Anda di halaman 1dari 3

Proses pemisahan campuran yang dapat kita amati dalam kehidupan sehari-hari sebenarnya

sangat banyak. Misalnya proses pemisahan sekam, kerikil, biji padi dari beras, dan proses
penyaringan kelapa santan. Proses tersebut merupakan pemisahan campuran secara tradisional.
Alat-alat modern atau canggih digunakan untuk memisahkan campuran yang lebih kompleks dan
rumit. Pada campuran, zat-zat penyusunnya dipisahkan secara mudah dengan proses fisika, yaitu
dengan cara penyaringan, penguapan, dan pemanasan.

Pemisahkan Campuran Berdasarkan Karakteristiknya


Campuran dapat dipisahkan menjadi zat-zat atau komponen penyusunnya. Bagaimana cara
memisahkannya? Pemisahan campuran dapat dilakukan berdasarkan karakteristik campuran
tersebut, di antaranya sebagai berikut.

a. Pemisahan Campuran Berdasarkan Jenis Ukuran Partikel


Pada saat membuat bahan adukan dari semen dan pasir. Tukang bangunan menyaring pasir
terlebih dahulu dengan penyaring, sehingga serbuk pasir terpisah kerikil atau batu-batuan
lainnya. Pemisahan campuran seperti itu merupakan cara pemisahan berdasarkan ukuran
partikelnya. Pasir memiliki partikel yang lebih kecil dari kerikil dan batuan-batuan lainnya.
Saringan sebagai alat yang digunakan untuk memisahkan pasir dan kerikil. Begitu juga pada
kegiatan memisahkan pasir dari air. Partikel pasir lebih besar dari partikel air, sehingga ketika
disaring, partikel air yang kecil masuk menembus saringan, sedangkan pasir yang berukuran
besar terhalangi oleh saringan. Coba kita temukan contoh yang lainnya!

b. Pemisahan Campuran Berdasarkan Titik Didihnya


Semua zat padat dan cair apabila dipanaskan akan mendidih. Titik didih setiap zat berbeda-beda.
Ada yang pada suhu rendah sudah mendidih, dan ada yang baru mendidih pada suhu yang sangat
tinggi. Berdasarkan perbedaan titik didih ini, maka campuran dapat dipisahkan dengan cara
pemanasan. Cara pemanasannya ada yang dipanaskan seperti biasa sehingga menguap, dan ada
yang melalui proses distilasi.

Pada kegiatan memisahkan campuran air garam, kita telah melakukan pemisahan secara
penguapan. Larutan garam dibiarkan dalam wadah terbuka, maka volumenya akan berkurang
karena pelarutnya (ar) menguap. Sedangkan garamnya tidak. Setelah berapa lama, larutan
menjadi jenuh dan kristal-kristal garam yang semula larut mulai terbentuk seiring dengan
menguapnya air.

2. Penerapan Metode Pemisahan Campuran


Dari penjelasan kegiatan tadi, sekiranya dapat membantumu untuk melakukan berbagai
pemisahan campuran yang sering ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Berikutnya kita akan
diajak untuk menerapkan metode pemisahan campuran, sehingga kita memperoleh pengetahuan
yang nyata dan praktis untuk dikembangkan dalam kehidupan sehari-hari.

a. Filtrasi (Penyaringan)
Di Indonesia masih banyak yang menggunakan air sungai untuk keperluan mencuci, memasak,
dan minum. Padahal air sungai itu sangat kotor.
Bila dicampur dengan air, debu kapur tulis tidak melarut, tetapi partikel-partikel padatan halus
tersebar ke seluruh cairan. Untuk memisahkan campuran seperti ini, metode yang paling tepat
adalah denmgan cara penyaringan. Tuangkan campuran ini ke dalam corong yang sudah
diletakkan selembar kertas saring di atasnya. Air akan melewati kertas, tetapi partikel kapur
tidak. Cairan yang disaring disebut filtrat, dan zat padat yang tertinggal di kertas disebut residu.

