DESTILASI FRAKSINASI
1
PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK III
DESTILASI FRAKSINASI
terpisah disatukan, energi akan dilepaskan karena adanya gaya tarik antara
molekul-molekul solute dan solven (Brady, 1999).
Destilasi adalah suatu proses dimana zat cair dipanaskan hingga titik
didihnya, serta mengalirkan uap kedalam alat pendingin (Azizah, dkk., 2003).
Pemisahan dengan destilasi melibatkan penguapan diferensial dari suatu
campuran cairan diikuti dengan penampungan material yang menguap dengan
cara pendinginan dan pengembunan. Beberapa teknik destilasi lebih cocok
untuk pekerjaan-pekerjaan preparatif di laboratorium dan industri. Sebagai
contoh adalah pemurnian alkohol, pemisahan minyak bumi menjadi fraksi-
fraksinya, pembuatan minyak atsiri, dan sebagainya (Soebagio, dkk., 2003).
Tujuan destilasi adalah pemurnian zat cair pada titik didihnya, dan
memisahkan campuran cairannya dari zat cair lainnya yang mempunyai titik
didih yang berbeda (Azizah, dkk., 2003). Pemisahan dengan destilasi
berbeda dengan pemisahan dengan cara penguapan. Pada pemisahan dengan
cara destilasi semua komponen yang terdapat didalam campuran bersifat
mudah menguap (volatil). Tingkat ppenguapan (volatilitas) masing-masing
komponen berbeda-beda pada suhu yang sama. Hal ini akan berakibat
bahwa pada suhu tertentu uap yang dihasilkan dari suatu campuran cairan
akan selalu mengandung lebih banyak komponen yang lebih volatil. Sifat
yang demikian ini akan terjadi sebaliknya, yakni pada suhu tertentu fasa
cairan akan lebih banyak mengandung komponen yang kurang volatil
(Soebagio, dkk., 2003).
Pada pemisahan dengan cara penguapan komponen volatil
dipidahkan dari komponen yang non volatil karena proses pemanasan.
Sebagai contoh: pemisahan penguapan dapat digunakan untuk memisahkan
air dari larutan NaCl berair, sedang pemisahan dengan cara destilasi
digunakan untuk memisahkan campuran alkohol dan air. Untuk memahami
proses destilasi utamanya destilasi fraksional, maka diperlukan pengetahuan
tentang hubungan antara titik didih atau tekanan uap dari campuran senyawa
beserta komposisinya (Soebagio, dkk., 2003).
Destilasi ada dua macam, yaitu destilasi sederhana dan destilasi
bertingkat. Destilasi sederhana merupakan proses penguapan yang
2
PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK III
DESTILASI FRAKSINASI
3
PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK III
DESTILASI FRAKSINASI
4
PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK III
DESTILASI FRAKSINASI
5
PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK III
DESTILASI FRAKSINASI
dalam cairan yang dipanaskan. Fungsi penambahan batu didih ada 2 yaitu :
untuk meratakan panas sehingga panas menjadi homogen pada seluruh
bagian larutan dan untuk menghindari titik lewat didih. Pori-pori dalam batu
didih akan memnbantu penangkapan udara pada larutan dan melepaskannya
ke permukaan larutan. Tanpa batu didih, maka larutan yang dipanaskan
akan menjadi superheated pada bagian tertentu, lalu tiba-tiba akan
mengeluarkan uap panas yang bisa menimbulkan letupan atau ledakan. Batu
didih tidak boleh dimasukkan pada saat larutan akan mencapai titik
didihnya. Jika batu didih dimasukkan pada larutan yang sudah hampir
mendidih, maka akan terbentuk uap panas dalam jumlah yang besar secara
tiba-tiba. Hal ini bisa menyebabkan ledakan atau kebakaran. Jadi, batu didih
harus dimasukkan ke dalam cairan sebelum cairan itu mulai dipanaskan.
Jika batu didih akan dimasukkan di tengah-tengah pemanasan, maka suhu
cairan harus diturunkan terlebih dahulu. Sebaiknya batu didih tidak
dipergunakan secara berulang-ulang karena pori-pori dalam batu didih bisa
tersumbat zat pengotor (Khasani, 1990).
6
PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK III
DESTILASI FRAKSINASI
100 mL spirtus
- dimasukkan kedalam labu
destilat
- dipanaskan sampai 64,5oC.
- destilat ditampung dalam
Erlenmeyer
Destilat
- ditunggu terkumpul 5 ml
destilat
5 mL destilat
- dicari indeks bias dengan
refraktometer.
- dibandingkan indeks bias destilat
dengan indeks bias metanol 95%,
80%, 70%, 60%, 50%, 40%, 30%
- dihitung kemurnian
Hasil pengamatan
7
PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK III
DESTILASI FRAKSINASI
VIII. HASIL PENGAMATAN
No Alur Percobaan Hasil Pengamatan Dugaan/Reaksi Kesimpulan
1. Sebelum Sesudah Semakin tinggi Destilatnya adalah
100 mL spirtus Spirtus Destilat kemurnian maka metanol, larutan
- dimasukkan kedalam labu berwarna tidak indeks bias semakin tidak berwarna dan
destilat biru dan berwarna. besar memiliki titik didih
- dipanaskan sampai 64,5oC. berbau Indeks bias Metanol memiliki 64,5oC. Diperoleh
- destilat ditampung dalam
menyengat. metanol: titk didih sebesar kemurnianya sebesar
Erlenmeyer
64,5oC. 36,231899%
Destilat - 30%:
% kemurnian distilat
- ditunggu terkumpul 5 ml 1,466952 nsampel − nbatas bawah
destilat =[ x (% batas atas
- 40%: nbatas atas − nbatas bawah
5 mL destilat
1,467148 − % batas bawah ]
- dicari indeks bias dengan - 50%: + % batas bawah
refraktometer.
- dibandingkan indeks bias destilat 1,477449
dengan indeks bias metanol 95%, - 60%:
80%, 70%, 60%, 50%, 40%, 30% 1,477549
- dihitung kemurnian
- 70%:
8
PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK III
DESTILASI FRAKSINASI
- 95%:
1,487950
- 98%:
1,498050
9
PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK III
DESTILASI FRAKSINASI
X. KESIMPULAN
Berdasarkan percobaan yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa
10