Anda di halaman 1dari 3

Nama : Muhajir

NIM : H021221007

Tugas Penelusuran Artikel referensi Final Project

1. (Perancangan Sistem Instrumentasi Pada Mesin Pengisi Botol Minuman Berbasis Outseal
PLC)

Penelitian ini berfokus pada perancangan sistem instrumentasi untuk membantu user
mempermudah pekerjaan dalam mengisi botol minuman secara otomatis. Hardware yang
digunakan yaitu sensor infrared FC-51, sensor Ultrasonik US-016, limit switch, motor DC
dan pompa air. Hasil pengujian menunjukkan bahwa masing-masing sensor dan aktuator
memiliki karakteristik yang berbeda. Dan pneumatik yang bergerak naik-turun dengan
tekanan angin yang dianggap ideal sebesar 1 kgf/cm². Metode penelitian yang digunakan
adalah Research and Development dan deksriptif analisis. Metode deskriptif digunakan
untuk pengumpulan data mengenai kondisi yang ada. Metode deskriptif digunakan untuk
pengumpulan data mengenai kondisi yang ada (studi Kasus). Penelitian ini memiliki alur
yang diawali dengan studi kasus dan studi literatur dengan cara melakukan pengumpulan
referensi dari buku dan jurnal yang relevan dengan penelitian ini. Rumusan masalah
berisikan sebuah masalah yang teridentifikasi. Kebutuhan hardware dan software yang
digunakan untuk penelitian ini terdapat pada analisis kebutuhan. Perancangan terbagi
menjadi dua, yaitu perancangan hardware dan perancangan software. Perancangan
hardware dilakukan dengan membuat blok diagram sistem kerja agar mempermudah.
Perancangan software dilakukan dengan pembuatan flowchart yang berisi tahapan urutan
kerja sistem. Selanjutnya dilakukan implementasi dari hasil perancangan, apabila
implementasi berhasil maka dilakukan pengujian. Namun, apabila implementasi tidak
berhasil maka dilakukan evaluasi dari perancangan sistem baik dari segi hardware maupun
software. Apabila pengujian telah dilakukan, maka dilakukan pengumpulan data untuk
selanjutnya dilakukan analisis dan pembahasan. Dalam hal ini ada beberapa parameter yang
menjadi tolak ukur kinerja sistem untuk di analisis yaitu tingkat akurasi volume yang
diisikan ke dalam botol minuman.
Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa untuk merancang sebuah sistem instrumentasi
pada automatic filling machine dibutuhkan beberapa sensor yaitu sensor IR FC-51 yang
berfungsi untuk mendeteksi botol dengan nilai error sebesar 0,6%, sensor ultrasonik US-
016 yang berfungsi sebagai monitoring ketinggian volume minuman dalam tangka yang
memiliki nilai sensitivitas sebesar 4,1939 centimeter dengan nilai error sebesar 0,91%, limit
switch yang berfungsi sebagai detektor botol yang memiliki status normally close ketika
mendapat sentuhan tekanan dengan tegangan output sebesar 4,94 Volt. Selain sensor juga
dibutuhkan aktuator berupa pompa air yang berfungsi untuk memindahkan cairan dari
tangki penampung ke dalam botol dengan nilai keakurasian sebesar 99,84%, motor DC
yang berfungsi untuk menggerakan konveyor dan magazine masing- masing memiliki torsi
sebesar 6,49 kgcm dan 6,68 kgcm pada saat mendapatkan beban, serta pneumatic yang
berfungsi sebagai capping tutup botol yang bergerak naik-turun dengan tekanan angin yang
dianggap ideal sebesar 1 kgf/cm². Untuk masingmasing sensor dan aktuator memiliki
karakteristik yang berbeda- beda.
2. (Perancangan Sistem Instrumentasi Pada Sistem Monitoring Kualitas Air Berbasis Hybrid
Control Dengan Panel Surya)