b. Penguapan
Semua masakan menggunakan garam. Garam merupakan benda padat. Garam diperoleh dari air
laut. Air laut merupakan campuran yang homogen karena di dalamnya terlarut berbagai mineral,
seperti garam dapur (NaCl). Untuk memisahkan campuran seperti itu dapat dilakukan dengan
jalan pemanasan dan penguapan sehingga garam dapurnya dapat diambil.
Petani garam di pantai membuat tambakan untuk menampung air laut. Air laut diratakan dan
dibiarkan tersinari matahari setiap hari. Air laut terkena panas sehingga menguap. Yang tersisa
pada tambakan hanya garam. Begitulah petani garam membuat garam dari air laut yang
diuapkan.

c. Distilasi
Masukkan air panas ke dalam gelas kemudian ditutup, dan biarkan beberapa menit. Angkat
tutupnya, maka pada tutup gelas tampak ada butiran air.
Saat menanak nasi, memasak air, atau memasak lainnya yang menggunakan air dan ditutup,
setelah airnya mendidih dan tutupnya dibuka, maka pada tutup itu akan tampak butiran air,
bahkan butiran air itu apabila banyak mengucur dari tutup tersebut. Keluarnya air dari peristiwa

itu merupakan salah satu bentuk dari distilasi. Dengan kegiatan berikut, kita akan mampu
mengubah air asin menjadi tidak asin.
Bila suatu larutan garam mendidih, uap yang muncul dari larutan garam adalah uap murni. Uap
air keluar melalui selang dingin dan berubah menjadi air murni. Pada alat distilasi, uap itu
melewati sebuah pipa yang berpendingin air yang disebut kondensor. Setelah semua air
menguap, garam dari larutan tertinggal di dasar wadah.
Distilasi digunakan untuk memisahkan cairan dari larutan dengan cara mendidihkannya. Dengan
demikian distilasi merupakan cara pemisahan campuran zat-zat cair yang memiliki titik didih
yang amat berbeda.

d. Sublimasi
Bukalah kapur barus atau kamper dari bungkusnya, apa yang terjadi? Kapur barus yang terbuka
tertiup udara berarti kapur barus itu menerima panas. Semakin lama kapur barus itu mengecil
dan menghilang menjadi gas. Apabila gas itu dikumpulkan kembali akan membentuk kapur
barus kembali. Peristiwa perubahan itu disebut sublimasi.
Apabila kita akan memisahkan campuran antara kapur barus dengan benda lainnya dapat
menggunakan metode sublimasi seperti tadi. Coba kita lakukan kegiatan untuk memisahkan
campuran kamper dari pasir, buatkan rancangan kegiatannya.

e. Kromotografi
Untuk memisahkan campuran senyawa berwarna, misalnya tinta, dapat digunakan dengan cara
kromotografi. Cairan pelarut menyebar melalui secarik kertas penyerap dan membawa pewarna
campuran. jarak gerak setiap warna bergantung pada seberapa kuat warna tersebut melekat pada
kertas.

f. Sentrifugasi
Bila debu kapur tulis dicampur dengan air, maka akan terbentuk suspensi putih. Sebelumnya
sudah dijelaskan bahwa suspensi tersebut dapat dipisahkan dengan cara penyaringan. Akan
tetapi, terdapat beberapa suspensi yang memiliki partikel yang sangat halus dan bisa menembus
kertas saring. Untuk memisahkan suspensi yang sulit yang sulit dilakukan dengan cara lain dapat
dilakukan sentrifugasi.
Sentrifugasi merupakan sebuah alat yang di dalamnya terdapat batang vertikal yang akan
berputar sangat cepat sehingga apabila suatu tabung berisis suspensi diputar dengan alat ini,
suspensi akan mengendap dalam waktu tergantung ukuran partikel. Dengan demikian,
sentrifugasi adalah salah satu metode memisahkan campuran dengan cara pengendapan.

Anda mungkin juga menyukai