ANALYZER
HEMATOLOGI ANALYZER
Pemeriksaan darah
(hemathology )
Menggunakan alat
Hematology Analyzer atau
Blood Cell Counter
(penghitung sel darah).
Fungsinya untuk
menghitung jumlah sel-sel
darah.
HEMATOLOGI ANALYZER
1. Sebelum tahun 1950-an pemeriksaan hematologi dilakukan
secara manual
Sentrifus dipakai untuk mengukur hematokrit.
Spektrofotometer untuk mengukur hemoglobin.
Kamar hitung untuk menghitung eritrosit,lekosit, dan
trombosit.
Hapusan darah tepi untuk hitung jenis.
2. Tahun 1960-an ditemukan alat otomatis oleh Coulter
Electronics maka pemeriksaan hematologi secara manual
sudah mulai ditinggalkan.
3. Alat hitung ototmatis mempunyai akurasi,presisi yang lebih
baik serta lebih cepat dibanding dengan cara manual
KELEBIHAN
1.
Efisiensi Waktu
Dilakukan dengan cepat.
Pemeriksaan hematologi rutin meliputi
Hemoglobin, hitung sel leukosit, Hematokrit,
dan hitung jumlah sel Trombosit jika dilakukan
secara manual bisa memakan waktu 20 menit
Menggunakan alat hematologi otomatis hanya
memerlukan waktu sekitar 3 - 5 menit.
Efektifitas dan efisiensi waktu dalam
mengerjakan sampel diperlukan oleh tempat
pelayanan kesehatan dalam melayani pasien.
KELEBIHAN
2.
Sampel Pemeriksaan
Hematologi rutin secara manual, sampel yang
dibutuhkan lebih banyak (Whoole Blood).
Prosedur manual pemeriksaan Lekosit
membutuhkan sampel darah 10 mikron,
belum pemeriksaan lainnya. Pemeriksaan
hematologi otomatis, hanya menggunakan
sampel sedikit saja.
Dalam beberapa kasus pengambilan darah
terhadap pasien sulit, dengan penggunaan
alat hematologi otomatis, sampel darah yang
digunakan bisa menggunakan darah perifer
dengan jumlah darah yang lebih sedikit.
KELEBIHAN
Ketepatan Hasil
.Hasil yang dikeluarkan oleh alat
hematologi analyzer sudah
melalui quality control yang
dilakukan oleh intern
laboratorium tersebut
3.
1.
Kekurangan Hematologi
Aanalyzer
2.
Perawatan
Harus mendapatkan perhatian
khusus seperti (Suhu ruangan )
Melakukan control secara berkala
Selalu cek reagen ; Diliuent,
Rinse, Minidil, Minilyse, dlsb
METODE PEMERIKSAAN
1. Mikroskopik
2. Electric
3. Optical
METODE ELEKTRIK
KONDUSI
Menggunakan prinsip mengukur perubahan
konduktivitas yang terjadi pada saat tiap sel
melewati sebuah lubang sel pada orifice (ruang
penghitungan).
Prinsip ini dikenal dengan nama Coulter
Counter., karena metode ini dikenalkan oleh
Coulter dan telah dipatenkan pada tahun 1956.
Teknik ini sangat berguna untuk menentukan
jumlah dan ukuran partikel yang terlarut dalam
larutan elektrik konduksi.
Prinsip pengukurannya bahwa darah adalah
bukan konduktor yang baik dan pelarut yang
digunakan adalah konduktor yang baik.
METODE ELEKTRIK
KONDUSI
METODE PEMERIKSAAN
Paling banyak dipakai adalah metode
elektrikal konduksi atau elektronik resistan.
Metode ini sudah dikembangkandengan
nama S-plus, melakukan sekaligus tiga
macam pengukuran, yaitu sel darah merah
(RBC), sel darah putih (WBC) dan
Hemoglobin (HGB).
Dari ketiga parameter tersebut diturunkan
parameter yaitu Lymphosite, Monosite,
Eosofile, Basofile, HCT, MCV, MCH, MCHC,
RDW, MPV, PCT dan PDW. Sehingga operator
hanya sekali memasukan sample darah ke
dalam alat ini.
METODE PEMERIKSAAN
Alat hematology yang sekaligus
menggunakan metode otomatik
optik dan elektronik resistan.
Metode optik digunakan untuk
mengukur WBC dan metode
elektronik resistan untuk
mengukur RBC.
HASIL PEMERIKSAAN
Kadar hemoglobin
Hitung jumlah trombosit
Hitung jumlah lekosit
Hitung jumlah eritrosit
Nilai hematokrit
Hitung jenis lekosit
Perhitungan volume rata-rata sel darah
merah/Mean Cell Volume (MCV)
Rata-rata sel hemoglobin/Mean Cell Hemoglobin
(MCB)
Konsentrasi rata-rata sel hemoglobin/Mean Cell
Hemoglobin Concentration (MCHC)
Volume rata-rata platelete/Mean Platelete Volume
(MPV)
TUGAS KELOMPOK
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Nama alat
Kegunaan
Jenis pemeriksaan yang dapat dilakukan
Jenis sampel yang digunakan
Prinsip kerja alat
Melakukan kalibrasi & kontrol
Pemeliharaan