Air bersih adalah suatu kebutuhan yang sangat krusial dalam kehidupan manusia.
Banyaknya pencemaran lingkungan yang terjadi juga berimbas pada tercemarnya sumber-
sumber air. Sulit untuk mengetahui bahwa air yang akan kita gunakan merupakan air yang
aman atau tidak. Penelitian ini dilakukan untuk merancang sebuah sistem monitoring
kualitas air yang memiliki sistem instrumentasi yang baik. Ada 4 sensor yang digunakan
pada penelitian ini, yaitu sensor pH E201-BNC, sensor suhu LM35 waterproof, sensor
kekeruhan,dan sensor TDS. Hasil akhir dari penelitian ini adalah mengetahui karakteristik
dari sensor-sensor yang digunakan. Metode penelitian yang digunakan adalah Research and
Development (R&D) dan deksriptif analisis.
Fokus utama pada penelitian ini adalah mendapatkan setiap karakteristik yang
dibutuhkan dari setiap sensor yang digunakan. Sensor yang digunakan pada penelitian ini
adalah sensor E201-BNC yang merupakan sensor pH, sensor LM35 waterproof sebagai
sensor suhu, sensor kekeruhan dan sensor TDS. Untuk mendapatkan karakteristik masing-
masing sensor, dilakukan pengujian guna mendapatkan data yang dapat diolah. Pengujian
dilakukan dengan cara menggunakan setiap sensor untuk mendeteksi 10 jenis air yang
variatif, kemudian setelah keseluruhan data didapatkan dari masing-masing sensor, data
tersebut diolah dengan masing-masing cara untuk mendapatkan masingmasing
karakteristik yang ingin diketahui.
Hasil pengujian dari setiap sensor yang digunakan pada MONIKA HARYA
menghasilkan beberapa kesimpulan, yaitu:
a) Sistem instrumentasi adalah bagian penting dalam suatu sistem monitoring, jika
digunakan lebih banyak parameter, maka data yang dihasilkan akan lebih bernilai dalam
memonitoring kualitas suatu objek penelitian yang dalam penelitian kali ini adalah kualitas
air. Sistem instrumentasi yang digunakan pada alat ini berfungsi dengan baik sesuai dengan
ketentuan yang ditentukan.
b) Berdasarkan hasil pengujian dari penelitian ini didapatkan karakteristik dari setiap
sensor. Sensor pH memiliki akurasi sebesar 78 %, kemampuan repeatibiility sebesar 92,92
%, persentase kesalahan sebesar 12,22 %, sensitivitas sebesar 0,3148 dan bersifat nnon-
linear. Sensor turbidity memiliki akurasi sebesar 99,80 %, kemampuan repeatibiility
sebesar 97 %, persentase kesalahan sebesar 50 %, sensitivitas sebesar 0,0414 dan bersifat
non-linear. Sensor TDS memiliki akurasi sebesar 70,16 %, kemampuan repeatibiility
sebesar 68,88 %, persentase kesalahan sebesar 24,75%, sensitivitas sebesar 0,0047 dan
bersifat linear. Sensor suhu memiliki akurasi sebesar 99 %, kemampuan repeatibiility
sebesar 42,86 %, persentase kesalahan sebesar 6,56 %, sensitivitas sebesar 0,0,01 dan
bersifat non-linear.

3. (Penentuan Karakteristik Sistem Pengontrolan Kelajuan Motor DC dengan Sensor


Optocoupler Berbasis Mikrokontroler AT89S52)

Artikel ini bertujuan untuk mendeskripsikan blok diagram sistem dan menganalisis
karakteristik statik sistem pengontrolan kelajuan motor DC dengan sensor optocoupler
berbasis mikrokontroler. Pada sistem pengontrolan, putaran motor DC diindra oleh
optocoupler, keluaran sensor diproses melalui mikrokontroler AT89S52 dan hasilnya
ditampilkan pada LCD. Sistem pengontrol dirancang untuk mengontrol kelajuan motor DC
antara 20 sampai 30 rpm dengan selang waktu 1 sampai 12 menit. Penelitian yang
dilakukan termasuk kedalam rekayasa. Pengukuran langsung dilakukan terhadap jumlah
dan waktu putar motor DC. Pengukuran tidak langsung digunakan untuk menentukan
kelajuan dari motor DC.
Desain sistem pengontrolan merupakan penggabungan dari beberapa rangkaian
elektronika yang membentuk sistem yang saling terkait untuk memperoleh hasil yang
diinginkan pada desain sistem pengontrolan kelajuan motor DC dengan mengontrol jumlah
putar dan waktu putar menggunakan Mikrokontroler AT89S52. Sistem ini dapat diterapkan
untuk pengujian kerapuhan obat tablet. Pada sistem pengontrolan dapat dipilih pada tombol
selektor kelajuan yaitu 20 RPM, 25 RPM, dan 30 RPM. Kelajuan yang dipilih ini sesuai
dengan alat standar untuk menguji kerapuhan obat tablet. Desain sistem pengontrolan
terdiri dari rangkaian mikrokontroler, rangkaian LCD 2x16, rangkaian tombol dan
rangkaian SPC Motor DC. Untuk desain ini digunakan tombol set, tombol waktu, tombol
kelajuan, dan tombol run. Proses pengontrol jumlah dan waktu putar motor DC
menggunakan mikrokontroler AT89S52 untuk alat pengujian kerapuhan obat tablet
dilakukan dengan cara yang yaitu, dengan mengirimkan data yang sesuai ke dalam
rangkaian SPC motor DC. Dalam aplikasinya SPC Motor DC berfungsi untuk menjalankan
atau menghentikan motor DC sesuai dengan perintah yang diberikan oleh mikrokontroler
AT89S52. Jumlah putaran motor akan dihitung oleh sensor optocoupler. Catu daya
teregulasi berfungsi sebagai sumber tegangan untuk semua rangkaian elektronika yang
digunakan pada sistem.
Berdasarkan hasil analisis data dapat dikemukakan tiga hasil penelitian ini. Pertama,
Rangkaian sistem dibangun dari tujuh eleman dasar yaitu: sensor optocoupler,
Mikrokontroler, tombol setting dan selektor, LCD, SPC DC motor, motor DC dan catu daya
Teregulasi. Kedua, ketepatan rata-rata dari penunjuk waktu dan jumlah putar motor DC
dari Sistem masing-masing 99,786 dan 99,122. Disisi lain, ketelitian rata-rata dari penunjuk
Waktu dan jumlah waktu putar dari sistem masing-masing 0,994 dan 0,988. Keempat, Pada
tiga setting kelajuan motor DC yang dirancang, jumlah putar motor DC naik secara Linier
dengan kenaikan waktu putar dengan kelajuan motor DC masing-masing 20,331 RPM,
25,214 RPM, dan 30, 169 RPM. Ketiga nilai hasil pengontrolan kelajuan motor DC ini
Mendekati nilai titik set yang ditetapkan.

Anda mungkin juga menyukai