suatu metode pemisahan suatu komponen dari campurannya dengan menggunakan panas sebagai tenaga pemisah serta didasarkan pada perbedaan titik didih masing-masing komponennya. 3.Tujuan Dilakukannya Destilasi Bertingkat. Proses ini digunakan untuk komponen yang memiliki titik didih yang berdekatan. Pada dasarnya sama dengan destilasi sederhana, hanya saja memiliki kondensor yang lebih banyak sehingga mampu memisahkan dua komponen yang memliki perbedaan titik didih yang bertekanan. Pada proses ini akan didapatkan substan kimia yang lebih murni, karena melewati kondensor yang banyak. Contohnya pemisahan senyawa aseton dan methanol ,serta pemisahan antara karbon tetra klorida dengan toluen. 4. Aplikasi Destilasi Bertingkat (Fraksionasi)
Skala Laboratorium Skala Industri
Pada skala laboratorium destilasi Pada skala industri, senyawa dilakukan sekali (komposisi asli (campuran), uap, dan campuran dipisahkan menjadi destilat tetap dalam komposisi komponen fraksi yang diurutkan konstan. berdasarkan volatilitasnya) Fraksi yang diinginkan akan zat yang paling volatil akan dipisahkan dari sistem secara dipisahkan terlebih dahulu(zat hati-hati dan ketika bahan yang paling tidak volatil akan tersisa di bagian bawah). Proses awal habis maka akan ini dapat diulang ketika campuran ditambahkan lagi tanpa ditambahkan dan memulai proses menghentikan proses destilasi destilasi dari awal. Contohnya : pengilangan Conntohnya), minyak atsiri minyak, pemekatan alkohol (sereh,cengkeh jahe dkk) (fermentasi), desalinasi air laut 5. Syarat Syarat Terjadinya Destilasi Bertingkat Syarat destilasi bertingkat agar destilasi berjalan dengan sempurna adalah: a. adanya perbedaan komposisi antara fase cair dan fase uap. b. Harus homogen c. Zat yang di campurkan atau bercampur tidak boleh menghasilkan panas, warna, ataupun tanda-tanda reaksi kimia lainnya, karena destilasi ini merupakan pengolahan/pemisahan secara proses fisika bukan secara proses kimia d. Destilasi dilakukan dengan paling banyak sebagai pelarutnya e. Zat yang titik didihnya rendah akan memiliki fraksi pada fase uap yang lebih banyak/baik dari pada fraksi pada fase cair, ataupun sebaliknya 6. Pengilangan Minyak dengan distilasi bertingkat
Untuk mendapatkan produk akhir sesuai dengan yang diinginkan, maka
sebagian hasil dari distilasi bertingkat perlu diolah lebih lanjut melalui proses konversi, pemisahan pengotor dalam fraksi, dan pencampuran fraksi. Hal ini dikarenakan jenis komponen hidrokarbon begitu banyak dan isomer- isomer hidrokarbon mempunyai titik didih yang berdekatan. Proses distilasi bertingkat ini dapat dijelaskan sebagai berikut: Minyak mentah dipanaskan dalamboilermenggunakan uap air bertekanan tinggi sampai suhu ~600oC. Uap minyak mentah yang dihasilkan kemudian dialirkan ke bagian bawah menara/tanur distilasi. Dalam menara distilasi, uap minyak mentah bergerak ke atas melewati pelat-pelat (tray). Setiap pelat memiliki banyak lubang yang dilengkapi dengan tutup gelembung (bubble cap) yang memungkinkan uap lewat. Dalam pergerakannya, uap minyak mentah akan menjadi dingin. Sebagian uap akan mencapai ketinggian di mana uap tersebut akan terkondensasi membentuk zat cair. Zat cair yang diperoleh dalam suatu kisaran suhu tertentu ini disebutfraksi. Fraksi yang mengandung senyawa-senyawa dengan titik didih tinggi akan terkondensasi di bagian bawah menara distilasi. Sedangkan fraksi senyawa- senyawa dengan titik didih rendah akan terkondensasi di bagian atas menara. Sebagian fraksi dari menara distilasi selanjutnya dialirkan ke bagian kilang minyak lainnya untukproses konversi. Fungsi alat Labu distilasi/flask Labu distilasi berfungsi sebagai wadah atau tempat sampel yang akan didestilasi Steel Head Berfungsi sebagai penyalur uap atau gas yang akan masuk ke alat pendingin (kondensor), dan biasanya labu destilasinya sudah dilengkapi dengan leher yang berfungsi sebagai steel head. Thermometer Thermometer berfungsi untuk mengamati suhu dalam proses destilasi sehingga suhu dapat dikontrol sesuai dengan suhu yang diinginkan. Kondensor atau pendingin Kondensor berfungsi untuk mendinginkan uap destilat yang melewati kondensor sehingga menjadi cair. Kolom distilasi/fraksinasi Kolom fraksinasi bertujuan untuk memisahkan uap campuran senyawa cair yang titik didihnya sama/tidak begitu berbeda Adaptor/pipa penghubung Adaptor berfungsi untuk menghubungkan antara kondensor dan wadah penampung destilat. Pemanas Berfungsi untuk memanaskan sampel yang terdapat pada labu alas bulat atau labu destilat Batu didih Berfungsi untuk mempercepat proses pendidihan sampel dengan menahan tekanan atau menekan gelembung panas pada sampel serta menyebarkan panas yang ada ke seluruh bagian sampel. Statif dan klem Berfungsi untuk menyangga bagian-bagian dari peralatan destilasi sehingga tidak jatuh atau goyang. (Rusli, 2013) Dasar Pemisahan dengan Destilasi Prinsip dasar dari destilasi adalah perbedaan titik didih dari zat-zat cair dalam campuran zat cair tersebut sehingga zat (senyawa) yang memiliki titik didih terendah akan menguap lebih dahulu, kemudian apabila didinginkan akan mengembun dan menetes sebagai zat murni (destilat). Proses destilasi biasanya melibatkan suatu penguapan campuran dan diikuti dengan proses pendinginan dan pengembunan. Proses Destilasi berupa Suatu campuran yang cairan dimasukkan kedalam labu yang dipanakan melalui penangas dengan heater, suhu pemanasan dapat diatur dengan mengamati termometer. Pada saat dipanaskan, sedikit demi sedikit campuran akan menguap. Uap kemudian akan naik melalui pipa dan mengalir menuju kondensor. Pendinginan uap dengan cara mengalirkan air melalui dinding pendingin. Setelah melalui pendingin, uap akan mengembun membentuk cairan kembali dan menuju ke Destilasi Fraksionasi Fungsi destilasi fraksionasi adalah memisahkan komponen-komponen cair, dua atau lebih, dari suatu larutan berdasarkan perbedaan titik didihnya. Destilasi ini juga dapat digunakan untuk campuran dengan perbedaan titik didih kurang dari 20C dan bekerja pada tekanan atmosfer atau dengan tekanan rendah. Perbedaan destilasi sederhana dengan destilasi bertingkat Yaitu adanya kolom fraksionasi. Di kolom ini terjadi pemanasan secara bertahap dengan suhu yang berbeda-beda pada setia lat. Pemanasan yang berbeda-beda ini bertujuan untuk permurni destilat yang lebih dari plat-plat di bawahnya. Semakin ke atas, semakin tidak volatil cairannya.