika pada alat ini sudah terkontrol secara otomatis melalui
mikroprosesor.
- Sinar yang berasal dari lampu (Wolframat, Tungstan, Mercury) yang
polikromatik, akan dilewatkankan kepada sebuah filter, dan menjadi sinar
monokromatik
- Sinar monokromatik ini melalui kuvet yang berisi zat yang akan diperiksa.
- Sinar akan diserap oleh zat tersebut, sebagian diteruskan.
- Sinar yang diteruskan ini akan mengenai detektor
- Hasil akan ditampilkan ke monitor
- Semua kontrol dilakukan dengan menekan key pad.
E. MAINTENANCE :
hal yang perlu diperhatikan oleh konsumen karena ada beberapa alat - alat yang bisa
dikatakan "bandel". Namun sebandel - bandelnya alat tersebut, tetap saja harus
mendapatkan perhatian khusus seperti ;
- Suhu ruangan
- Lakukan control secara berkala
- Selalu cek reagen
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menggunakan alat ini, seperti:
Sampel jangan sampai aglutinasi, gunakan sampel darah yang sudah ditambahkan
antikoagulan. Pastikan tidak ada darah yang menggumpal karena akan merusak hasil
jika terhisap.
Autoanaliser memang sangat membantu analis dalam mengerjakan tahapan
analitik namun perlu diperhatikan, setiap hari baik autoanaliser hematologi atau kimia
klinik harus selalu dikalibrasi untuk menjamin keakuratan hasil.
Untuk autoanaliser kimia klinik, cara kalibrasinya adalah dengan
menggunakan serum control. Serum yang sudah diketahui komposisi dan kadarnya
diperiksa dengan menggunakan autoanaliser seperti memeriksa sampel. Hasil yang
didapat dibandingkan dengan kadar serum control. Jika masih dalam range, maka
autoanaliser masih memberikan hasil yang valid sehingga dapat digunakan untuk
memeriksa sampel.
Begitu juga untuk autoanaliser hematologi, digunakan darah yang
konsentrasinya sudah diketahui dengan pasti. Darah control tersebut dilakukan
pemeriksaan sama seperti pemeriksaan sampel lalu hasilnya dibandingkan dengan
kadar darah control sebenarnya.
Kalibrasi yang seperti dijelaskan di atas dilakukan setiap hari sebelum
melakukan pemeriksaan pada sampel sehingga hasil yang didapatkan akurat.
F. TRIOUBLE SHOOTING
G. KESIMPULAN
Autoanalyzer adalah analisa otomatis menggunakan teknik aliran khusus
bernama “analisis aliran kontinu (CFA)”. Auto-analyzer dapat digunakan untuk
menganalisa kandungan air, gas, mineral, logam, dan material biologis dari suatu
larutan. Cara kerja kerja alat ini hampir sama dengan spektrophotometer manual.
ELEKTROLITE ANALYZER
A. FUNGSI ALAT :
Merupakan alat yang digunakan untuk memeriksa kadar elektrolit dalam tubuh
pasien,yang berupa kalium, natrium, clorida, kalsium, ph.alat ini di setting secara
otomatis untuk mengkalibrasi setiap 30 menit.
B. TEORI DASAR :
Transpor aktif adalah pergerakan atau pemindahan yang menggunakan energy
untuk mengeluarkan dan memasukan ion - ion dan molekul melalui membran sel yang
bersifat parmeabel dengan tujuan memelihara keseimbangan molekul kecil di dalam
sel. Transpor aktif dipengaruhi oleh muatan listrik di dalam dan di luar sel, dimana
muatan listrik ini ditentukan oleh ion natrium (Na+), ion kalium (K+), dan ion klorin
(Cl-). Keluar masuknya ion Na+ dan K+ diatur oleh pompa natrium - kalium. Transpor
aktif dapat berhenti jika sel didinginkan, mengalami keracunan, atau kehabisan
energi. Transpor aktif memerlukan molekul pengangkut berupa protein integral pada
membran, dimana di dalam molekul ini, terdapat situs pengikatan. Proses transport
aktif dimulai dengan pengambilan tiga ion Na+ dari dalam sel dan menempati situs
pengikatan pada protein integral. Energi diperlukan untuk mengubah bentuk protein
integral pada membran yang sebelumnya membuka kearah dalam sel menjadi
membuka kebagian luar sel. Selanjutnya, ion Na + terlepas dari situs pengikatan dan
keluar dari protein integral menuju keluar sel. Kemudian dari luar sel, dua ion K +
menempati situs pengikatan di protein integral. Bentuk protein integral berubah, dari
sebelumnya membuka kearah luar menjadi membuka kearah dalam sel dan ion kalium
dilepaskan kedalam sel.
Transpor Pasif adalah perpindahan air melalui membran permeable selektif
dari bagian yang lebih encer kebagian yang lebih padat. Membran semi permeable
harus dapat ditembus pelarut, tapi tidak oleh zat terlarut, yang mengakibatkan
gradient tekanan sepanjang membran. Perpindahan zat terlarut dari konsentrasi
rendah ketinggi melalui membrane semi permeable.
C. BLOK DIAGRAM :
D. CARA KERJA :
E. MAINTENANCE :
F. TRIOUBLE SHOOTING